Anda di halaman 1dari 3

Hasil Riset Usaha Warung Mie Ayam

Lumintu
(Jl. Raya Bawu Batealit Jepara)
Oleh:
Fauziyah Siti Nur Lathifah (131110000689)
Nur Rofiq (131110000749)
1.1. Latar Belakang
Semakin hari jika diperhatikan, di lingkungan sekitar kita semakin menjamur segala
jenis usaha/bisnis yang muncul dan berkembang. Ini tentu mendorong seseorang
untuk mencari celah peluang bisnis yang baru. Ada juga pebisnis yang hanya
bertindak seperti pengikut namun tetap memiliki keunggulan tersendiri. Namun tak
sedikit pula ada pebisnis yang menjadi pendatang baru dalam suatu lingkungan bisnis
yang menghasilkan produk yang relatif sama, namun tidak punya keunggulan yang
mencolok jika diperhatikan.
Makanan merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup, pada manusia khususnya
makanan adalah sebuah hal yang tidak hanya dapat dijadikan sebagai pemuas
kebutuhan melainkan dapat juga menjadi sebuah sumber penghasilan. Bisnis
makanan sekarang ini tidak sulit untuk ditemui, hampir di setiap tempat yang di
pandang strategis pasti terdapat bisnis makanan yang jumlahnya tidak hanya satu. Di
Jepara sendiri banyak jenis bisnis makanan yang berkembang, salah satunya adalah
usaha warung mie ayam. Warung-warung mie ayam ini banyak bermunculan, bahkan
di satu tempat yang jaraknya tidak terlalu jauh terdapat beberapa warung mie ayam.
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui tentang usaha mie ayam, apa alasan yang mendasari pemilik
warung mie ayam ini mendirikan usahanya dan untuk memenuhi tugas mata kuliah
manajemen strategi. Mahasiswa juga diharapkan dapat memperoleh pelajaran
berwirausaha dari orang yang sudah berpengalaman di dunia usaha lebih dahulu.
1.3. Sejarah Berdirinya Usaha
Lumintu merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner yaitu mie ayam, usaha ini
berbentuk warung biasa. Usaha mie ayam ini di awali oleh Bapak Sugiarto bersama
dengan istrinya yang berasal dari kota Kudus. Dari informasi yang didapat setelah

wawancara dengan pemilik yaitu Bapak Sugiarto, diketahui bahwa usaha ini telah
berdiri kurang lebih selama dua tahun.
Pak Sugiarto dan istrinya ini pada awalnya merupakan seorang karyawan di sebuah
perusahaan konveksi milik saudaranya yang ada di Kudus, karena bosan dan dengan
inisiatif serta keinginan untuk mandiri tanpa ikut dengan saudaranya lagi, Bapak
Sugiarto mengajak istrinya untuk pindah ke Jepara dan memulai usaha mie ayam ini.
Mereka menyewa sebidang tanah kosong dengan harga sewa 1,2 juta rupiah
pertahun,tempat tersebut mereka peroleh dari warga setempat dan kemudian mereka
memulai usaha mereka. Luas lokasi usaha ini hanya berukuran 4x6 meter persegi
yang di bagi menjadi dua bagian, bagian depan untuk usaha dan bagian belakang
untuk tempat tinggal. Dari tempat inilah usaha warung mie ayam Lumintu bertahan
sampai dengan saat ini.
1.4. Pesaing
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, setiap usaha pasti memiliki pesaing.
Entah itu pesaing yang sebelumnya sudah ada maupun yang baru saja merintis
usahanya. Beberapa pesaing dari warung mie ayam Lumintu yaitu:
1. Ida Sapuan
2. Mie Ayam dan Bakso Balungan
3. Mie Ayam Prapatan
4. Mie Ayam Citra
5. Mie Ayam Ceker
1.5. Analisa Motivasi Usaha
Pemilihan dalam usaha bidang ini dikarenakan pemilik memiliki cita-cita atau
keinginan untuk mandiri dan tidak mau bergantung pada saudaranya yang memiliki
usaha konveksi di Kota Kudus, hidup mandiri lebih bebas dari pada harus terus ikut
dengan orang lain walaupun itu saudara sendiri kata Pak Sugiarto ketika ditanya.
Pemilihan usaha juga didasarkan hanya pada pemikiran bahwa usaha kuliner adalah
usaha yang tidak pernah mati, karena tiap orang pasti membutuhkan makan.
Tidak ada pertimbangan matang seperti pertimbangan lingkungan sekitar dan juga
banyak pesaing disekitarnya sebelum pendirian usaha. Pak Sugiarto lebih
menggunakan perasaan dalam memilih tempat untuk usaha walaupun sempat pindah
sekali karena tempat yang di kontrak akan dibangun.
Pak Sugiarto sama dengan pemilik usaha kecil lainnya hanya memegang satu
keyakinan yaitu rizki sudah ada yang mengatur, dengan keyakinan tersebut maka

tidak ada rasa takut dengan adanya banyak pesaing disekitarnya. Untung dan rugi
juga sudah menjadi sebuah risiko bagi para pengusaha, baik itu besar maupun kecil.
Jadi semua itu adalah risiko yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha. Dari segi
strategi yang digunakan, warung mie ayam ini tidak menggunakan strategi yang
spesifik, hanya dengan mempertahankan cita rasa dalam tiap porsi mie yang dibuat,
Pak Sugiarto yakin bahwa pelanggan yang akan menilainya. Sehingga efek yang di
timbulkan adalah pelanggan akan percaya dan kembali ke warungnya.

Anda mungkin juga menyukai