Anda di halaman 1dari 22

TUGAS

PEMANTAUAN TERAPI OBAT (PTO)


DI RS DUSTIRA

Disusun Oleh :
Nama
NIM
Bulan

: Riski Ramayanti
: 3351131401
: September 2014

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2014

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


KASUS I
DATA PASIEN :
Nama Pasien
Jenis Kelamin
Tgl. Lahir
Umur
BB
TB
Alamat
Tgl. Masuk RS
Tgl. Keluar RS
Ruang Rawat

: Ny. AR
: Perempuan
: Garut, 29 April 1966
: 48 th
: 65 kg
: 154 cm
: Jl.Cibongbon, Rt.1 Rw.3
: 10/09/2014
: 19/09/2014
: Ruang Perawatan XII

KELUHAN UTAMA :
Bicara ngelantur,
Banyak bicara,
Gelisah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Sejak beberapa hari yang lalu pasien dikeluhkan bicara ngelantur, banyak bicara,
bicara terbelit-belit, curiga terhadap suami
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :
Pernah dirawat di RS Dustira dengan diagnosa Schizoprenia Paranoid
RIWAYAT KELUARGA :
Tidak ada keturunan
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT :
NO
.
1.
2.
3.

NAMA OBAT

ATURAN PAKAI

MULAI

BERHENTI

Seroquel
Haloperidol
THP

1x200 mg
2x1.5 mg
2x2 mg

14/3/14
14/3/14
14/3/14

16/4/14
16/4/14
16/4/14

HASIL PEMERIKSAAN FISIK :


TD

S
R

Nilai
Normal
<140/9
0
mmHg
80100x
/menit
36370C

Tgl
10/9/14
120/80

Tgl
11/9/14
120/80

Tgl
12/9/14
120/80

Tgl
13/9/14
90/60

Tgl
14/9/14
100/70

Tgl
15/9/14
100/70

Tgl
16/9/14
120/80

Tgl
17/9/14
120/80

Tgl
18/9/14
120/80

Tgl
19/9/14
120/80

88x

80x

80x

80x

80x

80x

80x

80x

80x

80x

360C

360C

360C

360C

36.50C

36.50C

360C

360C

360C

360C

1822x

20x

20x

20x

20x

20x

26x

20x

20x

20x

20x

/menit

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :


Pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hemoglobin
Eritrosit
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
MCV, MCH, MCHC
MCV
MCH
MCHC
RDW
Hitung Jenis
Basofil
Eosinofil
Segmen
Limfosit
Manosit
Kimia Klinik
DIABETES
- Glukosa Darah
Sewaktu
FUNGSI HATI
- SGOT
- SGPT
FUNGSI GINJAL
- Ureum
- Creatinin

Nilai Normal

Tgl.10/9/14

Keterangan

11-16 (g/dl)
4-6.2 (10^6/uL)
1-10 (10^3/uL)
36-48 (%)
150-450 (10^3/uL)

13.6
4.8
8.8
40.5
351

Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

75-100 (fL)
25-32 (Pq)
32-36 (g/dL)
10-16 (%)

84.3
28.2
33.5
14.5

Normal
Normal
Normal
Normal

0-1 %
1-4 %
50-80 %
25-50 %
4-8 %

0
4
59.3
30.1
4.6

Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

70-120 mg/dL

115

Normal

< 32 u/L
< 31 u/L

17
16

Normal
Normal

10-50 mg/dL
0.6-1.1 mg/dL

13
0.7

Normal
Normal

HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :


Gangguan Bipolar
Episode Manik
Gejala Psikosis
DIAGNOSIS :
Schizoprenia Paranoid
PENGGUNAAN OBAT SAAT INI :

Nama Obat

Regimen

Indikasi

Zypreksa
(Olanzepin)

1x1(IM)

Nama Obat

Regimen

Terapi
pemeliharaan
untuk
skizoprenia dan
psikosis.
Indikasi

Inj.Govotil
5mg
(Haloperidol
)
Seroquel XR
400 mg
(Quetiapine
Fumarate)

1x1 amp

Psikosis kronis
dan akut

Oral 1x1

Lodomer
(Haloperidol
)

1 amp
(IV)

THP 2mg
(Trihexyphen
idil)

Oral 2x1

Terapi
skizoprenia,
episode depresi
dan episode
manic yang
menyertai
gangguan
bipolar
Agitasi
psikomotorik
pada kelainan
tingkah laku
Parkinson,
kontrol
ekstapiramidal

Tgl
Tgl
Tgl
Tgl 13/9/14
10/9/14
11/9/14
12/9/14
P S M P S M P Sr M P Sr M

Regimen

Indikasi

Seroqual XR
(Quetiapine
Fumarate)

Oral 1x1

THP 2 mg
(Trihexyphen
idil)
Ikalep 250
mg (Natrium
Valproat)

Oral 1x1

Terapi
skizoprenia,
episode depresi
dan episode
manic yang
menyertai
gangguan
bipolar
Parkinson,
kontrol
ekstapiramidal
Epilepsy jenis
petit mal

