Anda di halaman 1dari 82

DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

(PPDGJ III)
dr. Agustina Sjenny,
Sp.KJ

R
1

RSJ

Tingkat
2

Kebutu
han

5
6

PKJ di RSU

Biay
a

PKJ Masyarakat oleh Tim Keswamas


(Perawat Keswa)

PKJ di Puskesmas
PKJ Informal dan formal diluar sektor kesehatan
Pelayanan di tingkat individu dan keluarga

Jumlah kebutuhan

Glossary dari WHO World Health Report 2001:


Mental health is state of wellbeing in which
the individual realises his or her own
abilities, can cope with normal stress of life,
can work productively and fruitfully, and is
able to make a contribution to his or her
community

Sehat Jiwa
Perasaan sehat dan bahagia
Mampu menghadapi tantangan hidup
Dpt
menerima
orang
lain
sebagaimana adanya
Mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan orang lain

Gangguan Jiwa
Penyebab pasti : ??
Faktor bio-psiko-sosial

Gangguan Jiwa
Tidak semua perilaku, pikiran, atau
perasaan manusia yang nampak atau
bermanifestasi secara berbeda, tidak
lazim,
atau
menyimpang
adalah
gangguan jiwa
Terutama
bila
memakai
ukuran
normalitas, nilai-nilai pribadi, nilai
budaya
atau
masyarakat,
ataupun
perasaan subyektif.

Gangguan Jiwa
Bila hanya terjadi penyimpangan atau
konflik sosial saja tanpa disfungsi
seseorang tidak dimasukkan ke
dalam gangguan jiwa.
Dikategorikan sebagai gangguan jiwa
apabila
memenuhi
kriteria
gangguan jiwa.

Kriteria Gangguan Jiwa


Kelompok gejala yang secara klinis
bermakna gangguan pikiran,
perasaan, dan perilaku
Penderitaan (distress)
Disfungsi
psikologis.

pekerjaan,

sosial,

dan

Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa tidak berdiri sendiri
berkaitan dengan tubuh/fisik
Pemeriksaan fisik-psikis
Evaluasi secara komprehensif
evaluasi multiaksial

Evaluasi Multiaksial
Aksis I : Gangguan Jiwa
Aksis II : Ciri Kepribadian /Ggn Kepribadian
Aksis III :

Kondisi/Penyakit Fisik/Medik

Aksis IV :

Stresor psikososial

Aksis V: Kemampuan Adaptasi Psikososial


Tertinggi dlm 1 th terakhir

Gangguan Jiwa
Jenis gangguan jiwa : ringan berat
Pedoman
Penggolongan
dan
Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ
III) ~ ICD X
10 kelompok besar

PPDGJ III
F0 - F9 hierarkis
Ggn jiwa yang terletak dalam urutan
di atas mempunyai gejala >> dari
yang terletak di bawahnya.
Makin ke atas biasanya makin besar
tingkat
keparahan
atau
kedaruratannya, khususnya F0, F1,
F2, dan F3.

PPDGJ III - ICD X


F0 : Ggn Mental Organik, termasuk Ggn Mental Simptomatik
F1 : Ggn Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham (Ggn Psikotik
Nonorganik)
F3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
F4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform dan Ggn yg Berkaitan dg Stres
F5 : Sindrom Tingkah Laku yg Berhubungan dg Ggn Fisiologis dan
Faktor
Fisik
F6 : Ggn Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
F7 : Retardasi Mental
F8 : Gangguan Perkembangan Psikologis
F9 : Ggn Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya pada Masa
kanak
dan Remaja

F0 : Gangguan Mental Organik


Penyebab :
Primer : penyakit, rudapaksa, atau
cedera langsung pada otak disfungsi
otak
Sekunder : penyakit dalam tubuh yang
kemudian secara fisiologis/faali (bukan
secara
psikologis)
mempengaruhi
fungsi otak disfungsi otak
gangguan jiwa

Demensia
Gangguan fungsi kognitif yg mencakup
gangguan daya ingat (segera dan
jangka pendek)
Dapat disertai gejala psikotik, depresi,
perubahan kepribadian
Penyebab : peny. Alzheimer, vaskular,
dll.
Bukan sekedar proses penuaan biasa

Delirium
Gangguan
kesadaran
(kesadaran
berkabut-koma) dan perhatian (tidak
mampu memusatkan, mempertahankan,
dan mengalihkan perhatian)
Ggn persepsi, proses pikir, daya ingat,
perilaku psikomotor, emosi dan siklus
tidur-bangun
Onset cepat, perjalanan penyakitnya
hilang-timbul sepanjang hari.

