Anda di halaman 1dari 7

Melly Faisha Rahma 1102011161

Dokter Keluarga
Batasan dan Ruang Lingkup
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang
komprehensif, kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif, mempertimbangkan
keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi ketrampilan dan keilmuan yang mapan
Pengertian dan Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga
Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di tingkat primer
sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis
di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap,
diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan
mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia
serta faktor-faktor lainnya.(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman,
1971; McWhinney, 1981)
Karakteristik Dokter Keluarga
Lynn P. Carmichael (1973)

Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan


Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat
Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya
Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit
Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan penyakit
Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)
Pelayanan responsif dan bertanggung jawab
Pelayanan primer dan lanjut
Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
Memandang pasien dan keluarga
Melayani secara maksimal
IDI (1982)
Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat
Pelayanan menyeluruh dan maksimal
Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan
Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya
Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya
Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga
Skala kecil:

Mewujudkan keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga


Mewujudkan keluarga sehat sejahtera
Skala besar:
Pemerataan pelayanan yang manusiawi, bermutu, efektif, efisien, dan merata bagi seluruh
rakyat Indonesia
Dokter Keluarga di Indonesia

Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak
tahun 1981 yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990
melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter
Keluarga Indonesia (KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota
IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan
baik dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah.Untuk lebih meningkatkan program
kerja, terutama pada tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi
internasional dokter keluarga yang dikenal dengan nama World of National College and
Academic Association of General Practitioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia
adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia.Untuk
Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya
dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut
mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni:

Pendayagunaan dokter pasca PTT


Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Menghadapi era globalisasi
Memahami dan menjelaskan batasan atau terminologi kedokteran keluarga dan
perkembangannya.

I. 1

Batasan atau terminologi dokter keluarga.


Dokter keluarga merupakan dokter yang mengabdikan dirinya dalam bidang profesi dokter
maupun kesehatan yang memiliki pengetahuan, ketrampilan melalui pendidikan khusus di
bidang kedokteran keluarga yang mempunyai wewenang untuk menjalankan praktek dokter
keluarga.( IKK FKUI 1996 )
Dokter keluarga adalah dokter yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan personal, menyeluruh terpadu, berkesinambungan dan proaktif sesuai
dengan kebutuhan pasiennya sebagai anggota satu unit keluarga, komunitas serta
lingkungannya serta bila menghadapi masalah kesehatan khusus yang tak tertanggulangi
bertindak sebagai coordinator dalam konsultasi dan atau rujukan pada dokter ahli yang sesuai.
( AAFP, IDI, Singapura )
Dokter Keluarga adalah dokter praktek umum, hanya dalam prakteknya menggunakan
pendekatan kedokteran keluarga. Pendekatan kedokteran keluarga itu prinsip ada 4, pelayanan
yang bersifat personal (invidual) bukan keluarga, pelayanan yang bersifat primer artinya
hanya melayani sebatas dokter pelayanan primer, lalu komprehensif artinya DK sebagai
Dokter praktek umum melayani 4 ranah pelayanan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Lalu yang ke empat adalah kontinyu, ini yang sering dilupakan para dokter
prakter umum padahal hal tersebut sangat penting, the continuity of care atau kesinambungan
pelayanan.Jangan sampai seseorang itu dilayani oleh banyak dokter, sehingga mengulang
pelayanan lagi, pemeriksaan lagi, obatnya jadi double-double dan seterusnya.( dr. Sugito
Wonodirekso )
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang
komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan,
menimbang peran keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada
semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis penyakitnya. Pelayanan
dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di tingkat primer sebagai
bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis di tingkat
pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap,
diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan

mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta


pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia
serta faktor-faktor lainnya. (The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman,
1971; McWhinney, 1981).
Pengertian dokter keluarga sendiri menurut PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia)
adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan
primer guna menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang
jenis penyakit,, usia, dan jenis kelamin yang dapat dilakukan sedini dan sedapat mungkin,
secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta
kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menerapkan prinsip pelayanan yang
efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung tinggi tanggung jawab
profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar.
Batasan tentang ilmu kedokteran keluarga di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran
yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya. (PB IDI, 1983)
2. Ilmu kedokteran keluarga menunjuk pada body of knowledge dari pelayanan dokter keluarga
yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih responsif dan bertanggung jawab. (Charmichael,
1973)
3. Ilmu kedokteran keluarga adalah salah satu cabang dari ilmu kedokteran yang ditandai dengan
terdapatnya suatu kelompok pengetahuan kedokteran yang bersifat khusus. (WONCA,
Manila; 1979)
4. Ilmu kedokteran keluarga adalah body of knowledge tentang fenomena yang dihadapi serta
teknik yang dipergunakan oleh para dokter yang menyelenggarakan perawatan kesehatan
perorangan pada tingkat pertama dan berkelanjutan. (Whinney, 1969)
5. Ilmu kedokteran keluarga adalah sebuah pendekatan multidisipliner yang terpadu menuju
perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga. (Sargent, 1967)
Batasan dokter keluarga :
1. Dokter keluarga adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif bagi
semua orang yang mencari pelayanan kedokteran
2. Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
komunitas dengan titik berat kepada keluarga, bila perlu aktif mengunjungi penderita atau
keluarganya
3. Dokter keluarga adlaha dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang menyeluruh yang dibutuhkan oleh semua anggota yang terdapat dalam satu
keluarga dan dapat merujuk ke dokter ahli yang sesuai.
4. Dokter keluarga adalah dokter yang melayani masyarakat sebagai kontak pertama yang
merupakan pintu masuk ke system pelayanan kesehatan.
5. Dokter keluarga adlah dokter yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan personal, tingkat
pertama, menyeluruh dan berkesinambungan kepada pasien yang terkait dengan keluarga,
komunitas, serta lingkungannya.
Batasan pelayanan dokter keluaraga :

1. Pelayanan dokter keluarag adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan
pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung ajawab dokter tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin, organ tubuh atau jenis penyakit.
2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan
dan kandungan, ilmu bedah, serta ilmu kedokteran jiwa yang secara keseluruhan membentuk
kesatuan yang terpadu
I. 2

Latar belakang kelahiran dan perkembangan dokter keluarga.


PDKI pada awalnya merupakan sebuah kelompok studi yang bernama Kelompok
Studi Dokter Keluarga (KSDK, 1983), sebuah organisasi dokter seminat di bawah IDI.
Anggotanya beragam, terdiri atas dokter praktik umum dan dokter spesialis.
Pada tahun 1986, menjadi anggota organisasi dokter keluarga sedunia (WONCA).
Pada tahun 1990, setelah Kongres Nasional di Bogor, yang bersamaan dengan
Kongres Dokter Keluarga Asia-Pasifik di Bali, namanya diubah menjadi Kolese Dokter
Keluarga Indonesia (KDKI), namun tetap sebagai organisasi dokter seminat.
Pada tahun 2003, dalam Kogres Nasional di Surabaya, ditasbihkan sebagai
perhimpunan profesi, yang anggotanya terdiri atas dokter praktik umum, dengan nama
Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), namun saat itu belum mempunyai kolegium
yang berfungsi.
Dalam Kongres Nasional di Makassar 2006 didirikan Kolegium Ilmu Kedokteran
Keluarga (KIKK) dan telah dilaporkan ke IDI dan MKKI.
Dokter Keluarga di Indonesia
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak
tahun 1981 yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990
melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter
Keluarga Indonesia (KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota
IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan
baik
dari
profesi
kedokteran
ataupun
dari
pemerintah.
Untuk lebih meningkatkan program kerja, terutama pada tingkat internasional, maka pada
tahun 1972 didirikanlah organisasi internasional dokter keluarga yang dikenal dengan nama
World of National College and Academic Association of General Practitioners / Family
Physicians (WONCA). Indonesia adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese
Dokter Keluarga Indonesia.Untuk Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak
hanya untuk mengendalikan biaya dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan
tetapi juga dalam rangka turut mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan
kesehatan lain yakni:

Pendayagunaan dokter pasca PTT

Pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Menghadapi era globalisasi


Menjelaskan prinsip dan standar pelayanan dokter keluarga.
1 Prinsip pelayanan dokter keluarga.