Oral 1x1

Tgl 14/9/14

Tgl 15/9/14

Tgl 16/9/14

Tgl 17/9/14

Sr

Sr

Sr

Sr

Nama Obat

M P

M P

M P

Tgl
Tgl
18/9/14
19/9/14
P Sr M P S M

PEMANTAUAN TERAPI OBAT :


SOAP

Tgl.10/9/14

Tgl.11/9/14

Tgl.12/9/14

Tgl.13/9/14

Tgl.14/9/14

Pasien gelisah,
banyak bicara,
bicara
ngelantur,
mendengarkan
suara-suara

Bicara
ngelantur,
mengeluh,
susah tidur

pasien
tidur, ingin
rokok

Pasien tidur

Pasien
mengataka
n ingin
cepat
pulang

Pasien tidur

Autistik,
asosiasi
longgare,
waham curiga,
halusinasi,
tenang

Autistik,
asosiasi
longgare,
waham
curiga,
halusinasi,
tenang
Gangguan
fungsi
sensorik
halusinasi
dapat
diatasi.

Autistik,
asosiasi
longgare,
waham
curiga.

Pasien
tenang,
kontak +,
ruang
perawatan
buruk,

Pasien
relatif
tenang,
kontak +,
halusinasi
+

Autistik, waham curiga,


halusinasi

Gangguan
sensori
halusinasi
dapat
diatasi

Gangguan
persepsi
sensori
dapat
teratasi
sebagian.

Gangguan
persepsi
sensori
halusinasi
dapat
teratasi

Melanjutka
n terapi
inj.zyprexa
dan
observasi
tanda-tanda
vital
- Tekanan

Dianjurkan
untuk
beraktivitas
, observasi
taandatanda vital
masih tetap
normal.

Lanjutkan
terapi inj
Govotin
dan
anjurkan
untuk
beraktivitas

observasi
tanda-tanda
vital
Td : 100/70
mmHg,
N : 80 x
/menit,
R : 20 x

Seroquel meningkatkan
efek dari THP,
Seroquel dan Lodomer
saling meningkatkan
efek toksisitas
Lodomer meningkatkan
efek dari THP
Lodomer dan Serequal
meningkatkan efek
antidopaminergik
Pemakaian Seroquel dan
THP diberi jarak.
Seroquel malam hari
dan THP pagi dan siang
hari. Pemakaian
seroquel dan lodomer
karna saling
meningkatkan efek

Gangguan
fungsi
sensorik
halusinasi
dapat diatasi.
A

Melanjutkan
terapi
inj.zyprexa
dan observasi
tanda-tanda
vital
- Tekanan
darah : 120/80

Tgl.15/9/14

- Nadi : 80
- Respirasi :20

SOA
P
S

darah :
120/80
- Nadi : 80
Respirasi :
20

Tgl.16/9/14

Terapi inj.
zyprexa
dihentikan
ganti
govotin
inj/Lodome
r inj 1x1
amp IM
sampai
dengan hari
minggu dan
THP 2x2
mg

Tgl.17/9/14

/menit,
S : 36.50C.
Inj Iodomer
1x1 amp

masing-masing obat
maka diberi jarak
seroquel malam hari dan
lodomer sore hari, harus
dipantau. Pemakaian
Lodomer dan THP
dijarakkan THP pada
pagi hari dan sore hari
dan Lodomer sore hari
juga tetapi 2 jam setelah
THP.
Pemakaian Seroquel dan
Lodomer dijarakkan,
seroquel malam dan
lodimer sore, harus
dipantau.

Tgl.18/9/14

Tgl.19/9/14

lebih tenang,
tidur, mau makan,
dan lebih
nyambung.
Autistik, asosiasi
longgare

Tenang, tidut, mengeluh


sakit gigi

Tenang, mengeluh
sakit kepala dan
kegemukan

Pasien tenang dan


tidur

lebih membaik

Lebih membaik

Lodomer
meningkatkan
efek dari THP

Seroquel meningkatkan
efek THP, pasien cabut
gigi.

Pemakaian
Lodomer dan
THP dijarakkan
THP pada pagi
hari dan sore hari
dan Lodomer sore
hari juga tetapi 2
jam setelah THP
dan harus
dipantau.

Pemakaian Seroquel dan


THP diberi jarak. Seroquel
malam hari dan THP pagi
dan siang hari dan harus
dipantau. Karena pasien
sakit gigi diberi obat
antibiotik dan asam
mefenamat tetapi pasien
alergi antibiotik jadi dicek
terlebih dahulu antibiotic
mana yang sesuai dan
asam mefenamat diminum
bila terasa sakit saja.

Seroquel
meningkatkan efek
THP, pasien cabut
gigi.
Pemakaian Seroquel
dan THP diberi
jarak. Seroquel
malam hari dan THP
pagi hari dan harus
dipantau. Karena
pasien sudah mulai
membaik maka dosis
THP dikurangi yang
awal nya 2x1
menjadi 1x1

Kurang realistik
+, koheren +,
waham curiga
terhadap suami +
Gangguan
persepsi sensori,,
halusinasi teratasi
sebagian
Lanjutkan terapi
THP dan Ikalep.
Observasi pasien
dan TTV .