F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat


Penggunaan Zat Psikoaktif
F10: Golongan alkohol
F11: Golongan opioida (misal : candu, morfin, heroin, dsb)
F12: Golongan kanabinoida (misal : ganja)
F13: Golongan sedativa atau hipnotika (misal : obat tidur)
F14: Golongan kokain
F15: Golongan stimulansia lain termasuk kafein
F16: Golongan halusinogenika
F17: Golongan tembakau
F18: Golongan zat pelarut yang mudah menguap
F19: Golongan zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif
lainnya

F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat


Penggunaan Zat Psikoaktif
F1x.0 :
F1x.1 :
F1x.2 :
F1x.3 :
F1x.4 :
F1x.5 :
F1x.6 :
F1x.7 :
F1x.8 :
F1x.9 :

Intoksikasi
Penggunaan yang merugikan
Sindrom ketergantungan
Keadaan putus zat
Keadaan putus zat dengan delirium
Ggn psikotik
Sindrom amnestik
Ggn psikotik residual atau onset lambat
Ggn mental & perilaku lainnya
Ggn mental & perilaku YTT

Intoksikasi

(F1x.0)

Kondisi peralihan yg timbul akibat


penggunaan zat psikoaktif ggn
kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek,
perilaku, atau fungsi dan respons
psikofisiologis lainnya
Intensitas intoksikasi berkurang ~ waktu
hilang bila tidak menggunakan lagi
Gejala tidak selalu mencerminkan aksi
primer zat

Sindrom Ketergantungan
(F1x.2)

1. Keinginan yg amat sangat kuat menggunakan zat


2. Sulit untuk tdk menggunakan, menghentikan,
atau mengendalikan tingkat penggunaannya,
meskipun tahu akibatnya merugikan
3. Keadaan putus zat
4. Toleransi
5. Mengabaikan kenikmatan karena zat lain
6. Meningkatnya wkt yg dipakai untuk
mendapatkan, menggunakan, atau pulih dari
pengaruhnya

Keadaan putus zat

(F1x.3)

Sekelompok gejala dg aneka bentuk &


keparahan yg tjd pd penghentian zat
sesudah penggunaan zat yg terusmenerus & dlm jangka panjang dan/atau
dosis tinggi
Gejala mereda bila pemakaian dilanjutkan
Onset
&
perjalanannya
terbatas
(waktunya), terkait dengan jenis zat
Dapat disertai komplikasi kejang

F1 : Ggn Mental & Perilaku


Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
Hal lain yg bisa dipakai untuk
membuktikan bhw ggn jiwa yang
terjadi adalah akibat dari zat
psikoaktif berdasarkan :
Laporan individu
Pemeriksaan darah, urin
Bukti lain, misal : adanya zat itu pada
pasien

F2 : Skizofrenia, Ggn
Skizotipal dan Ggn Waham
F20: Gangguan skizofrenia
F21: Gangguan skizotipal
F22: Gangguan waham menetap
F23: Gangguan psikotik akut dan sementara
F24: Gangguan waham induksi
F25: Gangguan skizoafektif
F28: Gangguan psikotik non organik
F29: Gangguan psikotik non organik lainnya

F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal


dan Ggn Waham
Ciri khas :
Gejala psikotik yg cukup bermakna
dan tidak disebabkan oleh Ggn
Mental Organik (F0) dan Ggn Mental
dan Perilaku akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif (F1).

F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal


dan Ggn Waham
Gejala psikotik :
Halusinasi
Waham
Perilaku gaduh gelisah, kacau,
Aktivitas berlebihan atau retardasi
psikomotor berat,
Perilaku katatonik,
Pembicaraan yg kacau, tanpa tilikan yg baik

Gangguan Skizofrenia
Ditandai adanya :
Penyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran & persepsi
Afek yg tdk sesuai atau tumpul
Kesadaran jernih
Kemampuan intelektual tetap terpelihara
Bisa terjadi kemunduran kognitif tertentu

Pedoman diagnostik
1.Harus ada 1 gejala yg sangat jelas atau
2 gejala bila kurang jelas :
Thought echo, thought insertion atau
withdrawal, thought broadcasting
Delusion of control, delusion of
influence,
delusion
of
passivity,
delusion perception
Halusinasi auditorik
Waham menetap jenis lainnya

