MORFOMETRI
sedimen dasar, strata air pada berbagai kedalaman, ciri-ciri garis pantai, serta ketinggian
dari permukaan laut merupakan data dasar yang sangat penting dalam menganalisa
sifat-sifat kimia, fisika dan biologi suatu perairan tawar. Pengetahuan tentang variabelvariabel morfometri akan membantu kita dalam memahami dan menilai produktifitas
biologi (kesuburan) suatu perairan, ada tidaknya erosi pada danau, kandungan
dan stabilitas panas, kandungan kimia. Misalnya produktifitas ikan di danau secara
langsung terkait dengan kedalaman dan luas permukaan. Meskipun beberapa aspek
fauna, flora dan sifat kimia badan air dapat saja dipelajari tanpa perlu mengetahui aspek
morfometri, tetapi dalam mendalami bidang limnologi secara lengkap, maka data-data
morfometri harus diketahui.
Data-data hidrografi danau yang akurat jarang sekali tersedia secara memadai
bagi para ahli limnologi, hal ini dikarenakan data-data morfometri danau sifatnya
selalu berubah dari waktu ke waktu.
kedalaman yang tersedia baik yang disediakan pemerintah dan pihak lain seringkali
diragukan ketepatannya misalnya akibat adanya pengdangkalan, sehingga sengkali
harus dilakukan pengukuran ulang di lapangan secara langsung.
Morfologi danau menggambarkan pada kita peristiwa-peristiwa yang telah
terjadi pada sistem danau tersebut. Faktor fisika ini saling berinteraksi dengan
cuaca dan tanah sehingga akan menentukan sifat danau yang kemudian akan
menyediakan lingkungan perairan yang sesuai untuk organisme perairan. Peta
bathymetrik dapat menjelaskan secara tepat tentang morfologi danau.
langsung di lapangan atau secara tidak langsung dengan cara mengukurnya dari peta
bathymetrik atau hasil foto udara yang skalanya diketahui. Panjang Maksimum
dinyatakan dalam meter.
4. Lebar rata-rata ( B)
Merupakan rasio antara luas permukaan danau (A o) dengan panjang maksimum
(Lmax), yaitu :
Ao
B = -----Lmax
Dalam studi limnologi, lebar rata-rata lebih bermanfaat daripada lebar
maksimum.
Luas
-------
2 Ao
Cahaya matahari yang memasuki perairan, fotosintesis dan perkembangan
organisme dasar akan meningkat. Jika danau berbentuk bulat, maka nilai SDI = 1.
Sedangkan bila bentuk danau tidak teratur, misalnya adanya teluk dan tanjung, maka
nilai SDI akan meningkat ( lebih besar dari 1). Perkembangan garis pantai akan
memberi gambaran tentang kemampuan danau dalam memperkembangkan
komunitas litoral. Nilai perkembangan garis pantai yang besar bermakna bahwa di
danau tersebut terdapat banyak kawasan yang dangkal. Kawasan yang dangkal
memberi pengaruh pada ombak, kekeruhan dan aktifitas biologi
matahari. Kondisi yang berbeda ini akan mengakibatkan kondisi fisika, kimia dan
biologi perairan yang berbeda pula.
Kedalaman kriptodepresi (kriptolekukan) yang dinotasikan Zo, adalah bagian
kedalaman danau yang berada sejajar dan dibawah permukaan laut. contoh Danau
Cayuga berada 116 meter dpl, sedangkan kedalaman maksimum danau 133 m, maka
kedalaman kriptodepresi danau adalah 133 m 116 m = 17 m. Contoh lain adalah
danau Caspian terletak 25 m dibawah permukaan laut. Danau Titicaca terletak pada
ketinggian 3842 m dpl. Perbedaan letak danau dari permukaan laut menyebabkan
biota yang hidup di danau tersebut akan berbeda pula.
