Anda di halaman 1dari 18

22

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam
penelitian, hipotesis, subyek penelitian, teknik sampling, alat ukur penelitian dan
prosedur penelitian.

3.1

Variabel Penelitian dan Hipotesis

3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional


Variabel merupakan pengelompokan logis dari dua atau lebih atribut
objek yang diteliti (Noor, 2011). Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini
yaitu terdiri dari:
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab dari
variabel lain (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun variabel bebas
dalam

penelitian

ini

adalah

kecerdasan

emosional.

Definisi

operasional dari kecerdasan emosional adalah keterampilan seorang


individu untuk menyadari diri, mengatur diri, memotivasi diri,
berempati kepada orang lain, dan memiliki keterampilan sosial.
b. Variabel terikat
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang
dipengaruhi oleh variabel bebas (Sedarmayanti & Hidayat, 2011).
Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas kerja
karyawan cleaning service. Definisi operasional dari efektivitas kerja
karyawan cleaning service adalah kemampuan karyawan cleaning
service untuk menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan kuantitas,
kualitas dan waktu yang sudah ditentukan

23

3.1.2 . Hipotesis
Hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis di
antara dua atau lebih variabel yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang
dapat diuji (Sekaran dalam Noor, 2011). Adapun hipotesis dalam penelitian ini
terdiri dari hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang berisi demikian:
o

Hipotesis nol (H0) :


Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional
terhadap efektivitas kerja karyawan cleaning service di Universitas
Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk.
Hipotesis alternatif (Ha) :

Terdapat pengaruh yang signifikan dari kecerdasan emosional


terhadap efektivitas kerja karyawan cleaning service di Universitas
Bina Nusantara Jakarta Kebon Jeruk.

3.2

Subyek Penelitian dan Teknik Sampling

3.2.1 Karakteristik subjek penelitian


a. Individu bekerja sebagai cleaning service.
b. Karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina
Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk.
c. Batasan usia 15 tahun ke atas. Sesuai dengan ketentuan usia
produktif yang digunakan pada sensus penduduk 2010, yaitu usia
15-64 tahun.
d. Memiliki latar belakang pendidikan minimal SMP. Penentuan batas
minimal pada tingkat pendidikan akhir bertujuan agar subjek dapat
memahami dan mengerti maksud dari pernyataan-pernyataan pada
lembaran kuesioner.

24

e. Memiliki pengalaman kerja sebagai cleaning service minimal selama


kurang lebih 3 bulan. Penentuan batas minimal pengalaman bekerja
pada subjek ditujukan agar subjek dapat mengisi lembaran
kuesioner sesuai dengan pengalamannya dalam bekerja.

3.2.2 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan anggota populasi disebut dengan
elemen populasi (Indriantoro & Supomo, 2002). Pengertian lain dari populasi
adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria
tertentu (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina
Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk yaitu berjumlah 124 karyawan.

3.2.3 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi, dan anggota
dari sampel disebut dengan subyek (Indriantoro & Supomo, 2002). Pengertian
lain dari sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian
dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel
(Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian dari karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina
Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011) :

Keterangan
n
N

: jumlah sampel yang dibutuhkan


: jumlah populasi responden
: taraf siginifikansi (menggunakan 0,05)

25

Dengan jumlah populasi responden sebesar 124 karyawan, maka


perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
n

= 124 / (1 + 124*0,0025)
= 124 / 1,31
= 94, 65 (dibulatkan ke atas)
= 95 responden

Dengan demikian jumlah sampel minimal yang harus diambil pada Universitas
Bina Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk adalah sebanyak 95 karyawan cleaning
service.
Pada penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 99 orang. Jumlah
sampel dalam penelitian ini memiliki 4 responden lebih banyak dibandingkan
batas minimum jumlah sampel dari perhitungan rumus Slovin (95 orang).
Dengan demikian jumlah responden yang mengikuti penelitian ini sudah cukup
mewakili populasi karyawan cleaning service yang bekerja di Univ. Bina
Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk.

3.2.4 Teknik sampling


Pengambilan sampel dilakukan secara acak atau probability sampling.
Maksud dari probability sampling adalah setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama sebagai sampel (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan teknik simpel random sampling yaitu tiap
anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai anggota.
Anggota sampel dipilih secara acak (Noor, 2011).