SARAN DAN KESIMPULAN :

Cara penggunaan obat yang dilakukan sudah tepat dengan memberikan jarak aturan
pemakaian seperti :
Pemakaian Seroquel dan THP diberi jarak. Seroquel malam hari dan THP pagi dan
siang hari.
Pemakaian seroquel dan lodomer karna saling meningkatkan efek masing-masing
obat maka diberi jarak seroquel malam hari dan lodomer sore hari, harus dipantau.
Pemakaian Lodomer dan THP dijarakkan THP pada pagi hari dan sore hari dan
Lodomer sore hari juga tetapi 2 jam setelah THP.
Karena pasien sakit gigi diberi obat antibiotik dan asam mefenamat tetapi pasien
alergi antibiotik jadi dicek terlebih dahulu antibiotic mana yang sesuai dan asam
mefenamat diminum bila terasa sakit saja.
Pemakaian Seroquel dan THP diberi jarak. Seroquel malam hari dan THP pagi hari
dan harus dipantau. Karena pasien sudah mulai membaik pada hari terakhir maka
dosis THP dikurangi yang awal nya 2x1 menjadi 1x1.
Pasien diberikan trihexilpenidil dengan indikasi parkinson karena efek samping dari
penggunaan haloperidol adalah parkinson.

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


KASUS II
DATA PASIEN :
Nama
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
BB
TB
Alamat
No. Telp.
Tgl.Masuk RS
Ruang Rawat

: Ny.G
: Perempuan
: 08 Mei 1960
: 110 Kg
: 146 cm
: Kp. Ciburiai RT.02/11 Marga Jaya Bandung Barat
: 0821 2615 4541
: 22 September 2014
: Ruang Perawatan IX

KELUHAN UTAMA :
Lemas
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
2 minggu yang lalu pasien mengeluh cemas, BAK sering +
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :
Lemah badan sudah lama dirasakan pasien 4 tahun yang lalu, keluhan disertai
penglihatan kabur, riwayat stroke luka dikaki kanan yang tidak kunjung sembuh, mual
muntah
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT :
NO Nama Obat
Aturan Pakai
.

Mulai

Berhenti

1.
2.
3.
4.

Raden
Novomix 12 mg
Metformin 500 mg
Clindamycin 300 mg

2 x1
1-0-1
3x1
2x1

HASIL PEMERIKSAAN FISIK :


Pemerik
Nilai
Tgl
saan
Normal
22/9/14
Nadi
<140/90
46 x/i
mmHg
Tek.darah
80-100x
120/70
/menit
mmHg
Suhu
0
36.10C
36-37 C
Respirasi

18-22x
/menit

18 x/i

07/05/2014
07/05/2014
07/05/2014
07/05/2014
Tgl
23/9/14
80 x/i

Tgl
24/9/14
80 x/it

Tgl
25/9/14
82 x/i

Tgl
26/9/14
80 x/i

110/60
mmHg
360C

120/70
mmHg
360C

130/80
mmHg
360C

130/80
mmHg
360C

20 x/i

20 x/i

20 x/i

20 x/i

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :


Pemeriksaan
Nilai Rujukan

Glukosa Darah Puasa


Glukosa Darah 2 Jam
PP
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida

13/05/2014
13/05/2014
13/05/2014
13/05/2014

Tgl.
17/9/14

Tgl. 23/9/14

Tgl.
25/9/14

70-120 mg/Dl
<150 mg/dL

500
557

305

325
317

136-145
3.6-5.2
100-108

142
3.6
106

DIAGNOSIS :
NIDDM with multiple complication + stroke
PENGGUNAAN OBAT SAAT INI :
Nama Obat Regimen
Indikasi

Brainact 1g
Inj
(sitikolin)

1x

Atorvastatin

0-0-2

Gang.
Kesadaran
disebabkan
oleh
kerusakan
sel saraf,
trauma
kepala, dan
infark
serebral.
Menurunka

Tgl.
Tgl.
Tgl.
Tgl.
22/09/14
23/09/14
24/9/14
25/9/14
P S M P S M P S M P S M
V
V
V

20 mg
Amitriptilin
2.5 mg
Omeprazol
1 tablet
Glucotika
500 mg
(Metformin
HCL)
Sohobion
1 tablet
Novorapid
Inj/sc
(insulin
aspart)
Piracetam
800 mg

