PAPER
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.55
INSTRUMEN KEUANGAN : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Disusun oleh :
Arief Kurnia Rochman Amien (7)
Dimas Guntoro (14)
Maulana Shiddiq (21)
Yoga Wirastadhi (28)
PENDAHULUAN
PSAK 55 tentang instrument keuangan terkait pengakuan dan pengukuran bertujuan
untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran asset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Ada beberapa
pengecualian penggunaan di PSAK 55 ini diantaranya untuk :
1. Penyertaan pada entitas anak sesuai dengan PSAK 15
2. Hak dan kewajiban dalam sewa sesuai PSAK 30
3. Hak dan kewajiban pemberi kerja sesuai PSAK 24
4. Instrumen keuangan yang diatur dalam PSAK 50
5. Hak dan kewajiban yang timul dalam kontrak asuransi sesuai dengan PSAK 62
6. Kontrak antara pengakuisisi dan penjual dalam kombinasi bisnis
7. Komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yang dijabarkan di PSAK 55
paragraf 3
8. Instrumen keuangan yang masuk dalam PSAK 53
9. Hak atas pembayaran untuk penggantian pengeluaran entitas yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas yang diakui sebagai provisi (PSAK 57)
Salah satu yang termasuk diatur dalam PSAK 55 ini adalah komitmen pinjaman, yang
mana dibagi menjadi 3 komitmen, diantaranya :
1. Komitmen pinjaman yang termasuk dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan
nilai wajar,
2. Komitmen pinjaman yang diberikan dan cara penyelesaiannya dengan kas atau
penerbitan instrument keuangan lainnya. Sering disebut dengan derivative,
3. Komitmen pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga dibawah suku
bunga pasar.
Dan yang akan dibahas dalam PSAK 55 ini terkait dengan komitmen pinjaman point 2, yakni
derivatif. Ada beberapa syarat dalam menyelesaikan sebuah kontrak pembelian dengan kas
atau dipertukarkan dengan instrument lain, diantaranya :
1. Ada persyaratan dalam kontrak pembelian yang memperbolehkan hal tersebut,
2. Jika tidak terdapat persyaratan dalam kontrak tersebut maka bisa dilakukan
dengan kesepakatan antara kedua belah pihak (kontrak saling hapus) atau menjual
sebelum jatuh tempo,
3. Entitas sudah terbiasa untuk menjualnya dalam jangka pendek untuk memperoleh
laba dari fluktuasi harga jangka pendek,
4. Apabila item non keuangan siap untuk dikonversi menjadi kas.
Pada PSAK 55 ini diperkenalkan yang namanya derivative. Derivative ini merupakan
suatu instrument keuangan yang memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
1. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang mendasarinya,
antara lain : suku bunga, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks
harga atau yang lain,
2. Tidak memerlukan investasi awal atau memerlukan tetapi dalam jumlah yang
sedikit dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak serupa
lainnya,
3. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.
DERIVATIF MELEKAT
Derivatif melekat merupakan komponen dari instrumen campuran atau instrumen
gabungan yang mana di dalamnya termasuk pula kontrak utama nonderivatif, yang
mengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumen gabungan bervariasi seperti
derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif melekat dipisankan dari kontrak utamanya dan dicatat
sebagai derivatif berdasarkan Pernyataan ini, jika dan hanya jika:
a) karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat
dengan karakteristik ekonomi dan risiko dari kontrak utama (lihat paragraf PA43
dan PA46);
b. aset yang akan diperoleh atau liabilitas yang akan terjadi sebagai akibat dari
komitmen pasti untuk membeli atau menjual barang atau jasa, umumnya tidak diakui
sampai paling tidak salah satu pihak telah bertindak sesuai perjanjian.
c. forward contract diakui sebagai aset atau liabilitas pada tanggal komitmen, dan bukan
pada tanggal penyelesaian. Jika entitas menjadi salah satu pihak dalam forward
contract, maka nilai wajar hak dan kewajibannya sering kali sama besarnya sehingga
nilai wajar netto forward tersebut menjadi nol. Jika nilai wajar neto nol dan kewajiban
tersebut tidak sama dengan nol, maka kontrak tersebut diakui sebagai aset atau
liabilitas.
d. kontrak opsi yang diakui sebagai aset atau liabilitas jika pemegang atau penerbit
menjadi salah satu pihak dalam kontrak.
e. transaksi masa depan yang direncanakan, walaupun sangat pasti, bukan merupakan
aset dan liabilitas karena entitas belum menjadi salah satu pihak dalam kontrak.
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
a) hak kontraktual atau arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
atau
b) entitas mentransfer aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 18 dan 19 PSAK
55, dan transfer tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di paragraf
20.
Entitas mentransfer aset keuangan, jika dan hanya jika , entitas:
a) mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan; atau
b) tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari
aset kenangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk
membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satuatau lebih pillak
penerima melalui suatu kesepakatau yang memenuhi persyaratan paragraf
19.