26

3.3

Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non-

eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah kausalitas yaitu desain


penelitian untuk menguji hipotesis (Sedarmayanti & Hidayat, 2011).

3.4

Alat Ukur Penelitian

3.4.1 Alat ukur


Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah
suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas
daftar pernyataan tersebut (Noor, 2011). Untuk memperoleh data mengenai
kecerdasan emosional karyawan cleaning service, peneliti menyusun kuesioner
yang diadaptasi dari dimensi-dimensi kecerdasan emosional yang dipopulerkan
oleh Goleman, yaitu terdiri dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati
dan keterampilan sosial. Untuk memperoleh data mengenai efektivitas kerja
karyawan cleaning service, peneliti menyusun kuesioner dengan landasan teori
dari 3 dimensi efektivitas kerja oleh Sedarmayanti, yaitu terdiri dari kualitas,
kuantitas dan waktu yang juga disesuaikan dengan lingkup kerja cleaning
service.
Alat ukur pada penelitian ini menggunakan teknik penskalaan Likert
Summated Ratings yaitu teknik yang mengukur sikap, dimana subjek diminta
untuk mengindikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan subjek
terhadap masing-masing pernyataan (Noor, 2011). Sehingga pilihan jawaban
pada alat ukur ini terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju,
sangat setuju.

27

Berikut draft kuesioner yang dikonstruk berdasarkan dimensi dari


kecerdasan emosional dan dimensi dari efektivitas kerja:

Domain
Kecerdasan
Emosional

Tabel 3.1 Draft Kuesioner Alat Ukur


Indikator
Penjelasan
Inti Item
Perilaku
Kesadaran diri

Pengaturan diri
pengontrolan
diri

Motivasi

Mengetahui
apa yang dirasakan
pada saat itu,
sehingga dapat
memandu dalam
pengambilan
keputusan
Memiliki
penilaian yang
realistis mengenai
kemampuan diri
sendiri dan rasa
yang cukup
beralasan dalam
kepercayaan diri.
Kemampuan
untuk mengatur dan
mengontrol emosi
diri.
pengontrola
n tersebut dapat
lebih mendukung
dan membantu
kegiatan yang
sedang dilakukan.
Dapat
bangkit dengan baik
dari emosional
distress.
Dorongan
dalam diri untuk
mencapai tujuan

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.

5.
Empati

Kemampuan
untuk merasakan
yang dirasakan oleh
orang lain

1.
2.
3.
4.
5.

kemampuan
mengenali perasaan marah.
kemampuan
mengenali perasaan sedih.
manfaat yang
dirasakan setelah mengenali
perasaan.
kemampuan
mengetahui kemampuan diri.
kesadaran akan
dampak dari perasaan marah.

kemampuan mengontrol
emosi saat atasan sedang
marah.
kemampuan mengontrol
fokus kerja dalam situasi
menjenuhkan.
kemampuan
menyesuaikan diri dengan
peraturan di tempat kerja.
kemampuan mengontrol
rasa malas.
kemampuan mengontrol
emosi dalam menghadapi
permasalahan.
perasaan bersemangat
dalam bekerja.
kemampuan untuk
menyelesaikan tantangan
pekerjaan.
kemampuan untuk bangkit
dari kegagalan bekerja.
kemampuan untuk bekerja
di keadaan yang
menjenuhkan.
kemampuan untuk masuk
kerja dengan giat.
kemampuan untuk
mengetahui perasaan orang
lain.
perasaan senang menjadi
tempat curahan hati orang
lain.
kemampuan untuk
mengerti orang lain yang
sedang sedih.
kemampuan untuk turut
merasakan kebahagiaan
orang lain.
kemampuan untuk mudah

28

Keterampilan
sosial

Mampu
mengendalikan emosi
di dalam suatu
hubungan dengan
baik dan dapat
secara cepat dan
akurat membaca
keadaan sosial dan
jaringannya.

1.

2.
3.
4.
5.

Efektivitas
Kerja

Ketepatan
waktu

Waktu merupakan
suatu ukuran yang
diberikan sebagai
patokan dalam
menyelesaikan tugas

1.
2.
3.
4.

