Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Syphilis
Definisi
Syphilis merupakan suatu penyakit menular seksual yang umum
ditemukan, yang disebabkan oleh Treponema pallidum, suatu spirochete
mikroaerofilik.1,2 Bakteri ini umumnya menginfeksi manusia dan dapat
menginvasi semua organ di dalam tubuh.1
Epidemiologi
WHO memperkirakan 12.2 juta kasus baru syphilis pada tahun 1995,
gambaran ini secara signifikan lebih besar dibandingkan dengan perkiraan
insiden global dari WHO pada tahun 1990, yaitu 3.5 juta kasus infeksi
baru.3 Terdapat peningkatan prevalensi syphilis yang signifikan baik di
negara berkembang maupun di negara maju dalam dua dekade terakhir,
umumnya sebagai penyakit yang terkait dengan infeksi HIV dan hubungan
seksual
yang
berganti-ganti
pasangan.
Peningkatan
yang
sangat
Etiologi
Klasifikasi
1. Berdasarkan tahapan klinis:
a. Primary syphilis: gejala klinis muncul 3-90 hari setelah terinfeksi4
b. Secondary syphilis: terjadi 4-10 minggu setelah tahap primer4
c.Tertiary syphilis: tahap ini berkembang setelah fase laten, 2 atau 3
tahun setelah infeksi awal4,5
d. Quaternary syphilis: progresi
malignan
atipikal
dari
tertiary
3. Berdasarkan waktu:1,4
a. Early syphilis: primary syphilis, secondary syphilis dan awal dari
fase laten dikelompokkan sebagai early syphilis. Kondisi ini dapat
bertahan sampai 2 tahun dan dapat bersifat infeksius.
b. Late syphilis: latent syphilis dan tertiary syphilis dikelompokkan
sebagai late syphilis. Kondisi ini bersifat destruktif secara lokal dan
tidak infeksius.
Patogenesis
Setelah terpapar
mukosa atau kulit bermultiplikasi pada site of entry dan dibawa oleh darah
ke seluruh tubuh. Setelah periode inkubasi 3-4 minggu, pada site of entry
muncul lesi ulserasi yang disebut chancre primer.3,5 Organisme kemudian
berpoliferasi dan menyebar melalui pembuluh darah menghasilkan lesi di
seluruh tubuh.4 Chancre ekstragenital muncul pada 12-14% pasien
primary syphilis. Mukosa mulut merupakan daerah ekstragenital yang
tersering mengalami chancre sebagai konsekuensi dari kontak orogenital.3
Gambaran klinis
1. Primary syphilis
a. Lokasi: lebih sering muncul di penis pada pria dan vulva atau
serviks pada wanita. Daerah ekstragenital yang terlibat termasuk
jari, regio perianal, puting susu, bibir, tonsil dan struktur intraoral
seperti lidah dan palatum.4
b. Chancre: merupakan plak tegas yang agak menonjol, ulserasi,
keras, tidak berdarah, biasanya berbentuk bulat, indurasi, dengan
tepi menggulung.
beberapa cm. Lesi ini tanpa disertai rasa sakit, kecuali dalam
kondisi superinfeksi.4
2. Secondary Syphilis
a. Demam dan limfadenopati menyeluruh, tanpa rasa sakit, tidak
melekat pada jaringan sekitarnya dapat terjadi pada tahap ini.
Sakit kepala, anoreksia, nyeri sendi dan otot juga bisa ditemukan.4
4
bersambung-sambung
sehingga
menunjukkan
3. Tertiary syphilis
a. Pada tahap ini, syphilis berkembang menjadi bentuk jinak atau
gumma,
juga
dalam
bentuk
cardiovaskuler
syphilis,
dan
neurosyphilis.4
b. Pada rongga mulut, lesi dapat berupa gumma (gambar 4), glositis
leutic atau atrofi, dan glositis interstisial.2,4
a. Gumma dapat muncul dimana saja, tapi lebih sering ditemukan
pada
palatum,
mandibula,
bermanifestasi sebagai
ulser
dan
lidah.
mukosa
Gumma
dapat
4. Congenital syphilis
a. Jenis ini memiliki
tiga
gambaran
diagnostik
yang
disebut
Diagnosis
Adanya manifestasi klinis yang disertai riwayat pasien yang aktif
secara seksual dapat memberi petunjuk untuk diagnosis
acquired
syphilis.4
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan mikroskop dark-field untuk mengidentifikasi spirochete
pada kasus primer dan kadang-kadang bisa digunakan pada kasus
sekunder. Pemeriksaan ini tidak valid untuk lesi oral karena flora
normal mengandung treponema non patogen yang sulit untuk
dibedakan dari T.pallidum.4
2. Biopsi lesi untuk lesi pada tahap tersier ataupun pada lesi oral.
Merupakan pemeriksaan histopatologis pada suspek lesi, diwarnai
dengan teknik silver impregnation.4
3. Tes antigen treponema yang berguna untuk menegakkan dignosis,
dimana tes non treponema digunakan untuk menilai keberhasilan
terapi.4
4. Tes antigen treponema yang umum digunakan adalah Veneral Disease
Research Laboratory (VDRL) dan tes Rapid Plasma Reagin (RPR).4
Diagnosis banding
Diagnosis banding untuk primary syphilis dan secondary syphilis adalah
candidiasis, leukoplakia, hairy leukoplakia, lichen planus, ulser aphtosa,
herpetic gingivostomatitis, eritema multiformis, TB, herpes simpleks,
mononukleosis infeksius dan trauma.2,5
Terapi
Terapi paling efektif untuk syphilis adalah procaine benzyl-penicillin.
Eritromisin atau sefalosporin dapat digunakan pada pasien yang sensitif
terhadap penisilin. Follow up dengan pemeriksaan klinis dan serologis
diperlukan minimal selama 2 tahun.4
Referensi
1. Vinals, HI., Chimenos, KE (2009)The reappearance of a forgotten
disease in oral cavity: Syphilis,Med Oral Patol Oral Cir Bucal
14(9)e416-20.[Online].
Available
at:
http://www.medicinaoral.com/medoralfree01/v14i9/medoralv14i9p416.
pdf (Accesed: 10 Sept 2013)
2. Laskaris, G (2006) Pocket atlas of oral disease [Online]. Available at:
http://www.dentalebooksfree.blogspot.com (Accesed: 10 Oct 2012)
3. Alam, F., Argiriadou, AS., Hodgson, TA., Kumar, N., Porter, SR (2000)
Primary syphilis remain a cause of oral ulceration, British Dental
Journal
189:352-4.
[Online].
Available
at:
http://www.nature.com/bdj/journal/v189/n7/abs/4800767a.html.
(Accesed: 10 Sept 2013)
4. Ghom, AG (2010) Textbook of oral medicine [Online]. Available at:
http://www.dentalebooksfree.blogspot.com (Accesed: 26 June 2013)
5. Greenberg, MS., Glick, M., Ship, JA (2008) Burkets oral medicine
[Online]. Available at: http://www.dentalebooksfree.blogspot.com
(Accesed: 26 June 2013)
10