Kondisi topografi tanah yang sangat landai lokasi PLTU dan terletak di tepi
muara sungai besar yaitu Sungai Kapuas, mengakibatkan lokasi tersebut tergenang air pada
saat air pasang. Elevasi muka air tertinggi pada saat pasang dapat mencapai ketinggian
1,83 m. oleh karena itu, dalam perancangan pembangunan PLTU Parit Baru elevasi tanah
dinaikkan menjadi 3 meter di atas permukaan air sungai rata-rata. Sungai kapuas yang
mengelilingi area PLTU Parit Baru memiliki panjang 0,6 km.
Letak PLTU Parit Baru ini sudah dilalui jalur transmisi nasional (JTN) seperti yang
terlihat pada gambar 3.
Kelembapan
2012)
Tabel Data Suhu Udara, Kelembaban, dan Tekanan Udara di Kota Pontianak 2012
Tabel Data Kecepatan Angin dan Arah Angin Di Kota Pontianak Tahun 2012
5. Karakteristik Air
1. Pendingin
- Media pendingin
: Air sungai
- Sistem pendingin
: Once through cooling water (OTCW)
2. Sumber air
- Nama sungai
: Sungai Kapuas
- Mata air
: Pegunungan Muller
- Mulut sungai
: Selat Karimata (Laut Cina Selatan)
- Panjang sungai
: 1.143 km
- Kawasan DAS
: 10 juta Ha
3. Kualitas air di hilir sungai Kapuas
No
Parameter
.
1
Nilai
TSS
25.3 mg/l
TDS
10.2 mg/l
Temperatur
29.5 oC
DO
3.71 mg/l
BOD
9.71 mg/l
COD
26.2 mg/l
pH
5.50
10000 MPN/1000ml
Fisika
Kimia
6
7
8
Biologi
4. Air Umpan
Air umpan boiler dan karakteristik air boiler per ISO :10392-1982.
1. Feed Water
Up to 20
20 kg/cm2 to 39
40 kg/cm2 to 59
kg/cm2
kg/cm2
kg/cm2
Total Hardness
< 10
< 10
<0.5
pH Value
DO
8.5-9.5
0.1
8.5-9.5
0.02
8.5-9.5
0.01
0.5
Parameters
Silica
2. Boiler Water
Unit
Ppm as
CaCO3
As ppm
As ppm
SiSO2
Parameters
Total Hardness
Total Alkalinity
Caustic
Alkalinity
pH Value
Residual
Hydrazine
Residual
Sodium
Up to 20
20 kg/cm2 to
40 kg/cm2 to
kg/cm2
Not
39 kg/cm2
Not
59 kg/cm2
Not
Detectable
Detectable
Detectable
700
500
300
350
200
60
11.0 to 12.0
11.0 to 12.0
10.5 to 11.0
30 to 50
20 to 30
0.1 to 0.1
0.1 to 0.5
0.05 to 0.3
Above 2.5
Above 2.5
Above 2.5
Above 0.4
Above 0.4
Above 0.4
20 to 40
15 to 30
5 to 20
ppm as PO4
3500
2500
1500
ppm
<0.4 of
<0.4 of
Caustic
Caustic
Alkalinity
Alkalinity
Unit
As ppm
CaCO3
As ppm
CaCO3
ppm as
Na2SO3
ppm as
N2H4
Sulphite
Ratio
Na2SO4/Caustic
Alkalinity (as
NaOH)
Ratio
Na2SO4/Total
Alkalinity (as
NaOH)
Phosphate
Total Dissolved
Solids
Silica
As ppm
15
SiO2
TDS
Alkalinity
3500
3000
2500
2000
1500
1250
1000
700
600
500
400
300
250
200
Suspended
Silica
Solids
300
250
150
100
60
40
20
*
125
90
50
35
20
8.0
2.5
1501-2000
750
150
10
1.0
>2000
500
100
5
0.5
* Berdasarkan kandungan Silica didalam steam yaitu 0,02-0,03 ppm dan juga
didasarkan pada SiO2 / Jumlah rasio anion.
Standar Kualitas Air Demin
Air demin adalah air hasil dari proses demineralisasi yang merupakan air murni
H2O dengan sedikit mineral (Kemmer, 1988). Air demin biasa digunakan untuk air umpan
boiler. Berikut ini adalah batas yang ditentukan untuk boiler tekanan tinggi dari organisasi
yang berbeda.