n kadar
kolesterol
Depresi/
penenang
Tukak
lambung
Terapi DM
tipe 2

0-0-1
1-0-0
3x

1-0-0

V
V
V

Vitamin

3x

Terapi DM
tipe 1 dan 2

1-0

Pengobatan
infark
serebral

PEMANTAUAN SOAP :
SOAP
Tgl. 22.9.14

Tgl. 23/9/14

V
V

V
V

V
V

V
V

V
V

Tgl. 24/9/14

Tgl.25/9/14

Tgl.26/9/14

Badan lemas

Lemas, sulit
bergerak,
riwayat DM,
bicara rero
berkurang

Pusing lemas, Bicara rero


bicara rero
berkurang
berkurang,
lemah badan
berkurang

Kel (-), bicara


rero
berkurang

k/u : tampak
lemah
T : 120/70
N : 80 x/i
S : 360C
R : 20 x/i

k/u : CM,
Apatis
T : 100/80
N : 80x/i
S : 360C
R : 20x/i

k/u : CM
T : 120/70
N : 80x/i
S : 360C
R : 20x/i

k/u : CM
T : 110/70
N : 80x/i
S : 360C
R : 20x/i

k/u : CM
T : 130/80
N : 80x/i
S : 360C
R : 20x/i

Nutrisi
Kurang dari
kebutuhan

Nutrisi
sedang
diatasi

Stroke Infark
cerebro

Stroke Infark
cerebro

- Reccurent
stroke.
- Hiperglikemic

type DM II
Stroke e.c
- Volume
infark
depletiem
cerebro
- Stroke e.c
Infark
urebrin
Lanjutkan
-Gizi
Lanjutkan
- Piracetam tab. - Miniaspi 1-0-Inf.
NaCL
intervensi:
intervensi:
800 1-1-0
0
0.9%
Atorvastatin
Piracetam
800
- Obs TTV
- Inj. Brainact
-OMZ 1-0-0
- Anjurkan
20 mg 0-0-2
mg 1-0-0
1x1 g IV
-Novorapid
10
makan
- Atorvastatin - Amitriptilin 25 - Intervensi
mg
1-1-1
mg 0-0-1
dihentikan,
sesuai diet
20 mg 0-0-Glucotika 2x
pasien
2
500 mg
- Amitriptilin
pulang
-Sohobion 1-025 mg 0-0paksa.
0
1
-Inj. Brainact
1x1 gr
-Atorvastatin
20 mg 0-0-2
-Amitriptilin 25
mg 0-0-1

SARAN DAN KESIMPULAN :


Cara penggunaan obat sudah tepat, hanya saja harus dipantau penggunaan :
Atorvastatin+Amitriptilin : atorvastatin meningkatkan kadar dari amitriptilin (signifikan)
Omeprazol +Amitriptilin : omeprazol meningkatakan kadar dari amitriptilin (minor)
Glucotika+Amitriptilin : amitriptilin meningkatkan efek metformin secara sinergis (minor)
Pasien diberikan amitriptilin karena hamper semua obat yang diberikan mempunyai efek
samping insomnia jadi pasien diberikan amitriptilin sebagai penenang agar bisa tidur
hanya digunakan pada malam hari
Pasien diberikan omeprzol karena efek samping dari obat glucotika adalah gangguan
lambung.
Pemberian piracetam tidak boleh dihentikan secara mendadak
Pasien dianjurkan untuk diet atau olahraga ringan min 15 menit perhari
Pasien tidaj boleh melakukan aktivitas fisik yang berat
Pada saat penggunaan obat ini pasien tidak dianjurkan untuk mengendarai kendaraan
karena dapat mengganggu kemampuan mengemudi.

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


KASUS III
DATA PASIEN :
Nama
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
BB
TB
Alamat
No. Telp.
Tgl.Masuk RS
Tgl.Keluar RS
Ruang Rawat
KELUHAN UTAMA :

: Tn. MR
: Laki-Laki
: 14 April 1960
: 60 kg
: 170 cm
: Kp.Cisasawi Rt.03/05 Parongpong Cihanjuang
: 0878 2551 0269
: 24/09/2014
: 26/09/2014
: Ruang Perawatan XIII

Lemah tubuh sebelah kiri, hanya bisa digeser, mulut mencong kekanan, masih dapat
bicara, pusing berputar.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Pusing berputar sejak 1 bulan yang lalu, dirasakan bila berubah posisi dari duduk ke
berdiri, disertai muntah 75x/hari berlangsung selama 1 bulan sisa makanan, mencret
(-), pasien terlihat bingung semenjak 1 bulan ini, pasien kurang kooperatif.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :
Hipertensi (-)
HASIL PEMERIKSAAN FISIK :
Pemeriksaan
Nilai Normal
Nadi
<140/90 mmHg
Tek.darah
80-100x/menit
Suhu
36-370C
Respirasi

18-22x /menit

Tgl 24/9/14
80 x/i
100/80 mmHg
36.70C

Tgl 25/9/14
80 x/i
100/70 mmHg
360C

Tgl 26/9/14
80 x/i
100/80 mmHg
360C

20 x/i

20 x/i

20 x/i

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :


Pemeriksaan
Nilai Rujukan
Tgl.24/09/2014
HEMATOLOGI
Hemoglobin
13-18
13.7
Eritrosit
4-6.2
4.6
Leukosit
4-10
8.9
Hematokrit
38-51
38.6
Trombosit
150-450
302
MCV, MCH, MCHC
MCV
75-100
83.7
MCH
25-32
29.7
MCHC
32-36
35.5
RDW
10-16
13.5
HITUNG JENIS
Segmen
50-80
61.3
Limfosit
25-50
30.8
Monosit
4-8
7.9
ELEKTROLIT
Gula darah sewaktu
<160
94
FUNGSI GINJAL
Ureum
10-50
Creatinin
0.9-1.3
Asam Urat
3.4-7.0
LEMAK
Kolesterol total
150-200
Trigliserida
60-200
LDL Kolesterol
<115
HDL Kolesterol
35-55
DIAGNOSIS :
Stroke Susp.Infark

Tgl.25/09/2014
38
1.1
5.0
180
106
107
22

PENGGUNAAN OBAT SAAT INI :


NO

Nama Obat

Regimen

1.

