Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektifitas sumber daya yang
dimiliki, sebuah perusahaan harus terus melakukan inovasi-inovasi dalam proses
produksinya. Inovasi-inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
hasil produksi harus didukung oleh teknologi yang memilik keepatan, akurasi dan
keandalan yang tinggi dan tentunya harus mudah dalam pengoperasiannya. Sistem
otomasi juga menjadi hal yang penting dalam menunjang

produktivitas yang

mengutamakan kualitas dan efisiensi. Dengan adanya sistem otomasi ini diharapkan
dapat memperoleh hasil yang maksimal dengan kecepatan dan keakuratan yang tingi
sehingga tetap terjaga kualitas produknya.
PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java dalam sistem packing machine
telah menerapkan sistem otomasi dalam sistem kerjanya. Di perusahaan tersebut
menggunakan PLC Siemens sebagai kontrol utamanya. Selain itu PT. Coca Cola Bottling
Indonesia juga menggunakan robot buatan KETTNER ( Jerman ) dengan jenis Packing
Machine BLITZPAC E 35 T. Robot ini digunakan untuk memindahkan botol yang telah
diisi dari konveyor ke case/krat. Karena robot ini bekerja otomatis maka diperlukan
perangkat-perangkat yang menunjang agar alat tersebut bekerja otomatis yakni dengan
sensor-sensor. Dalam hal ini sensor yang digunakan adalah scaner light barier, rotary
encoder, ultrasonic tracer, dan proximity switch. Sensor-sensor tersebut berfungsi
sebagai input, sedangkan untuk aktuator sendiri adalah berupa motor AC 3 fasa dan
sistem pneumatik.
1.2.

Rumusan Masalah
1. Apa saja sensor dalam sistem Packing Machine di line-8 PT. Coca Cola Bottling
Indonesia Central Java?
2. Apa saja fungsi sensor dalam sistem Packing Machine di line-8 PT. Coca Cola
Bottling Indonesia Central Java ?

3. Bagaimana kinerja sensor dalam sistem Packing Machine di line-8 PT. Coca Cola
Bottling Indonesia Central Java ?
1.3.

Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang cara kerja Packing Machine di line-8 PT.
Coca Cola Bottling Indonesia Central Java dengan menggunakan PLC Siemens sebagai
pengontrol utamanya.

1.4.

Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan sensor dalam sistem Packing Machine di line-8 PT. Coca Cola
Bottling Indonesia Central Java?
2. Menjelaskan fungsi sensor dalam sistem Packing Machine di line-8 PT. Coca Cola
Bottling Indonesia Central Java ?
3. Menjelaskan kinerja sensor dalam sistem Packing Machine di line-8 PT. Coca
Cola Bottling Indonesia Central Java ?

BAB II
ISI.
Dalam menunjang produktivitas, PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java
menggunakan sistem otomasi yakni dengan PLC Siemens sebagai pengontrol utama.
Sedangkan untuk input yang digunakan dalam sistem packing machine adalah berupa sensorsensor sebagai berikut :
1. Proximity Switch

Fungsi dari Sensor Proximity Switch adalah digunakan untuk mendeteksi


kedekatan (proximity), serta ada tidaknya suatu objek disekitar sensor tersebut dengan
menggunakan suatu jarak kritis. Jenis proximity switches yang paling banyak digunakan
dalam industri adalah Proximity switches induktif.
Prinsip kerja alat ini adalah seperti detektor metal yaitu dengan membangkitkan
medan magnet. Suatu coil dari kawat yang dialiri arus listrik, dan suatu rangkaian listrik
yang akan mengukur arus ini. Jika ada suatu obyek metalik cukup dekat dengan coil,
maka arus akan naik dan Proximity switches akan terbuka atau menutup. Kekurangan dari
Proximity switches induktif hanya dapat mendeteksi objek metalik.

Gambar 2.2 Bentuk-bentuk Proximity Switch induktif.


2. Sensor foto-elektris
Fungsi dari sensor foto-elektris adalah mendeteksi ada atau tidaknya objek.
Cara kerja dari sensor ini adalah Piranti sensor fotoelektris dapat beroperasi
sebagai tipe transmisif, dimana objek yang dideteksi akan memotong/melewati
seberkas sinar cahaya, yang umumnya berupa radiasi sinar infra-red. Tipe yang lain
yaitu tipe reflektif, dimana objek yang dideteksi memantulkan seberkas sinar cahaya
menuju detektor.
Komponen yang digunakan untuk memancarkan radiasi umumnya adalah
sebuah light-emiting- dioda (LED). Sedangkan komponen yang dapat menerima infra
merah ini merupakan komponen yang peka cahaya yang dapat berupa dioda
(photodioda) atau transistor (phototransistor).

Gambar 2.3 Sensor Infra-red.


3. Sensor Ultrasonik
Fungsi dasar dari sensor ini adalah mendeteksi keberadan barang.
Cara kerja dari sensor ini adalah sensor jenis ini bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang
kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar
penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan
ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak
objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah:
objek padat dan cair. Gelombang ultrasonik dipancarkan melalui udara dengan
kecepatan 304 m/s.

Anda mungkin juga menyukai