Pedoman diagnostik
2. Atau paling sedikit hrs ada 2 gejala berikut
yg hrs selalu ada secara jelas :
Halusinasi yg menetap dari panca
indera apa saja
Arus pikiran yg terputus inkoherensi
Perilaku katatonik
Gejala negatif : apatis, afek tumpul, dll
menarik diri (bukan depresi/medikasi)

Pedoman diagnostik
3. Gejala berlangsung 1 bulan
4. Hrs ada perub yg konsisten & bermakna
dlm fungsi

Jenis Skizofrenia
F20.0 : Skizofrenia Paranoid
F20.1 : Skizofrenia Hebefrenik
F20.2 : Skizofrenia Katatonik
F20.3 : Skizofrenia Tak Terinci
F20.4 : Depresi Pasca Skizofrenia
F20.5 : Skizofrenia Residual
F20.6 : Skizofrenia simpleks
F20.8 : Skizofrenia lainnya
F20.9 : Skizofrenia YTT

Gangguan Skizotipal
Tdk dianjurkan u/ digunakan scr umum
krn tdk dibatasi scr tegas dg
skizofrenia
simpleks
atau
ggn
kepribadian skizoid/paranoid
Tdk prnh ditemukan gejala psikotik,
tapi dimasukkan ke dalam blok ini krn
tmsk dlm kelg skizofrenia

Gangguan Skizotipal
Bila digunakan sbg diagnosis, kriteria
diagnosisnya : hrs ada 3 atau 4 gejala
khas berikut scr terus menerus/episodik,
sedikitnya selama 2 tahun :
a. Afek tdk wajar atau menyempit
b. Perilaku atau penampilan yg aneh,
eksentrik, ganjil

Gangguan Skizotipal
c. Hub sosial yg buruk dg org lain dan
tendensi menarik diri
d. Kepercayaan yg aneh atau pikiran yg
bersifat magis yg mempengaruhi peilaku
dan tdk serasi dg norma budaya
setempat
e. Kecurigaan atau ide-ide paranoid
f. Pikiran obsesif berulang-ulang yg tak
terkendali

Gangguan Skizotipal
g. Persepsi panca indera yg tdk lazim
atau ilusi lain, depersonalisasi atau
derealisasi
h. Pikiran yg bersifat samar-samar,
berputar, penuh kiasan, sangat terinci
dan ruwet, atau stereotipik yg
bermanifestasi dlm pembicaraan yg
aneh atau cara lain, tanpa inkoherensi
yg jelas dan nyata

Gangguan Skizotipal
i. Sewaktu-waktu
ada
episode
menyerupai keadaan psikotik yg
bersifat sementara dg ilusi, halusinasi
auditorik atau lainnya yg bertubi-tubi,
dan gagasan mirip waham yg
biasanya terjadi tanpa provokasi dari
luar.

Gangguan Skizotipal
Individu hrs tdk pernah memenuhi
kriteria skizofrenia dalam stadium
manapun
Suatu riwayat skizofrenia pada salah
seorang anggota kelg terdekat
bobot tambahan

Gangguan Waham
Menetap
Pedoman diagnostik :
Waham mrpkan satu-satunya gejala yg
paling mencolok, hrs ada 3 bulan,
bersifat pribadi dan bukan budaya
setempat
Bisa terdapat gejala/episode depresif,
tetapi waham msh tetap ada pd saat
tdk terdapat ggn afektif

Gangguan Waham
Menetap
Tdk didapatkan bukti adanya penyakit
otak
Tdk boleh ada halusinasi auditorik
atau hanya kadang-kadang saja ada
dan bersifat sementara
Tdk
ada
riwayat
gejala-gejala
skizofrenia (waham dikendalikan, siar
pikiran, penumpulan afek, dll)

Gangguan Psikotik Akut dan


Sementara
Menggunakan urutan prioritas :
Onset akut, < 2 minggu
Adanya sindrom yg khas berupa
polimorfik atau schizophrenia like
Adanya stress akut yg berkaitan (tdk
selalu ada), kesulitan atau problem yg
berkepanjangan tdk boleh dimasukkan
sbg sumber stress dlm konteks ini.