Citicoline 1g

1x1

2.

Atorvastatin 20
mg

1x1

3.

Ondansetron

2x1 amp

4.

Amitriptilin

0-0-1

5.

Vastigo
(betahistin
mesilat)
Diazepam IV

1-0-1

6.

2x1 amp

PEMANTAUAN SOAP :
SOAP
S

Indikasi
Gang.
Kesadaran
disebabkan
oleh kerusakan
sel saraf,
trauma kepala,
dan infark
serebral.
Menurunkan
kadar
kolesterol
Mual dan
muntah
Depresi/
penenang
Mengatasi
gejala pusing
dan vertigo
Untuk
memperpende
k mengatasi
gejala yang
timbul seperti
gelisah yang
berlebihan

Tgl.
Tgl.
Tgl.
24/09/14
25/9/14
26/9/14
Sr
P S M P
M P S M
V
V

V
V
V

Tgl. 25/09/14
Pusing berputar, bicara
ngelantur.

Tgl.26/09/14
Pusing berputar, pasien minta
pulang.

k/u : CM
TD : 100/70
N : 80x/i
S : 36.50C
R : 20 x/i
Stroke Infark Cebro

Pasien bingung, k/u: CM,


TD : 100/70 mmHg

RL

Gangguan perfusi jaringan


cerebral belum teratasi
- IVFD RL 20gtt

Brainact 1x1 g
Atorvastatin 20 mg 0-0-2
Amitriptilin 25 mg 0-0-1
Diazepam 2x1 amp
Vastigo 1-0-1

Brainact 1g IV
Atorvastatin 20 mg 0-0-2
Diazepam Inj. 2x1 amp
Vastigo 1-0-0

Intervensi dihentikan karena


pasien pulang paksa.
Ko. Bedah Saraf :
Pulang
- Atorvastatin 20mg 0-0-1
- Dexametason 1-1-1
- Lansoprazol 1-0-0
-Asam Mefenamat 1-0-1

SARAN DAN KESIMPULAN:


Pemberian atorvastatin sebaiknya diberikan pada malam hari bukan pada pagi hari
Pemberian ondansetron diberikan karena untuk mengatasi efek samping dari penggunaan
vastigo yaitu mual dan muntah.
Pasien belum sembuh tetapi pengobatan dihentikan karena pulang paksa dan pasien
mengeluh adanya nyeri lambung akibat dari penggunaan atorvastatin sehingga diberikan
lansoprazol serta asam mefenamat untuk penghilang rasa nyerinya
Pasien diberikan dexametason karena pasien mengalami alergi dikulit seperti kemerahan
pada kulit.
Terjadi interaksi antara :
Asam mefenamat+dexametason : saling meningkatkan toksisitas 1 sama lain.
Dexametason+lansoprazol : dexametason dapat menurunkan efek dari
lansoprazol.

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


KASUS IV
DATA PASIEN :
Nama
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
BB
TB
Alamat

: Agnia Nuzulia Tari


: Perempuan
: 17 September 2008
: 12 kg
: 109 cm
: Jl. KB Manggu Rt.02 Rw.04

No. Telp.
Tgl.Masuk RS
Tgl.Keluar RS
Ruang Rawat

:: 16/09/2014
: 23/09/2014
: Ruang Anak

KELUHAN UTAMA :
Sesak nafas, sesak dirasa sejak 2 hari yang lalu, terasa terus menerus. Keluhan disertai
demam, batuk tidak berdahak, keringat dingin, anoreksia. 4 hari yang lalu pasien
mengalami demam, batuk dan pilek. Pasien telah diberi Nebu dan keluhan membaik.
Pasien memiliki riwayat TB saat berusia 6 bulan dan pengobatan selesai. Riwayat
keluarga asma (-).
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU :
Penyakit waktu kecil : panas, pilek, batuk
Tidak punya riwayat operasi
Obat parasetamol 3x1 cth
Tidak ada alergi
Imunisasi lengkap
RIWAYAT KELUARGA :
Keluarga mengatakan tidak punya riwayat penyakit menular/keturunan
RIWAYAT SOSIAL :
Yang mengasuh : Ortu kandung
Hubungan dengan anggota keluarga : baik
Hubungan dengan teman sebaya : baik
Pembawaan secara umum : baik
Lingkungan rumah : baik
HASIL PEMERIKSAAN FISIK :
Pemeriksaan

