Profil Kota Manado
Profil Kota Manado
KOTA MANADO
SULAWESI UTARA
KOTA MANADO
ADMINISTRASI
Profil Wilayah
Kota Manado dilintasi oleh 5 (lima) sungai besar, yaitu sungai Tondano, sungai
Bailang, sungai Tikala, sungai Sario, sungai Malalayang.
Sungai ini berhulu di Danau Tondano dan bergabung dengan sungai Tikala di
tengah kota sebelum bermuara di Teluk Manado. Sungai Tondano dimanfaatkan
sebagai sumber air minum dan dikelola oleh PDAM Kota Manado.
PENDUDUK
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Kota Manado saat ini sebanyak 451.172 jiwa (sumber : Laporan
Pemerintah Kota Manado (PDAM) 2003)
Tenaga Kerja
Sektor perdagangan dan jasa masih merupakan daya tarik dan menyerap tenaga
cukup besar dibanding sektor-sektor yang lain. Sektor perdagangan pada tahun
2001 menyerap tenaga kerja 45.972 orang dan jasa-jasa (32.069 orang). Jasa
pemerintahan dan swasta menjadi roda penggerak ekonomi Kota Manado.
Lapangan usaha jasa menyerap tenaga kerja terbanyak, 35,76 % dari sekitar
156.000 penduduk. Pegawai negeri berjumlah 23.000 orang, terdiri dari 16.000
pegawai negeri Propinsi Sulut dan sisanya pegawai Kota Manado.
EKONOMI
Kondisi Perekonomian Daerah
Secara umum perekonornian kota Manado pada lima tahun terakhir (sejak krisis
ekonomi) sudah menunjukkan prospek yang cukup menggembirakan. Ini terlihat dari
pertumbuhan ekonomi yang membaik dari tahun ke tahun.
Untuk melihat dan mengetahui gambaran perekonomian kota Manado lebih rinci
dapat dilihat melalui uraian di bawah ini dengan beberapa indikator ekonomi makro
yang menggambarkan keadaan perekonomian kota Manado.
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB Kota Manado pada tahun 2001 mengalami peningkatan, yaitu dapat
dilihat dari nilai nominal PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2001 sebesar
2.385.528 juta rupiah, dibandingkan tahun 2000. sebesar 2.099.657 juta
rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2001 sebesar
943.055 juta rupiah, tahun sebelumnya sebesar 896.472 juta rupiah.
Tabel.1. PDRB Kota Manado Berdaar Harga Berlaku dan Harga Konstan
Tahun
PDRB
Harga Berlaku
Harga Konstan
1997
1.179.060
829.829
1998
1.741.167
832.515
1999
1.895.560
845.794
2000
2.099.657
896.472
2001
2.385.528
943.055
2. Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian kota Manado pada tahun 2001 masih didominasi oleh
(tiga) sektor dengan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB yaitu
sektor Jasa-jasa sebesar 613.485 juta rupiah atau 29,22 persen, sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 477.477 juta rupiah (22,74%),
sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 434.417 juta rupiah (20,69%).
Kemudian diikuti oleh sektor Bangunan (11,12%), sektor Industri Pengolahan
(6,59%), sektor Bank, Lembaga Keuangan dan Jasa Perusahaan (5,89%),
sektor Pertanian (3,03%) dan sektor Listrik, Gas dan Air Minum (0,63%),
sedangkan yang mempunyai kontribusi terkecil adalah sektor Penggalian
yaitu 0,09 persen.
Keuangan Daerah
Menurut data BPS Kota Manado, kegiatan hotel dan restoran pada tahun 2001
memberikan kontribusi masing-masing sebesar Rp 57 milyar dan Rp 47 milyar.
Kedua sektor tersebut menjadi satu kesatuan dengan aktivitas ekonomi
menghasilkan sekurangnya Rp 546 milyar. Aktivitas perdagangan yang dilakukan
sekitar 14.000 penduduk menghasilkan minimal Rp 441 milyar. Kegiatan jasa
pemerintahan menghasilkan nilai sekitar Rp 529 milyar, sedangkan jasa swasta
memberikan Rp 40 milyar.
Tabel 2. DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI 2001
NO
BIDANG
JUMLAH (%)
1 Perdagangan, Hotel, dan Restoran
22,89
2 Bangunan
11,91
3 Listrik Gas, dan Air Bersih
0,64
4 Pengangkutan dan Komunikasi
20,26
5 Keuangan
5,80
6 Jasa jasa
28,08
7 Pertanian
3,30
8 Industri Pengolahan
7,02
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Manado, 2002
Dari data tersebut di bawah ini bisa dilihat bahwa pendapatan dan pengeluaran
APBD Kota Manado tahun 2002 adalah sama. Dari data penerimaan, bisa dilihat
bahwa pendapatan yang didapatkan berasal dari 2 pokok bagian saja, yaitu bagian
pendapatan alsi daerah, dan bagian dana perimbangan.