Selanjutnya ukuran-ukuran yang termasuk dimensi permukaan adalah sebagai
berikut :
1. Kedalaman Maksimum (Zm)
Merupakan kedalaman suatu danau pada titik terdalam. Biasanya kedalaman
maksimum secara tidak langsung dapat terbaca pada peta bathymetrik. Namun
dalam hal ini perlu diperhatikan peristiwa erosi, sedimentasi dan fluktuasi
permukaan air danau yang terjadi setelah peta bathymetrik dibuat, karena hal-hal
tersebut dapat merubah kedalaman maksimum danau. Oleh karena peta-peta lama
(usang) perlu dipertimbangkan penggunaannya.
langsung dapat dilakukan dengan alat penduga gema (Echosounder) atau dengan tali
berskala yang diberi pemberat.
ultrasonik ke dasar danau atau sungai. Bila sinyal tadi mengenai obyek atau dasar
danau, kemudian akan dipantulkan kembali kepermukaan dan diterima oleh unit
penerima.
Nelayan-nelayan yang
menangkap ikan dengan pukat tunda sangat tergantung pada echosounder untuk
menentukan kawasan menangkap ikan. Gerombolan besar ikan dapat dtampilkan
diperlihatkan oleh layar monitor echosounder tersebut. Kedalaman maksimum
danau berbeda-beda.
kedalaman maksimum beberapa meter saja atau danau yang mempunyai kedalaman
beribu-ribu meter. Kedalaman danau dapat berubah dengan cepat akibat terjadinya
erosi, sedimentasi dan turun naiknya permukaan air.
Kedalaman maksimum
Siberia mempunyai luas 31.500 km2 dan kedalaman maksimum 1741 meter,
sedangkan danau Tanyanyika di Afrika mempunyai luas 34.000 km 2, akan tetapi
kedalamannya hanya 1470 meter saja.
2. Kedalaman rata-rata ( Z )
Kedalaman rata-rata adalah hubungan antara volume (V) dan keluasan di
permukaan (A0). Kedalaman rata-rata dapat ditentukan dengan rumus :
V
Z=
------
A0
Kedalaman rata-rata lebih informatif dibandingkan kedalaman maksimum. Data
kedalaman rata-rata berhubungan erat dengan produktiitas perairan. Perairan yang
memiliki kedalaman rata-rata rendah tingkat produktifitas lebih tinggi dari pada
yang kedalaman rata-rata besar. Danau yang mempunyai kedalaman rata-rata lebih
besar dari 18 meter umumnya menunjukkan ciri-ciri danau miskin (oligotrofi).
Danau yang lebih dangkal lebih produktif dan tergolong danau subur (eutrofi).
Tabel 1. Dimensi fisikal beberapa danau di dunia
Nama Danau
Volume
Luas Permukaan
( V = Km )
( A0 = Km )
Kedalaman
Kedalaman Maksimum
rata-rata
( Zm = m )
(Z=m)
Tahoe
156
499
313
501
18.940
34.000
557
1470
23.000
31.500
730
1741
79.319
436.400
182
946
(California)
Tanganyika
(Afrika)
Baikal
(Siberia)
Laut Caspian
Zm
50 Zm
Zr = -------- x 100 % = --------------2R
A0
atau,
Zr =
88,6 x Zm
----------------x %
A0
Zm = kedalaman maksimum
A0 = luas permukaan
Danau yang mempunyai kemiringan landai lebih produktif secara biologi lebih
produktif daripada danau dengan tebing yang curam. Kemiringan rata-rata dapat
ditentukan dari peta bathymetrik dengan rumus :
1
Dm
s = -------- ( L0 + L1 + L2 + ....+ Lm-1 + Ln) ------ x 100%
n
A0
s = kemiringan rata-rata dalam %
L = Panjang garis keliling dari masing-masing garis kontour (m)
n = Jumlah kontour pada peta bathymetrik
Dm= Kedalaman maksimum (m)
A0 = Luas permukaan danau (m2)
Vtotal
n
= 1/3 h1 (Ai-1 + Ai + Ai-1 Ai )
i=1
hi = kedalaman atau interval atau jarak antar kontour, biasa nilainya konstan (m)
A1, A2,.. Ai = Luas kontour pada strata 1, 2, dst (m2) diukur dari peta bathymetrik
Vtotal = Volume total air danau (m3)
n = jumlah contour