Nilai
Normal

Nadi

<140/90
mmHg

140x/i

80-100x/menit

Tekanan darah
Suhu
Respirasi

Tgl 16/9/14
120x/i

Tgl
17/9/14
140x/i

130x/i

128x/i

100/70

100/70

100/70

110/70

90/60

36-370C

370C

360C

37.80C

370C

18-22x /menit

41x/i

28x/i

41x/i

40x/i

Pemeriksaan

Nilai
Normal

Nadi

<140/90
mmHg

100x/i

148x/i

80-100x/menit

36-370C

36.50C

38.40C

Tekanan darah
Suhu

Tgl 20/9/14

Tgl
21/9/14

120x/i
360C

Tgl 18/9/14

Tgl 19/9/14
100x/i

128x/i

38.20C

370C

37.20C

58x/i

28x/i

30x/i

Tgl 22/9/14

Tgl 23/9/14

100x/i

120x/i

120x/i

120x/i

370C

36.30C

360C

36.30C

18-22x /menit

Respirasi

28x/i

49x/i

33x/i

30x/i

30x/i

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :


Pemeriksaan
Nilai Rujukan
Tgl.16/09/2014
HEMATOLOGI
Hemoglobin
11-16 (g/dL)
13.1
6
Eritrosit
4-6.2 (10 /uL)
4.8
Leukosit
4-10 (103/uL)
5.4
Hematokrit
36-48 (%)
39.1
3
Trombosit
150-450 (10 /uL)
193
MCV, MCH, MCHC
MCV
75-100 (fL)
82.1
MCH
25-32 (Pq)
27.5
MCHC
32-36 (g/dL)
33.5
RDW
10-16 (%)
13.4
HITUNG JENIS
Segmen
50-80 (%)
80
Limfosit
25-50 (%)
14.6
Monosit
4-8 (%)
5.4

24x/i

27x/i

Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

DIAGNOSIS :
Asma Bronchiale
PENGGUNAAN OBAT SAAT INI :
N
O
1.
2.

3.

N
O
1.

Nama Obat

Regimen

Paracetamol
syr
Salbutamol
0.5 mg

3x1 cth

Nebul
Ventolin

/8 jam

Nama Obat
Paracetamol syr

3x1

Indikasi
Analgesik dan
antipiretik
Bronkospasme
pada semua jenis
asma bronchial
Bronkospasme
kronis yang tidak
memberikan
respon terhadap
terapi
konvensional,
serangan akut
bronkospasme

Regimen
3x1 cth

Indikasi
Analgesik dan

Tgl.
Tgl.
Tgl.
16/09/14
17/9/14
18/9/14
P S M P S M P S M

Tgl.
19/09/14
P Sr M

Tgl.
20/9/14
P Sr M

Tgl.
21/9/14
P S M

antipiretik
Bronkospasme
pada semua
jenis asma
bronchial

2.

Salbutamol 0.5
mg

3x1

3.
4.

Nebul Ventolin
Dexametason
0.5mg
Cefixime syr
Ambroxol syr
Nebulizer
berotec atroven
Salbutamol syr

/8 jam
3x1

5.
6.
7.
8.

Dexamethason 0.5 mg
Cefixime syr

3.

Ambroxol syr

4.

Nebulizer berotec
atroven
Salbutamol syr

PEMANTAUAN SOAP :
SOA
Tgl. 16/09/14
P
Ibu klien
mengatakan
S
anaknya sesak

Antihistamin

3x1/2 cth Bronkospasme


pada semua
jenis asma
bronchial

Nama Obat

k/u : Lemah
kes : CM
S : 360C
N : 120x/i
R : 28x/i
Sesak (+)

2x1/2 cth Antibiotic


3x1/2 cth Batuk
/6 jam

N
O
1.
2.

5.

3x1
2x1/2
cth
3x1/2
cth
/6 jam

Antihistamin
Antibiotik

Tgl.
22/09/14
P Sr M

Batuk

3x1/2
cth

Bronkospasme
pada semua jenis
asma bronchial

Regimen

Indikasi

Tgl.17/09/14
Ibu klien
mengatakan
anaknya masih
sesak, batuk (+),
demam naik turun.
k/u : Lemah
kes : CM
S : 37.70C
Terpasang O2
2liter.
Makan dan minum
mau

Tgl.
23/9/14
P

Tgl.18/09/14

Tgl.19/09/14

Ibu klien
Ibu klien
mengatakan anaknya mengatakan
sesak, batuk.
anaknya masih
sesak, batuk (+),
demam naik turun.
k/u : lemah
k/u : tampak
kes : CM
lemah
0
S : 37 C
kes : CM
N : 130x/i
S : 370C
R : 40x/i
N : 100x/i
TD : 110/70
R : 28x/i
Cyanosis (+), Sp02

- Ketidakefektifan jalan nafas belum


teratasi
- Hyperthermi belum teratasi
Lanjutkan
intervensi
-KaEN 1B 500
cc/24 jam
-02 2-4 liter/menit -Nebul ventolin amp
-Paracetamol syr
3x1 cth
-Salbutamol
3x0.5mg/p.o

Ketidakefektifan
jalan nafas
teratasi sebagian
Hyperthermi
teratasi sebagian
Lanjutkan
intervensi
IVFD KaEN 500
cc/24 jam
02 2-4 liter/menit
Nebul ventolin
amp
Paracetamol syr
3x1 cth
Salbutamol 3x0.5
mg/p.o

