Anda di halaman 1dari 49

REAKSI OKSIDASIREDUKSI

TIPE-TIPE REAKSI
REAKSI KIMIA

BUKAN REDOKS

REDOKS

DEFINISI OKSIDASI DAN REDUKSI


OKSIDASI:
Didefinisikan
sebagai
pelepasan
elektron

REDUKSI:
Didefinisikan
sebagai
perolehan
elektron

Oksidasi ion Fero menjadi ion feri

e- (elektron)

Fe2+

Fe3+

ISTILAH YANG UMUM UNTUK


OKSIDASI DAN REDUKSI
Oksidasi:
1. Penggabungan
dengan oksigen
2. Kehilangan H
3. Kehilangan
elektron
4. Penambahan
bilangan oksidasi

Reduksi:
1. Penggabungan
dengan hidrogen
2. Kehilangan O
3. Memperoleh
elektron
4. Pengurangan
bilangan oksidasi

BILANGAN OKSIDASI
Adalah muatan atom-atom dalam
suatu senyawa bila elektron dalam
setiap ikatan dipunyai ke atom yang
lebih elektronegatif.

Sifat-sifat senyawa pengoksidasi


dan pereduksi
Senyawa
pengoksidasi:
Memperoleh
elektron
Pengurangan
bilangan
oksidasi

Senyawa
pereduksi:
Kehilangan
elektron
Penambahan
Bilangan
oksidasi

Aturan-aturan untuk penandaan


bilangan oksidasi
1. Atom-atom dari setiap unsur yang
tidak bergabung dengan atom-atom
unsur lain mempunyai bilangan
oksidasi NOL
Contoh:
Bilangan oksidasi dari atom-atom dalam
N2, Br2, Cl2, P4 dan S2 adalah nol.

Lanjutan
2. Bilangan oksidasi dari ion-ion mono
atom sama dengan muatan ionnya
Contohnya:
Bilangan oksidasi dari ion-ion
Na+ and K+ adalah +1,
Ca2+, Cu2+, and Mg2+ adalah +2,
dan Cl and Br adalah 1.

Lanjutan
3. Dalam senyawanya, bilangan
oksidasi dari setiap atom-atom
adalah:
Unsur-unsur golongan I A adalah +1
contohnya: Na+, K+
Unsur-unsur golongan II A adalah +2
contohnya: Cu2+, Mg2+
Unsur-unsur golongan III A adalah +3
contohnya: Al3+

Lanjutan
4. Bilangan oksidasi dari bukan logam
dalam senyawa-senyawanya dengan
logam sama dengan muatan anion
mono atomnya
Contohnya:
Bilangan oksidasi dari Br dalm CrBr3
adalah 1, karena mono atom ion Br
adalah ion bromida, yang mempunyai
muatan 1-

Lanjutan
5. Dalam senyawa-senyawa, bilangan
oksidasi dari:
O adalah hampir selalu 2 (kekecualian
terjadi hanya bila aturan-aturan, untuk H
atau F akan dilanggar)
H adalah hampir selalu +1 (kekecualian
terjadi bila berpasangan dengan logam,
seperti NaH, disini H mempunyai bilangan
oksidasi 1)
F adalah hampir selalu 1 (tidak ada
kekecualian. Fluorin sangat elektronegatif
dari semua unsur)

Lanjutan
6. Kesimpulan: bilangan oksidasi semua
atom-atom dalam rumus atomnya,
ionnya, atau molekulnya, harus sama
dengan keseluruhan muatan yang
diberikan oleh senyawanya.

Contohnya:
Kalomel, telah lama digunakan dalam
pengobatan, mempunyai rumus molekul
Hg2Cl2. Berapa bilangan oksidasi atom-atom
dalam senyawa tersebut?
Jawab:
Aturan No. 4: Bilangan oksidasi dari bukan
logam dalam senyawa-senyawanya dengan
logam sama dengan muatan anion mono
atomnya
Aturan No.6: Bilangan oksidasi semua atomatom dalam rumus atomnya, ionnya, atau
molekulnya, harus sama dengan keseluruhan
muatan yang diberikan oleh senyawanya.

