Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Umum
Lingkup Pekerjaan :
a. Plesteran kasar untuk dasar pasangan ubin keramik lantai.
b. Pasangan ubin keramik tanah liat untuk lantai pada area-area, sesuaikan dengan yang
ditunjukkan pada gambar.
c. Tile Grout untuk pengisi nut nut keramik / joint filler.
d. Pasangan ubin keramik untuk tangga.
Pekerjaan yang berhubungan :
a. Pekerjaan Pasang bata
b. Pekerjaan screed lantai.
c. Pekerjaan Waterproofing ( pada area basah ).
Standard
a.
b.
c.
d.
e.
Persetujuan
Contoh bahan
Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh semua
bahan yang akan dipakai; keramik, bahan-bahan additive untuk adukan, dan bahan untuk tile
grouts.
Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang
memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan groutingnya.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk pemasangan keramik.
Pekerjaan Arsitektur
Brosur
Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna
pemilihan jenis bahan yang akan dipakai.
Kondisi Lingkungan
Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar sesuai dengan
rekomendasi pabrik sehingga tidak mempengaruhi rekatan keramik.
Bahan/Produk
Hunian
Kualitas I ukuran : 30 x 30 cm
Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica yang dikemas kualitas
baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau menggunakan adukan 1 pc : 4 ps.
Tile grout sebagai pengisi celah-celah / nat antar keramik, memakai merk berkualitas baik.
Warna disesuaikan dengan warna keramik.
Pemasangan
Umum
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama lokasi
pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran keramiknya dan kondisi pekerjaan
setelah studi diatas dilaksanakan, maka tentukan metoda persiapan permukaan
pemasangan keramik, joints dan curing, untuk diusulkan kepada Direksi Lapangan.
b. Pemborong harus menyiapkan tiling manual, yang berisi uraian tentang bahan, cara
instalasi, sistim pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan, testing dan lain-lain untuk
diperiksa dan disetujui Direksi Lapangan.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out nat-nat, hubungan dengan finishing lain dan
dimensi-dimensi joint, guna persetujuan Direksi/Perencana.
d. Pemilihan Tile
Tile yang masuk ke lokasi harus diseleksi, agar berkesesuaian dengan ukuran, bentuk dan
warna yang telah ditentukan.
e. Pemotongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu grinda.
L e v e l.
a.
Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang tercantum pada
gambar adalah level finish lantai karenanya screeding dasar harus diatur hingga
Pekerjaan Arsitektur
b.
c.
Persiapan Permukaan
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
Pemeriksaan (Inspection)
a.
Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil beberapa tile yang telah terpasang, secara
Pekerjaan Arsitektur
b.
random, untuk memastikan bahwa adukan perekat telah merekat dengan baik pada
bagian belakang tile dan telah terpasang dengan baik.
Tension Test.
Tension test harus dilakukan pada pasangan ubin di dinding; terutama di exterior.
Test harus dilaksanakan pada area pekerjaan tiap tukang. Test dilaksanakan tiap hari
kerja dan sampel diambil secara random jika umur pemasangan sample tidak lebih dari 5
hari, kekuatan rekatan harus minimal 3 kg/cm2.
Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan perata dan harus
mengganti, atas biaya sendiri kerusakan yang terjadi, Penyerahan pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bersih.
b.
Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah terpasang. Jika
mungkin dengan mengunci area tersebut. Batasi lalu lintas diatasnya; hanya untuk yang
penting saja.
Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap, dan
sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan air, pembersihan
memakai campuran air dengan hidrochloric acid, perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan
dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh
asam. Setalah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa, hingga tidak
ada campuran asam yang tersisa.
Pembersihan dan Perapihan
- Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan lantai keramik dari
kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
- Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan pemasangan lantai
keramik yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
permukaan finishing keramik yang tidak lurus antar nat, yang hasilnya tidak sesuai dengan
standart teknis.
- Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai dengan
keinginan pihak owner maupun standart teknis.
- Pada pekerjaan pemasangan finishing lantai keramik, harus benar benar rapih, lurus, rata
dan vertikal.
Pekerjaan Arsitektur
- Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak
menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.
Pekerjaan Arsitektur
Pasal 1 Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan Sempurna.
1.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop drawing dari
Kontraktor.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan
a.
Pekerjaan Sealant
b.
ASTM :
b.
c.
d.
Automatic
1.5. Persetujuan-persetujuan
1.5.1. Shop drawing :
a. Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistim konstruksi,
hubungan-hubungan antar komponen, cara pengangkuran dan
lokasinya, penempatan hardware, dan detail-detail pemasangan.