- Ketidakefektifan
- Ketidakefektifan
jalan nafas
jalan nafas
- Hyperthermi teratasi
A
teratasi sebagian
sebagian
- Hyperthermi
teratasi sebagian
Lanjutkan intervensi Lanjutkan
- Inf. KaEN IB 500
intervensi
cc/24 jam
- KaEN IB 500
- 02 2-4 liter/menit
cc/24 jam
- Paracetamol syr 3x1 - 02 2-4 liter/menit
cth
- Paracetamol syr
P
- Salbutamol 3x1/2
3x1 cth
cth
- Salbutamol 3x1/2
- Nebulizer berotec
cth
atroven/6 jam
- Nebulizer berotec
- Dexametason 3x0.5
atroven/6 jam
mg
- Dexametason
0.5mg 3x1/p.o
- Cefixime syr
2x1/2 cth
SOAP
Tgl. 20/09/14
Tgl.21/09/14
Tgl.22/09/14
Tgl.23/09/14
Ibu klien
Ibu klien
Ibu klien
Ibu klien
mengatakan sesak
mengatakan
mengatakan
mengatakan
anaknya masih ada, anaknya sesak (-),
anaknya lemah,
anaknya tidak
batuk (+)
batuk (+), demam
batuk (+), sesak (-) terlalu sesak, batuk
(-)
(-), mual dan
muntah tidak ada,
S
nyeri perut (-).
Input : 1 bungkus
bubur susu, bubur
nasi porsi, nasi +
ayam 7 sendok.
Output : BAB (-),
BAK 5x
k/u : lemah
k/u : lemah
k/u : lemah
k/u : membaik
kes : CM
kes : CM
kes : CM
kes : CM
0
0
0
O
S : 36.5 C
S : 36 C
S : 37 C
S : 36.30C
N :100x/i
N :120x/i
N :100x/i
N :120x/i
R : 28x/i
R : 26x/i
R : 30x/i
R : 27x/i
- Ketidakefektifan - Ketidakefektifan - Ketidakefektifan - Ketidakefektifan
jalan nafas
jalan nafas
jalan nafas
jalan nafas
A
teratasi sebagian
teratasi sebagian
teratasi sebagian
teratasi sebagian
- Hyperthermi
- Hyperthermi
teratasi sebagian
teratasi sebagian
Lanjutkan
Lanjutkan
Lanjutkan
Lanjutkan

intervensi
KaEN IB 500 cc/24 jam
02 2 liter/menit
Paracetamol syr
3x1 cth
Salbutamol 3x1/2 cth
Nebulizer berotec atroven/6 jam
Dexametason
0.5mg 3x1/p.o
Cefixime syr 2x1/2
cth
Ambroxol 3x1/2
cth

intervensi
02 2-4 liter/menit
Paracetamol syr
3x1 cth
Salbutamol 3x1/2
cth
Nebulizer berotec
atroven/6 jam
Dexametason
0.5mg 3x1/p.o
Cefixime syr 2x1/2
cth
Ambroxol 3x1/2
cth

intervensi
02 2-4 liter/menit
Paracetamol syr
3x1 cth
Salbutamol 3x1/2
cth
Nebulizer berotec
+ atroven/6 jam
Dexametason
0.5mg 3x1/p.o
Cefixime syr 2x1/2
cth
Ambroxol 3x1/2
cth

intervensi
02 2-4 liter/menit
Paracetamol syr
3x1 cth
Salbutamol 3x1/2
cth
Nebulizer berotec +
atroven/6 jam
Dexametason
0.5mg 3x1/p.o
Cefixime syr 2x1/2
cth
Ambroxol 3x1/2
cth
Ozen 0-0-1 cth
Procurma 1x1 cth

SARAN DAN KESIMPULAN :


Pasien diberikan terapi obat asma secara oral dan inhalasi sehingga pemakaiannya pun
harus dijarakkan, jangan digunakan saat bersamaan
Penggunaan salbutamol tablet diganti dengan salbutamol sirup dikarenakan pasien masih
berumur 5 tahun dan sukar menelan, tidak mau makan sehingga alternatif diganti dalam
bentuk sediaan sirup.
Penggunaan inhaler pada pasien awalnya menggunakan nebul ventolin tetapi asmanya
tidak dapat teratasi sehingga diganti dengan menggunakan nebul berotec atroven, asma
pasien dapat teratasi secara perlahan dan keadaan pun semakin lebih membaik
Pasien diberikan antibiotic, maka perlu disampaikan kepada keluarga pasien bahwa
penggunaan antibiotic tersebut harus dihabiskan dengan selang waktu yang tepat setiap 12
jam sekali.
Pasien tidak mau makan sehingga diberi vitamin penambah nafsu makan procurma
Hindari makanan yang dapat memicu asma seperti kacang, kedelai, masakan laut dapat
menjadi pemicu munculnya alergi terhadap penderita asma.
Hindari udara dingin yang dapat memicu asma
Hindari memelihara binatang-binatang yang berbulu seperti anjing dan kucing

PEMANTAUAN TERAPI OBAT


KASUS V
DATA PASIEN :
Nama
Jenis Kelamin
Tanggal Lahir
BB
TB
Alamat
No. Telp.
Tgl.Masuk RS
Tgl.Keluar RS
Ruang Rawat

