Anda di halaman 1dari 17

Kehamilan Ektopik keadaan dimana hasil

konsepsi berimplantasi dan tumbuh di luar


endometrium kavum uteri.
Yang termasuk Kehamilan Ektopik adalah
kehamilan yang terjadi pada :
Ampula tuba, Isthmus tuba, Intertitial tuba,
Abdominal, Ovarial, Intraligamenter, Kornu,
Serviks.

Kehamilan Ektopik Terganggu


Akut : karena ruptur tuba
Kronis : karena abortus tuba

Dalam menangani KE, ada beberapa hal harus


dipertimbangkan :
1. kondisi pasien saat itu
2. keinginan akan fungsi reproduksi
3. lokasi KE
4. kondisi anatomi organ pelvic
5. kemampuan operator dan tekhnologi.

Tindakan Salphingektomi dilakukan bila :


1. KU buruk/syok
2. kondisi tuba jelek/buruk resiko berulang ada
3. penderita tidak ingin anak lagi
Bila tindakan konservatif pd tuba, hrs dipertimbangkan :
1. kondisi tuba masih banyak bagian yang sehat/ baik
2. kemampuan operator.

Tehnik
1. Setelah peritoneum dibuka, tangan operator
segera mengidentifikasi uterus. Setelah uterus
dipegang, tangan meraba adneksa untuk mencari
tuba yang ruptur ( massa kehamilan ektopik )
2. setelah massa dipegang, massa diangkat keatas
lalu diidentifikasi.
3. tuba dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk,
kemudian diangkat keatas agar pembuluh darah
tuba didaerah mesosalphing menjadi jelas.
4. mesosalphing dijepit dengan 2 buah klem mulai
dari arah bagian fimbria tuba sedekat mungkin
dengan tuba.

5. mesosalphing diantara kedua klem digunting


atau disayat dengan pisau.
6. klem pertama disisi tuba dibiarkan tetap
menjepit untuk mencegah perdarahan balik
dan mempermudah mengangkat tuba.
7. jaringan disisi klem kedua diikat dng jahitan cat
gut kromik.
8. prosedur tersebut diulangi menyusuri tuba
sampai didaerah tuba memasuki kornu uterus
9. tuba diangkat agar insersi tuba di kornu uterus
tampak jelas, dilakukan jahitan matras
kedalam otot uterus dibawah insersi tuba.
Jahitan ini dibiarkan lepas, tidak diikat dulu.

8. tuba dipotong didaerah insersinya dalam


sayatan baji, jahitan matras diikat dan
perdarahan akan berhenti.
9. tunggul-tunggul ikatan pada mesosalphing
dibenamkan dalam lipatan peritoneum dengan
menggunakan jahitan satu per satu atau
jelujur.
10. ligamentum rotundum didekatkan ke kornu dan
dijahitkan kedinding belakang uterus, sehingga
menutupi daerah luka operasi tuba.
11. kontrol perdarahan bila tidak ada tutup
abdomen

Tehnik Eksisi Kehamilan Kornu :

1. dilakukan Salphingo-ooforektomi
2. cabang keatas arteri uterine diikat didekat kornu
3. kehamilan kornu dieksisi bentuk V dan miometrium
didekatkan dengan jahitan angka 8, sebaiknya
ligamentum rotundum dipotong
4. lig.rotundum yang dipotong dijahit lagi kearah kornu
mesosalping dan lap.serosa uterus dijahit jelujur.
5. luka didaerah kornu ditutup dengan lipatan
lig.rotundum dan lig.latum.

Tehnik Konservasi Tuba


pada KE pada ampularis dan infundobulum:
Salpingostomi :
1. insisi longitudinal pada permukaan kantong kehamilan disisi
tuba yang berlawanan dengan mesosalping dengan pisau dan
kauter atau laser yang mempunyai efek haemostatis
2. hasil konsepsi dikeluarkan menggunakan klem penjepit,
jaringan nekrotik dan sisa jaringan trofoblas tidak perlu
dikeluarkan semuanya karena akan menyebabkan
perdarahan.
3. luka insisi dijahit

Pengangkatan kehamilan
ektopik pada ampula :
A. Ampula yang berisi produk
kehamilan
B. Insisi pada batas
mesenterium
C. Produk kehamilan diangkat
secara hati-hati dengan diseksi
tumpul
D. Tunika serosa dan
muskularis dari tuba dijahit

Pengangkatan kehamilan
ektopik pada mid-ampula
A. Kehamilan ektopik pada
mid-ampula
B. Insisi mesenterium dengan
jarum mikrodiatermi halus
C. Produk kehamilan secara
hati-hati diangkat
D. Serosa dan muskularis
dijahit

Reseksi kehamilan ektopik pada


isthmus
A. Produk kehamilan diangkat.
B. Serosa dan muskularis dijahit

Reseksi segmental pada kehamilan


ektopik mid-tuba
A. Produk kehamilan diangkat
dengan pemotongan
menggunakan cauter atau
digunting
B. Mesosalping dijahit

Salphingectomy pada
kehamilan tuba :
A. Tuba diangkat ke atas,
kemudian mesosalping
diklem dan dipotong.

B. Mesosalping diklem dan


dipotong seluruhnya
Inset menunjukkan cara
penjahitan secara baji kornu
yang dieksisi

C. Penjahitan peritonealisasi
secara matras
D. Ligamen ditanam dan dijahit
pada kornu uterus

Salphingo-oophorectomy pada
kehamilan interstitial
A. Bagian yang akan dieksisi
B. Tuba, ovarium dan produk
kehamilan pada kornu telah
dieksisi. Myometrium dijahit
dengan metode jahitan 8.
C. Ligamen rotundum yang
dipotong dijahit ulang ke
kornu. Kemudian arteri
ovarika dijahit dan
dibenamkan di dalam
ligamentum latum dan
dijahit secara continous.
D. Ligamen ditanam dan dijahit
pada kornu uterus

Anda mungkin juga menyukai