5.

Kualitas

Kualitas merupakan
suatu ukuran yang
menyatakan
seberapa jauh
persyaratan,
spesifikasi, dan
harapan telah
dipenuhi.

1.
2.
3.
4.
5.

Kuantitas

Kuantitas merupakan
suatu ukuran yang
menyatakan
seberapa banyak
tugas yang telah
dipenuhi

1.
2.

3.
4.

5.

memberikan pertolongan
pada orang lain.
kemampuan untuk
menangani permasalahan
agar tidak menggangu
pergaulan.
kemampuan untuk mudah
berinteraksi dengan orang
lain.
kemampuan untuk mudah
berkenalan dengan teman
baru.
kemampuan untuk
membaur dalam lingkungan
baru.
keterampilan untuk
menyapa orang lain terlebih
dahulu.
kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu.
kemampuan masuk kerja
tepat waktu.
kemampuan untuk disiplin
waktu dalam mengerjakan
sesuatu.
kemampuan untuk pulang
kerja sesuai waktu yang
ditentukan.
kemampuan
menyelesaikan tugas lebih
cepat dari waktu yang
diberikan.
intensitas mendapatkan
pujian atas pekerjaan yang
telah dilakukan.
kemampuan
membersihkan lantai hingga
bersih.
kemampuan
membersihkan toilet hingga
bersih.
kemauan untuk
membersihkan sampahsampah yang berserakan.
kemampuan untuk
menjaga meja westafel tetap
kering.
kemampuan mengerjakan
tugas sesuai jumlah yang
ditentukan.
kemampuan mengerjakan
tugas melampaui tugas
sesuai jumlah yang
ditentukan.
kemampuan untuk stabil
dalam menyelesaikan target
dari perusahaan.
kemampuan
menghasilkan pekerjaan
sebanyak mungkin pada jam
kerja.
kemampuan untuk
meningkatkan pekerjaan

29

secara teratur.

3.4.2 Validitas dan reliabilitas alat ukur


Pada sub bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai proses dan hasil
try out dari alat ukur, yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.
3.4.2.1 Uji validitas alat ukur
Pada uji validitas alat ukur, dilakukan 3 uji validitas yaitu face
validity, content validity (validitas isi), dan item validity (validitas butir).
1. Face validity
Pertama-tama untuk mengetahui face valdity dari kuisioner,
peneliti melakukan uji keterbacaan pada 5 karyawan cleaning service
di salah satu tempat pusat perbelanjaan di Pamulang. Pengujian face
validity dilakukan untuk menguji keterbacaan dari pernyataanpernyataan yang ada pada lembar kuesioner. Setelah dilakukan uji
face validity kepada 5 karyawan cleaning service, beberapa
pernyataan pada lembaran kuesioner mendapat masukan dan saran
agar maksud dari pernyataan tersebut dapat mudah dimengerti.

2. Content Validity / Validitas Isi


Pengujian validitas isi dibantu oleh 2 expert judgment. Expert
judgement yang pertama oleh Ibu Cornelia Istiani yang berperan
dalam konstruksi alat ukur. Kemudian expert judgement yang kedua
dibantu

oleh

supervisor

cleaning

service, sebagai

ahli

yang

30

mengetahui job desk dari karyawan cleaning service. Setelah


dilakukan expert judgement, terdapat beberapa item yang dirubah
dalam struktur kata-kata atau struktur kalimatnya, hal ini dilakukan
agar subjek atau responden yang berprofesi sebagai karyawan
cleaning

service dapat mengerti maksud dari masing-masing

pernyataan yang ada pada koesioner. Kemudian melalui proses


expert judgment, diketahui bahwa secara garis besar isi dari
kuesioner sudah mewakili variabel-variabel kecerdasan emosional
dan efektivitas kerja karyawan cleaning service.

3. Item validity / Validitas butir


Setelah dilakukan pengujian face validity, content validity dan
setelah dilakukan perbaikan pada beberapa pernyataan, kemudian
dilanjutkan dengan pengukuran validitas butir. Dalam menguji validitas
butir, peneliti melakukan pengujian awal pada 30 responden cleaning
service. Kemudian data hasil pengujian awal diolah melalui alat bantu
SPSS 20.0, batasan bila item tersebut valid adalah apabila item
correct correlation memiliki nilai lebih dari sama dengan 0,3
(Sugiyono dalam Sujianto, 2009). Melalui tahapan ini, akan ada butir
yang perlu dibuang dan diperbaiki. Perhitungan validitas dari sebuah
instrumen dapat menggunakan rumus korelasi Pearson, adapun
rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:
rxy

= koefisien korelasi

31

= jumlah responden uji coba

= skor tiap item

= skor seluruh item responden uji coba

Validitas Item-item Kecerdasan Emosional


Pada kuesioner kecerdasan emosional yang terdiri dari 50 item,
terdapat 6 item yang direvisi dan 10 item yang dieliminasi karena
item tersebut memiliki nilai koefisien validitas yang berada di
bawah 0,3. Berikut gambaran item yang di eliminasi berdasarkan
masing-masing dimensi:
Tabel 3.2
Item-item kecerdasan emosional
Dimensi kecerdasan
Item-item
emosional
Kesadaran diri
1, 6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41,
46.
Pengaturan /
2, 7, 12, 17, 22, 27, 32, 37, 42,
pengontrolan diri
47.
Motivasi
3, 8, 13, 18, 23, 28, 33, 38, 43,
48.
Empati
4, 9, 14, 19, 24, 29, 34, 39, 44,
49.
Keterampilan sosial
5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45,
50.
Keterangan:
item direvisi
item dieliminasi.
Pada tabel 3.2 dapat diketahui bahwa terdapat 6 item
yang direvisi dalam struktur kata, hal ini dikarenakan item-item
tersebut

memiliki

skor

correct

item

correlation

yang

mendekati 0,3. selain itu item-item tersebut tidak dieliminasi


dari alat ukur, agar kestabilan item-item dari tiap dimensi dapat
terjaga. Kemudian terdapat 2 item yang dieliminasi dari
masing-masing dimensi, sehingga masing-masing dimensi

32

memiliki 8 item. Secara keseluruhan jumlah total item pada


kuesioner kecerdasan emosional adalah sebanyak 40 item.

Validitas Item-item Efektivitas Kerja cleaning service


Pada kuesioner efektivitas kerja cleaning service yang terdiri
dari 30 item, terdapat 2 item yang direvisi dan 10 item yang
harus dieliminasi. Item - item tersebut direvisi dan juga
dieliminasi karena memiliki nilai koefisien validitas yang
berada di bawah 0,3. Berikut gambaran item yang dieliminasi
berdasarkan masing-masing dimensi:
Tabel 3.3 Item-item efektivitas kerja cleaning service
Dimensi produktivitas
Item-item produktivitas
Ketepatan waktu
1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 22, 25, 27.
Kualitas
2, 5, 8, 11, 14, 17, 20, 23, 26, 29.
Kuantitas
3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 28, 30.
Keterangan: item direvisi
item dieliminasi.
Pada tabel 3.3 diketahui bahwa terdapat 2 item yang
direvisi dalam struktur kata, hal ini dikarenakan item-item
tersebut

memiliki

skor

correct

item

correlation

yang

mendekati 0,3. selain itu item-item tersebut tidak dieliminasi


dari alat ukur, agar kestabilan item-item dari tiap dimensi dapat
terjaga. Kemudian pada dimensi ketepatan waktu terdapat 4
item yang di eliminasi. Dimensi kualitas terdapat 2 item yang
harus di eliminasi. Dimensi kuantitas terdapat 4 item yang di
eliminasi. Sehingga secara keseluruhan terdapat 10 item yang

33

dieliminasi pada koesioner efektivitas kerja, dan total item


efektivitas kerja menjadi berjumlah 20 item.

