Anda di halaman 1dari 4

HUKUM MEWARNAI RAMBUT BAGI UMAT ISLAM

Diposkan oleh NURUL INAYAH di 19.59

Uban adalah munculnya rambut putih yang bisa terjadi pada setiap orang baik pria maupun
wanita. Munculnya uban ini merupakan salah satu tanda-tanda penuaan dan terjadi secara alami.
Meskipun proses munculnya uban secara alami, tetapi apabila uban muncul sebelum waktunya
tentu membuat penampilan seseorang terganggu. Sekarang ini banyak orang dengan usia yang
relative muda tetapi rambutnya sudah banyak yang memutih. Penyebab munculnya rambut putih
ini banyak disebabkan oleh beberapa factor seperti genetika, gangguan metabolisme, kekurangan
gizi, stres, penggunaan sampo atau pewarna rambut dengan produk kimia tinggi dan sebagainya.
Jika rambutnya beruban maka disyariatkan untuk mewarnainya guna menyelisihi ahli kitab.
Dalam hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau
bersabda:
,

Artinya: Sesungguhnya Yahudi dan Nashara tidak mewarnai (uban-uban mereka), maka
selisihilah mereka. (HR. Al-Bukhari no. 3275, 5559 dan Muslim no. 2103)
Kita sering memilih cara yang lebih cepat untuk menghilangkan rambut putih yaitu dengan
cara menyemirnya. Menurut hasil survey oleh Research International pada tahun 2008, Sekitar
45 persen pemakai semir rambut menggunakannya untuk menutupi uban dan 40 persen lainnya
untuk mendapatkan rambut lebih berkilau. Sedang yang tidak menggunakan pewarna rambut,
mereka khawatir rambutnya akan rusak atau kurang cocok dengan warnanya.
Survey yang sama juga mengungkapkan hasil mengejutkan bahwa sekarang ini banyak
yang mengalami rambut beruban pada usia 25 50 tahun. Hal ini menimbulkan kekhawatiran
terhadap mereka karena bisa mengganggu penampilan.
Adapun jika rambut tidak beruban lalu diwarnai, maka wallahu alam hal itu tidak
disyariatkan.

Karena

hadits-hadits

yang

menerangkan

pewarnaan

rambut,

semuanya

mengkhususkannya pada rambut yang telah beruban. Ini diisyaratkan dalam hadits Anas bin
Malik radhiallahu anhu ketika dia ditanya mengenai apakah Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam rambutnya dicelup? Dia menjawab:

. :
Artinya: Seandainya saya mau menghitung jumlah rambut putih yang berada di antara jumlah
rambut hitam beliau, tentu saya bisa menghitungnya. Dia berkata: Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam tidak mencelupnya. Adapun Abu Bakr dan Umar, maka sungguh keduanya
mencelup rambut mereka dengan Inai dan sejenisnya.(HR. Muslim no. 4320)
Bagaimana hukumnya menggunakan cat rambut menurut islam?
Hukum cat rambut menurut beberapa ulama boleh, tetapi ada juga ulama yang menghukuminya
makruh bahkan sampai mengharamkannya. Mahmud Syalthut berpendapat: Islam tidak
mengharuskan juga tidak melarang orang Islam menyemir rambutnya, juga tidak menentukan
warna semir rambut. Islam memberi kebebasan kepada umatnya sesuai situasi dan kondisi.
Rasulullah melarang kaum muslimin untuk mengikuti jejak orang-orang yahudi dan nasrani.
Oleh karena itu Rasulullah memerintahkan untuk menyemir atau mewarnai rambut untuk
membedakan kaum muslim dengan yahudi dan nasrani. Seperti yang dikutip dari hadits riwayat
Bukhari Sesungguhnya orang-orang Yahudi tidak mau menyemir rambut, karena itu
berbedalah kamu dengan mereka.
Apa yang diperintahkan ini memiliki pengertian sunnat, bukan wajib. Karena itu sebagian
sahabat seperti Abu Bakar dan Umar melaksanakannya, sedangkan Ali, Ubai bin Kaab dan Anas
tidak menjalankannya.
Semir warna apa saja yang diperbolehkan? Apakah warna hitam saja, atau warna lain?
Atau bahkan harus menjauhi warna hitam??
Namun yang jelas, orang yang sudah memasuki usia tua, yang tanda-tanda penuaannya sudah
jelas seperti kulit keriput dan meratanya uban baik itu di kepala maupun di jenggot tidak layak
untuk menyemirnya dengan warna hitam. Seperti saat Abu Bakar membawa ayahnya dihadapan
Nabi pada hari penaklukan mekah, dimana Nabi melihat rambutnya sudah memutih semua
bagaikan pohon tsaghamah yang serba putih buahnya maupun bunganya. Karena itu Nabi
bersabda:

Ubahlah

ini

(uban)

tetapi

jauhilah

warna

hitam.

(Riwayat

Muslim)

Tetapi orang yang tidak seumuran dengan Ayah Abu Bakar, yang tidak terlalu tua atau bahkan
masih sangat muda sekali diperbolehkan untuk menyemir rambutnya itu dengan warna hitam.

Kami menyemir rambut dengan warna hitam apabila wajah masih nampak muda, tetapi kalau
wajah sudah mengerut dan gigi pun telah goyah, kami tinggalkan warna hitam tersebut.
Demikian kata az-Zuhri.
Ada juga golongan ulama salaf yang membolehkan menyemir dengan warna hitam seperti : Saad
bin Abu Waqqash, Uqbah bin Amir, Hasan, Husen, Jarir dan lain-lain. Dan ada juga yang
melarangnya kecuali dalam keadaan perang supaya musuh takut Karena melihat tentara islam
yang semuanya masih Nampak muda.
Berikut pendapat beberapa para ulama :

Ulama Hanabilah, Malikiyah dan Hanafiyah


Ulama ini mengatakan kalau hukum cat rambut warna hitam hukumnya makruh kecuali bagi
orang yang akan berperang. Karena ada ijma yang membolehkannya.
Dibolehkannya menyemir dengan warna hitam, dengan tujuan untuk menakuti musuh karena
musih mengira tentara islam masih muda-muda lantaran rambutnya berwarna hitam semua.

Padahal ada juga yang sudah tua dan mulai ubanan rambutnya.
Abu Yusuf dari Ulama Hanafiyah
Abu Yusuf membolehkan mengecat rambut dengan warna hitam berdasarkan sabda Rasululllah
SAW : Sesungguhnya sebaik-baiknya warna untuk mengecat rambut adalah warna hitam ini,
karena akan lebih menarik untuk istri-istri kalian dan lebih berwibawa di hadapan musuhmusuh kalian
Ternyata selain untuk mengecoh musuh, mengecat uban dengan warna hitam juga diperlukan
untuk urusan kebahagiaan suami istri. Karena seseorang sangat dianjurka untuk tampil paling

baik di depan pasangannya.


Ulama Madzhab As-syafii
Para ulama di Madzab SyafiI umumnya berpendapat kalau mengecat rambut dengan warna
hitam itu haram, kecuali bagi orang yang akan berperang. Hal ini tentu berbeda dengan pendapat
nomor satu yang hanya menghukumi makruh. Ulama SyafiI mengeluarkan fatwa haram ini
berdasarkan sabda Rasulullah SAW: Akan ada pada akhir zaman orang-orang yang akan
mengecat rambut mereka dengan warna hitam, mereka tidak akan mencium bau surga.
Semua pendapat diatas hanya dalam konteks untuk orang yang memang sudah tua dan
berkeinginan untuk mewarnai atau mengecat rambutnya dengan warna hitam. Sedangkan untuk
orang yang usianya belum tua tapi rambutnya sudah memutih diperbolehkan untuk menjaga
penampilannya biar terlihat bagus, begitu juga warna selain hitam tidak ada larangannya, karena

mungkin waktu itu masih belum ditemukannya warna cat rambut yang bermacam-macam seperti
kuning, emas, biru dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai