Anda di halaman 1dari 14

Mineralogi

Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, baik dalam bentuk individu
maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya mempelajari tentang sifat - sifat fisik, cara terjadinya, cara
terbentuknya, sifat - sifat kimia, dan juga kegunaannya. Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos.
Logos yang berarti ilmu apabila digabungkan dengan mineral maka arti Mineralogi adalah Ilmu tentang Mineral.
Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah
oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan
atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga
mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan
pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh
proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik
yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana
atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan
menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.
( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )
Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari
kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya.
Definisi mineral menurut beberapa ahli :
L.G. Berry dan B. Mason, 1959
Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai
komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur.
D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972
Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu,
dibentuk oleh proses alam yang anorganik.
A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977
Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas
batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan.
UU Republika Indonesia Nomor 4 Tahun 2009
Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu, serta
susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas ataupun dalam
bentuk yang padu.

Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau suatu pengecualian
beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak termasuk didalam suatu definisi.
Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi baru atau definisi kompilasi. Dimana definisi
kompilasi tidak menghilangkan suatu ketentuan umum bahwa mineral itu mempunyai sifat sebagai:
bahan alam, mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan berupa unsur tunggal atau senyawa.
Definisi mineral kompilasi: mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat fisis dan
kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada umumnya
anorganik, homogen, dapat berupa padat, cair dan gas .

Mineral adalah zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta bersifat homogen, fisik maupun
kimiawi. Mineral itu merupakan persenyewaan anorganik asli, serta mempunyai susunan kimia yang
tetap. Yang dimaksud dengan persenyawaan kimia asli adalah bahwa mineral itu harus terbentuk
dalam alam, karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan mineral, dapat
dibuat didalam laboratorium. Sebuah zat yang banyak sekali terdapat dalam bumi adalah SiO 2 dan
dalam ilmu mineralogi, mineral itu disebut kuarsa. Sebaliknya zat inipun dapat dibuat secara kimia
akan tetapi dalam hal ini tidak disebut mineral melainkan zat Silisium dioksida .
Kalsit, adalah sebuah mineral yang biasanya terdapat dalam batuan gamping dan merupakan mineral
pembentuk batuan yang penting. Zat yang dibuat dalam laboratorium dan mempunyai sifat- sifat yang
sama dengan mineral kalsit adalah CaCO3. Demikian pula halnya dengan garam-garam yang terdapat
sebagai lapisan-lapisan dalam batuan. Garam dapur dalam ilmu mineralogi disebut halit sedangkan
dalam laboratorium garam dapur disebut dengan natrium-khlorida. Mineral-mineral mempunyai
struktur atom yang tetap dan berada dalam hubungan yang harmoni dengan bentuk luarnya. Mineralmineral inilah yang merupakan bagian-bagian pada batuan-batuan dengan kata lain batuan adalah
asosiasi mineral-mineral.

Sifat - Sifat Fisik Mineral

Warna
Warna adalah suatu yang kita tangkap dengan mata apabila mineral terkena oleh cahaya atau spektrum cahaya
yang dipantulkan oleh mineral itu sendiri. Warna penting untuk membedakan antara warna mineral yang
diakibatkan oleh pengotoran dan warna asli dari mineral itu sendiri. Banyak mineral mempunyai warna yang
khusus, misalnya mineral azurit yang berwarna biru dan mineral epidon yang berwarna kuning hijau, dll.
Warna mineral dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Warna Isiokhromatik : Apabila mineral mempunyai warna yang selalu tetap, pada umumnya dijumpai
pada mineral - mineral, yang tidak tembus cahaya (opaque) atau berkilap logam. Contoh : Magnetit,
Galena, Pirit, Pirolusit, dll.
2. Warna Allokhromatik : Apabila mineral warnanya tidak tetap tergantung terhadap mineral pengotornya, pada
umumnya yang dijumpai pada mineral yang tembus cahaya (transparan/translucent) atau berkilap non logam.
Contoh : Kuarsa, Gipsum, Kalsit, dll.
Kilap (Luster)
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral yang erat hubungannya itu
dengan sifat pemantulan dan pembiasan. Intensitas kilap tergantung dari indeks bias dari mineral, apabila
semakin besar indeks bias mineral, semakin besar pula jumlah cahaya yang dipantulkan . Nilai ekonomik
mineral kadang - kadang ditentukan oleh kilapnya. Macam - macam kilap antara lain :
1. Kilap Logam (Metallic Luster)
Mineral - mineral opaque yang mempunyai indeks bias sama dengan tiga atau lebih. Contoh : Galena, Native
Metal, Sulfit, Pirit, dll.
2. Kilap Kaca (Vitreous Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti kaca. Contoh : Kuarsa, Kalsit, dll
3. Kilap Intan (Diamond Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan cemerlang seperti intan. Contoh : Intan
4. Kilap Sutera (Silky Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan sutera dan umumnya terdepat pada mineral yang
berserat. Contoh : Asbes, Aktinolit, Gipsum, dll
5. Kilap Damar (Resinous Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti getah damar atau kekuning - kuningan.
Contoh : Spalerit, Sulfonit, dll
6. Kilap Mutiara (Pearly Luster)

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti mutiara atau bagian dalam dari kulit kerang. Contoh :
Muskovit, Talk, Dolomit, dll
7. Kilap Lemak (Greasy Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti sabun. Contoh : Serpentinit, dll
8. Kilap Tanah (Earthy Luster)
Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti lempung. Contoh : Kaolin, Limonit, Pauksit, dll
Cerat
Cerat atau warna goresan merupakan bagian dari warna di dalam mineral, tetapi dalam bentuk serbuk, dapat
diperloeh dengan cara mengikir atau digesekkan di bagian belakang porselen atau ampelas.
Pecahan
Pecahan adalah kenampakan mineral dalam keadaan pecah, cara mengetahuinya dengan melalui bidang yang
tidak rata, tidak halus, tidak licin, dan tidak teratur. jenis - jenis pecahan yaitu :
1. Pecahan Konkoidal
Memperlihatkan gelombang seperti kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang dipecah.
Contoh : Kuarsa, Kalsedon, dll
2. Pecahan Serat
menunjukkan kenampakan permukaan yang gejala seperti serat atau daging. Contoh : Serpentinit,
Asbes, Augit, dll
3. Pecahan Tidak Rata
Menunjukkan kenampakan permukaan yang tidak teratur dan kasar.
4. Pecahan Runcing
Permukaannya tidak teratur dan ujung - ujungnya runcing dan kasar.
5. Pecahan Rata
Permukaannya rata dan cukup halus. Contoh : Lempung, dll
Belahan
Belahan adalah kenampakan minearl untuk membelah melalui bidang yang rata, halus, dan licin, serta pada
umumnya selalu berpasangan. Belahan dapat dibedakan menjadi :
1. Belahan Sempurna (Perfect Cleavage)
Merupakan pecahan yang sejajar terhadap bidang dari satu belahannya dengan memperlihatkan
bidang permukaan yang halus. Contoh : Biotit, Muskovit, dll
2. Belahan Baik (Good Cleavage)
Merupakan mineral lebih mudah belah yang menurut bidang di dalam belahannya bila dibandingkan
dengan belahannya kearah lain. Contoh : Kalsit, Orthoklas, Gipsum, dll
3. Belahan Tidak Jelas (Indistinct Cleavage)
Merupakan bidang belahan seperti garis atau kenampakan striasi pada bidang belahannya.
Contoh : Plagioklas, dll
4. Belahan Tidak Tentu
Merupakan mineral yang tidak ada belahannya. Contoh : Kuarsa, Opal, Kalsedon, dll
5. Belahan Jelas (Distinct)
Merupakan pecahan yang sesuai terhadap bidang dari suatu belahan tetapi juga terpecah kearah
lain. Contoh : Hornblende
6. Belahan Tidak Sempurna (Inperfect Cleavage)
Merupakan bidang belahan yang tidak rata dan juga cukup sukar untuk diamati. Contoh : Apatit, Native
Metal, dll
Ditinjau dari arah belahannya, maka belahan dapat dibedakan menjadi :
1. Belahan satu arah

2. Belahan dua arah

3. Belahan tiga arah

4. Belahan empat arah

Bentuk
Bentuk mineral ada dua macam, yaitu :
1. Bentuk Kristalin
Apabila mineral mempunyai bidang yang ideal dan baisanya terdapat pada mineral yang mempunyai
bidang belahan.
2. Bentuk Amorf
Mineral tidak mempunyai batasan yang jelas.

Kekerasan
Kekerasan adalah ukuran daya tahan suatu mineral apabila permukaannya digores dengan mineral lain. Contoh
: Mineral X digores dengan menggunakan Mineral Z ternyata pada permukaan mineral X tergores, maka Mineral
Z lebih keras dari mineral X. Berikut tabel Skala Kekerasan mineral yang dibuat oleh Mohs.

Selain menggunakan mineral, bisa juga menggunakan alat untuk mengukur suatu kekerasan dari mineral.
Kuku Jari = 2,5
Jarum = 3,0
Uang Logam = 3,5
Paku Besi = 4,5
Pisau Baja = 5,5
Kaca = 5,5 - 6,0
Kikir Baja = 6,0 - 7,0
Ampelas = 8,0 - 9,0
Kemagnetan
Kemagnetan adalah sifat mineral pada gaya tarik magnet. kemagnetan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Ferromagnetik : tertarik kuat oleh magnet seperti magnetit dan pirotit.
2. paramagnetik : tertarik lemah oleh magnet seperti pirit.
3. Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet.
Sifat Dalam
Sifat dalam adalah reaksi mineral terhadap gaya seperti memberi penekanan, pemotongan, pembengkokan,
pematahan, atau penghancuran. Sifat dalam dibedakan menjadi enam, yaitu:
1. Rapuh (Brittle)
Bila digores menjadi tepung, tetapi isinya atau bubuknya tidak pergi ke segala arah dan mudah untuk
dihancurkan.
2. Dapat Diiris (Sectile)
Dapat diiris dengan pisau dan juga pada kenampakannya memberikan kehalusan.
3. Dapat Dipintal (Ductile)
Dapat dibentuk layaknya kapas.
4. Lentur (Elastic)
Bila dibengkokkan dapat kembali keseperti semula.
5. Fleksible
Bila dibengkokkan tidak dapat kembali lagi keseperti semula.
6. Dapat Ditempa
Bila mineral dipukul, dapat menjadi lebih tipis atau melebur.
Berat Jenis
Berat Jenis adalah perbandingan dari berat mineral terhadap volumenya di dalam air.

Kelistrikan (Electricity)
kelistrikan merupakan sifat dalam mineral yang berhubungan dengan arus atau aliran listrik. Sifat listrik mineral
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Konduktor, yaitu mineral yang mampu menghantarkan listrik.
2. Non-Konduktor atau Isolator, yaitu suatu mineral tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Sifat Kimia Mineral

Berdasarkan sifat - sifat kimia mineral digolongkan menjadi delapan, yaitu:


1. Golongan Native Element
Golongan ini dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur kimia. Dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Golongan Logam. Contoh : Au, Cu, Pt, Fe, dll
b. Golongan Semi Logam. Contoh : As, B, dll
c. Golongan Non Logam. Contoh : O2
2. Golongan Sulfida
Golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anion, yaitu merupakan persenyawaan kimia, unsur dari sulfur
bergabung pada unsur logam dan semi logam. Sulfida dilapisi oleh hidrotermal sehingga mudah untuk
dioksidasi oleh sulfat. Contoh : Pirit (FeS2), Galena (PbS), dll
3. Golongan Oksida dan Hidroksida
Dicirikan oleh satu gugus anion. Berdasarkan perbandingan antara logam dengan oksigen, maka golongan
oksida dapat digolongkan menjadi oksida sederhana dan juga kompleks. Contoh : Kuarsa (SiO 2 ) untuk oksida
dan Mangan (MnO(OH)) untuk hidroksida. Golongan oksida tersusun oleh unsur - unsur yang bersenyawa
dengan oksigen,. Unsur digolongan ini amat banyak dan biasanya logam berkombinasi dengan gas yang salah
satunya adalah oksigen . Sifat golongan oksida berubah - ubah dan terbentuk pada lingkungan geologi dan tipe
- tipe batuan yang banyak jenisnya.
4. Golongan Halida
Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur - unsur logam bersenyawa dengan unsur - unsur yang halogen.
Dalam golongan ini dicirikan adanya dominasi dari ion-ion halogen elektromagnetik. Pada umumnya memiliki
berat jenis yang rendah. Contoh Halit (NaCl).
5. Golongan Karbonat, Nitrat, dan Borates
Karbonat adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsur - unsur logam atau semi logam
bersenyawa dengan karbonat yang umum, terbentuk ketika kalsium bersenyawa dengan karbonat radikal.
Golongan ini dicirikan oleh adanya suatu gugus anion yang kompleks, hadirnya tidak stabil, rekasinya
disebut fizz test. Contoh mineral karbonat antara lain adalah Kalsit (CaCO3), Dolomit (CaMg(CO3)2), aragonit
(CaCO3), dll
Nitrat adalah persenyawaan kimia dimana salah satu atau lebih unsur - unsur logam atau semi logam
bersenyawa dengan nitrat radikal. Sifat dari golongan ini adalah mudah larut di dalam air, bila diletakkan dalam
nyala api akan melebur. Contohnya adalah soda nitrat (NaNO3)
Borates adalah persenyawaan kimia antara unsur logam persenyawaan dengan borates radikal.
6. Golongan Sulfat
Sulfat adalah persenyawaan kimia yang dimana satu atau lebih unsur logam bersenyawa dengan sulfat
radikal. golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anioin S04, terbentuk dari larutan. Contohnya adalah Barit
(BaSO4), Anhidrit (CaSO4), dll
7. Golongan Fosfat
Fosfat adalah golongan persenyawaan kimia dimana salah satu logam bersenyawa dengan fosfat yang
radikal. Golongan ini dicirikan oleh adanya gugus anioin PO4 dan pada umumnya berkilap kaca atau lemak
serta cenderung lunak, rapuh, struktur kristal bagus, serta berwarna. Contoh Vivianit (Fe3(PO4)3), dll
8. Golongan Silika

Silika adalah persenyawaan kimia dimana antara salah satu logam dengan salah satu dari SiO memiliki
tetrahedralis solo atau berantai. Silika merupakan suatu golongan mineral yang paling besar dan sangat
berlimpah keadaannya. Silika juga merupakan unsur pokok batuan beku dan metamorf. Contoh : ortoklas
(KAlSi3O8).
Minerals must occur naturally. This means man-made substances such as steel aren't minerals.
Inorganic substances are those substances that are not living and are not formed by living
processes.
Crystalline solids are those solids in which the atoms composing the solid have an orderly,
repeated pattern.
Minerals will have definite chemical compositions, but these compositions may vary within given
limits.

HARDNESS
What is hardness?
The hardness of a mineral is its ability to resist scratching.
Where did the hardness scale originate?
Friedrich Mohs, a German mineralogist, developed a hardness scale over 100 years ago. The
hardest mineral known, diamond, was assigned the number 10.
How does the hardness scale work?
The Mohs Hardness Scale ranks the order of hardness of minerals and some common
objects. For example, your fingernail can scratch the minerals talc and gypsum, with a
hardness of 2 or lower. A copper penny can scratch calcite, gypsum, and talc.
A common misunderstanding of how to identify a diamond is that it will scratch glass. While
this is true, other minerals can scratch glass too as long as they have a hardness > 6.

Hardness Scale

Index Mineral

Common Objects

Talc

Gypsum

Calcite

Fluorite

Copper Penny

Apatite

Glass

Orthoclase

Quartz

Topaz

Corundum

10

Diamond

Fingernail

STREAK
What is streak?
The streak of a mineral is the color of the powder left on a streak plate (piece of unglazed
porcelain) when the mineral is scraped across it. The streak plate has a hardness of glass, so
minerals with a Mohs Hardness >7 will scratch the streak plate and won't powder the
mineral.
Where do you observe streak?
A minerals streak is determined by rubbing it on a streak plate, which is a piece of unglazed
porcelain. The streak plate is essentially a type of glass, so it isn't used on minerals with
hardness greater than 7.
How useful is streak in identifying minerals?
Streak can be useful for identifying metallic and earthy minerals. Nonmetallic minerals
usually give a white streak because they are very light-colored. Other minerals may have
very distinctive streaks. Hematite, for example, always gives a reddish-brown streak no
matter what type of luster it displays.

COLOR
What causes color in minerals?
Minerals are colored because certain wave lengths of light are absorbed, and the color
results from a combination of those wave lengths that reach the eye.
Some minerals show different colors along different crystallographic axes. This is known as
pleochroism.
Which minerals is color useful for identification?
For some minerals, color is directly related to one of the major elements and can be
characteristic, thus serving as a means of identification. Malichite is always green; azurite is
always blue; and rhondonite is always red or pink.
Most metallic minerals color is constant, such as the brass-yellow of chalcopyrite and the
copper-red of niccolite. These minerals may also tarnish, which is especially true of the
mineral bornite. It is called the "peacock ore" because of the blue-velvet tarnish that
develops on the surface.
How useful is color in identifying minerals?
The color of a mineral is the first thing most people notice, but it can also be the least useful
in identifying a mineral. Most minerals occur in more than one color. Fluorite can be clear,
white, yellow, blue, purple, or green. The other properties, such as hardness, cleavage, and
luster, must be used instead.