Gangguan Psikotik Akut dan


Sementara
Tanpa diketahui berapa lama ggn akan
berlangsung
Tdk memenuhi kriteria episode manikdepresif walaupun perubahan emosional
dan gejala-gejala afektif individual dpt
menonjol dari waktu ke waktu.
Tdk ada penyebab organik dan tdk
mrpkan intoksikasi akibat penggunaan
alkohol atau obat-obatan

Gangguan Waham
Induksi
Diagnosis dibuat hanya jika :
Dua org atau lebih mengalami
waham atau sistem waham yg sama
dan
saling
mendukung
dalam
keyakinan waham itu.
Mrk mempunyai hub dekat

Gangguan Waham
Induksi

Diagnosis dibuat hanya jika :


Ada bukti dlm kaitan waktu atau
konteks lainnya bhw waham tsb
diinduksi pd anggota yg pasif dari
suatu pasangan atau kelompok
melalui kontak dg anggota yg aktif
dan akan menghilang bila mrk
dipisahkan.

Gangguan Waham
Induksi

Jika ada alasan untuk percaya bhw 2


org yg tinggal bersama mempunyai
ggn psikotik yg terpisah maka tdk
satupun
di
antaranya
boleh
dimasukkan dlm kode diagnosis ini,
walaupun bbrp di antara wahamwaham itu diyakini bersama

Gangguan Skizoafektif
Diagnosis dibuat hanya jika gejala definitif
adanya skizofrenia & ggn afektif sama-sama
menonjol pada saat yg bersamaan
Atau dlm bbrp hari yg satu sesudah yg lain
dlm 1 episode penyakit yg sama (episode tdk
memenuhi kriteria skizofrenia atau ggn
afektif)
Tdk dpt digunakan untuk pasien yg
menampilkan gejala skizofrenia dan ggn
afektif tetapi dlm episode yg berbeda

Ggn Psikotik Non Organik


Lainnya
Ggn psikotik yg tdk memenuhi
kriteria untuk skizofrenia atau ggn
afektif dg ciri psikotik dan ggn
psikotik yg tdk memenuhi kriteria
gejala untuk ggn waham menetap

F3 : Ggn Suasana Perasaan


(Mood/Afektif)
Ciri khas :
Perubahan suasana perasaan yg bermakna
:
~ depresi (yang dapat disertai kecemasan)
~ elasi/peningkatan suasana perasaan (manik)

Episodik, berulang, kronis berkepanjangan


Dapat disertai gejala psikotik
Bila gejala psikotiknya mereda/hilang, kondisi
manik/depresi masih berlangsung

F3 : Ggn Suasana Perasaan


(Mood/Afektif)
Yang termasuk dalam blok ini adalah :
F30: Episode Manik
F31: Ggn Afektif Bipolar (manik dan depresif)
F32: Episode Depresif
F33: Episode Depresif Berulang
F34: Ggn Suasana Perasaan (Mood) Menetap
F38: Ggn Suasana Perasaan Lainnya
F39: Ggn Suasana Perasaan YTT

Episode Manik
Pikiran, perasaan, perilaku meningkat
Untuk episode manik tunggal
F30.0
F30.1

Hipomania

Mania tanpa gejala psikotik

F30.2
F30.8

Mania dg gejala psikotik

Episode manik lainnya

F30.9

Episode manik YTT

Gangguan Afektif Bipolar


Ada episode mania/hipomania dan
depresi
Ada penyembuhan sempurna antar
episode
Episode manik : 2 mg 4 bln
Depresi : 2 mg 6 bln
Psikosis manik-depresif

Gangguan Afektif Bipolar


F31.0 : Ggn afektif bipolar, episode kini hipomanik
F31.1 : Ggn afektif bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
F31.2 : Ggn afektif bipolar, episode kini manik dg gejala psikotik
F31.3 : Ggn afektif bipolar, episode kini depresif ringan atau sedang
F31.4 : Ggn afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
F31.5 : Ggn afektif bipolar, episode kini depresif berat dg gejala psikotik
F31.6 : Ggn afektif bipolar, episode kini campuran
F31.7 : Ggn afektif bipolar, kini dlm remisi
F31.8 : Ggn afektif bipolar lainnya
F31.9 : Ggn afektif bipolar YTT

Episode Depresif
Pikiran, perasaan, perilaku menurun
F32.0

Episode depresif ringan

F32.1

Episode depresif sedang

F32.2 :
psikotik

Episode depresif berat tanpa gejala

F32.3 :
psikotik

Episode depresif berat dg gejala

F32.8

Episode depresif lainnya

F32.9

Episode depresif YTT

Kriteria diagnosis depresi

Kriteria diagnosis depresi


Depresi ringan : 2 mayor, 2 minor
Depresi sedang : 2 mayor, 3
minor
Depresi berat : 3 mayor, 4 minor,
ide bunuh diri/ciri psikotik
berlangsung minimal 2 minggu