Pekerjaan Arsitektur
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1. Kusen Aluminium yang digunakan :
Bahan
Bentuk profil
Warna Profil
Lebar Profil
Pewarnaan
Pekerjaan Arsitektur
Warna
: Hitam/coklat standart
Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.
2.2. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat
dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan- ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan.
2.3. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
2.4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran,
ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
2.5. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profilprofil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unitunit, jendela, pintu partisi dan lain- lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong,
punch dan drill, dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi
ukuran sebagai berikut :
-
2.6. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant. angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat
dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13)
mikron sehingga dapat bergeser.
2.7. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari laquer yang jemih atau anti corrosive treatment dengan
insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya.
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
Pekerjaan Arsitektur
dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi
untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang berhubungan
dengan sistem konstruksi bahan lain.
3.2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan
membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/MK.
3.3. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan secara
fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
3.4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
3.5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
3.6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
3.7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
3.8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000
kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh
sealant.
3.9. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh kemungkinankemungkinan sebagai berikut :
a. Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.
c. Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
d. Untuk sistem partisi, Harus mampu moveable dipasang tanpa harus
dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
e. Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.
Pekerjaan Arsitektur
3.10. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chormium untuk menghindari kontak korosi.
3.11. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10 - 25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
3.12. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar diperhatikan sebelum
rangka kusen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan
dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
3.13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
pada swing door dan double door.
3.14. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan kedap suara.
3.15. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
Pekerjaan Arsitektur
Pasal 1 Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik
dan sempurna.
1.1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, daun pintu aluminium dan daun
jendela aluminium seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail
gambar.
Pasal 2 Bahan/Produk
2.1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
a.
b.
Pekerjaan Arsitektur
c.
b.
d.
Pelaksanaan
Pekerjaan Arsitektur
PEKERJAAN PENGECATAN
Pekerjaan Arsitektur
Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
b. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan
petunjuk Perencana.
1.2. Standard
-
NI
ASTM : D 361
AS K 41
:4
1.3. Persetujuan
1.3.1. Standard Pengerjaan (Mock-up)
a.
b.
Pekerjaan Arsitektur
b.
c.
Bahan/Produk
Untuk partisi digunakan cat jenis Emulsi Acrylic kualitas I, tidak mengandung bahan-bahan
tambahan yang membahayakan lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan lapisan dasar
Alkali Resistance Sealer warna ditentukan Perencana.
Pelaksanaan
b.
Cat yang digunakan sama dengan cat bagian dalam bangunan untuk plafond bagian
dalam dan cat luar bangunan untuk plafond bagian luar. Warna putih atau ditentukan
perencana setelah melakukan percobaan pengecatan.
c.
d.
e.
Untuk Pekerjaan cat semprot bertekstur, dipakai juga Gypsum Spray dengan finish cat
emulsi kualitas baik.
f.
Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexible sealant agar tidak terlihat sebagai
retakan sesudah dicat.
Pekerjaan Arsitektur
b.
Cat yang digunakan adalah jenis alkyd enamel kualitas baik, warna
ditentukan perencana setelah melakukan percobaan pengecatan.
c.
Bidang yang akan dicat diberi manie kayu warna merah 1 lapis,
kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai lubang-lubang/poripori terisi sempurna.
d.
e.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, tata, tidak
ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap
pengotoran.
b.
Meni yang digunakan adalah menie kayu warna merah kualitas baik.
c.
d.
e.
Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Arsitektur
PEKERJAAN LAIN-LAIN
PEKERJAAN SILICONE SEALANT
Pasal 1 Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1. Meliputi : Pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain
sebagainya, untuk pekerjaan silicone sealant secara lengkap, terpasang
sempurna sesuai RKS.
1.1.2. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone sealant
antara lain:
a. Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
b. Setiap hubungan antara rangka aluminium dengan dinding beton.
c. Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan :
-
: 100 % (gerakan)
c. Kering sentuh
: 15 menit
d. Waktu pengerjaan
e. Menyatu sepenuhnya
: 24 jam
f. Warna
: Ditentukan Kemudian
:
-
Sinar Matahari
Hujan
Ozon
Perubahan
temperature
Pekerjaan Arsitektur
: 30 db
Pasal 3 Pelaksanaan
3.1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus yang
ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan CV
tenaga ahli yang bersangkutan.
3.2. Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant
harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya
yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
3.3. Pemasangan Sealant harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara,
karena dapat mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan tekanan
udara untuk memperoleh pengisian joint yang cukup.
3.4. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum sealant
mengering (kira-kira 10 - 15 menit).
3.5. Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan menggunakan
kain lap yang dibasahi dengan cairan pelarut.
3.6. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan dengan
pisau cutter yang tajam.
3.7. Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm, dalam
6 mm).
Pekerjaan Arsitektur