Prinsip pelayanan atau pendekatan dokter keluarga adalah memberikan :


Pelayanan yang holistic dan kemprehensif

Pelayanan yang berkesinambungan


Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
Pelayanan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya
Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga , lingkungan kerja, dan lingkungan tempat
tinggalnya (dokter keluarga harus mendiagnosis secara holistic dan mengobati secara
komprehensif).
Pelayanan yang menjunjung tinggi etika, moral dan hukum (untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan wewenang dokter)
Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu(untuk mengendalikan mutu dan biaya agar tidak
berlebih atau kekurangan).
Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan (tidak mengada-ngada dan tidak menyealahgunakan
data)
2 Standar pelayanan dokter keluarga.

Standar pelayanan dokter keluarga ;


1. Standar pemeliharaan kesehatan di klinik
o Standar pelayanan paripurna, pelayanan disediakan sebagai pelayanan strata pertama untuk
semua orang tidak berdasarkan umur atau jenis kelamin. Pelayanan yang bersifat paripurna
yaitu pemeliharaan dan peningkatan kesehatan atau promotif, pencegahan penyakit dan
proteksi khusus atau preventif, pemulihan kesehatan atau kuratif, pencegahan kecacatan atau
disability limitation dan rehabilitasi baik fisik, mental, maupun sosial setelah sakit dengan
memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran.
o Standar pelayanan medik, pelayanan medik yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara
lege artis. Berupa anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang, penegakkan diagnosis dan
diagnosis banding, prognosis, konseling, konsultasi, rujukan, tindak lanjut, tindakan,
pengobatan rasional, dan pembinaan keluarga.
o Standar pelayanan menyeluruh, pelayanan disediakan dalam kedokteran keluarga yang
bersifat menyeluruh yaitu peduli bahwa pasien seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari
fisik, mental, sosial, dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan
sosialnya.
o Standar pelayyanan terpadu, pelayanan disediakan dalam kedokteran keluarga yang bersifat
terpadu, selaiun berupa kemitraan antara dokter dengan pasiensaat proses pelaksanaan medic,
juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusi formal maupun informal.
o Standar pelayanan berkesinambungan, merupakan pelayanan berkesinambungan yang
melaksanakan pelayanan kedokteran secra efektif efisien, proaktif, dan terus menerus demi
kesehatan pasien
2. Standar perilaku dalam praktek :
o Standar perilaku terhadap pasien, pelayanan dokter keluarga menyediakan kesempatan bagi
pasien untuk menyampaikan kekhawatiran dan masalah kesehatannya, serta memberikan
kesempatan kepada pasien untuk memperoleh penjelasan yang dibutuhkan guna dapat
memutuskan pemilihan penatalaksanaan yang akan dilaksanakan.
o Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik, seorang doketr keluarga sebagai pimpinan
manajemen untuk mengelola klinik secara professional.
o Standar perilaku dengan sejawat, menghormati dan menghargai pengetahuan ketrampilan dan
kontribusi kolega lain dalam pelayanan kesehatan dan menjaga hubungan baik secara
professional.
o Standar pengembangan ilmu dan ketrampilan praktek, pelayanan dokter keluarga selalu
berusaha mengikuti kegiatan kegiatan ilmiah guna memelihara dan menmabah ketrampilan
praktek serta meluaskan wawasan pengetahuan kedokteran sepanjang hayatnya.

Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, dokter keluarga selalu
berusaha berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan peningkatan kesehatan di sekitarnya dan
siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.

