Aminoglikosida, Makrolida, Tetrasiklin, Kloramfenikol
Aminoglikosida, Makrolida, Tetrasiklin, Kloramfenikol
1. Aminoglikosida
Senyawa yang terdiri dari glikosida
yang
terikat dengan gula amino
; streptomycin, gentamicin,
neomycin,amikacin
Bersifat bakterisid meski bekerja
Mekanisme Kerja
Berikatan dengan subunit ribosom 3os
Mengganggu proses pembacaan kode pada mRNA
Farmakokinetika
Absorpsi
melalui saluran cerna sangat jelek karena bersifat
sangat polar
Pemberian biasanya melalui IM,rektal, topikal
Distribusi
Konsentrasi diberbagai jaringan dan cairan rendah
Ekskresi
Hampir seluruhnya lewat filtrasi glomerulus
Pada gangguan fungsi ginjal dosis harus disesuaikan
Indikasi
Infeksi oleh bakteri Gram negatif aerob seperti :
Infeksi sal. Urin
meningitis
Pneumonia
Endokarditis bakteri
Jika dikombinasikan dengan antibiotik yang bekerja
merusak dinding sel bakteri maka dapat pula mengobati
untuk infeksi oleh bakteri Gram positif aerob; penisilin &
vankomisin
2. Makrolida
Bersifat bakteriostatik dan paling sensitif
dan basilus
N. gonorrhae
Pasteurella multocida, Borrelia spp, Bordatella
pertussis
Campilobacter jejuni, Chlamidia trachomatis,
M. pneumoniae, Legionella pneumophilla
H. pylori (klaritomisin)
Mekanisme Kerja
Menghambat sintesa protein dengan cara
berikatan dengan
sub unit ribosom 50s yang mengambat proses
translokasi
peptida
Farmakokinetika
Absorpsi
eritromisin basa rusak oleh asam lambung,
Distribusi
terdistribusi luas kecuali di otak dan cairan
serebrospinal
Ekskresi
Terutama melalui bilier (lewat feses)
3. Tetrasiklin
Bersifat bakteriostatik
Antibiotik berspektrum
anaerob/aerob
Sejumlah spiroseta (Borrelia burgdorferi,
Treponema pallidum)
Rickettsia, Coxiella, Mycoplasma pneumonia,
Chlamydia spp, Legionella spp,
Mekanisme kerja
Menghambat sintesa protein dengan cara
berikatan dengan
sub unit ribosom 30s dan menghambat ikatan
tRNA pada
lokasi A
Farmakokinetika
Absorpsi
Absorpsi di sal. cerna terganggu pada penggunaan
Distribusi
Terdistribusi luas di berbagai jaringan ; hati, limfa,
Ekskresi
Terutama melalui ginjal kecuali doksisiklin
Indikasi
Infeksi riketsia
Infeksi mycoplasma
Infeksi menular seksual
Antraks
Tularemia
Kolera
Infeksi bakteri jenis basil & kokus
jerawat
Efek Toksik
Iritasi saluran pencernaan
Fotosensitivitas
Hepatotoksik
Nefrotoksik (doksisiklin paling rendah
toksisitasnya)
Warna kelabu pada gigi yang permanen
(penggunaan tetrasiklin pada usia 2 bulan-5
tahun, ibu hamil)
Resistensi Tetrasiklin
Penyebab :
Penurunan akumulasi tetrasiklin pada bakteri
Dihasilkannya protein ribosom yang mampu
mengusir tetrasiklin pada target kerjanya
Penonaktifan tetrasiklin secara enzimatik
4. Kloramfenikol
Bersifat bakteriostatik untuk banyak bakteri
Mekanisme kerja
Menghambat sintesa protein dengan cara
berikatan dengan
sub unit ribosom 50s yang mencegah ikatan
antara peptidil
transferase dengan asam aminonya sehingga tak
terbentuk
ikatan peptida
Farmakokinetika
Absorpsi
Kloramfenikol cepat diabsorpsi lewat saluran cerna
Kloramfenikol suksinat merupakan prodrug yang
Distribusi
Terdistribusi luas di berbagai jaringan
Metabolisme
Melalui reaksi konjugasi oleh glukoronida di hati
Ekskresi
Melalui ginjal
Pada gangguan fungsi ginjal dan hati, dosis harus
diturunkan
Indikasi
Sebagai obat alternatif
Demam tifoid (tifus)
Meningitis
Infeksi riketsia
bruselosis
Efek toksik
Anemia aplastik yang dapat mencetus
leukimia akut
Trombositopenia
Kesemutan
Pandangan kabur
Sindroma bayi kelabu (muntah, menolak
untuk menyusu, pernafasan cepat dan tidak
teratur, kram perut, sianosis)