Tabel 3. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH 2002
PENERIMAAN
JUMLAH (Rp)
1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
0
2. Bagian Pendapatan Asli Daerah
30.138.130.000
3. Bagian Dana Perimbangan
164.792.790.000
4. Bagian Pinjaman daerah
0
5. Bagian Lain lain Penerimaan yang Sah
0
TOTAL
194.930.920.000
PENGELUARAN
1. Belanja rutin
163.400.920.000
2. Belanja Pembangunan
31.530.000.000
TOTAL
194.930.920.000
Sumber : Ditjen Perimbanngan Keuangan Pusat dan Daerah, Depkeu, 2003
Jenjang
Jumlah
Rombel
Pendidikan
Sekolah
Jumlah
Ruang
Jumlah
Siswa
Belajar
Guru
1. TK
129
241
4.832
216
487
2. SD+MI
262
1.796
43.939
1.696
2.585
22
90
18
29
4. SLTP+MTs.
80
549
19.127
468
1.524
5. SMU+MA
51
408
13.763
462
1.142
6. SMK
22
1.036
7.289
150
586
3. SLB
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Fasilitas Kesehatan
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan masyarakat, mempertinggi kesadaran masyarakat akan
pentingnya hidup sehat serta meningkatkan peran serta masyarakat sehingga
mampu menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan.
Kebijakan dan program kerja bidang Kesehatan tahun 2003 adalah:
a. Peningkatan Kualitas SDM dan Profesionalisme Tenaga Kesehatan.
b. Peningkatan Kesehatan Lingkungan
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
d. Peningkatan Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Kemandirian Masyarakat
e. Peningkatan dan Pemeliharaan Institusi Pelayanan Kesehatan dan
Penanggulangan Kelompok Rawan.
Upaya-upaya yang sedang dan telah dilakukan antara lain adalah:
1. Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan
a. Morbiditas (Angka Kesakitan)
Pola penyakit pada 10 penyakit utama yang menonjol pada penderita
rawat jalan di Puskesmas selama triwulan I dan II tahun 2003 adalah:
Jenis
Jumlah
3.685
4.98
3.685
4.98
3.632
4.90
Dermatitis Infeksiosa
1.763
2.38
Observasi febris
1.734
2.34
Dermatitis Alergica
1.564
2.11
1.476
1.99
Cepalgia
1.139
1.54
Lain-lain
933
1.26
43.867
59.24
Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%,
dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk
Kota Manado disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 6. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA MANADO
Kapasitas Produksi Kebutuhan Ideal
Jumlah Penduduk
Kebutuhan
Eksisting
Kota Sedang
(jiwa)
Total (lt/hr)
(lt/org/hr)
Lt/dt
Lt/hr
451.172
630
54.432.000
100
45.117.200
Selisih
(lt/hr)
9.314.800
Sumber : analisis
Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Manado dengan jumlah penduduk 451.172
jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 45.117.200 liter/hari. Jumlah ini
diperhitungkan dari jumlah penduduk dikalikan dengan jumlah/kebutuhan dasar
penduduk untuk klasifikasi kota sedang (100 lt/org/hr). Namun PDAM Kota Manado
dapat memproduksi sebanyak 54.432.000 liter/hari. Sehingga terdapat kelebihan
(surplus) kapasitas produksi sebanyak 9.314.800 liter/hari, atau 107,81 liter/detik.
Tabel 7. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA MANADO
NO.
URAIAN
SATUAN BESARAN
I. Pelayanan Penduduk
1. Jumlah penduduk
Jiwa
451.172
2. Jumlah pelanggan
Jiwa
211.870
3. Penduduk terlayani
%
46,96
II. Data Tarif
1. Rumah tangga
Rp
3.800
2. Niaga
Rp
4.249
3. Industri
Rp
5.425
4. Instansi
Rp
3.333
5. Sosial
Rp
2.784
Tarif
Rp
3.918
III. Data Konsumen
1. Jumlah sambungan rumah
Unit
26.918
2. Jumlah sambungan rumah tangga
Unit
25.630
3. Jumlah sambungan niaga
Unit
12
4. Jumlah sambungan industri
Unit
389
5. Jumlah sambungan sosial
Unit
340
6. Jumlah sambungan instansi
Unit
409
7. Terminal air
Unit
138
8. Hidran umum
Unit
133
9. Kran umum
Unit
40
10. Konsumsi rumah tangga
m3/th
390.324
11. Konsumsi non rumah tangga
m3/th
145.399
12. Jumlah jiwa/sambungan rumah
Jiwa/SR
6
13. Jumlah jiwa/hidran umum
Jiwa/unit
170
14. Tingkat pelayanan umum
%
IV. Data Administrasi
1. Keuangan : laba bersih
Rp
2. Efisiensi penagihan
%
87
3. Jumlah pegawai
Orang
320
4. SLA
Rp
5. RPD
Rp
6. Jangka waktu pinjaman SLA
Tahun
7. Jangka waktu pinjaman RPD
Tahun
Sumber : data PDAM Kota Manado
Jumlah sambungan rumah di Kota Manado ini sebanyak 26.918 unit. Jika 1
sambungan rumah (SR) memenuhi kebutuhan sebanyak 6 jiwa (luar Pulau Jawa)
maka penduduk yang terlayani sebanyak 161.508 jiwa.
532.621.791
1.074.701.323
1.886.903.325
1.954.871.800
2.071.377.540
1.463.198.909
500.000.000
1.603.013.469
1.000.000.000
1.594.729.969
1.500.000.000
2.127.351.760
Rupiah
2.000.000.000
812.202.002
468.364.071
491.672.890
Januari
Februari
Maret
April
Pendapatan
2.127.351.760
2.071.377.540
1.954.871.800
1.886.903.325
Biaya
1.594.729.969
1.603.013.469
1.463.198.909
1.074.701.323
532.621.791
468.364.071
491.672.890
812.202.002
Laba/Rugi
Bulan
Dari grafik tersebut di atas bisa dilihat bahwa selama 4 bulan terakhir (Januari s/d
April tahun 2004), PDAM Kota Manado selalu mengalami keuntungan (laba).
Walaupun pendapatan yang diterima PDAM Kota Manado semakin menurun tiap
bulannya, namun keuntungan yang diterima mengalami kenaikan. Terutama pada
bulan April, keuntungan yang diperoleh bisa mencapai kenaikan sebesar Rp
812.202.002,00 atau sekitar 165,19% dari laba yang diperoleh pada bulan Maret.
Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh PDAM Kota Manado juga menurun. Namun
pada bulan April terjadi perubahan yang cukup drastis. Biaya yang dikeluarkan
menjadi lebih sedikit dari bulan sebelumnya (bulan Maret), akibatnya keuntungan
yang didapatkan semakin besar walaupun jika dilihat dari pendapatannya menjadi
turun daripada bulan sebelumnya.
Komponen Persampahan
Pengelolaan sampah di Kota Manado dikelola oleh DKP Kota Manado dengan
menggunakan integrated system. Manado memiliki 1 unit TPA yaitu TPA Malalayang
yang merupakan milik Pemda dengan jumlah pelayanan sebesar 422,76 m3/hr.
Kesadaran masyarakat akan kebersihan ternyata masih kurang. Sampah-sampah
banyak berserakan di tepi jalan yang pada akhirnya menyyumbat saluran drainase di
Kota Manado itu sendiri, sehingga jika terjadi hujan, maka genangan yang terjadi
bisa mencapai 0,75 m terutama pada kawasan pasar.
Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka
kebutuhan komponen persampahan Kota Manado disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 9. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA MANADO
Perkiraan
Sampah
Timbulan Sampah
Timbulan
Jumlah
yang
Kota Sedang
Sampah
Penduduk (jiwa)
Terangkut
(lt/org/hr)
Total (m3//hr)
(m3/hr)
451.172
1.353,52
605,28
Selisih
(m3/hr)
748,24
Sumber: Analisis
Sesuai dengan standar kota sedang, yaitu tingkat timbulan sampah sebanyak 3
liter/orang/hari, Kota Manado dengan jumlah penduduk 451.172 jiwa, menghasilkan
1.353,52 m3/hr timbulan sampah. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk
dikalikan 3/1000 (m3/hr). Namun Kota Manado baru dapat mengelola sebanyak
605,28 m3/hr. Sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 748,24
m3/hr.
Komponen Jalan
Kondisi jalan-jalan di kota ini bisa dikatakan relatif baik. Dari jumlah keseluruhan
panjang jalan di Kota Manado, hanya 4 km atau sekitar 0,7% saja yang mempunyai
kondisi buruk. Sebagian besar jalan-jalan di kota ini merupakan jalan kabupaten
yaitu sekitar 90,82%.
Tabel 12. DATA JALAN DI KOTA MANADO
NO.
URAIAN
SATUAN BESARAN
I. Data Jenis Permukaan
1. Nama Pengelola : Sub Dinas Bina Marga Kota Manado
2. Panjang total
Km
572,82
3. Panjang jalan aspal
Km
4. Panjang jalan kerikil
Km
5. Panjang jalan tanah
Km
II. Data Fungsi
1. Panjang jalan arteri
Km
57,47
2. Panjang jalan kolektor
Km
89,46
3. Panjang jalan lokal
Km
III. Data Kewenangan
1. Panjang jalan nasional
Km
45,40
Kondisi jalan : baik 1 km
2. Panjang jalan propinsi
Km
7,20
Kondisi jalan : baik 1 km
3. Panjang jalan kabupaten
Km
520,22
Kondisi jalan : buruk 2 km
Sumber : data