3.4.2.2 Uji reliabilitas alat ukur


Reliabilitas alat ukur adalah kestabilan ukuran dan konsistensi
responden dalam menjawab kuesioner (Noor, 2011). Dalam menguji
reliabilitas alat ukur, dapat dilakukan dengan pengujian awal pada 30
responden cleaning service. Kemudian data hasil pengujian awal diolah
melalui alat bantu SPSS 20.0, batasan bila item tersebut reliabel adalah
apabila cronbach alpha memiliki nilai lebih dari sama dengan 0,60 (Noor,
2011). Perhitungan reliabilitas dari sebuah instrumen dapat menggunakan
rumus cronbach alpha adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Hasil Reliabilitas Alat Ukur Kecerdasan Emosional


Berikut hasil reliabilitas dari pengujian alat ukur, sebelum dan sesudah
dilakukan eliminasi pada item yang tidak valid:
Tabel 3.4 Reliabilitas Kuesioner Kecerdasan Emosional
Cronbachs
Cronbachs Alpha
Jumlah
Alpha
Based in Standardized
Item

34

Sebelum
0,871
eliminasi item
Sesudah
0,907
eliminasi item
tidak valid
Sumber : pengolahan statistik 20.0

Items
0,876

50

0,912

40

Pada tabel reliabilitas di atas, diketahui nilai Cronbachs Alpha dari


kuesioner kecerdasan emosional adalah 0,907. Dengan demikian item
kecerdasan

emosional

memiliki

reliabilitas

yang

baik

karena nilai

Cronbachs Alpha kecerdasan emosional lebih besar dari koefisien


reliabilitas 0,60 (Noor, 2011).

Hasil Reliabilitas Alat Ukur Efektivitas Kerja cleaning service


Berikut hasil reliabilitas dari pengujian alat ukur, sebelum dan sesudah
dilakukan eliminasi pada item yang tidak valid:

Tabel 3.5 Reliablitias Kuesioner Efektivitas Kerja cleaning service


Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha
Jumlah
Based in
Item
Standardized Items
Sebelum
0,878
0,854
30
eliminasi item
Sesudah
0,924
0,921
20
eliminasi item
tidak valid
Sumber : pengolahan statistik 20.0
Pada tabel reliabilitas di atas, diketahui nilai Cronbachs Alpha dari
kuesioner efektivitas kerja cleaning service adalah 0,924. Dengan demikian
item efektivitas kerja cleaning service memiliki reliabilitas yang baik karena
nilai Cronbachs Alpha efektivitas kerja, lebih besar dari koefisien reliabilitas
0,60 (Noor, 2011).

3.4.2.3 Kesimpulan alat ukur

35

Sesuai dengan data yang diperoleh, mengenai uji reliabilitas dan uji
validitas maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini (alat ukur kecerdasan emosional dan efektivitas kerja
karyawan cleaning service) memiliki reliabilitas dan validitas yang baik.
Karena dalam proses pembuatan alat ukur sudah melewati tahapan yang
terstruktur, dan terdapat beberapa item dari alat ukur yang sudah dilakukan
proses

revisi dan eliminasi. Finalisasi alat ukur yang digunakan dalam

penelitian terlampir pada lembar Lampiran A.

3.5

Prosedur

3.5.1

Persiapan penelitian
Sebelum memulai penelitian ini, peneliti terlebih dahulu memilih

masalah yang menarik untuk diteliti dan mengumpulkan studi terdahulu yang
sejalan dengan topik penelitian ini. Setelah didapat kajian dan informasi yang
cukup, peneliti mulai untuk merumuskan masalah dan tujuan penelitian.
Selanjutnya peneliti mulai merumuskan hipotesis, mencari teori-teori yang
mendukung, kemudian mulai menyusun dan menentukan instrumen penelitian.

3.5.2 Pelaksanaan penelitian


Pelaksanaan penelitian dimulai saat peneliti mengkonstruk alat ukur,
melakukan uji terhadap alat ukur / try out, field, analisa data dan laporan
penelitian. Berikut penjelasan detail dari pelaksanaan penelitian:
Kegiatan
Konstruk alat
ukur

Tabel 3.6 Pelaksanaan penelitian


Tanggal
Keterangan
Mei 2012
Penyusunan alat ukur terdiri
pembuatan

pernyataan

dari
item

berdasarkan teori dan revisi kata-kata

36

Try out

Juni 2012

dalam pernyataan item.


Proses pengujian alat ukur dilakukan di
salah

satu

gedung

perkantoran

di

daerah Cinere.
field

Juni 2012

Proses pelaksanaan field dilakukan


selama 2 hari.

