BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai variabel dalam
penelitian, hipotesis, subyek penelitian, teknik sampling, alat ukur penelitian dan
prosedur penelitian.
3.1
penelitian
ini
adalah
kecerdasan
emosional.
Definisi
23
3.1.2 . Hipotesis
Hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis di
antara dua atau lebih variabel yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang
dapat diuji (Sekaran dalam Noor, 2011). Adapun hipotesis dalam penelitian ini
terdiri dari hipotesis nol dan hipotesis alternatif yang berisi demikian:
o
3.2
24
3.2.2 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. Sedangkan anggota populasi disebut dengan
elemen populasi (Indriantoro & Supomo, 2002). Pengertian lain dari populasi
adalah keseluruhan atau totalitas objek psikologis yang dibatasi oleh kriteria
tertentu (Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina
Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk yaitu berjumlah 124 karyawan.
3.2.3 Sampel
Sampel merupakan sebagian dari elemen-elemen populasi, dan anggota
dari sampel disebut dengan subyek (Indriantoro & Supomo, 2002). Pengertian
lain dari sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian
dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel
(Sedarmayanti & Hidayat, 2011). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian dari karyawan cleaning service yang bekerja di Universitas Bina
Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus Slovin (Noor, 2011) :
Keterangan
n
N
25
= 124 / (1 + 124*0,0025)
= 124 / 1,31
= 94, 65 (dibulatkan ke atas)
= 95 responden
Dengan demikian jumlah sampel minimal yang harus diambil pada Universitas
Bina Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk adalah sebanyak 95 karyawan cleaning
service.
Pada penelitian ini sampel yang diambil berjumlah 99 orang. Jumlah
sampel dalam penelitian ini memiliki 4 responden lebih banyak dibandingkan
batas minimum jumlah sampel dari perhitungan rumus Slovin (95 orang).
Dengan demikian jumlah responden yang mengikuti penelitian ini sudah cukup
mewakili populasi karyawan cleaning service yang bekerja di Univ. Bina
Nusantara, Jakarta - Kebon Jeruk.
26
3.3
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non-
3.4
27
Domain
Kecerdasan
Emosional
Pengaturan diri
pengontrolan
diri
Motivasi
Mengetahui
apa yang dirasakan
pada saat itu,
sehingga dapat
memandu dalam
pengambilan
keputusan
Memiliki
penilaian yang
realistis mengenai
kemampuan diri
sendiri dan rasa
yang cukup
beralasan dalam
kepercayaan diri.
Kemampuan
untuk mengatur dan
mengontrol emosi
diri.
pengontrola
n tersebut dapat
lebih mendukung
dan membantu
kegiatan yang
sedang dilakukan.
Dapat
bangkit dengan baik
dari emosional
distress.
Dorongan
dalam diri untuk
mencapai tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
Empati
Kemampuan
untuk merasakan
yang dirasakan oleh
orang lain
1.
2.
3.
4.
5.
kemampuan
mengenali perasaan marah.
kemampuan
mengenali perasaan sedih.
manfaat yang
dirasakan setelah mengenali
perasaan.
kemampuan
mengetahui kemampuan diri.
kesadaran akan
dampak dari perasaan marah.
kemampuan mengontrol
emosi saat atasan sedang
marah.
kemampuan mengontrol
fokus kerja dalam situasi
menjenuhkan.
kemampuan
menyesuaikan diri dengan
peraturan di tempat kerja.
kemampuan mengontrol
rasa malas.
kemampuan mengontrol
emosi dalam menghadapi
permasalahan.
perasaan bersemangat
dalam bekerja.
kemampuan untuk
menyelesaikan tantangan
pekerjaan.
kemampuan untuk bangkit
dari kegagalan bekerja.
kemampuan untuk bekerja
di keadaan yang
menjenuhkan.
kemampuan untuk masuk
kerja dengan giat.
kemampuan untuk
mengetahui perasaan orang
lain.
perasaan senang menjadi
tempat curahan hati orang
lain.
kemampuan untuk
mengerti orang lain yang
sedang sedih.
kemampuan untuk turut
merasakan kebahagiaan
orang lain.
kemampuan untuk mudah
28
Keterampilan
sosial
Mampu
mengendalikan emosi
di dalam suatu
hubungan dengan
baik dan dapat
secara cepat dan
akurat membaca
keadaan sosial dan
jaringannya.
1.
2.
3.
4.
5.
Efektivitas
Kerja
Ketepatan
waktu
Waktu merupakan
suatu ukuran yang
diberikan sebagai
patokan dalam
menyelesaikan tugas
1.
2.
3.
4.
5.
Kualitas
Kualitas merupakan
suatu ukuran yang
menyatakan
seberapa jauh
persyaratan,
spesifikasi, dan
harapan telah
dipenuhi.
1.
2.
3.
4.
5.
Kuantitas
Kuantitas merupakan
suatu ukuran yang
menyatakan
seberapa banyak
tugas yang telah
dipenuhi
1.
2.
3.
4.
5.
memberikan pertolongan
pada orang lain.
kemampuan untuk
menangani permasalahan
agar tidak menggangu
pergaulan.
kemampuan untuk mudah
berinteraksi dengan orang
lain.
kemampuan untuk mudah
berkenalan dengan teman
baru.
kemampuan untuk
membaur dalam lingkungan
baru.
keterampilan untuk
menyapa orang lain terlebih
dahulu.
kemampuan untuk
menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu.
kemampuan masuk kerja
tepat waktu.
kemampuan untuk disiplin
waktu dalam mengerjakan
sesuatu.
kemampuan untuk pulang
kerja sesuai waktu yang
ditentukan.
kemampuan
menyelesaikan tugas lebih
cepat dari waktu yang
diberikan.
intensitas mendapatkan
pujian atas pekerjaan yang
telah dilakukan.
kemampuan
membersihkan lantai hingga
bersih.
kemampuan
membersihkan toilet hingga
bersih.
kemauan untuk
membersihkan sampahsampah yang berserakan.
kemampuan untuk
menjaga meja westafel tetap
kering.
kemampuan mengerjakan
tugas sesuai jumlah yang
ditentukan.
kemampuan mengerjakan
tugas melampaui tugas
sesuai jumlah yang
ditentukan.
kemampuan untuk stabil
dalam menyelesaikan target
dari perusahaan.
kemampuan
menghasilkan pekerjaan
sebanyak mungkin pada jam
kerja.
kemampuan untuk
meningkatkan pekerjaan
29
secara teratur.
oleh
supervisor
cleaning
service, sebagai
ahli
yang
30
Keterangan:
rxy
= koefisien korelasi
31
memiliki
skor
correct
item
correlation
yang
32
memiliki
skor
correct
item
correlation
yang
33
34
Sebelum
0,871
eliminasi item
Sesudah
0,907
eliminasi item
tidak valid
Sumber : pengolahan statistik 20.0
Items
0,876
50
0,912
40
emosional
memiliki
reliabilitas
yang
baik
karena nilai
35
Sesuai dengan data yang diperoleh, mengenai uji reliabilitas dan uji
validitas maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini (alat ukur kecerdasan emosional dan efektivitas kerja
karyawan cleaning service) memiliki reliabilitas dan validitas yang baik.
Karena dalam proses pembuatan alat ukur sudah melewati tahapan yang
terstruktur, dan terdapat beberapa item dari alat ukur yang sudah dilakukan
proses
3.5
Prosedur
3.5.1
Persiapan penelitian
Sebelum memulai penelitian ini, peneliti terlebih dahulu memilih
masalah yang menarik untuk diteliti dan mengumpulkan studi terdahulu yang
sejalan dengan topik penelitian ini. Setelah didapat kajian dan informasi yang
cukup, peneliti mulai untuk merumuskan masalah dan tujuan penelitian.
Selanjutnya peneliti mulai merumuskan hipotesis, mencari teori-teori yang
mendukung, kemudian mulai menyusun dan menentukan instrumen penelitian.
pernyataan
dari
item
36
Try out
Juni 2012
satu
gedung
perkantoran
di
daerah Cinere.
field
Juni 2012
Pada
pelaksanaan
hari
field
pertama,
dilakukan
di
gedung Anggrek.
Analisis data
dan Kijang.
Analisis data terdiri dari input data dan
pengolahan data dengan alat bantu
Laporan
penelitian
Y = a + bX
37
Efektivitas CS = a + b(EQ)
Keterangan: Efektivitas CS = efektivitas kerja karyawan cleaning service
EQ
= Konstanta
= Koefisien regresi.
2. Uji linieritas
Uji linearitas dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis regresi
liniear. Uji linieritas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
38
3. Analisis korelasional
Analisis korelasi sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua dua variabel dan untuk
mengetahui arah hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam
penelitian ini metode korelasi sederhana (bivariate correlation) yang
digunakan adalah Pearson Correlation karena data dalam penelitian ini
berskala interval.
Nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, bila nilai semakin
mendekati 1 atau -1 maka hubungan antara dua variabel semakin kuat.
Bila nilai semakin mendekati angka 0 maka hubungan antara dua variabel
semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (bila X naik
maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik
maka Y turun).
Menurut Sujianto (2009) nilai korelasi dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
0,00 0,20
0,21 0,40
0,41 0,70
39
0,71 0,90
0,91 0,99