F4 : Ggn Neurotik, Ggn


Somatoform &
Ggn yg Berkaitan dg Stres
F40 : Ggn anxietas fobik
F41 : Ggn anxietas lainnya
F42 : Ggn obsesif-kompulsif
F43 : Reaksi thd stres berat & ggn
penyesuaian
F44 : Ggn disosiatif (konversi)
F45 : Ggn somatoform
F48 : Ggn neurotik lainnya

F4 : Ggn Neurotik, Ggn


Somatoform &
Ggn yg Berkaitan dg Stres
Ggn dlm perasaan, perilaku atau
proses
pikir
yang
irasional,
egodistonik, namun tidak dapat
dikendalikan oleh pasien
Tilikan (walau terganggu sampai
tertentu) namun masih baik
Pasien biasanya datang berobat atas
keinginan sendiri

F40

: Ggn anxietas fobik

Fobik : ketakutan yg irrasional thd obyek yg


sebenarnya tdk berbahaya
Termasuk dlm kelompok ini :
F40.0 : Agorafobia (ruang terbuka, tempat umum)
F40.1 : Fobia sosial (takut diperhatikan)
F40.2 : Fobia khas (situasi spesifik)
F40.8 : Ggn anxietas fobik lainnya
F40.9 : Ggn anxietas fobik YTT

F41: Ggn anxietas lainnya


F41.0: Ggn panik : episode, gejala
otonom
F41.1: Ggn anxietas menyeluruh
F41.2: Ggn campuran anxietas & depresif
F41.3: Ggn anxietas campuran lainnya
F41.8: Ggn anxietas lainnya YDT
F41.9: Ggn anxietas YTT

F42: Ggn obsesifkompulsif


Pikiran obsesif : gagasan, bayangan,
atau dorongan u/ melakukan sesuatu
yg timbul berulang-ulang
Tindakan kompulsif : kebersihan,
memeriksa
berulang,
kerapian/keteraturan ritual

F43 : Reaksi thd stres berat &


ggn penyesuaian
F43.0 : Reaksi
stres
akut
(stres
fisik/mental, menghilang bbrp jamhari)
F43.1 : Ggn stres pasca trauma
(katastrofik, flash back, bbrp mg-bln)
F43.2 : Ggn penyesuaian
jelas, cemas-depresi)

(stressor

F44. Ggn disosiatif


(konversi)
F44.0 : Amnesia disosiatif
F44.1 : Fugue disosiatif
F44.2 : Stupor disosiatif
F44.3 : Ggn trans & kesurupan
F44.4 : Ggn motorik disosiatif
F44.5 : Konvulsi disosiatif
F44.6 : Anestesia & kehilangan sensorik disosiatif
F44.7 : Ggn disosiatif campuran
F44.8 : Ggn disosiatif lainnya

F45. Ggn Somatoform


F45.0 : Ggn somatisasi
F45.1 : Ggn somatoform tak terinci
F45.2 : Ggn hipokondrik
F45.3 : Disfungsi otonomik somatoform
F45.4 : Ggn nyeri somatoform menetap
F45.8 : Ggn somatoform lainnya
F45.9 : Ggn somatoform YTT

F5. Sindrom Tingkah Laku yang berhub


dg
Gg Fisiologis dan Faktor Fisik
F50 : Ggn Makan
Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa
F51 : Ggn Tidur Non-organik
Insomnia, hipersomnia, somnabulisme, night
terror, nightmare
F52 : Disfungsi Seksual non-organik
Kurang/hilangnya nafsu seksual, kegagalan
respons genital, ejakulasi dini, vaginismus,
dorongan seksual berlebihan, dll.