CLEAVAGE
What is cleavage?
Cleavage is the ability of a mineral to break along preferred planes.
Some minerals show different colors along different crystallographic axes. This is known as
pleochroism.
How is cleavage described?
Minerals that have "perfect" cleavage almost always break in a preferred direction. Minerals
that have "good" cleavage will sometimes break in a particular direction, and other times,
they may not.

Metallic, having the look of a polished


metal;

Gold, 3cm tall, California

Submetallic, having the look of a metal


that is dulled by weathering or corrosion;
and

Euxenite, Wyoming, 2cm across

Non-metallic, not looking like a metal at all. Nonmetallic luster is divided into several
sub-types:

Adamantine, having the hard, sparkly


look of a diamond;

Diamond, Zaire 1 cm.

Resinous, having the look of amber


not quite glassy;

Sphalerite, 4 cm across, Spain

Glassy/Vitreous, having the look of


glass;

Pollucite 3cm. across

Pearly, having the iridescent look of


mother-of-pearl (though usually just
barely); often found on the cleavage
face of a mineral having perfect
cleavage

Stellerite, Pakistan, 2 cm across

Greasy/Oily, having the look of an oilcoated substance;

Nepheline and cancrinite


(yellow) 2cm across, Maine

Silky, having the look of silk, fine


parallel fibers of mineral such as
chrysotile "asbestos";

Gypsum, variety satin spar, 10cm


across

Dull, having a plain looking surface that


is not submetallic;

Anglesite, 2 cm across,
Wisconsin

Earthy, having the look of soil or clay.

Kaolinite after orthoclase,


England, 2cm across

What is Luster?
Luster refers to how light is reflected from the surface of a mineral. The two main types of luster are
metallic and nonmetallic.
What is Metallic Luster?
Minerals exhibiting metallic luster look like metal, such as a silvery appearance or that of a flat piece of
steel.
How many types of nonmetallic luster are there?
Vitreous: The luster of glass
Resinous: The luster of resin.
Pearly: The luster of pearls.
Greasy: Looks like it is covered in a thin layer of oil.
Silky: The luster of silk.
Adamantine: A hard, brilliant luster.
Another common nonmetallic luster is called translucent luster, where you can see into the mineral,
but not completely through it. A mineral that displays a transparent luster transmits light completely
through it, resembling glass.

SPECIFIC GRAVITY
What is specific gravity?
Specific gravity is the "heaviness" of a mineral. It is defined as a number that expresses the
ratio between the weight of a mineral and the weight of an equal volume of water. Water
has a specific gravity of 1.
What is specific gravity dependent upon?
The specific gravity depends on:

The kind of atoms that comprise the mineral.


How the atoms are packed together.
You can easily distinguish minerals that have unusually high or unusually low specific
gravities just by the way they "feel" when you hold a sample in your hand.
How is specific gravity measured?
The steps in measuring the specific gravity are:

Weigh the mineral in air (Wa).


Weigh the mineral in water (Ww).
Use the following equation:
Wa / ( W a - W w )
The resulting number is the specific gravity.
*Note that the specific gravity is a ratio- there are no units.

MISCELLANEOUS PROPERTIES
Several properties can be used to identify particular minerals.
Magnetite: The mineral magnetite is magnetic. Lodestone, a variety of magnetite, is a
natural magnet. To test for magnetism, suspend the magnet from a string and then draw it
near the sample. If magnetic, the magnet will be deflected toward the sample.
Plagioclase feldspar: The mineral plagioclase feldspar commonly shows very small,
parallel lines on some of the cleavage planes. These are called striations. In some cases,
these striations are the only way to distinguish plagioclase feldspar from orthoclase feldspar.
Graphite: Has a greasy feel. After feeling it, check your fingers. They will be dirty since
graphite also has a hardness of 1. You can also see if you can mark on paper with the
sample. It is pencil lead."
Sulfur: Is a native mineral with a chemical formula of S. It smells like rotten eggs when
streaked or scratched. It is also bright yellow in color.
Calcite: Calcite will effervesce (fizz) when a drop of concentrated lemon juice is placed on
its surface. It also has a hardness of 3- it can be scratched with a penny but not with your
fingernail.

http://www.mineralogy4kids.org/?q=mineral-properties

Anda mungkin juga menyukai