Pedoman ASME untuk kualitas air di industri boiler pipa air yang modern dengan
operasi reliable kontinyu.
Tabel 1. ASME standar untuk kualitas air demin
Boiler Feed Water
Drum
Iron
Pressure
(ppm Fe)
(psi)
0-300
301-450
451-600
601-750
751-900
901-1000
1001-1500
1501-2000
0.100
0.050
0.030
0.025
0.020
0.020
0.010
0.010
Copper
(ppm
Total
Hardness
(ppm
Cu)
0.050
0.025
0.020
0.020
0.015
0.015
0.010
0.010
CaCO3)
0.300
0.300
0.200
0.200
0.100
0.050
0.00
0.00
Silica
(ppm
Boiler Water
Total
Specific
Alkalinity
Conductance
** (ppm
(micromhos/cm)
CaCO3)
700*
600*
500*
400*
300*
200*
0***
0***
(unneutralized)
7000
6000
5000
4000
3000
2000
150
100
SiO2)
150
90
40
30
20
8
2
1
Total Silica*
(ppm SiO2)
150
90
40
30
20
8
2
Boiler Water
Specific**
Conductance
Alkalinity
(micromhos/cm
(ppm CaCO3)
700
600
500
400
300
200
0
)
7000
6000
5000
4000
3000
2000
150
1501-2000
100
Nilai ini akan membatasi kandungan silika dari uap menjadi 0,25 ppm sebagai
fungsi selektif.
5. Batubara
SPESIFIKASI BATU BARA
NamaProduk
Ecocoal
Negara
Indonesia
Producer
Arutmin
TM % (ar)
35
IM % (ad)
23
Ash % (ad)
3.9
VM % (ad)
38
Total Sulphur % (ad)
0.15
Fixed Carbon %(ad)
35.1
HGI
70
SE kcal/kg (gad)
5000
SE kcal/kg (gar)
4221
Fuel Ratio(FC/VM)
0.92
Sumber: Barlow Jonker
Pemilihan batu bara dari perusahaan Arutmin dan memilih merk dagang Ecocoal
disebabkan beberapa factor diantaranya:
1 Lokasi tambang yang dekat dengan PLTU 2x50 Parit Baru yaitu diprovinsi
Kalimantan selatan. Luas tambang yang mencapai 3 kabupaten yaitu Kab.Tanah
Laut, Kab.Kota Baru dan Kab. Tanah Bambu.
6. Akses pengiriman melalui jalur laut akan mempermudah pengiriman dari segi
waktu.
7. Nilai HGI yang tinggi yaitu 70 menjadikan batu bara jenis ini sangat mudah
dihaluskan. Sesuai dengan spesifikasi boiler jenis CFB (circulated fluid bed) yang
memerlukan butiran yang halus dalam proses pembakarannya.
8. Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, mengingat kapasitas pembangkit
yang kecil. Harga dapat dilihat pada table dibawah ini.
9. Provinsi Kalimantan Barat menpuyai pontensi Batu Bara mencapai 181,6 juta ton,
berkalori antara 4.350-7.454 Ccal per gr. Hingga kini, potensi tersebut belum
dieksploitasi.Pemerintah Kalimantan Barat terus mendorong pelaku usaha untuk
berinvestasi di sektor pertambangan batu bara. Sekitar 16 perusahaan sudah
mengantongi izin kuasa pertambangan batu bara, tapi belum ada satu pun yang
memulai aktivitas di lapangan. Ketika batu bara sudah dieksploitasi, Batu Bara
akan di Pakai untuk PLTU Parit Baru sehingga jarak pengiriman batu bara menjadi
lebih dekat onkos Transportasi Menjadi Murah.
Tabel Data Batubara
MERK
DAGANG
ECOCOAL
KUALITAS TYPICAL
TM
CV
(%)
TS
(kcal/kg
(%,a
GAR)
(%)
r)
4,200
35,00
0,18
Ash
(%,a
r)
3,90
HPB
MARKE
R
(USS/to
n)
38,82
6. Kebutuhan Listrik
Kebutuhan listrik Kalimantan Barat sangat besar menurut terutama untuk daerah
daerah terpencil serta industri industri. Sampai saat ini, kebutuhan listrik Kalimantan Barat
di daerah perbatasan masih dipasok oleh negara luar yaitu Malaysia. Daerah terpencil di
daerah Kalimantan Barat yang butuh oleh aliran listrik masih tercatat 799 desa tersebar
diseluruh Kalimantan Barat.
