Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. PENDAHULUAN.
1. PENGERTIAN SEKSIO SESARIA.
Seksio sesaria adalah tindakan untuk melahirkan bayi per abdominal atau per
vaginam dengan membuka dinding uterus(Purnawan Junedi, 1984)
Seksio sesaria addalah suatu cara untuk melahirkan janin dengan membuka
sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina, atau
seksio sesaria adalah suatu histerotomia utnuk melahirkan janin dalam
rahim(Rustam, Muchtar. 1998)
II.
Seksio sesaria ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi
pada segmen bawah rahim.
III.
INDIKASI.
Indikasi seksio sesaria dari faktor ibu adalah :
1. Disporposi sefalo pelvik, yaitu ketidak seimbangan antara ukuran kepala
dan panggul
2. Plasenta privea.
3. Tumor jalan janin.
4. Stenosis servik uteri/vagina.
1
5. Panggul sempit.
6. Ruptur uteri membakat.
7. Partus tidak maju.
8. Incoordinate uteri action.
Indikasi seksio sesaria pada janin :
a. kelainan letak :
-
letak lintang.
Letak sungsang.
b. gawat :
IV.
presentasi ganda.
KONTRA INDIKASI
Kontraindikasi seksio sesaria adalah :
1. infeksi intra uteri.
2. Janin mati.
3. Syock/anemia berat belum teratasi.
4. Kelainan letak konginetal berat.
5. PATHWAYS
disporposi sefalo
pelvik
plasenta privea
tumi\or jalan
lahir
incoordinate uteri
action
Lletak lintang
Letak sungsang
Letak defleksi
Progesti ganda
Kelainan letak
pada gemeli anak
pertama
Stenosis servick
uteri
Panggul sempit
Ruptur uteri
membakat
Partus tidak maju
Seksio sesaria
Pada ibu
perubahan aliran
bagi janin
Darah ke plasenta
Prosedur pembedahan
dan/melalui pusat
Perubahan tekanan/
Resti kerusakan
pertukaran gas
pada janin
Kehilangan
Vaskuler yang
Berlebihan
Resti
kekurangan
volume
cairan
Penurunan sirkulasi
Resti cidera
terhadap janin
Trauma jaringan/
Sayatan SC
Perubahan suhu lingkungan
Resti
infeksi
nyeri
Blm sempurna fungsi
Termoregulasi tubuh
Suhu tubuh turun
Resiko
perubahan
suhu tubuh
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
8. PENGKAJIAN.
1. Sirkulasi.
Kehilangan darah selama pembedahan 600-800 cc.
2. Integritas ego
Dapat menunjukan labilitas emosional dari kegembiraan sampai ketakutan.
3. Eliminasi.
Eliminasi urine mungkin lewat DC. Peristaltik usus dan abdomen tidak ada
karena efek anesthesi. Peristaltik usus bisa dirangsang dengan mobilisasi
pasif pasca pembedahan.
4. Makanan/cairan.
Maakna diawali dengan cairan(air hangat) sedikit-sedikit. Bila tidak
mual/muntah dan pasien sudah flatus, intake makanan bisa dimuali dengan
lunak pada awalnya.
5. Neurosensori.
Gangguan gerakan terjadi karena pengaruh anesthesi.
6. Nyeri/ketidaknyamanan.
Pasien mungkin mengeluh nyeri/ketidaknyamanan dari berbagai sumber
misalnya : dari bedah, insisi, nyeri abdomen, atau efek anesthesi.
7. Pernafasan
Bunyi paru jelasa dan vesikuler.
8. Keamanan.
Balutan abdomen dapat dibuka bila ada tanda tanda infeksi misal :
kemerahan, edema. Eritema. Jalur parietal bila digunakan paten, bebas
dari, bengkak dan nyeri tekan.
9. Seksualitas
- fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus.
- Aliran lockhea sedang dan bebas dari gumpalan berlebih.
10. Keadaan umum.
a. tanda-tanda vital.
b. Kulit : striae.
c. Payudara : kolostrum, ASI, pembengkakan.
d. Abdomen : luka operasi, otot abdominalis, peristaltik abdomen.
e. Lokhea : jumlah, konsistensi dan bau.
f. Perineum : edema, kebersihan
g. Hemoragi.
h. Hemorroid, konstipasi
i. Distensi kandung kemihh
j. Tanda-tanda infeksi.
k. Respon psiko-emosional.