: Nn. DR
: Perempuan
: Bandung, 23/03/1984
: 50 kg
: 150 cm
: Kp. Pasar Salasa Rt.03/06 Sindang Kerta
: 087875211093
: 22/09/2014
: 24/09/2014
: Ruang Saraf XIII

KELUHAN UTAMA :
Lemah tubuh kanan + nyeri-nyeri sendi
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :
Sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit pasien mendadak mengeluh lemah tubuh
kanan, bisa melawan tahanan ringan, kesemutan tubuh kanan/baal, mulut mencong
kekiri, masih dapat bicara, tidak tersedak, tidak terganggu, pusing berputar.
RIWAYAT KELUARGA :
Tidak ada penyakit turunan
HASIL PEMERIKSAAN FISIK :
Pemeriksaan
Nilai Normal
Nadi
<140/90 mmHg
Tek.darah
80-100x/menit
Suhu
36-370C
Respirasi

18-22x /menit

Tgl 22/9/14
80 x/i
130/60 mmHg
360C

Tgl 23/9/14
84 x/i
130/80 mmHg
370C

Tgl 24/9/14
80 x/i
130/60 mmHg
360C

20 x/i

17 x/i

20 x/i

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM :


Pemeriksaan
Nilai Rujukan
Tgl.23/09/2014
HEMATOLOGI
Hemoglobin
13-18
14
Eritrosit
4-6.2
5.2
Leukosit
4-10
8.8

KETERANGAN
Normal
Normal
Normal

Hematokrit
Trombosit
MCV, MCH, MCHC
MCV
MCH
MCHC
RDW
HITUNG JENIS
Segmen
Limfosit
Monosit

38-51
150-450

38
300

Normal
Normal

75-100
25-32
32-36
10-16

82
29
37
14.3

Normal
Normal
Normal
Normal

50-80
25-50
4-8

60
30
7.5

Normal
Normal
Normal

DIAGNOSIS :
Stroke ec.ic + noly atrithis
PENGGUNAAN OBAT SAAT INI :
NO

Nama Obat

Regimen

1.

Brainact Inj
(sitikolin)

1x1

2.

Kaltrofen drip
(ketoprofen)
Amitriptilin 25
mg
Atorvastatin

2x1 amp

3.
4.

0-0-1
2-0-0

PEMANTAUAN SOAP :
SOA
Tgl. 22/09/14
P
S
Pasien mengatakan
lemah tubuh kanan
O
k/u : lemah
kes : CM
terapi : inj. Brainact 1 gr
diberikan jam 10.15, inj
drip kaltrofen diberikan
jam 10.30
A
Gangguan mobilisasi

Indikasi
Gang.
Kesadaran
disebabkan
oleh kerusakan
sel saraf,
trauma kepala,
dan infark
serebral.
Nyeri dan
inflamasi
Depresi/
penenang
Menurunkan
kadar
kolesterol

Tgl.
Tgl.
Tgl.
22/09/14
23/9/14
24/9/14
S
S
P
M P
M P S M

Tgl. 23/09/14

Tgl. 24/09/14

Pasien mengatakan lemah


tubuh kanan
k/u : lemah
kes : CM
terapi : inj. Brainact 1 gr
diberikan jam 10.15, inj drip
kaltrofen diberikan jam
10.30
Gangguan mobilisasi fisik

Pasien mengatakan
lemah tubuh kanan
k/u : lemah
kes : CM
terapi : inj. Brainact 1 gr
diberikan jam 10.15, inj
drip kaltrofen diberikan
jam 10.30
Gangguan mobilisasi

fisik belum teratasi


belum teratasi
Lanjutkan intervensi
Lanjutkan intervensi
Obs. TTV
- Obs. TTV
Latih kekuatan otot
- Latih kekuatan otot
Bantu ADL
- Beri terapi : amitriptilin jam
Beri terapi : amitriptilin
18.00 dan atorvastatin jam
jam 18.00 dan
06.00
atorvastatin jam 06.00

belum teratasi
Lanjutkan intervensi
Obs. TTV
Beri terapi : amitriptilin
jam 18.00 dan
atorvastatin jam 06.00
Intervensi dihentikan
pasien pulang paksa

SARAN DAN KESIMPULAN :


Pasien diberikan atorvastatin pada pagi hari tapi sebaiknya penggunaan atorvastatin
digunakan pada malam hari karena untuk menurunkan kadar kolesterol
Terjadi interaksi:
Atorvastatin+ Amitriptilin : Atorvastatin dapat meningkatkan efek dari amitriptilin
(signifikan-minor)
Diazepam+Amitriptilin : Saling meningkatkan efek sedative sebaiknya dipilih salah 1 saja
penggunaan obatnya.
Efek samping dari penggunaan kaltrofen dan atorvastatin adalah mual dan muntah jadi
sebaiknya penggunaan obatnya setelah makan jangan pada saat perut kosong. Tetapi
apabila pasien mengalami mual dan muntah berlebihan dapat dianjurkan menggunakan
ondansetron.

Anda mungkin juga menyukai