Anda di halaman 1dari 10

Aspergillosis Unggas

Aspergillosis Mammalia

Secara primer merupakan infeksi saluran pernafasan tetapi


dapat bersifat sistemik (menyerang organ lain seperti mata,
kulit, selaput otak, saluran reproduksi menyebabkan mastitis
mikotik dan aborsi mikotik)

ASPERGILLOSIS UNGGAS
Nama lain :
Pneumomikosis
Bronchomikosis
Pseudotubercullosis
Brooder pneumonia
ETIOLOGI :
A. fumigatus
Spesies lain A. flavus, A. niger, A. nodulans
dan A. terrreus
Merupakan kapang tumbuh cepat (1 3 hari), media
SDA, pada suhu lingkungan dan 37oC
Koloni mula mula putih lama lama tergantung spesies
Spora terbuka, hifa bersepta, konidiofor lurus dan vesikel
bulat, terdapat phialid / sterigmata

EPIZOOTIOLOGI
Tersebar di alam, spora mudah diterbangkan angin
Penularan melaui spora perinhalasi dan peroral, dapat
menembus kulit telur menyebabkan kematian embrio
Menyerang ayam, kalkun, itik, angsa, burung dara, kenari, nuri,
kakaktua, parkit, pinguin dan camar
Sangat rentan pada anak ayam kurang 1 minggu, dewasa kronis
Faktor penunjang : kurang ventilasi, jumlah terlalu padat, cuaca
buruk dan stress
Aspergillosis tidak dapat ditularkan dari hewan ke hewan
lainnya
Aspergillosis tidak ditularkan dari hewan ke manusia
Di Indonesia dilaporkan pada tahu 1952

GEJALA KLINIS :
Akut : gejala tidak jelas, kematian tinggi, biasanya nafsu makan turun,
lesu,
pertumbuhan lambat dan sesak nafas (Brooder Pneumonia)
Kronis : ngorok, feses kuning, kurus dan batuk
sesak nafas, mata bengkak dan tertutup oleh masa
pengkejuan
PATOLOGI ANATOMI :
Kantong hawa menebal dan terdapat eksudat pengkejuan
Terdapat nodul milier (1 3 mm) pada paru paru, warna putih
kekuningan sampai dengan kuning
Terdapat bercak bercak pada mulut, ventrikulus dan usus

DIAGNOSA
Berdasarkan gejala klinis, PA, dan pemeriksaan laboratoris
Bahan pemeriksaan : organ tersangka, nodul dan eksudat
saluran nafas
Pemeriksaan mikroskopis : nodul ditekan pada obyek glass
dan ditambahkan larutan KOH 10% atau Lactophenol Cotton
Blue dan ditutup cover glass
Isolasi dan identifikasi : pada SDA tumbuh cepat
DIAGNOSA BANDING :
Infectious Bronchitis (IB), CRD, Pullorum dan TBC Unggas
TINDAKAN :
Terapi tidak efektif
Pencegahan dengan sanitasi mesin penetas, kandang dan higiene
pakan
Bahan tercemar harus dibuang atau dibakar

ASPERGILLOSIS MAMMALIA
ETIOLOGI :
Sama seperti pada unggas
Aspergillosis paru paru subklinis sehingga di titikberatkan
pada aborsi mikotik
Infeksi berasal dari jerami / rumput kering
Menyerang sapi, kuda, domba, kambing, babi, anjing, kucing,
marmut, kelinci, rusa, kera dan lumba - lumba
GEJALA KLINIS :
Pada umumnya bersifat kronis
Mula mula batuk, sesak nafas, nafsu makan menurun kadang
kadang terjadi kematian. Juga abortus dan diare

PATOLOGI ANATOMI :
Terdapat nodul granuloma pada paru paru
Pada kuda nodul terdapat pada rongga mulut dan hidung dapat
menyebar ke pembuluh darah dan saraf di dasar tengkorak sehingga
menyebabkan epistaksis (mimisan)
DIAGNOSIS :
Sama seperti pada unggas
Bahan pemeriksaan dapat berupa dahak, kerokan kulit (bila terdapat
granuloma kulit), uterus dan fetus abortusan
DIAGNOSA BANDING :
Tuberculosa / TBC
Malleus pada kuda

UJI BIOLOGIS :
Spora disemprotkan pada rongga hidung unggas terjadi infeksi
kantong hawa
Spora disuntikkan secara intravena pada burung dara, kelinci dan
mencit terjadi granuloma pada organ tubuh terutama ginjal

TINDAKAN :
Keberhasilan pengobatan tidak banyak, karena diagnosanya nonspesifik
Prognosa buruk
Pengendalian merupakan cara pencegahan terbaik dengan menghilangkan
sumber infeksi

Anda mungkin juga menyukai