Now or Never
Now or Never
mendungku
Bagaikan bulan purnama
Dirimu terangi malamku yang kelam
Hati ini syahdu melihatmu
Indah dipandang mata
Seindah hatimu terdalam
Kau memang seorang bulan
purnama
Bagaikan bulan purnama wajahmu saat Mendapatkan semua yang kau mau
Aku gembira, tapi aku ini pilu Menerpa aku bagai ombak
Lagu Cinta
Hati yang mungkin bisa bersatu
Tak terasa segala perasaannya tlah
sirna
Secuil harapan pun tak nampak
daripadanya
Kenyataan yang pasti terjadi dihadapan
kali ini Kenyataan Yang Tak Sejalan
Segala suka dan duka bercampur Takdir hanyalah milik Allah
menjadi satu Sebagai hamba yang hanya mampu
Perasaan ingin menyatu antara berikhitiar
keturunan Adam dan Hawa
Tak sedikitpun rasa lelah tuk terus Perjalanan yang amat panjang menuju
berucap, memohon dan meminta akan cinta sejati
segala rahmat-Nya Namun…. Adakah cinta sejati itu…???
Allah tempat kita berserah diri Bilamana kenyataan memang takdir
Tempat segalanya kita yang sudah Dia tentukan…
mengadu Bukankah kedamaian yang
Meski terkadang segala diharapkan setiap ummat
permintaan kita tak terkabul manusia yang ada di dunia
Cinta-Nya tiada akhir ini ???
Meski seseorang berkata Namun…
‘Cintaku takkan pernah usai !!!’ Benarkah cinta itu memang
Namun cinta-Nya tak ada…???
tergoyahkan oleh apapun di Bilaman kasih sayang
dunia ini. membuahkan ujian ketulusan
T’lah kucurahkan segala rasa dari perasaan kedua nyawa…
Segala upaya dan ikhtiar untuk Kapankah persatuan antara
memperoleh rahmat-Nya jiwa-jiwa yang tenang kan
Namun, Ia menunjukkan yang lain terjalin…???
Memberi sesuatu yang tak kuharapkan Bilamana rasa cinta dan kasih
Dengan segala upaya t’lah kucoba sayang itu hilang ditelan nafsu
terus berjalan atas petunjuk-Nya dan egoisme…
Namun tetap ini yang kurasakan Bukankah Dia tlah menentukan
Tak bisa kukatakan bahwa Ia tak adil segalanya untuk kita ???
Dia memang segalanya di bumi dan di Sungguh teramat berat ujian akan rasa
langit cinta dan kasih sayang yang abadi
Namun perasaan kerdil terus Karena segala yang abadi hanya milik-
membuntutiku Nya
Tuk senantiasa menjauhi apa yang Karangampel, 1 Mei 2008
telah digariskan-Nya Allah Mengajarkan Cinta
Kenyataan ini memang sejurus
tak sejalan Pernahkah hatimu merasakan kekuatan
Namun… segalanya t’lah mencintai
digariskan Kamu tersenyum meski hatimu terluka
Di dunia ini t’lah Dia takdirkan karena yakin ia milikmu,
tuk semua hamba-Nya Kamu menangis kala bahagia bersama
Hanya saja manusia takkan karena yakin ia cintamu
pernah puas Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati,
Sebalum upaya yang cemburu, berduka
dilakukannya membuahkan Dan hatimu tetap diwarnai mencintai,
hasil terbaik itulah dalamnya cinta
Hasil dengan kenyataan yang
diharap Pernahkah cinta memerahkan hati
Jatinangor, 22 April 2008 membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu
Cinta adalah sebuah ujian memabukkanmu sesaat di nirwana
Masa yang terus berputar Dan kau tak bisa beralih dipeluk
Serta detak jam yang terus bergulir merdunya nyanyian bahagia semu
tiada henti Padahal sesungguhnya hanya
Kalbu setiap insan manusia kehampaan yang mengisi sisi gelap
Menceritakan bagaimana kasih sayang hatimu
bisa tumbuh Itulah cinta karena manusia yang
dibutakan nafsunya
Cintailah kekasihmu setulusnya maka
Cinta adalah pesan agung Allah pada Allah akan mencintaimu
umat manusia Karena Allah mengajarkan cinta tulus
DitulisNya ketika mencipta makhluk- dan agung
makhlukNYA di atas Arsy Cinta yang mengalahkan Amarah
Cinta dengan ketulusan hati menebarkan keharmonisan
mengalahkan amarah Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul
Menuju kepatuhan pengabdian kepada mengabdi pada Illahi
Allah dan Rasulnya Itulah cinta tertinggi menuju
Dan saat pena cinta Allah mewarnai kebahagiaan hakiki
melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit
Suasana Hati
saja
Terik benar surya kali ini
Merengkuh lepuh bagai
Ketika engkau memiliki cinta yang
menusuk asa
diajarkan Allah
Teguh menjuntai bak ditelan
Kekasih menjadi lentera hati menerangi
angin
jalan menuju Illahi
Sungguh pohon itu tak goyah
Membawa ketundukan tulus
kaki
pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Rona panas sang mentari
Menelan belenggu besi si
Namun saat cinta di hatimu
terdakwa
dikendalikan dorongan nafsu manusia
Dan satu waktu akupun lalu
Alirannya memekatkan darahmu
Langkah kakipun menderu
membutakan mata hati dari kebenaran
Diterpa debu hangat yang
memukau
Saat kamu merasakan agungnya cinta
Rasanya hari ini mencekam, sungguh...