F5. Sindrom Tingkah Laku yang berhub


dg
Gg Fisiologis dan Faktor Fisik
F53 : Ggn jiwa & perilaku yg berhub dg
masa nifas
F54 : Ggn psikologis & perilaku yg berhub
dg ggn atau penyakit YDK
F55 : Penyalahgunaan
zat
menyebabkan ketergantungan

yg

tdk

F59 : Sindrom perilaku YTT yg tdk berhub


dg ggn fisiologis & faktor fisik

F6. Gangguan Kepribadian &


Perilaku Masa Dewasa
F60 : Ggn kepribadian khas
F61 : Ggn kepribadian campuran & lainnya
F62 : Perubahan kepribadian yg berlangsung lama
diakibatkan oleh
kerusakan atau penyakit otak

yg

tdk

F63 : Ggn kebiasaan & impuls (judi, bakar, dll)


F64 : Ggn identitas jenis kelamin
F65 : Ggn preferensi seksual
F66 : Ggn psikologis & perilaku yg berhub dg perkembangan &
orientasi
seksual
F68 : Ggn kepribadian & perilaku masa dewasa lainnya
F69 : Ggn kepribadian & perilaku masa dewasa YTT

F60. Gangguan Kepribadian


Khas
Kepribadian : pola perilaku yg tertanam
dalam, berlangsung lama, yang muncul
sebagai respons yang KAKU bila individu
dihadapkan kepada situasi sosial atau
personal.
Pola ini menunjukkan deviasi bermakna
dibandingkan dengan umumnya orang
Seringkali berkaitan dengan penderitaan
dan masalah dalam fungsi sosial

Ciri Kepribadian

F7.Retardasi Mental
Perkembangan mental yang terhenti atau
tidak lengkap
Ditandai oleh hendaya ketrampilan selama
masa perkembangan
Mempengaruhi semua tingkat intelegensi,
yi. kemampuan kognitif, bahasa, motorik,
dan sosial
Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau
gg.fisik lain

Retardasi Mental
F70 : RM Ringan
IQ 50-69
Educable, dapat mandiri
F71 : RM Sedang
IQ 35-49
Lazim ditemui disabilitas fisik
Trainable, dapat melakukan fungsi seharihari namun memerlukan pengawasan

Retardasi Mental
F72: RM Berat
IQ 20-34
Disabilitas motorik mencolok
F73: RM Sangat Berat
IQ <20
Vegetatif
Senantiasa memerlukan bantuan

Gangguan Perkembangan Psikologis


(F8)

F80: GP khas berbicara dan berbahasa


F81: GP belajar khas : membaca, mengeja, berhitung
F82: GP motorik khas
F83: GP khas campuran
F84: GP pervasif
F88: GP psikologis lainnya
F89: GP psikologis YTT

Gangguan Perkembangan

(F80)

Umumnya mempunyai gambaran sbb:


a) Onset bervariasi selama masa bayi/anak
b) Hendaya/kelambatan
perkembangan
fungsi yang berhubungan erat dengan
kematangan SSP
c) Berlangsung terus-menerus tanpa remisi
& kekambuhan yg khas untuk banyak
gangguan jiwa

Gangguan Perkembangan

(F80)

Gangguannya
tidak
mempengaruhi
seluruh aspek intelegensi
Hendayanya berkurang secara progresif
dg bertambahnya usia anak

GP Pervasif

(F84)

Abnormalitas kualitatif dlm interaksi


sosial & pola komunikasi, minat &
gerakan yg stereotipik, berulang &
terbatas

GP Pervasif

(F84)

Termasuk dlm kelompok ini :


F84.0
:
Autisme masa kanak
F84.1
:
Autisme tak khas
F84.2
:
Sindrom Rett
F84.3
:
Ggn desintegratif masa kanak lainnya
F84.4
:
Ggn aktivitas berlebih yg berhub dg
RM & gerakan stereotipik
F84.5
:
Sindrom Asperger
F84.8
:
GPP lainnya
F84.9
:
GPP YTT

Ggn Perilaku & Emosional

(F9)

F90 : Ggn hiperkinetik


F91 : Ggn tingkah laku
F92 : Ggn campuran tingkah laku & emosi
F93 : Ggn emosional dg onset khas pada masa kanak
F94 : Ggn fungsi social dg onset khas pada masa
kanak & remaja
F95 : Ggn tic
F98 : GPE lainnya
F99 : Ggn jiwa YTT

F90 : Gg Hiperkinetik
Kurangnya perhatian serta ketekunan
dalam suatu kegiatan yang menuntut
keterlibatan kognitif
Aktivitas berlebih: ber-pindah2 kegiatan
tanpa menyelesaikan satu tugas pun,
aktivitas tidak beraturan dan
berlebihan

F90 : Gg Hiperkinetik
Harus nyata dalam lebih dari satu
situasi (mis. di rumah, di sekolah, di
klinik)
Onset dini (dalam 5 tahun pertama)

Anda mungkin juga menyukai