Lanjutan: Bilangan oksidasi Hg (x)


Hg2Cl2
Aturan 4 : Cl 2 atoms X (-1) = -2
Hg 2 atoms X (x) = 2x
Aturan 6 : Kesimpulan
= 0
Harga x dihitung dari kesimpulan,
2x + (-2) = 0
2x = +2
x = +1
Bilangan oksidasi Hg dalam Hg2Cl2 adalah

+1

KESETIMBANGAN REDOKS

REAKSI REDOKS

REAKSI OKSIDASI

REAKSI REDUKSI

KESETIMBANGAN REDOKS DENGAN


METODE ION-ELEKTRON dalam
suasana ASAM
Dengan sederhana disusun tahaptahap untuk reaksi kesetimbangan
redoks dalam suasana asam (atau
neutral).
Reaksi kesetimbangan redoks
dengan metode ion-elektron terbagi
atas 8 tahap

Lanjutan
1. Tuliskan kerangka kesetimbangan yang
menunjukkan hanya ion-ion atau molekulmolekul yang terlibat dalam reaksi
2. Bagi kerangka kesetimbangan menjadi 2 reaksi
setengah reaksi
3. Setimbangkan semua atom-atom kecuali H atau
O
4. Setimbangkan O dengan menambahkan H2O
5. Setimbangkan H dengan menambahkan H+
(bukan H atau H2 atau H, tetapi H+)

Lanjutan
6. Setimbangkan muatan neto dengan menambahkan elektron (e). (Ingat tandanya harus
negatif)
7. Seluruh setengah reaksi dikalikan dengan
seluruh angka yang dibutuhkan, untuk
menerima elektron pada setengah reaksi dan
sama dengan jumlah elektron yang hilang
pada setengah reaksi yang lainnya.
8. Hilangkan semua yang sama pada kedua arah
dari anak panah

CONTOH:
Oksidasi metil alkohol, CH3OH oleh ion
dikhromat, Cr2O72 dalam suasana atau
medium asam, membentuk asam format,
HCHO2.
Dalam proses ini khromium dalam Cr2O72
berubah menjadi Cr3+
Penyelesaian:
Tahap 1:Tuliskan kerangka kesetimbangan
yang menunjukkan pereaksi dan produk
yang terlibat dalam reaksi:
CH3OH + Cr2O72
HCHO2 + Cr3+

Lanjutan:
Tahap 2: Bagi kerangka kesetimbangan
menjadi 2 reaksi setengah reaksi. Kecuali
untuk H dan O, unsur-unsur yang sama harus
muncul dikedua masing-masing setengah
reaksi.
CH3OH
HCHO2
Cr2O72
Cr3+
Tahap 3: Setimbangkan semua atom-atom
kecuali H atau O
CH3OH
HCHO2 (tidak berubah, belum
pernah)
Cr2O72
2Cr3+ (atom-atom Cr setimbang)

Lanjutan:
Tahap 4: Setimbangkan O dengan menambahkan H2O

CH3OH + H2O
Cr2O72

HCHO2 (Cs dan Os setimbang)

2Cr3++ 7H2O (Crs dan Os setimbang)

Tahap 5: Setimbangkan H dengan menambahkan H+


(bukan H atau H2 atau H, tetapi H+)

CH3OH + H2O

HCHO2 + 4H+ (semua atom

Cr2O72 + 14H+

sekarang setimbang)
2Cr3+ + 7H2O (semua atom
sekarang setimbang)

Lanjutan:lihat langkah ke 5: dan kemudian buat


muatan sebelah kiri dan sebelah kanan anak
panah sama
Tahap 5: setimbangkan H
dengan menambahkan H+
(a). CH3OH + H2O
HCHO2 + 4H+ (semua
atom sekarang
setimbang)
(b). Cr2O72 + 14H+
2Cr3+ + 7H2O (semua
atom sekarang
setimbang)

Tahap 6: Setimbangkan
muatan neto dengan
menambahkan elektron (e )
(a) CH3OH + H2O
HCHO2 + 4H++ 4e
(b) Cr2O72 + 14H++ 6e
2Cr3+ + 7H2O

Lanjutan:
7. Seluruh setengah reaksi dikalikan dengan
seluruh angka yang dibutuhkan, untuk
menerima elektron pada setengah reaksi dan
sama dengan jumlah elektron yang hilang
pada setengah reaksi yang lainnya.

3 X [CH3OH + H2O
2 X [Cr2O72 + 14H++ 6e

HCHO2 + 4H++ 4e]


2Cr3+ + 7H2O]

Jumlah:
3CH3OH + 2Cr2O72 + 3H2O + 28H++ 12e
3HCHO2 + 4Cr3++ 12H+ + 14H2O +12e

Lanjutan:

8. Hapuskan semua yang sama pada


kedua sisi dari anak panah
(a) 12 elektron pada setiap sisi
dihilangkan
(b) Molekul air: ada 3 di sisi kiri dan 14
di sisi kanan, dengan demikian yang di
sisi kiri dicoret dan sebelah kanan
diubah menjadi 11
. + 3H2O +.
. + 14H2O +.
menjadi: .
. + 11H2O + .

Lanjutan:

(c) dan kemudian H+ juga dicoret


. + 28 H+ + .
. + 12 H+ + .
menjadi: . + 16 H+ + .
..
3CH3OH(aq) + 2Cr2O72 (aq) + 16H+(aq)
3HCHO2(aq) + 4Cr3+(aq) +11H2O
Periksa dan lihat kedua senyawa dan
kesetimbangan muatannya.

KESETIMBANGAN REDOKS DENGAN


METODE ION-ELEKTRON dalam
suasana BASA
Tahap 1: Buat kesetimbangan dalam
suasana asam
Tahap 2: Kemudian neutralkan asamnya
Contohnya:
MnO4(aq) + SO32(aq)

MnO2(s) +
SO42(aq)

MnO4(aq) + SO32(aq)

MnO2(s) + SO42(aq)

Tahap 1: Selesaikan 8 tahap dalam suasana


asam
2MnO4 + 3SO32 + 2H+
2MnO2 + 3SO42 + H2O
Tahap 9: Tambahkan OH sebanyak H+ pada
kedua sisi kesetimbangan.
Ada 2 H+ pada sisi kiri. Karena itu
ditambahkan 2OH pada kedua sisi.
2OH + 2MnO4 + 3SO32 + 2H+
2MnO2 +
3SO42 + H2O + 2OH

Lanjutan:
Tahap 10: Bila semuanya terjadi pada sisi
yang sama dari arah panah, gabungkan H+
dan OH menjadi H2O.
2OH + 2MnO4 + 3SO32 + 2H+
2MnO2 + 3SO42 + H2O + 2OH
Sisi kiri mempunyai 2OH dan 2H+, maka
digabungkan membentuk 2H2O.
Persamaan:
2H2O + 2MnO4 + 3SO32
2MnO2 + 3SO42 + H2O + 2OH

Lanjutan:
Tahap 10:
2H2O + 2MnO4 +
3SO32

2MnO2 +

3SO42 + H2O + 2OH

Tahap 11:
Hapuskan molekul
H2 O
Persamaan kesetimbangan adalah:
H2O + 2MnO4(aq) +
3SO32(aq)
2MnO2(s)+ 3SO42(aq)
+ 2OH(aq)

POTENSIAL REDOKS
Setengah reaksi
Fe3+ (aq) + e
Fe2+(aq) + 2e
O2 + 2H+ + 2 e
NAD+ + H+ + 2 e

Fe2+(aq)
Fe(s)
H2O
NADH

E
(volts)
+ 0.770
- 0,440
+ 0.815
- 0.315

ATURAN PENGGABUNGAN
SETENGAH REAKSI REDUKSI
Bila 2 setengah reaksi reduksi digabungkan menjadi satu reaksi redoks lengkap,
E0 yang berharga lebih positif selalu
dituliskan sebagai reduksi, dan E 0 yang
lainnya yang positifnya lebih kecil,
adalah kebalikannya, yaitu sebagai
oksidasi.
Contohnya: Reaksi Na (s) dan Cl2 (g)
Na+(aq) + e
Na(s) E= -2,71 V
Cl2(g) + 2 e
2Cl E= +1.36V

Dapatkah Na(s) dan Cl2(g)


bereaksi?
Na+(aq) + e
Cl2(g) + 2 e

Na(s)
2Cl

E= -2,71 V
E= +1.36V

Bila 2 setengah reaksi reduksi digabung-kan


menjadi satu reaksi redoks lengkap, E0 yang
berharga lebih positif selalu dituliskan sebagai
reduksi, dan E0 yang lainnya yang positifnya
lebih kecil, adalah kebalikannya, yaitu sebagai
oksidasi.
Na(s)

Cl2(g) + 2 e

Na+(aq) + e (oksidasi)
2Cl (aq)
(reduksi)

Lanjutan:
Untuk mendapatkan reaksi neto, kalikan
koefisien setengah reaksi dengan 2.
2X [Na(s) Na+(aq) + e (oksidasi)]
2 Na(s) 2Na+(aq) + 2e (oksidasi)
Cl2(g) + 2 e 2Cl (aq) (reduksi)
---------------------------------------- +
2Na(s) + Cl2(g) --- 2Na+(aq) + 2Cl (aq)
Berarti natrium dan klorida bereaksi
spontan.

MEKANISME REAKSI ORGANIK


Mekanisme REAksi organik dalam
reaksi biokimia diklasifikasikan menjadi
4 golongan
1. Reaksi perpindahan golongan
2. Oksidasi dan reduksi
3. Eliminasi, isomerisasi, dan
penyusunan ulang
4. Reaksi pembuatan atau pemecahan
ikatan karbon-karbon

Lanjutan:
Ikatan kovalen:
Ikatan yang digunakan bersama-sama
antara 2 atom
Pada pemecahan ikatan kovalen,
elektron ikatan akan tetap pada salah
satu dari 2 atom (perpecahan ikatan
heterolitik) atau tersebar sedemikian
rupa satu elektron menyertai tiap-tiap
atom (perpecahan ikatan homolitik)

PERPECAHAN IKATAN HOMOLITIK


Perpecahan ini selalu menghasilkan
radikal yang tidak stabil, terjadi
sangat banyak pada reaksi-reaksi
oksidasi-reduksi

PERPECAHAN IKATAN HETEROLITIK


Perpecahan ini melibatkanh salah
satu dari 2 kemungkinan bentuk:
1. Karbanion dan proton (H+) atau
2. Karbokation (karbonium ion) dan
ion hidrida (H )

GOLONGAN NUKLEOFILIK YANG


PENTING DALAM PROSES BIOLOGI
..
ROH
..
..
..
RSH
..
..
RNH

Bentuk nukleofilik
.. + H+
..RO:
..
+ H+
..RS:
..
RNH2

R
HN + NH

+ H+

Gugus hidroksil
Gugus sulfidril
Gugus amino

R
HN

N..

+ H+ Gugus imidazol

Nukleofil adalah basa konjugasi dari asam lemah

1. REAKSI PERPINDAHAN GOLONGAN


O
R-C-X

+ Y:

gugus asal

nukleofil

OR-C-X
Y

R - C - Y + X: senyawa baru

senyawa antara
tetrahedral

Perpindahan golongan (gugus) asil melibatkan


penambahan nukleofil (Y) ke karbon atom
elektrofilik dari senyawa asil untuk membentuk
satu bentuk antara tetrahedral. Selanjutnya
Gugus asal penyebar asil membentuk senyawa
asil baru

2. OKSIDASI - REDUKSI
O

H
R

H
B: + H-O-C-H +
Genera Alcoho
l Base
l

C
NH2

+
N

NAD+= elektron
aseptor

R
B
Genera
l acid

H+ + O=C

NH2

+
R

Keton
e

N
R

NAD
H

NAD+ ADALAH PENERIMA ELEKTRON (ELEKTRON ASEPTOR=


OKSIDATOR); DUA ELEKTRON DARI BASA UMUM DIALIHKAN KE
PENERIMA ELEKTRON (ELEKTRON ASEPTOR), YAITU NAD +.