yang diajarkan Allah
Oh tidak, aku rasa bohong
Kekasih menjadi pembuktian
Memang benar juga kata mereka
pengabdian cinta tulusmu
Payah, lesu, capek...
Memelukmu dalam ibadah menuju
Huh, sungguh menyebalkan
samudra kekal kehidupan tanpa batas
Namun, aku rasa biasa saja
Menjadi media amaliyah dan
Tidak terlalu asyik, namun aku senang
ketundukan tulus pengabdian kepada
Kutatap satu wajah diam
Allah
Tapi... sungguh entah apa yang
Itulah cinta yang melukis hati
kurasa
mewarnai kebahagiaan hakiki
Apakah hati bisa dibohongi?
Aku sudah payah... lagi capek
Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa
Tubuhku masih segar dan penuh
ditemukan dikehidupan alam semesta
kelelahan
Seperti thawafnya gugusan bintang,
Namun aku mampu untuk
bulan, bumi dan matahari pada
menatapnya
sumbunya
Dari ujung surga nan jauh
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya,
disana
keharmonisan berujung pada
Krangkeng (Rabu), 19 Juli
keabadian
2006
Keharmonisan pada keabadian melalui
kekasih yang mencintai
Bisikan Jiwa
Karena Allah adalah kekasih Zat yang
Penantian akhir tepanjang
abadi
Goresan penaku tunduk akan Hingga akupun antah-berantah
tanganku Gamang penuh lamunan
Dan mengikuti kemanapun aku Sedah cukup bagiku
pergi Akhir penantian dan bisikan jiwa
Siang panas inipun mendingin Yang terus menekan dalam lamunanku
Suni, namun ramai diluar sana Aku sudah terbangun, tergugah bangkit
Mungkin aku perlu untuk Thank’s...
memikirkan 24 Juli 2006
Kemana langkah yang harus
kutempuh For My Real
Akupun tampak gamang tanpa Aku terlarut dalam konsentrasi
celah sedikitpun molarmu
Jiwaku seakan meronta hendak Dimana 6 x 1023 molekul cintaku ada
keluar didalamnya
Disudut hatiku tampak rona Aristoteles mungkin sulit menelaah
Cahaya putih penuh kilau Terlebih pula sir Issac Newton
Aku masih termangu dalam lamunan Meskipun ketiga hukumnya
Tak ada artinya akupun terdiam berkecimpung
Sungguh aku merasa tak mampu Dapat dimengerti ataupun tidak
Melantunkan nada riang dan penuh Kehadiranmu dalam sitoplasma selku
suka cita Menambah dan mempercepat laju
Derap langkah yang menderu kencang peredaran darahku
Belum cukup untuk sejukkan hatiku Ku t’lah tertarik gravitasi cintamu
Perjalanan ini terasa sungguh Yang tiga kali lipat daripada gravitasi
berat bagiku bumi
Jiwaku bahkan teramat hampa Cintaku yang hadir dari dalam setiap
penuh harapan sel tubuhku
Aku mungkin terlalu banyak Seakan mengalir secara konveksi,
berharap Langsung mengikuti arah medan
Namun, ada kalanya harapan itu magnetmu
muncul Resultan momen cintamu
Aku terlihat gamang baginya, Yang membawaku melintasi partikel
mungkin kasih
Bagiku sudah cukup tulisan itu Yang kau hadirkan
untuknya Reaksi fotosintesis cintaku
Harapan itupun kembali Membuahkan rasa cinta dalam glukosa
menderu kasih
Seakan aku larut kedalamnya Untukmu yang tampan (cantik)
Aku mungkin tak mampu Menebarkan seberkas sinar
Untuk memberikan segala yang monokromatik
aku punya Yang kecil, namun sarat akan kasih
Namun seakan sesuatu sayang
mengatakan Ku t’lah terkena radiasi cintamu
Suatu kata dan entah apa itu Yang tanpa sengaja kau pancarkan
Bahkan akupun tak mampu untuk Menembus sistem koloid kesendirianku
meronta Kaupun t’lah menitrifikasi nitrogen
Seakan kekalutan ini sirna sepiku
Oleh bisikan dan apa itu sebenarnya Dan seakan hanya kamu seorang
Kucinta dia untuk selamanya Yang ada didalam cereblum-ku
Cukup... For Ade Melisa X.1.A SMAN 1
Aku rasa cukup kata itu terbisik Krangkeng...
3 Februari 2007 Orang-orang hebat pun tidak akan
mampu mengatasi persoalannya
Kau mencintaiku Ia dibuat silau oleh cahaya cinta
Sepeti bumi Namun, ketika ada hasrat lepas darinya
Mencintai titah Tuhannya ia tidak berdaya
Tak pernah lelah Gejolak hati yang ia lihat dikira sebuah
Menanggung beban derita gelombang
Tak pernah lelah Ketika naik keatasnya ia tenggelam
Menghisap luka
Kau mencintaiku Cinta itu memabukkan
Seperti matahari Meski terkadang begitu indah
Mencintai titah Tuhannya Cinta boleh dibilang suci
Tak pernah lelah Meski terkadang memabukkan dan
Menghangatkan jiwa menyesatkan
Kau mencintaiku seperti air Cinta itu gila
Mencintai titah Tuhannya Meski terkadang membuat orang sadar
Tak pernah lelah Cinta itu palsu
Membersihkan lara Meski terkadang memberi kebenaran
Tak pernah lelah Cinta adalah keindahan
Menyejukkan dahaga Meski terkadang membuat kita terjatuh
Kau mencintaiku habis
Seperti bunga Jadi, untuk apa cinta?
Mencintai titah Tuhannya Jawabannya hanya ada pada hati
Tak pernah lelah kalian...
Menebar mekar aroma bahagia Jawabannya hanya ada pada diri orang
Tak pernah lelah yang paham
Meneduhkan gelisah nyala Geo_Unpad; 13 mei 2008
Habiburrahman El-Sihrazy
“Ketika Cinta Bertasbih” KESEIMBANGAN
Waktu itu kembali berlalu
Kau senantiasa mengikuti pandangan Saat semua yang t’lah terjadi tak dapat
setelah pandangan kembali
Setelah ada yang cantik dan yang Kini ketika semuanya hars dimulai
tampan Aku kembali merasakan kegalauan
Kau kira itu pengobat lukamu yang masa lalu
tertahan Yang seharusnya aku simpan dalam
Padahal sebenarnya ia adalah luka dasar memori yang tak perlu aku ingat
diatas luka kembali
Kau korbankan matamu untuk Saat semua t’lah kembali…
mengamati dan menangis Dan ketika itu pula kebahagiaan dalam
Sedangkan hatimu tersayat-sayat diriku menghilang
sebagai korban Aku yang entah mengapa tak mampu
“Ajari aku cinta” ( Renungan menjaga keseimbangan dalam naluri
Cerdas Menggapai Cinta Sejati ) jasmani dan rohaniku
DR. Khalid Jamal Ketika aku mengingatnya dan terus
membebaniku hingga membuatku
Kali pertama cinta datang menggelora menangis…
Ia datang menggiring dan mengubah Aku tak tahu siapa yang dapat
takdir semua mengobati penyakitku ini
Ketika seorang pemuda dikuasai oleh Meski aku percaya semua kan
gejolak nafsunya berakhir…
Namun cukupkah bagiku untuk terdiam hingga ku tak tahu apa yang aku
dan memasrahkan semua yang kan rasakan tentangmu
terjadi nanti pada-Nya…?! Alangkah bodohnya diriku…
Keyakinanku kini berubah menjadi rasa Saat aku hanya bisa terdiam tanpa
tidak percaya akan semua yang mampu menjalarkan segalanya
kualami Hal yang demikian yang bisa
Seakan semua itu merenggut membuatmu jatuh cinta padaku
kebahagian yang seharusnya aku Dan aku kini didera kebimbangan
dapatkan kini dalam kebahgiaan
Saat aku temukan keseimbangan Aku hanya bisa terdiam
dalam jiwaku Ketika cinta padamu aku rasakan
Hanya satu yang aku inginkan Segeran, 29 Januari 2009
darinya…
Mendekat kearahku sambil berkata, “HARD…”
“Kita masih berteman bukan…?” Waktu yang terlalu cepat berlalu
Dan seterusnya sampai suatu hal baik Dan entah apakah dapat diputar
terjadi diantara kita berdua… kembali
Segeran, 29 Januari 2009 Kesalahan yang tak dapat dipungkiri
Kebenaran yang sulit untuk diulang
kembali
Jika waktu dapat berbalik
DEMIKIAN Hanya kebaikan yang perlu dilakukan
Kala sang bintang memancarkan Sangat sulit menyimpan sebuah
cahayanya kebaikan
Saat itu pula kurasakan dirimu hadir Dan pula sukar mengungkapkan sisi
Saat sang rembulan datang malam itu buruk
Ketika itu pula bayanganmu memeluk Kebenaran yang tak pernah terungkap
hangat khayalanku Menyatu dalam jiwa yang terbelenggu
Kala sang mentari terbit dari ufuk timur emosi
Maka akupun kembali merasakan Hati yang sulit dipahami
kesejukan cintamu dalam hatiku Serta perasaan yang tak pernah bisa
Aku yang dalam kenyataan ini dimengerti
merasakan Entah kapan semua kan berakhir
Hal yang demikian dan entah Hanya satu dari semua…
kapan kan terungkap Cinta itu membutakan semua
Namun aku merasakan adanya kebenaran yang seharusnya terungkap
getaran dalam hati dan memberi suatu kebencian yang
Dan tak mampu hal yang abadi serta tak terkalahkan
demikian itu aku ungkapkan Segeran, 28 Januari 2009
Dalam suasana yang antah
berantah ini I JUST WANNA SAY…
Aku kembali merasakan Secepat itu pula waktu berlalu dan
hadirmu yang terus menghilang
membayangi setiap hela nafas Melalui setiap dimensi yang melampaui
yang telah Dia berikan untukku, batas kewajaran
untuk merasakan cinta yang Selintas penantian panjang t’lah usai
hendak aku berikan padamu Dan kemabli menanti sesuatu yang lain
Namun alangkah berdosanya diriku Sepatah kata yang terucap
Ketika kutahu aku hanya mampu Kembali terungkap dalam nada-nada
menyimpan dalam jauh di dasar hatiku, penyejuk kalbu
Langkah kaki pun kembali menderu
Serta terus mengawali jalannya hari Suara-suara dari dalam hati terus
demi hari mengambil segala kenyataan yang
Lintasan yang kembali terlewati, ada, bahwasanya kesendirian itu
menyibak sebuah tabir kehidupan membawa perih
Mencabik-cabik kenangan yang Bahwasanya cinta itu mengobati segala
kembali menerawang luka yang menggores dalam hati serta
Menghanyutkan segenap perasaan penantian panjang dalam hidup
dalam kegalauan sebuah jiwa Dan suara hati it uterus bergema,
Menjalani hari terasa lebih sulit dan kembali membangkitkan gelora asmara
diawali oleh kebimbangan dalam jiwa
Terus melewati batas waktu dan tak Bahwasanya aku jatuh cinta padamu…
terbantahkan Segeran, 30 Januari 2009
Dan hadirnya kembali meyeruak dalam
hangatnya sinar mentari pagi ini
I just wanna say…
Aku kembali mengingatnya, then…
I’m fallin in love…,
Segeran, 30 Januari 2009
SUARA HATI
Hidup ini hanya sekali dan terindah
yang tak mampu terulang
Bersama segala kisah dan impian yang
sulit kembali lagi
Dan tentu saja kenyataan sebuah
perasaan begitu amat dalam
Segala rasa cinta dan perasaan kasih
sayang
Menerpa dalam rona-rona jiwa yang
diarungi kebimbangan
Suara-suara itu memberikan
ketenangan dalam bathin
Memberikan segala kesejukan yang
amat indah
Memori yang sulit untuk dilupakan
Meski kenyataannya patut sekalipun
Suara-suara itu bagaikan senyawa
kimia yang menghancurkan
Seluruh enzim di hati dan menganggu
syaraf otak serta detak jantung yang
berdegup kencang
Ketulusan itu memberi frekuensi untuk
meyakinkan diri
Suara gemuruh itu mebakar janji-janji
setia yang telah terungkap
Kata-kata indah itu merobek dada yang
dipenuhi penantian
Dan kembali merenggut perasaan sepi
kemudian menyuruh lidah untuk
mengungkapkan sebuah kata