Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN BANGUNAN

ATAS

Analisa struktural mencakup idealisasi struktur sebagai


model numerik darimana respons unsur tersendiri dan
susunan keseluruhan dapat dihitung.
Idealisasi struktur yang baik = mewakili secara realistik
perilaku aktual struktur pada kondisi batas pada aksi
beban rencana.
Respon unsur mencakup:

Momen lentur
Gaya aksial
Gaya puntir
Reaksi Perletakan
Deformasi

PERHITUNGAN RESPON STRUKTURAL

Model Struktur Tertentu


Banyak struktur jembatan dapat diidealisasi dengan
ketepatan mencukupi seperti model dua dimensi
tertentu yang dapat dihitung untuk gaya respon unsur
dan kemantapan susunan keseluruhan dengan statika
sederhana.

Model Struktur Tidak Tentu


Cara elastis linier
Cara elastis mendalam tidak linier
Cara Plastis

PERENCANAAN BALOK
Asumsi:

Kondisi Batas
Perencanaan (PBKT)

Bidang rata yang tegak lurus sumbu tetap rata setelah mengalami lentur.
Beton tidak diperhitungkan dalam memikul tegangan tarik.
Distribusi tegangan tekan ditentukan dari hubungan tegangan tekan.
Regangan batas beton tertekan adalah 0.003

Faktor 1 diambil sebesar:


o 1 = 0.85
untuk fc < 30 MPa
o 1 = 0.85 0.008 (fc 30)
untuk fc > 30 MPa
o Nilai 1 tidak boleh kurang dari 0.65

Faktor reduksi kekuatan : Lentur (0.8); Geser dan Torsi (0.7); Aksial
tekan (Tulangan spiral = 0.7; Sengkang biasa = 0.65); Tumpuan
Beton (0.7)

PERENCANAAN BALOK

Kondisi Batas
Perencanaan (PBKT)
Kekuatan rencana penampang terhadap lentur harus berdasar

kekuatan nominal yang dikalikan dengan suatu faktor reduksi


kekuatan .
Kekuatan nominal dalam lentur pada penampang kritis harus
diambil tidak lebih kecil dari 1.2 Mcr (Momen Retak) yang dipenuhi
oleh persyaratan tulangan minimum.
Syarat tulangan minimum:
Komponen struktur lentur
Tidak kurang
dari

Tidak lebih
dari

Balok T, luas tulangan minimum tidak boleh kurang dari nilai terkecil diantara:

dan

Syarat Tulangan maksimum: Kuat tekan rencana .Pn


kurang dari nilai yang terkecil antara 0,1 fc Ag dan
.Pb maka rasio tulangan tidak boleh melampaui
0,75 dari rasio b yang menghasilkan kondisi
regangan batas berimbang untuk penampang

PERENCANAAN BALOK
Jarak tulangan.

Kondisi Batas
Perencanaan (PBKT)

Harus cukup memadai untuk penempatan penggetar dan memungkinkan


ukuran terbesar dari agregat kasar dapat bergerak saat digetarkan.
Jarak bersih minimum antara tulangan sejajar, seikat tulangan dan sejenisnya
tidak boleh kurang dari:
1,5 kali ukuran nominal maksimum agregat; atau
1,5 kali diameter tulangan; atau
40 mm

Jarak bersih antar tulangan yang sejajar dalam lapisan tidak boleh kurang dari
1,5 diameter tulangan atau 1,5 kali diameter seikat tikungan.

PERENCANAAN BALOK

Perencanaan Kuat
Geser
Kekuatan geser rencana pada balok.
Vu < Vn
Vu = gaya geser terfaktor pada penampang yang
ditinjau.
Vn = Vc (kuat geser beton) + Vs (kuat geser baja).
Faktor yang harus dipenuhi dalam menentukan kuat
geser:
Vn memperhitungkan pengaruh setiap bukaan pada
komponen struktur.
Vc berlaku pengaruh regangan aksial tarik yang
disebabkan oleh rangkak dan susut pada komponen
struktur terkekang.

PERENCANAAN BALOK
Perencanaan Terhadap
Lentur & Aksial

Prinsip Perencanaan

Didasarkan atas keseimbangan tegangan dan kompatibilitas regangan.


Direncanakan terhadap momen maksimum yang dapat menyertai beban
aksial.
Beban aksial terfaktor Pu dengan eksentrisitas yang ada tidak boleh
melampaui rancangan beban aksial Pn(maks).

Efek kelangsingan

Harus dihitung berdasarkan pembesaran momen akibat gaya tekan.


Harus memperhitungkan nilai pembesaran momennya.

PERENCANAAN BALOK

Perencanaan Terhadap Geser


& Puntir

Prinsip Perencanaan

Perencanaan diterapkan pada komponen yang tidak terlentur pada balok


yang memikul puntir dan lentur serta geser secara sekaligus.
Pengabaian kekuatan puntir diperbolehkan jika kekuatan puntir tidak
diperlukan untuk keseimbangan struktur dan puntir pada suatu bagian
komponen hanya disebabkan perputaran sudutnya.

Kekuatan Puntir Balok

Tn merupakan penjumlahan dari puntir nominal yang disumbangkan beton


dan tulangan.

PERENCANAAN PELAT
Lebar Pelat untuk pelat lantai satu arah di atas dua
perletakan atau menerus:
Beban tidak dekat dengan sisi yang tidak ditumpu

Beban dekat dengan sisi yang tidak ditumpu, lebar pelat tidak
boleh lebih kecil dari:
Nilai beban tidak dengan sis yang tidak ditumpu; atau
Setengah dari nilai di atas ditambah jarak titik pusat beban ke sisi yang tidak
ditumpu.

Tebal Pelat Minimum Kurang dari 200 mm atau


(100 + 40.l), dengan l bentang pelat dari pusat ke pusat
tumpuan (meter)

PERENCANAAN PELAT

Tulangan
Minimum
Pelat lantai ditumpu kolom : As/b.d = 1,25/fy
Pelat lantai ditumpu balok/dinding : As/bd = 1,0/fy
Pelat telapak : As/b.d = 1,25/fy
Penyebaran tulangan :
Tulangan dipasang menyilang pada bagian bawah
terhadap tulangan pokok.

PERENCANAAN KOMPONEN LAINNYA


Perencanaan
Kolom dan Komp.
Tekan Lainnya
Analisis struktur untuk mendapatkan gaya dan
momen perencanaan harus memperhitungkan :
Pengaruh beban aksial dan variasi dari momen inersia
pada kekakuan komponen struktur dan momen jepit
ujungnya;
Pengaruh lendutan pada momen dan gaya;
Pengaruh lama pembebanan.

PERENCANAAN KOMPONEN LAINNYA


Korbe
l
Balok tinggi kantilever berdasarkan aksi batang
beton tekan dan tarik
Diperhitungkan gaya horizontal dan pergerakan
dari bagian bagian yang ditumpu
Faktor yang perlu
Dipertimbangkan :
Tinggi muka sisi
luar > 0,5 d.
Bagian luar korbel
harus dilindungi
terhadap pengelupasan

Anda mungkin juga menyukai