3. Standar pengelolaan praktek, selain dokter keluarga juga terdapat petugas kesehatan anatara
lain perawat, bidan, administrasi klinik serta pegawai lain yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan atau pelatihannya.
4. Standar sarana dan prasarana, pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan
kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas tambahan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sekitarnya.
5. Standar manajemen keuangan, pencatatan dan jenis system pembiayaan praktik.
6. Standar manajemen klinik, pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan
keselamatan kerja, dan pembahasan administrasi klinik.
7. Standar peralatan klinik, peralatan medis, peralatan penunjang medis dan peralatan non
medis.
8. Standar proses proses penunjang praktik, pengelolaan rekam medic, pengelolaan
pencegahan infeksi, pengelolaan air bersih, pengelolaan obat, dan pengelolaan limbah
Menjelaskan kompetensi dan peran dokter keluarga pada pelayanan kesehatan primer.
1 Kompetensi dokter keluarga.
Dokter keluarga memiliki 7 kompetensi dasar yang harus dimiliki,yaitu :
Memiliki kualitas komunikasi dan ketrampilan
Memliki ketrampilan dan kompetensi dasara
Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan
epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
4.
Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan bekerja sama
dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
5.
Berpikiran kritis dan memliki kemampuan management yang baik
6.
Mau belajar sepanjang hayat
7.
Memiliki etika,prilaku yang baik dan berprilaku professional
1.
2.
3.

Memiliki ilmu dan ketrampilan klinis layanan primer cabang ilmu utama yaitu bedah,
penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, kesehatan anak, THT, mata, kulit dan
kelamin, psikiatri, syaraf, kedokteran komunitas,
Memiliki ketrampilan klinis layanan primer lanjut :
1. Ketrampilan melakukan health screening
2. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
3. Membaca hasil EKG
4. Membaca hasil USG
5. ACLS, ATLS, dan APLS

Standar kompetensi dokter keluarga menurut deklarasi WONCA WHO tahun 2003 :
1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu
( bayi baru lahir, bayi, anak, remaja, dewasa, wanita hamil dan menyusui, lansia )
2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif
o
Memahami epidemiologi penyakit
o
Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai
o
Memeahami ragam perbedaan faal dan metabolism obat
o
Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi
o
Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu
o
Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta
penyuluhan gizi
o
Memahami pokok masalah perkembangan normal
o
Menyelenggarakan konseling, psikologi, dan prilaku
o
Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan
o
Menyelenggarakan layanan paliatif
o
Menjunjung tinggi aspek pelayanan kedokteran
3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan
o Dengan keluarga pasien ( penilaian keluarga, pertemuan keluarga atau pasien, pembinaan dan
konseling keluarga )
o Dengan masyarakat ( penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi, pemeriksaan atau
penilaian masyarakat, mengenali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat, program
pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat, advokasi atau pembelaan kepentingan
kesehatan masyarakat )
4. Melayani kesehatan masyarakat yang menonjol
( kelainan alergik, anastesia dan penanganan nyeri, kelainan yang mengancam jiwa, kelainan
kardiovaskular, kelainan kulit, kelainan mata dan telinga, kelainan saluran cerna, kelainan
perkemihan dan kelamin, kelainan obstetric dan ginekologi, penyakit infeksi, kelainan
musculoskeletal, kelainan neoplastik, kelainan neurologi, dan psikiatri)
5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan
( menyusun dan menggerakan tim, kepemimpinan, ketrampilan manajemen praktek,
pemecahan masalah konflik, peningkatan kualitas )
2 Peran dokter keluarga pada pelayanan kesehatan primer.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Dokter keluarga memiliki peranan dan cakupan yang khusus yaitu :


Komprehensif dan holistik
Kompeten dengan ilmunya
Continue ( berkesinambungan)
Preventif
Kolaboratif dan kordinatif
Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
Mempertimbangkan mutu dan biaya
Segala tindakan dapat dipertanggung jawabkan
Segala tindakan dapat diaudit
Bermoral dan beretika yang baik
Sehingga yang ditekankan disini dokter keluarga adalah gate keeper sekelmpok
masyarakat,sebagai system pencegahan atau prventif.Jadi pada dasarnya preventiflah yang
diutamakan daripada tindakan kuratif.Semakin dia melakukan tindakan preventif yang
tepat,dan pasien yang mengalami sakit itu sedikit maka dapat dikatakan bahwa dokter
keluarga tersebut berhasil.

Anda mungkin juga menyukai