Pada
pelaksanaan

hari
field

pertama,
dilakukan

di

gedung Anggrek.

Pada hari kedua, pelaksanaan


field dilakukan di gedung Syahdan

Analisis data

Juni Juli 2012

dan Kijang.
Analisis data terdiri dari input data dan
pengolahan data dengan alat bantu

Laporan

Maret Juli 2012

penelitian

SPSS versi 2.0.


Penulisan laporan penelitian terdiri dari
penulisan dan penyusunan dari bab 1
hingga bab 5.

3.5.3 Teknik Pengolahan Data


Dalam mengolah data yang ada, peneliti menggunakan alat bantu
SPSS versi 20. guna mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Teknik statistik yang digunakan adalah analisis regresional.
3.5.3.1 Persamaan regresi
Model pengukuran regresi sederhana / persamaan regresi sederhana
adalah sebagai berikut:

Y = a + bX

37

Keterangan: Y = variabel terikat / dependent variabel


X = variabel bebas / independent variabel
a = Konstanta
b = Koefisien regresi.
Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Efektivitas CS = a + b(EQ)
Keterangan: Efektivitas CS = efektivitas kerja karyawan cleaning service
EQ

= Emotional Quotient / Kecerdasan Emosional

= Konstanta

= Koefisien regresi.

3.5.3.2 Uji Regresional


Sebelum

dilakukan uji regresional, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas, uji linieritas, dan analisis korelasional.


1. Uji normalitas
Uji normalitas data adalah uji untuk mengukur normalitas distribusi
data sehingga data dapat dipakai dalam statistika parametrik (Sujianto,
2009). Data yang mempunyai distribusi normal merupakan salah satu
syarat dilakukannya parametric-test. Sebuah data memiliki distribusi data
yang normal apabila nilai Asym. Sig. (2-tailed) > taraf signifikasi yang
digunakan. Pada penelitian ini taraf signifikasi yang digunakan adalah
sebesar 5% atau 0,05.

2. Uji linieritas
Uji linearitas dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis regresi
liniear. Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

38

variabel bebas (kecerdasan emosional) dan variabel terikat (efektivitas


kerja cleaning service) memiliki hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan. Dua variabel memiliki hubungan yang linear apabila signifikansi
(Linearity) kurang dari taraf signifikansi yang digunakan (dalam penelitian
ini menggunakan taraf signifikansi 0,05). Dengan demikian kedua variabel
dalam penelitian ini (kecerdasan emosional & efektivitas kerja cleaning
service) memiliki hubungan yang liniear apabila signifikansi (liniear)
kurang dari 0,05.

3. Analisis korelasional
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua dua variabel dan untuk
mengetahui arah hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam
penelitian ini metode korelasi sederhana (bivariate correlation) yang
digunakan adalah Pearson Correlation karena data dalam penelitian ini
berskala interval.
Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, bila nilai semakin
mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara dua variabel semakin kuat.
Bila nilai semakin mendekati angka 0 maka hubungan antara dua variabel
semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (bila X naik
maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik
maka Y turun).
Menurut Sujianto (2009) nilai korelasi dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
0,00 0,20

korelasi keeratan sangat lemah

0,21 0,40

korelasi keeratan lemah

0,41 0,70

korelasi keeratan kuat

39

0,71 0,90

korelasi keeratan sangat kuat

0,91 0,99

korelasi keeratan sangat kuat sekali

berarti korelasi keeratan sempurna.

4. Uji Regresi Sederhana


Regresi sederhana bertujuan mempelajari hubungan antara dua
variabel (Sujianto, 2009). Dua variabel tersebut dibedakan menjadi
variabel bebas (kecerdasan emosional) dan variabel terikat (efektivitas
kerja cleaning service). Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikat, dapat
dilihat melalui koefisien determinansi (R square). Koefisien determinansi
dapat dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (r). Koefisien
determinansi (R square) berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan
semakin kecil angka dari koefisien determinansi (R square) maka
semakin lemah hubungan kedua variabel tersebut, begitu pula sebaliknya
(Sujianto, 2009).

Anda mungkin juga menyukai