Anda di halaman 1dari 19

.

LATAR BELAKANG
Kedokteran pencegahan adalah ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan
meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan
efisiensi, untuk berbagai kelompok dan masyarakat
oleh petugas kesehatan masyarakat, untuk
perorangan dan keluarga oleh dokter umum dan
dokter gigi melalui proses kegiatan perorangan dan
masyarakat.

Tiga tahap pencegahan:


1.

Pencegahan primer: promosi kesehatan (health


promotion) dan perlindungan khusus (specific
protection).
2.
Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan
pengobatan segera ( early diagnosis and prompt
treatment )
3.
Pencegahan tersier: rehabilitasi

Dalam mengimplementasikan pencegahan di


praktek sehari-hari dibutuhkan menggunakan
sebuah sistem kartu/ rekam medis yang berorientasi
pencegahan (prevention oriented charting system).
Salah satu hal sederhana yang dapat kita lakukan
adalah dengan menggunakan sistem :

R berarti identifikasi faktor resiko


(risk factors)
I adalah imunisasi
S berarti screening atau penapisan
E adalah edukasi
Dalam pencegahan penyakit, kita sebagai
dokter keluarga harus mampu menjelaskan
kepada masyarakat keadaan-keadaan dan halhal apa saja yang perlu diketahui oleh mereka

Konsep wellness
Wellness didefinisikan sebagai
suatu usaha yang konstan dan
bebas untuk tetap sehat dan
mencapai potensial tertinggi dalam
kesehatan.

SOCIAL

EMOTIONAL

PHYSICAL

WELLNESS

INTELLECTUAL
(Dimensions of wellness)

SPRITUAL

Gaya hidup sehat dan gizi


Mayoritas makanan siap saji (instant) hanya
mengandung lemak, tetapi vitamin, proteinnya
sudah hilang karena kemasan dengan suhu tinggi.
Masyarakat dapat mengubah gaya hidup yang
demikian dengan mengubah pola makan dan
mengetahui tentang pencegahan penyakit dalm
hal konsumsi makanan baik dalam kebutuhan
kalori, berat badan ideal (BBI), BMI, dan
kandungan zat gizi yang ada dalam makanan.

BBI DAN BMI


BMI =

BMI =

weight (kg)
Height (m) x Height (m)

weight (kg) x 10.000


Height (cm) x Height (cm)

GIZI
Fungsi utama zat gizi sebagai sumber energi
Kebutuhan kalori perhari adalah 2000-2500
kalori. Karbohidrat, lemak, protein memiliki
jumlah kalori yang berbeda setiap gramnya,
yaitu karbohidrat = 4 kcal/gr, lemak = 9
kcal/gr, dan protein = 4 kcal/gr. Jika
ketiganya dikonsumsi berlebihan maka akan
disimpan tubuh menjadi lemak.

KARBOHIDRAT
Kebutuhan minimal karbohidrat ialah 2gr/kgBB
untuk mempertahankan tubuh dari ketosis.
LEMAK
Kebutuhan lemak dalam tubuh 15-20% dari
jumlah total kalori perhari.
PROTEIN
Protein merupakan zat padat tubuh.
Kebutuhan protein 0,8-1,2 gr/kgBB/hari, anakanak = 2-3 gr/kgBB/hari.

EXERCISE PRESCRIPTION
1. Gaya hidup sehat dan olahraga.
2.
Prinsip
olahraga
untuk
cardiorespiratory
* Intensitas olahraga
* Mode olahraga
* Durasi olahraga
* Frekuensi olahraga

CONTOH KASUS
Pak Andriansyah, laki-laki, 35 tahun, datang ke
klinik untuk pemeriksaan fisik. Satu-satunya hal
yang menonjol dari riwayat keluarganya adalah
ayah dari Pak Andriansyah menderita Diabetes
Mellitus pada saat beliau berusia 45 tahun. Pasien
juga perokok, 2 bungkus sehari, berat badan 95 kg
dengan tinggi 172 cm. Pada pemriksaan fisik
ditemukan TD (tekanan darah) 130/90 mmHg,
pasien tidak pernah tahu riwayat TD sebelumnya.

DISKUSI KASUS
Dengan menggunakan format RISE, Risk factor,
Immunisation, Screening, Education.
R, kita perlu mengidentifikasi faktor-faktor resiko
terhadap penyakit Diabetes Mellitus, berdasarkan
adanya riwayat DM pada ayah Pak Andriansyah.
Seperti kita ketahui faktor-faktor resiko penyebab
penyakit DM yaitu :
Faktor resiko yang tidak dapat dirubah :
* Riwayat penyakit DM pada keluarga
* Umur

Faktor resiko yang dapat dirubah :


Obesitas
Merokok
Pola makan
Kurang aktifitas fisik

I, data immunisasi harus selalu diperbaharui,


kapan terakhir mendapat immunisasi? Hal ini
sangat penting jika nanti pasien akhirnya jatuh ke
dalam DM, maka penderita DM cenderung mudah
terinfeksi, jadi dengan adanya riwayat immunisasi
yang lengkap, maka penderita DM tidak akan
mudah terserang penyakit infeksi.
S, pada pasien ini kemudian dilakukan screening
dengan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium,
sesuia dengan indikasi dan hasil penilaian anda
terhadap faktor resiko pasien.

E, bagian terbesar dalam penanganan pasien


tersebut kita fokuskan pada edukasi, hal ini
sangat penting sebab bila pasien mengerti
atas faktor-faktor resiko yang dimilikinya
atas diabetes mellitus, maka compliance
pasien terhadap treatment / terapi akan lebih
tinggi, sehingga pasien dapat terhindarkan
jatuh menjadi DM.

KESIMPULAN
kedokteran pencegahan yang menyangkut praktek
dokter yang berkaitan dengan individu/perorangan,
dan petugas kesehatan masyarakat yang berkaitan
dengan sekelompok pencegahan adalah ilmu dan
seni individu atau masyarakat
Kedokteran mencegah penyakit, memperpanjang
hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental
dan efisiensi, untuk berbagai kelompok dan
masyarakat oleh petugas kesehatan masyarakat,
untuk perorangan dan keluarga oleh dokter umum
dan dokter gigi melalui proses kegiatan perorangan
dan masyarakat.

sebuah sistem kartu/ rekam medis yang


berorientasi pencegahan dapat kita
lakukan adalah dengan menggunakan
sistem RISE.

Anda mungkin juga menyukai