Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN

PAPER
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.55
INSTRUMEN KEUANGAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Disusun oleh :
Arief Kurnia Rochman Amien (7)
Dimas Guntoro (14)
Maulana Shiddiq (21)
Yoga Wirastadhi (28)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Seminar Akuntansi Keuangan Program Diploma IV
Akuntansi Khusus Semester VIII T.A. 2014/2015

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

PENDAHULUAN
PSAK 55 tentang instrument keuangan terkait pengakuan dan pengukuran bertujuan
untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran asset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Ada beberapa
pengecualian penggunaan di PSAK 55 ini diantaranya untuk :
1. Penyertaan pada entitas anak sesuai dengan PSAK 15
2. Hak dan kewajiban dalam sewa sesuai PSAK 30
3. Hak dan kewajiban pemberi kerja sesuai PSAK 24
4. Instrumen keuangan yang diatur dalam PSAK 50
5. Hak dan kewajiban yang timul dalam kontrak asuransi sesuai dengan PSAK 62
6. Kontrak antara pengakuisisi dan penjual dalam kombinasi bisnis
7. Komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yang dijabarkan di PSAK 55
paragraf 3
8. Instrumen keuangan yang masuk dalam PSAK 53
9. Hak atas pembayaran untuk penggantian pengeluaran entitas yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas yang diakui sebagai provisi (PSAK 57)
Salah satu yang termasuk diatur dalam PSAK 55 ini adalah komitmen pinjaman, yang
mana dibagi menjadi 3 komitmen, diantaranya :
1. Komitmen pinjaman yang termasuk dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan
nilai wajar,
2. Komitmen pinjaman yang diberikan dan cara penyelesaiannya dengan kas atau
penerbitan instrument keuangan lainnya. Sering disebut dengan derivative,
3. Komitmen pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga dibawah suku
bunga pasar.

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

Dan yang akan dibahas dalam PSAK 55 ini terkait dengan komitmen pinjaman point 2, yakni
derivatif. Ada beberapa syarat dalam menyelesaikan sebuah kontrak pembelian dengan kas
atau dipertukarkan dengan instrument lain, diantaranya :
1. Ada persyaratan dalam kontrak pembelian yang memperbolehkan hal tersebut,
2. Jika tidak terdapat persyaratan dalam kontrak tersebut maka bisa dilakukan
dengan kesepakatan antara kedua belah pihak (kontrak saling hapus) atau menjual
sebelum jatuh tempo,
3. Entitas sudah terbiasa untuk menjualnya dalam jangka pendek untuk memperoleh
laba dari fluktuasi harga jangka pendek,
4. Apabila item non keuangan siap untuk dikonversi menjadi kas.
Pada PSAK 55 ini diperkenalkan yang namanya derivative. Derivative ini merupakan
suatu instrument keuangan yang memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
1. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang mendasarinya,
antara lain : suku bunga, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks
harga atau yang lain,
2. Tidak memerlukan investasi awal atau memerlukan tetapi dalam jumlah yang
sedikit dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa
lainnya,
3. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
DERIVATIF MELEKAT
Derivatif melekat merupakan komponen dari instrumen campuran atau instrumen
gabungan yang mana di dalamnya termasuk pula kontrak utama nonderivatif, yang
mengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumen gabungan bervariasi seperti
derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif melekat dipisankan dari kontrak utamanya dan dicatat
sebagai derivatif berdasarkan Pernyataan ini, jika dan hanya jika:
a) karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat
dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama (lihat paragraf PA43
dan PA46);

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

b) instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang sama dengan derivatif