Sampai saat ini sektor industri Kalimantan Barat terbilang lamban, dikarenakan
keterbatasan energi listrik. Kebutuhan industri untuk wilayah industri daerah Tayan
mencapai 800 MW, wilayah Toho mencapai 600 MW, wilayah Mandor mencapai 350 MW.
Wilayah Sambas mencapai 400 MW. Dan kebutuhan untuk daerah perbatasan mencapai
200 MW.
fungsinya.
Kerusakan laut ada1ah perubahan fisik dan/atau hayati laut yang me1ewati
Baku mutu emisi sumber tidak bergerak adalah batas maksimum emisi yang
diperbolehkan dimasukkan ke dalam lingkungan.
Emisi adalah makluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain yang
dihasilkan dari kegiatan yang masuk atau dimasukkan ke dalam udara
ambient.
Catatan :
1. Nitrogen Oksigen ditentukan sebagai NO2
2. Konsentrasi partikulat dikoreksi sebesar 3% O2
3. Volume Gas dalam keadaan standar (25 oC dan Tekanan 1 atm)
4. Opasitas digunakan sebagai indikator praktis pemantauan dan
dikembangkan untuk memperoleh hubungan korelatif dengan
pengamatan total partikel
5. Pemberlakuan BME untuk 95% waktu operasi normal selama tiga
bulan
berwujud cair.
Proses utama adalah proses yang menghasilkan air limbah yang bersumber
dari proses pencucian (dengan atau tanpa bahan kimia) dari semua peralatan
logam, blowdown cooling tower, blowdown boiler, laboratorium dan
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
.
1.
pH
6-9
2.
TSS
mg/L
100
3.
Minyak dan Lemak
mg/L
10
4.
Klorin Bebas (Cl2)*
mg/L
0,5
5.
Kromium Total (Cr)
mg/L
0,5
6.
Tembaga (Cu)
mg/L
1
7.
Besi (Fe)
mg/L
3
8.
Seng (Zn)
mg/L
1
49.
Phospat (PO )
mg/L
10
Catatan : * Apabila cooling tower blowdown dialirkan ke IPAL
** Apabila melakukan injeksi Phospat
b. Sumber Blowdown Boiler
No.
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
1.
pH
6-9
2.
Tembaga (Cu)
mg/L
1
3.
Besi (Fe)
mg/L
3
Catatan : Apabila sumber air limbah blowdown boiler tidak dialirkan ke
IPAL
c. Sumber Blowdown Cooling Tower
No.
1.
2.
3.
4.
Parameter
pH
Klorin Bebas (Cl2)
Minyak dan Lemak
Klorin Bebas (Cl2)*
Satuan
mg/L
mg/L
mg/L
Kadar Maksimum
6-9
1
10
0,5
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
.
1.
pH
6-9
2.
TSS
mg/L
100
Catatan : Apabila sumber air limbah demineralisasi/WTP tidak dialirkan ke
IPAL
e. Sumber Pendingin (Air Bahang)
No.
Parameter
Satuan
Kadar Maksimum
1.
Temperatur
C
40*
2.
Klorin Bebas (Cl2)
mg/L
0,5
Catatan : Apabila sumber air bahang tidak dialirkan ke IPAL
*Merupakan hasil pengukuran rata-rata bulanan di outlet
kondensor
f. Sumber Desalinasi
No
.
1.
2.
Parameter
pH
Salinitas
Satuan
Kadar Maksimum
mg/L
69
100
Parameter
pH
SO4(2-)
Satuan
%
Kadar Maksimum
69
Pada radius 30 m dari
lokasi pembuangan air
limbah ke laut, kadar
salinitas air limbah
sudah harus sama
dengan kadar salinitas
alami.
Catatan : Apabila sumber air limbah FGD Sistem Sea Water Wet Scrubber
tidak dialirkan ke IPAL
4. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup