Dokter Keluarga
Batasan dan Ruang Lingkup
Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan primer yang
komprehensif, kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif, mempertimbangkan
keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi ketrampilan dan keilmuan yang mapan
Pengertian dan Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga
Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di tingkat primer
sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis
di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan rawat inap,
diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif dengan
mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia
serta faktor-faktor lainnya.(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman,
1971; McWhinney, 1981)
Karakteristik Dokter Keluarga
Lynn P. Carmichael (1973)
Kegiatan untuk mengembalikan pelayanan dokter keluarga di Indonesia telah dimulai sejak
tahun 1981 yakni dengan didirikannya Kelompok Studi Dokter Keluarga. Pada Tahun 1990
melalui kongres yang kedua di Bogor, nama organisasi dirubah menjadi Kolese Dokter
Keluarga Indonesia (KDKI). Sekalipun organisasi ini sejak tahun 1988 telah menjadi anggota
IDI, tapi pelayanan dokter keluarga di Indonesia belum secara resmi mendapat pengakuan
baik dari profesi kedokteran ataupun dari pemerintah.Untuk lebih meningkatkan program
kerja, terutama pada tingkat internasional, maka pada tahun 1972 didirikanlah organisasi
internasional dokter keluarga yang dikenal dengan nama World of National College and
Academic Association of General Practitioners / Family Physicians (WONCA). Indonesia
adalah anggota dari WONCA yang diwakili oleh Kolese Dokter Keluarga Indonesia.Untuk
Indonesia, manfaat pelayanan kedokteran keluarga tidak hanya untuk mengendalikan biaya
dan atau meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, akan tetapi juga dalam rangka turut
mengatasi paling tidak 3 (tiga) masalah pokok pelayanan kesehatan lain yakni:
I. 1
1. Pelayanan dokter keluarag adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan
pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana tanggung ajawab dokter tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin, organ tubuh atau jenis penyakit.
2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang dikembangkan dari
berbagai disiplin ilmu terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu kebidanan
dan kandungan, ilmu bedah, serta ilmu kedokteran jiwa yang secara keseluruhan membentuk
kesatuan yang terpadu
I. 2
Standar partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, dokter keluarga selalu
berusaha berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan peningkatan kesehatan di sekitarnya dan
siap memberikan pendapatnya pada setiap kondisi kesehatan di daerahnya.
3. Standar pengelolaan praktek, selain dokter keluarga juga terdapat petugas kesehatan anatara
lain perawat, bidan, administrasi klinik serta pegawai lain yang sesuai dengan latar belakang
pendidikan atau pelatihannya.
4. Standar sarana dan prasarana, pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan
kesehatan strata pertama yang lengkap serta beberapa fasilitas tambahan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sekitarnya.
5. Standar manajemen keuangan, pencatatan dan jenis system pembiayaan praktik.
6. Standar manajemen klinik, pembagian kerja, program pelatihan, program kesehatan dan
keselamatan kerja, dan pembahasan administrasi klinik.
7. Standar peralatan klinik, peralatan medis, peralatan penunjang medis dan peralatan non
medis.
8. Standar proses proses penunjang praktik, pengelolaan rekam medic, pengelolaan
pencegahan infeksi, pengelolaan air bersih, pengelolaan obat, dan pengelolaan limbah
Menjelaskan kompetensi dan peran dokter keluarga pada pelayanan kesehatan primer.
1 Kompetensi dokter keluarga.
Dokter keluarga memiliki 7 kompetensi dasar yang harus dimiliki,yaitu :
Memiliki kualitas komunikasi dan ketrampilan
Memliki ketrampilan dan kompetensi dasara
Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan
epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
4.
Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga ataupun
masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir dan bekerja sama
dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer
5.
Berpikiran kritis dan memliki kemampuan management yang baik
6.
Mau belajar sepanjang hayat
7.
Memiliki etika,prilaku yang baik dan berprilaku professional
1.
2.
3.
Memiliki ilmu dan ketrampilan klinis layanan primer cabang ilmu utama yaitu bedah,
penyakit dalam, kebidanan dan penyakit kandungan, kesehatan anak, THT, mata, kulit dan
kelamin, psikiatri, syaraf, kedokteran komunitas,
Memiliki ketrampilan klinis layanan primer lanjut :
1. Ketrampilan melakukan health screening
2. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
3. Membaca hasil EKG
4. Membaca hasil USG
5. ACLS, ATLS, dan APLS
Standar kompetensi dokter keluarga menurut deklarasi WONCA WHO tahun 2003 :
1. Melaksanakan asuhan bagi pasien dalam kelompok usia tertentu
( bayi baru lahir, bayi, anak, remaja, dewasa, wanita hamil dan menyusui, lansia )
2. Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif
o
Memahami epidemiologi penyakit
o
Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai
o
Memeahami ragam perbedaan faal dan metabolism obat
o
Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi
o
Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu
o
Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta
penyuluhan gizi
o
Memahami pokok masalah perkembangan normal
o
Menyelenggarakan konseling, psikologi, dan prilaku
o
Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan
o
Menyelenggarakan layanan paliatif
o
Menjunjung tinggi aspek pelayanan kedokteran
3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan
o Dengan keluarga pasien ( penilaian keluarga, pertemuan keluarga atau pasien, pembinaan dan
konseling keluarga )
o Dengan masyarakat ( penilaian kesehatan masyarakat dan epidemiologi, pemeriksaan atau
penilaian masyarakat, mengenali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat, program
pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat, advokasi atau pembelaan kepentingan
kesehatan masyarakat )
4. Melayani kesehatan masyarakat yang menonjol
( kelainan alergik, anastesia dan penanganan nyeri, kelainan yang mengancam jiwa, kelainan
kardiovaskular, kelainan kulit, kelainan mata dan telinga, kelainan saluran cerna, kelainan
perkemihan dan kelamin, kelainan obstetric dan ginekologi, penyakit infeksi, kelainan
musculoskeletal, kelainan neoplastik, kelainan neurologi, dan psikiatri)
5. Melaksanakan profesi dalam tim penyedia kesehatan
( menyusun dan menggerakan tim, kepemimpinan, ketrampilan manajemen praktek,
pemecahan masalah konflik, peningkatan kualitas )
2 Peran dokter keluarga pada pelayanan kesehatan primer.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.