Entitas memperlakukan transaksi tersebut sebagai transfer aset keuangan, jika dan
lianya jika, seluruh persyaratan berikut ini terpenuhi:
a) Entitas tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali jika entitas memperoleh
jumlah yang setara dari aset awal. Uang muka jangka pendek yang diberikait
entitas dengan hak untuk memperoleh kembali jumlah yang dipinjamkan tersebut
secara penuh ditambah bunga terutang yang dihitung berdasarkan suku bunga
pasar tidak menyalahi persyaratan ini;
b) Entitas tidak diizinkan berdasarkan persyaratan dalam kontrak transfer untuk
menjual atau mengagunkan aset awal kecuali untuk menjamin hak penerima akhir
untuk menerima arus kas
c) Entitas berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus kas yang ditagih untuk dan
atas nama penerima akhir tanpa penundaan yang signifikan. Selain itu, entitas
tidak berhak untuk menginvestasikan kembali arus kas tersebut, kecuali investasi
pada kas atau setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 2: Laporan
Arus Kas) selama periode penyelesaian jangka pendek yaitu antara tanggal
penagihan dan tanggal pembayaran
bunga yang diperoleh dari investasi tersebut diserahkan kepada penerima akhir.
Contoh entitas telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan adalah:
a. penjualan aset keuangan tanpa syarat;
b. penjualan
aset
keuangan
dengan
hak untuk
membeli kembali
aset
Jika entitas
mentransfer
memenuhi
kriteria penghentian
pengakuan untuk keseluruhan nilainya dan entitas tersebut masih memiliki hak pengelolaan
atas aset keuangari tersebut dengan imbalan tertentu, maka entitas mengakui kontrak
pengelolaan tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau liabilitas jasa pengelolaan. Pada saat
penghentian pengakuan aset kenangan secara keseluruhan, maka selisih antara:
a. jumlah tercatat; dan
b. jumlah dari (i) pembayaran yang diterima (termasuk setiap aset baru yang
diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang ditanggung) dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui dalam laba rugi.
Transfer yang tidak diakui sebagai penghentian pengakuan
Jika transfer tidak mengakibatkan penghentian pengakuan karena entitas secara
substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset yang ditransfer,
maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakui
liabilitas keuangan atas jumlah yang diterimanya.
Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer
Tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas dalam aset yang ditransfer adalah sebesar
perubahan nilai aset yang ditransfer. Misalnya:
a. jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk pemberian jaminan atas aset
yang ditransfer, tingkat keterlibatan berkelanjutan dari entitas adalah jumlah
terendah antara (i) jumlah aset yang ditransfer, dan (ii) jumlah maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh entitas
(jumlah jaminan).
b. jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk penerbitan dan atau pembelian
opsi (atau keduanya) atas aset yang ditransfer; tingkat keterlibatan berkelanjutan
entitas adalah nilai aset yang ditransfer yang mungkin dibeli kembali. Tetapi
demikian, dalam hal penerbitan opsi jual atas suatu aset yang diukur pada nilai
wajar, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan dari entitas dibatasi pada nilai
terendah antara nilai wajar aset yang ditransfer dan harga eksekusi opsi.
c. jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk opsi yang diselesaikan secara
kas atau persyaratan yang serupa atas aset yang ditransfer, maka tingkat
keterlibatan berkelanjutan entitas diukur dengan cara yang sama seperti opsi yang
diselesaikan secara kas sebagaimana diatur pada huruf (b) di atas.
Jika keterlibatan berkelanjutan entitas hanya terhadap satu bagian saja dari aset
keuangan ), maka entitas mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan
tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian
yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal
transfer. Untuk tujuan ini, ketentuan dalam paragraf 28 diterapkan. Selisih antara:
a. jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui; dan
b. jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan
(ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian
yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya tela1i diakui dalam pendapatan
komprehensif lain.
diakui pada laba rugi. Keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian y ang
dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.
Jika aset yang ditransfer diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka pilihan dalam
Pernyataan ini untuk menetapkan liabilitas keuangan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi tidak dapat diterapkan untuk liabilitas terkait.
Transfer Keseluruhan
Jika aset yang ditransfer tetap diakui, maka aset dan liabilitas terkait tidak saling
hapus. Demikian juga, entitas tidak saling hapus setiap pendapatan yang berasal dari aset
yang ditransfer dan setiap beban yang timbul dari liabilitas terkait.
Jika pihak yang mentransfer memberikan agunan bukan kas (seperti instrumen utang atau
instrumen ekuitas) pada penerima transfer, maka akuntansi untuk pemberi transfer dan
penerima transfer atas jaminan tersebut bergantung pada apakah penerima transfer memiliki
hak untuk menjual atau menjaminkan kembali jaminan tersebut, dan apakah pihak yang
mentransfer telah wanprestasi.
Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang Reguler
Pembelian
atau penjualan
pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntan
tanggal penyelesaian. Tanggal perdagangan adalah tanggal di mana entitas berkomitmen
untuk menjual atau membeli suatu
aset. Akuntansi
tanggal
perdagangan
merujuk
pada :
1. pengakuan atas aset yang akan diterima dan liabilitas yang akan dibayar untuk aset
tersebut pada tanggal perdag angan, dan
10
2. penghentian pengakuan aset yang dijual, pengak uan atas setiap keuntungan atau
kerugian dari pelepasan tersebut, dan pengakuan piutang dari pembeli aset tersebut
untuk pembayaran pada tanggal perdagangan
Tanggal penyelesaian adalah tanggal di mana aset diserahkan kepada atau oleh entitas.
Akuntansi tanggal penyelesaian merujuk pada (a)
1. pengakuan aset pada tanggal di mana aset tersebut diterim a entitas, dan
2. penghentian pengakuan aset dan pengakuan setiap keuntungan atau kerugian atas
pelepasan tersebut pada tanggal penyerahan aset oleh entitas. Jika akuntansi tanggal
penyelesaian diterapkan, maka entitas mencatat perubahan nilai wajar aset yang
diterima antara tanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian dengan cara yang sama
seperti entitas mencatat aset yang diperoleh
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) dari
laporan posisi keuangannya, jika dan hanya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu
ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
Selisih antara (a) jumlah tercatat liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas
keuangan) yang berakhir atau yang ditransfer ke pihak lain, dan (b) jumlah yang dibayarkan,
termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.
Jika entitas membeli kembali bagian dari liabilitas keuangan, maka entitas
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari liabilitas keuangan tersebut kepada bagian
yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya berdasarkan nilai wajar relatif
dari kedua bagian tersebut pada tanggal pembelian kembali. Selisih antara (a) jumla h
tercatat yang dialokasikan pada bagian yang dihentikan pengakuannya, dan (b) jumlah yang
dibayarkan, termasuk aset nonkas yang ditransfer atau liabilitas yang ditanggung, untuk
bagian yang dihentikan pengakuannya tersebut diakui dalam laba rugi.
PENGUKURAN
Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur
pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai
wajar
melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat
11
diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas
keuangan tersebut.
Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka aset
tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi
Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan
Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah pengakuan awal, Pernyataan ini
mengklasifikasikan aset keuangan dalam empat kategori sebagaimana didefinisikan di
paragraf 08:
a. aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b. investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
c. pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
d. aset keuangan tersedia untuk dijual.
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, termasuk derivatif yang diakui
sebagai aset, pada nilai wajarnya, tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada
penjualan atau pelepasan lain. Contoh berikut ini mengilustrasikan akuntansi untuk biaya
transaksi yang terjadi pada pengukuran awal dan pengukuran seianjutnya untuk aset
keuangan tersedia untuk dijual. Suatu aset diperoleh dengan harga Rp100 ditambah komisi
pembelian Rp2. Awalnya, aset tersebut diakui pada Rpl02. Tanggal pelaporan keuangan
berikutnya terjadi sehari setelah pengakuan awal ketika harga kuotasi pasar atas aset tersebut
adalah Rpl02. Jika aset tersebut dijual, komisi yang harus dibayarkan adalah Rp3. Pada
tanggal tersebut, aset dinilai sebesar Rp l00 (tanpa memperhitungkan besarnya komisi pada
saat penjualan) dan kerugian sebesar Rp2 diakui dalam pendapatan komprehensif lain
Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk:
a. liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas
tersebut, termasuk derivatif yang diakui sebagai liabilitas, diukur pada nilai
wajarnya, kecuali untuk liabilitas derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan
melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar
aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya
perolehan.
b. liabilitas keuangan yang timbul ketika transfer aset keuangan tidak memenuhi
syarat penghentian pengakuan atau transfer yang dicatat menggunakan
12
diakui sesuai
Pendapatan.
3. komitmen untuk menyediakan pinjaman di bawah suku bungapasar. Setelah
pengakuan awal, penerbit komitmen tersebut mengukur pada mana yang lebih
tinggi antara:
1) jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57: Provisi, Liabilitas
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi; dan
2) jumlah pada saat pengakuan awal (lihat paragraf
43) dikurangi,
13
50. Harga pasar saham Rp 50 pada tanggal 2 january 2010. Pada tanggal 31 Maret 2010 harga
pasar saham Rp 53 per lembar.
a. Siapkan jurnal pembelian?
b. Siapkan jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Maret 2010?
c. Apakah efek yang terjadi terhadap laba bersih pada transaksi derivative selama
periode 2 january sampai 31 maret 2010?
SOLUSI :
a. Call Option
Cash
300
300
100
Call option
100
Call Option
3000
3000
REFERENSI
Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Martani, Dwi. PSAK 25 Instrumen Keuangan : Pengakuan dan pengukuran Revisi 2010.
Dari http://staff.blog.ui.ac.id/martani diakses tanggal 10 Januari 2015 pukul 23.00
Kieso, Donald E.; Jerry J. Weygandt; & Terry D. Warfield. (2011). Intermediate Accounting
IFRS Edition 2. New York : John Wiley and Sons.
14