melekat memenuhi definisi sebagai derivatif; dan
c) instrumen campuran (instrutnen gabungan) tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (dengan kata lain derivatif yang melekat pada aset keuangan
atau liabilitas kenangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak
dipisahkan). Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrak utamanya dicatat
berdasarkan Pernyataan ini jika kontrak utamanya merupakan instrumen
keuangan, tetapi jika kontrak utamanya bukan merupakan instrumen keuangan,
maka harus dicatat berdasarkan PSAK lain yang sesuai. Pernyataan ini tidak
mengatur apakah derivatif melekat disajikan secara terpisah dalam laporan
keuangan.
Jika entitas disyaratkan oleh Pernyataan ini untuk memisahkan derivatif melekat dari
kontrak utamanya, tetapi tidak dapat mengukur derivatif melekat secara terpisah, baik
pada saat perolehan ataupun pada akhir periode pelaporan berikutnya, maka erititas
memperlakukan keseluruhan kontrak dari instrumen gabungan atau instrumen campuran
tersebut sebagai aset keuarigan atau liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi. Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar derivatif
melekat secara andal berdasarkan persyaratan dan ketentuan derivatif tersebut (misalnya
karena derivatif melekat didasarkan pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi),
maka nilai wajar derivatif melekat merupakan selisih antara nilai wajar instrumen gabungan
atau .instrumen campuran dan nilai wajar kontrak utama.
PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUAN
PENGAKUAN AWAL
Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada
kontrak instrumen tersebut. Contoh penerapannya adalah sebagai berikut :
a. piutang dan utang tanpa syarat diakui sebagai aset atau liabilitas jika entitas menjadi
salah satu pihak dalam kontrak, dan sebagai konsekuensinya, entitas memiliki hak
secara hukum untuk menerima atau memiliki kewajiban secara hukum untuk
membayar kas.

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

b. aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang akan terjadi sebagai akibat dari
komitmen pasti untuk membeli atau menjual barang atau jasa, umumnya tidak diakui
sampai paling tidak salah satu pihak telah bertindak sesuai perjanjian.
c. forward contract diakui sebagai aset atau liabilitas pada tanggal komitmen, dan bukan
pada tanggal penyelesaian. Jika entitas menjadi salah satu pihak dalam forward
contract, maka nilai wajar hak dan kewajibannya sering kali sama besarnya sehingga
nilai wajar netto forward tersebut menjadi nol. Jika nilai wajar neto nol dan kewajiban
tersebut tidak sama dengan nol, maka kontrak tersebut diakui sebagai aset atau
liabilitas.
d. kontrak opsi yang diakui sebagai aset atau liabilitas jika pemegang atau penerbit
menjadi salah satu pihak dalam kontrak.
e. transaksi masa depan yang direncanakan, walaupun sangat pasti, bukan merupakan
aset dan liabilitas karena entitas belum menjadi salah satu pihak dalam kontrak.
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
a) hak kontraktual atau arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
atau
b) entitas mentransfer aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 18 dan 19 PSAK
55, dan transfer tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di paragraf
20.
Entitas mentransfer aset keuangan, jika dan hanya jika , entitas:
a) mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan; atau
b) tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset kenangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satuatau lebih pillak
penerima melalui suatu kesepakatau yang memenuhi persyaratan paragraf
19.
Entitas memperlakukan transaksi tersebut sebagai transfer aset keuangan, jika dan
lianya jika, seluruh persyaratan berikut ini terpenuhi:
a) Entitas tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika entitas memperoleh
jumlah yang setara dari aset awal. Uang muka jangka pendek yang diberikait

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

entitas dengan hak untuk memperoleh kembali jumlah yang dipinjamkan tersebut
secara penuh ditambah bunga terutang yang dihitung berdasarkan suku bunga
pasar tidak menyalahi persyaratan ini;
b) Entitas tidak diizinkan berdasarkan persyaratan dalam kontrak transfer untuk
menjual atau mengagunkan aset awal kecuali untuk menjamin hak penerima akhir
untuk menerima arus kas
c) Entitas berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagih untuk dan
atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan. Selain itu, entitas
tidak berhak untuk menginvestasikan kembali arus kas tersebut, kecuali investasi
pada kas atau setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 2: Laporan
Arus Kas) selama periode penyelesaian jangka pendek yaitu antara tanggal
penagihan dan tanggal pembayaran

kepada penerima akhir, dan pendapatan

bunga yang diperoleh dari investasi tersebut diserahkan kepada penerima akhir.
Contoh entitas telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan adalah:
a. penjualan aset keuangan tanpa syarat;
b. penjualan

