Anda di halaman 1dari 3

Juli 24, 2011

Geologi Sejarah Teori


Geologi Sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari sejarah
terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi padanya. Semenjak manusia
menghuni bumi ini mereka ingin mengetahui dan ingin mendapat jawaban mengenai
bagaimana terjadinya bumi, kapan terjadinya, dan peristiwa-peristiwa apa saja yang telah
terjadi padanya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut bukan merupakan hal yang mudah. Ini disebabkan
konon manusia dilahirkan di bumi beberapa juta yang lalu setelah bumi terbentuk.
Itulah sebabnya untuk menjawab pertanyaan itu manusia akan bertitik tolak dari segala
sesuatu yang terekam dalam kulit bumi baik yang merupakan rekaman kejadian pada
masa lampau ataupun kejadian pada masa kini. Berikut ini adalah beberapa teori yang
mengacu pada pembentukan bumi,

Teori Malapetaka (Teori Kastafora)

Baron Georges Cuvier(1769-1832) orang Perancis yang ahli dalam bidang anatomi dan
juga mempelajari geologi telah banyak mempelajari fosil Vertebrata yang merupakan
hasil penelitiannya di daerah Paris dan sekitarnya.
Dari hasil penelitiannya itu, beliau telah berhasil menulis buku mengenai fosil Vertebrata
sebanyak 12 jilid dan berhasil mengambil kesimpulan antara lain :
kehidupan di alam pada waktu itu dijumpai dalam waktu yang sangat berlimpah
tiap lapisan kulit bumi yang tertentu mengandung fosil yang tertentu pula
perbedaan kelompok kehidupan yang terdapat di dalam lapisan-lapisan itu sama
besarnya dengan kelompok kehidupan yang sekarang masih hidup
kehidupan dari tiap-tiap zaman tersebut berjalan tidak berubah dan sewaktu
terjadinya revolusi, maka hewan-hewan maupun tumbuh-tumbuhan punah
sesudah malapetaka tersebu, maka akan muncul hewan dan tumbuhan baru yang
nantinya akan mengalami revolusi yang memusnahkannya
manusia, hewan dan tumbuhan sekarang ini terjadi sesudah malapetaka yang
terakhir
Pada waktu lahirnya, teori ini sangat populer karena dapat menyesuaikan dengan ajaran
gereja, yaitu dengan timbulnya banjir raksasa pada zaman Nabi Nuh. Namun teori ini
hanya bertahan hingga pertengahan abad 18, yaitu munculnya Generelliyang
mengemukakan pendapat bahwa sejarah bumi ini berlaku tidak dengan jalan kekerasan
akan tetapi kejadian pada masa lampau dapat diterangkan dengan bertitik tolak pada
kejadian-kejadian zaman sekarang.

Teori Uniformitarisma

James Hutton (1726-1979) seorang ahli geologi berkebangsaan Skotlandia mengadakan


penyelidikan proses sedimentasi yang terjadi di sungai, di danau, maupun di pantai
daerah Skotlandia. Beliau berhasil menyimpulkan bahwa kenampakan yang dijumpai
pada batuan sedimen yang terbentuk pada masa lampau dijumpai pula pada proses
pembentukan sedimen yang terjadi sekarang.
Dari beberapa hasil penelitiannya kemudian disimpulkan suatu teori yang lebih dikenal
sebagai KONSEPSI UNIFORMITARISMA yang menyebutkan bahwa waktu
sekarang adalah merupakan kunci pada masa lampau.
PRESENT IS THE KEY TO THE PAST
Dengan demikian, kalau pada waktu sekarang terjadi waktu pelapukan, pengangkatan,
perlipatan, maupun sedimentasi, maka proses seperti itupun pernah terjadi juga ada waktu
lampau. Demikian pula peristiwa pembentukan gunung api yang hingga kini di beberapa
daerah masih berlangsung terus, juga terjadi pada masa lampau.

Hukum Steno

Bertitik tolak dari konsep James Hutton, Steno seorang ahli geologi Italia mengadakan
pengamatan di beberapa jeram sungai di Italia dan sepanjang pantai Italia. Dari hasil
pengamatannya telah dilahirkan 3 buah hukum yang berlaku untuk batuan sedimen.
Hukum Superposisiyang menyatakan bahwa pada batuan sedimen dalam
kedudukan yang belum berubah, bagian atas merupakan bagian yang relatif muda
dibandingkan dengan bagian bawah dalam satu seri sedimentasi.
Hukum Kejadian Horisontalyang menyatakan bahwa dalam satu seri perlapisan
pada saat mula terbentuk mempunyai kedudukan horisontal. Apabila ternyata lapisan
tersebut telah membentuk sudut dengan bidang horisontal menunjukkan bahwa
perlapisan tersebut sudah pernah terangkat.
Hukum Kejadian Menerusyang menyatakan bahwa dalam proses sedimentasi
akan dihasilkan perlapisan yang samatebal apabila tidak terjadi gangguan di tempat
terjadinya (dalam cekungan sedimentasi). Apabila dijumapi lapisan yang semakin
menipis ataupun pembajian pada perlapisan, hal ini disebabkan adanya gangguan
pada saat proses sedimentasi sedang berlangsung.

Hukum Hubungan Potong Menyilang (Cross-Cutting Relationship)

Dari Hukum Superposisi yang semula diterapkan untuk perlapisan batuan sedimen,
kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk kenampakan yang mempunyai kejadian
sejenis.
Di alam sering dijumpai kenampakan suatu pahatan dipotong oleh pahatan yang lain,
suatu seri batuan sedimen dipotong oleh pahatan, suatu seri batuan sedimen dipotong oleh
dike batuan beku, suatu vein dipotong oleh vein yang lain.

Dalam hal yang demikian dapat ditentukan mana yang terjadi terlebih dahulu, dengan
bertitik tolak pada Hukum Hubungan Potong Menyilang.

Anda mungkin juga menyukai