Contohnya: oksidasi alkohol


primer
dalam tubuh
OH
R-C-H + (o)
H
alkohol
primer

O
R-C-H + H2O
aldehida

(O)

oksidasi
lebih lanjut

O
R-C-OH
asam karboksilat

Dalam sistem
kehidupan
Proses perpindahan elektron yang
menghubungkan setengah reaksi ini
terjadi dari awal sampai akhir tahaptahap reaksi yang memanfaatkan
pembebasan energi bebas ke bentuk
ATP.

OKSIDASI BIOLOGI
Prinsip penggunaan oksigen dalam
proses pernafasan (respirasi).
Didefinisikan sebagai proses sel
memperoleh energi dalam bentuk
ATP dari reaksi hidrogen dan
oksigen membentuk air yang
dikontrol
Contoh siklus rantai respirasi: slide
selanjutnya

Oksidasi metabolit oleh


hidrogenase
dan terakhir oleh oksidase
dalam rantai respirasi
dehidrogenase
AH2
(Red)
A
(Oks)

dehidrogenase

Pembawa
1
(Oks)
pembawa-H2
1
(Red)

dehidrogenase

oksidase

Pembawa-H2
2
(Red)

Pembawa
3
(Oks)

Pembawa
2
(Oks)

Pembawa-H2
3
(Red)

H2O

1/2O2

PROSES RESPIRASI
(PERNAFASAN)
Glikolisis
O

Glukosa
2ATP
2NAD+
+ 2Pi
Fruktosa- 1,6bifosfat
2ATP

2NADH
2Piruvat

Fermentasi
homolaktat
anaerobik
2NADH

Oksidasi aerobik

siklus
asam sitrat
2NADH

2NAD+
2Laktat

2NAD+

Fermentasi
alkoholik
anaerobik
2NADH

6O2

Fosforilasi
oksidasi

6CO2+ 6H2O

2NAD+
2CO2 + 2Etanol

The Citric Acid


Cycle
CO2

Asam piruvat

(ke luar dari glikolisis


Asetil Co-A
dalam sitosol)
NAD+
NADH + H+

Asam oksaloasetat
NADH + H+

Asam sitrat (Hsl kondensasi asetil CoA


asam oksaloasetat)

NAD+

Asam isositrat

Asam malat

Siklus NAD+
asam sitrat
Asam fumarat

NADH + H+
CO2

Asam -ketoglutarat
CO2

FADH2

FAD

NAD+

Asam suksinat

NADH + H+

Glikolisis
Glukosa

Tempat
perpindahan
elektron yang
berbentuk NADH
dan FADH2 dalam
siklus glikolisis
dan siklus asam
sitrat

Glukosa-6-fosfat
2Gliseraldehida-3-fosfat
2NAD+

gliseraldehida3-fosfat
dehidrogenase

2NADH

2 1,3-bifosfogliserat

2Piruvat

2NAD+

piruvat
dehidrogenase

2NADH

2Asetil-CoA
2NADH
2Oksaloasetat
2NAD+
2Malat

malat
dehidrogenase

Siklus
Asam sitrat

2Fumarat
2FADH2
2FAD

2Sitrat

suksinat
dehidrogenase

2Suksinat

2Isositrat

isositrat
dehidrogenase

-ketoglutarat
dehidrogenase

2a-Ketoglutarat

2Suksinil-CoA

2NAD+
2NADH

2NAD+
2NADH

Reaksi oksidasi lengkap


glukosa oleh molekul
oksigen
C6H12O6 + 6O2

6CO2 + 6H2O

Pecah kesetimbangan menjadi 2 setengah


reaksi
1). C6H12O6 + 6H2O
2). 6O2 + 24H+ + 24e

6CO2 + 24H+ + 24e


12H2O

Anda mungkin juga menyukai