aset

keuangan

dengan

hak untuk

membeli kembali

aset

keuangan tersebut pada nilai wajarnya saat pembelian kembali; dan


c. penjualan aset keuangan dengan .opsi jual atau opsi beli dalam posisi sangat
rugi sehingga sangat kecil kemungkiilannya menjadi posisi untung sebelum
berakhir.
Contoh entitas yang secara substansial masih tetap memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas .kepemilikan aset keuangan adalah:
a. transaksi penjualan dan pembelian kernbali yang mana harga pembelian
kembali adalah harga yang telah ditetapkan atau harga jual ditambah imbal
hasil pemberi pinjaman;
b. kesepakatau peminjaman efek;
c. penjualan aset keuangan dengan' total return swap yang mentransfer kembali
eksposur risiko pasar ke entitas;
d. penjualan aset keuangan dengan opsi jual atau opsi beli dalam posisi
sangat untung sehingga sangat kecil kemungkinannya menjadi posisi tidak
untung sebelum kedaluarsa; dan

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

e. penjualan piutang jangka pendek dengan jaminan dari entitas kepada


transferee untuk mengganti kerugian kredit yang mungkin timbul.
Contoh-contoh dalam penerapan penghentian pengakuan diantaranya :
a. Perjanjian penjualan efek dengan janji dibeli kembali dan peminjaman efek
b. Perjanjian penjualan dengan janji dibeli kembali dan peminjaman efek-aset
yang secara substansial sama.
c. Perjanjian penjualan dengan janji dibeli kembali dan peminjaman efek - hak
substitusi
d. Hak pertama untuk menolak pembelian kembali pada nilai wajar
e. Wash sale transaction. Pembelian kembali aset keuangan segera setelah aset
tersebut dijual kadang disebut juga wash sale
f. Opsi jual dan opsi beli dalam posisi sangat untung
g. Opsi jual dan opsi beli dalam posisi sangat tidak untung
h. Aset dapat diperoleh sewaktu-waktu sebagai subyek opsi beli yang tidak
dalam posisi sangat untung maupun dalam posisi sangat tidak untung
i. Aset subyek nilai wajar opsi jual atau opsi beli atau forward repurchase
agreement.
j. Opsi beli atau opsi jual yang diselesaikan dengan kas
k. Removal of accounts provision. Removal of accounts provision merupakan
opsi pembelian kembali tanpa syarat yang memberi entitas suatu hak untuk
melakukan klaim kembali atas aset yang ditransfer dengan pembatasan
tertentu.
l. Clean up calls. Entitas, mungkin merupakan transferor, yang mengelola aset
yang ditransfer mungkin memilik.i clean up call untuk membeli sisa aset
yang ditransfer
m. Subordinated retained interests and credit guarantees
n. Total return swaps
o. Interest rate swaps
p. Amortising interest rate swaps.
Transfer yang diakui sebagai penghentian pengakuan

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

Jika entitas

mentransfer

aset keuangan yang

memenuhi

kriteria penghentian

pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan entitas tersebut masih memiliki hak pengelolaan
atas aset keuangari tersebut dengan imbalan tertentu, maka entitas mengakui kontrak
pengelolaan tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau liabilitas jasa pengelolaan. Pada saat
penghentian pengakuan aset kenangan secara keseluruhan, maka selisih antara:
a. jumlah tercatat; dan
b. jumlah dari (i) pembayaran yang diterima (termasuk setiap aset baru yang
diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang ditanggung) dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui dalam laba rugi.
Transfer yang tidak diakui sebagai penghentian pengakuan
Jika transfer tidak mengakibatkan penghentian pengakuan karena entitas secara
substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset yang ditransfer,
maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakui
liabilitas keuangan atas jumlah yang diterimanya.
Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer
Tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas dalam aset yang ditransfer adalah sebesar
perubahan nilai aset yang ditransfer. Misalnya:
a. jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk pemberian jaminan atas aset
yang ditransfer, tingkat keterlibatan berkelanjutan dari entitas adalah jumlah
terendah antara (i) jumlah aset yang ditransfer, dan (ii) jumlah maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh entitas
(jumlah jaminan).
b. jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk penerbitan dan atau pembelian
opsi (atau keduanya) atas aset yang ditransfer; tingkat keterlibatan berkelanjutan
entitas adalah nilai aset yang ditransfer yang mungkin dibeli kembali. Tetapi
demikian, dalam hal penerbitan opsi jual atas suatu aset yang diukur pada nilai
wajar, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan dari entitas dibatasi pada nilai
terendah antara nilai wajar aset yang ditransfer dan harga eksekusi opsi.
c. jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk opsi yang diselesaikan secara
kas atau persyaratan yang serupa atas aset yang ditransfer, maka tingkat
keterlibatan berkelanjutan entitas diukur dengan cara yang sama seperti opsi yang
diselesaikan secara kas sebagaimana diatur pada huruf (b) di atas.
Jika keterlibatan berkelanjutan entitas hanya terhadap satu bagian saja dari aset
keuangan ), maka entitas mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian
yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal
transfer. Untuk tujuan ini, ketentuan dalam paragraf 28 diterapkan. Selisih antara:
a. jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui; dan
b. jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan
(ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian
yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya tela1i diakui dalam pendapatan
komprehensif lain.
diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian y ang
dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.
Jika aset yang ditransfer diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka pilihan dalam
Pernyataan ini untuk menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi tidak dapat diterapkan untuk liabilitas terkait.
Transfer Keseluruhan
Jika aset yang ditransfer tetap diakui, maka aset dan liabilitas terkait tidak saling
hapus. Demikian juga, entitas tidak saling hapus setiap pendapatan yang berasal dari aset
yang ditransfer dan setiap beban yang timbul dari liabilitas terkait.
Jika pihak yang mentransfer memberikan agunan bukan kas (seperti instrumen utang atau
instrumen ekuitas) pada penerima transfer, maka akuntansi untuk pemberi transfer dan
penerima transfer atas jaminan tersebut bergantung pada apakah penerima transfer memiliki
hak untuk menjual atau menjaminkan kembali jaminan tersebut, dan apakah pihak yang
mentransfer telah wanprestasi.
Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang Reguler
Pembelian

atau penjualan

aset keuangan yang

reguler diakui dan dihentikan

pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntan
tanggal penyelesaian. Tanggal perdagangan adalah tanggal di mana entitas berkomitmen
untuk menjual atau membeli suatu

aset. Akuntansi

tanggal

perdagangan

merujuk

pada :
1. pengakuan atas aset yang akan diterima dan liabilitas yang akan dibayar untuk aset
tersebut pada tanggal perdag angan, dan

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

10

2. penghentian pengakuan aset yang dijual, pengak uan atas setiap keuntungan atau
kerugian dari pelepasan tersebut, dan pengakuan piutang dari pembeli aset tersebut
untuk pembayaran pada tanggal perdagangan
Tanggal penyelesaian adalah tanggal di mana aset diserahkan kepada atau oleh entitas.
Akuntansi tanggal penyelesaian merujuk pada (a)
1. pengakuan aset pada tanggal di mana aset tersebut diterim a entitas, dan
2. penghentian pengakuan aset dan pengakuan setiap keuntungan atau kerugian atas
pelepasan tersebut pada tanggal penyerahan aset oleh entitas. Jika akuntansi tanggal
penyelesaian diterapkan, maka entitas mencatat perubahan nilai wajar aset yang
diterima antara tanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian dengan cara yang sama
seperti entitas mencatat aset yang diperoleh
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) dari
laporan posisi keuangannya, jika dan hanya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu
ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
Selisih antara (a) jumlah tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas
keuangan) yang berakhir atau yang ditransfer ke pihak lain, dan (b) jumlah yang dibayarkan,
termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.
Jika entitas membeli kembali bagian dari liabilitas keuangan, maka entitas
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari liabilitas keuangan tersebut kepada bagian
yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya berdasarkan nilai wajar relatif
dari kedua bagian tersebut pada tanggal pembelian kembali. Selisih antara (a) jumla h
tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya, dan (b) jumlah yang
dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, untuk
bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut diakui dalam laba rugi.
PENGUKURAN
Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur
pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai
wajar

melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

11

diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas
keuangan tersebut.
Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka aset
tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal, Pernyataan ini
mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori sebagaimana didefinisikan di
paragraf 08:
a. aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
c. pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
d. aset keuangan tersedia untuk dijual.
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui
sebagai aset, pada nilai wajarnya, tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada
penjualan atau pelepasan lain. Contoh berikut ini mengilustrasikan akuntansi untuk biaya
transaksi yang terjadi pada pengukuran awal dan pengukuran seianjutnya untuk aset
keuangan tersedia untuk dijual. Suatu aset diperoleh dengan harga Rp100 ditambah komisi
pembelian Rp2. Awalnya, aset tersebut diakui pada Rpl02. Tanggal pelaporan keuangan
berikutnya terjadi sehari setelah pengakuan awal ketika harga kuotasi pasar atas aset tersebut
adalah Rpl02. Jika aset tersebut dijual, komisi yang harus dibayarkan adalah Rp3. Pada
tanggal tersebut, aset dinilai sebesar Rp l00 (tanpa memperhitungkan besarnya komisi pada
saat penjualan) dan kerugian sebesar Rp2 diakui dalam pendapatan komprehensif lain
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk:
a. liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas
tersebut, termasuk derivatif yang diakui sebagai liabilitas, diukur pada nilai
wajarnya, kecuali untuk liabilitas derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan
melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar
aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya
perolehan.
b. liabilitas keuangan yang timbul ketika transfer aset keuangan tidak memenuhi
syarat penghentian pengakuan atau transfer yang dicatat menggunakan

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

12

pendekatan keterlibatan berkelanjutan. Paragraf 29 dan 31 diterapkan pada


pengukuran liabilitas keuangan tersebut.
c. kontrak jaminan keuangan seperti didefinisikan di paragraf 08. Setelah
pengakuan awal, penerbit kontrak tersebut mengukur pada mana yang lebih
tinggi antara:
1. jumlah yang

ditentukan sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan


2. jumlah pada saat pengakuan awal (lilrat paragraf 43) dikurangi, apabila
sesuai, amortisasi kumulatif yang

diakui sesuai

dengan PSAK 23:

Pendapatan.
3. komitmen untuk menyediakan pinjaman di bawah suku bungapasar. Setelah
pengakuan awal, penerbit komitmen tersebut mengukur pada mana yang lebih
tinggi antara:
1) jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan
2) jumlah pada saat pengakuan awal (lihat paragraf

43) dikurangi,

apabila sesuai, amortisasi kumulatif yang diakui sesuai dengan PSAK


23:Pendapatan.
Pertimbangan Pengukuran Nilai Wajar
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar
dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untuk
menetapkan berapa sesungguhnya harga transaksi pada tanggal pengukuran dalam suatu
pertukaran yang wajar yang dimotivasi oleh pertimbangan bisnis yang normal. Teknik
penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang
memiliki pengetahuan memadai dan berkeinginan, jika tersedia, referensi nilai wajar terkini
dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, dan
model penetapan harga opsi.
Nilai wajar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu
(misalnya tabungan) adalah minimal sama dengan jumlah yang terutang pada saat penarikan,
didiskontokan dari tanggal pertama jumlah tersebut dapat diminta untuk dibayar.
CONTOH SOAL :
Pada 2 January 2010, Jones membeli sebuah call option seharga Rp 300. Call option
memberikan kesempatan kepada jones untuk membeli 1000 lembar saham dengan harga Rp

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

13

50. Harga pasar saham Rp 50 pada tanggal 2 january 2010. Pada tanggal 31 Maret 2010 harga
pasar saham Rp 53 per lembar.
a. Siapkan jurnal pembelian?
b. Siapkan jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Maret 2010?
c. Apakah efek yang terjadi terhadap laba bersih pada transaksi derivative selama
periode 2 january sampai 31 maret 2010?
SOLUSI :
a. Call Option
Cash

300
300

b. Unrealized Holding Gain or Loss-Income

100

Call option

100

Call Option

3000

Unrealized Holding Gain or Loss-Income

3000

c. Unrealized Holding Gain = 2900 (3000-100)

REFERENSI
Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Martani, Dwi. PSAK 25 Instrumen Keuangan : Pengakuan dan pengukuran Revisi 2010.
Dari http://staff.blog.ui.ac.id/martani diakses tanggal 10 Januari 2015 pukul 23.00
Kieso, Donald E.; Jerry J. Weygandt; & Terry D. Warfield. (2011). Intermediate Accounting
IFRS Edition 2. New York : John Wiley and Sons.

Instrumen Keuangan : Pengakuan dan


Pengukuran

14

MIN..CONTOH INSTRUMEN KEUANGAN PADA LAPORAN KEUANGAN


ADA PADA BAGIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN HAL 2230

Anda mungkin juga menyukai