Anda di halaman 1dari 4

LASKAR sendiri masih belum mampu untuk

menunaikan berbagai macam kewajiban

PENJAGA HATI yang seharusnya kami laksanakan dengan


penuh komitmen dan keikhlasan.

Jilid 1 Ihsan lahir disebuah kota yang


terkenal dengan mangganya serta hidup
dalam lingkungan TNI-AD, Asrul berasal
Ini merupakan hal yang cukup luar dari keluarga yang cukup kaya dari kota
biasa menghiasi rentetan kehidupan yang udang dan Sani tumbuh diatas
Allah berikan bagi hamba-Nya yang selalu gemerlapnya kota kembang yang penuh
merindukan hidayah serta segala rahmat- dengan keramaian malamnya. Ketiganya
Nya yang tiada henti. Kami bertiga melalui terlahir, tumbuh, berkembang sebagai
jalan dakwah yang cukup sulit, hal yang seorang yang belum memahami Islam
Alhamdulillah tercapai melalui berbagai secara kaffah. Dengan keluarga yang tak
macam fase yang penuh dengan gejolak mendukung berkembangnya nuansa
dan pergolakan sosial yang selalu dakwah yang penuh dengan kedamaian.
menyimpan banyak solusi. Hidup dalam Hingga akhirnya dunia kuliah merubah
kondisi yang berbeda, asal yang berbeda, tatanan hidup mereka bertiga, diasingkan
sifat berlainan, namun satu fisi yakni oleh keluarga yang sangat tidak menyukai
melanjutkan dakwah yang Rasulullah perubahan baik yang mereka bertiga alami.
SAW dan para sahabat emban. Inilah kami Ihsan tinggal bersama dengan teman-
yang selalu menjalani kerasnya kehidupan teman dari kota mangga di sebuah rumah
dalam nuansa Islami yang penuh dengan yang dibangun khusus bagi mahasiswa
segala permasalahan. yang berasal dari kota mangga. Asrul
mengarungi hari-hari di masjid, dan Sani
Kami bertiga menemukan sebuah
tinggal bersama sapi-sapi perah di kandang
pemahaman yang cukup baik agar
yang menjadi penghasil susu murni bagi
kebaikan selalu menyertai langkah kami.
mahasiswa.
Kami dipertemukan oleh seorang ustadz
yang membimbing kami dengan penuh Ketiganya kuliah di fakultas yang
kebijaksanaan, penuh perhatian dan juga berbeda, Universitas Padjadjaran
berbagai macam contoh agar kami mampu Jatinangor, Ihsan mantap di Teknik
mencerna berbagai macam materi Geologi, Asrul menekuni bidang
mengenai Islam, agama yang terpampang keperawatan dan Sani yang cukup
jelas di KTP kami bertiga, sementara kami menguasai dunia peternakan. Ketiganya
cukup istiqomah dalam jalan dakwah, dilema cinta, sebuah perasaan alami yang
dibimbing oleh seorang ustadz yang dimiliki oleh manusia.
memberikan ketenangan atas segala
“Jalan dakwah kita kembali
permasalahan yang mereka hadapi.
terjal…,” tutur Ihsan sambil terpaku
“Jalan hidup kalian masih memegang gitarnya.
panjang… serta masih banyak hal yang
“Sepertinya Allah menunjukkan
perlu dibenahi,” tutur sang ustadz.
sebuah hal yang perlu kita evaluasi,
Setelah keluarga ketiganya perasaan yang fitrah ini tidak semestinya
meninggalkan mereka hidup sendiri untuk merisaukan hati kita…,”
menuntut ilmu, mereka tak pernah merasa
Asrul terdiam sambil
kekurangan dalam hal finansial, dibantu
mendengarkan perkataan kedua
oleh sang ustadz dan juga keahlian mereka
sahabatnya, ia kembali membaca bukunya
dalam menulis sebuah cerita, artikel dan
hingga terlintas dalam bayangannya
juga beasiswa karena kemampuan mereka
seorang ukhti yang ia kenal baik.
bertiga yang diatas rata-rata. Mereka
‘Astagfirullahaladzim…!!!’
bertiga membentuk grup nasyid, tiga
gitaris yang cukup terkenal di dunia Ketiganya mengalami persoalan
kampus, khususnya Lembaga Dakwah VMJ (Virus Merah Jambu), istilah ini
Kampus (LDK), mereka bertiga sering ditemukan oleh Asrul yang berkonsultasi
tampil untuk menghibur dalam acara mengenai permasalahan ini dengan
Islami. Memiliki suara yang cukup merdu seorang senior akhwat yang bernama Ian.
untuk didengarkan, serta lagu-lagu rohani Beliau dianggap sebagai kakak sendiri dan
yang menggugah kalbu, hingga akhirnya terkadang Asrul sering berbincang-bincang
mereka bertiga berhasil membuat sebuah mengenai berbagai macam persoalan yang
album di sebuah rumah produksi. ia hadapi, terutama setelah kedua orang
tuanya tidak memperdulikan kehidupannya
Berlalunya waktu semakin
disini.
membuat ikatan diantara mereka bertiga
semakin kuat, dan kembali sebuah “Teteh… gimana nih… ane malah
persoalan rumit mulai hinggap diantara mengalami hal seperti ini, padahal yang
mereka. Sebuah perasaan fitrah yang ane rasakan belum tentu beliau rasakan
cukup membuat mereka termenung dalam pula…,”
beberapa hari ini, ketiganya mengalami
Teh Ian tersenyum kecil untuknya,
“Siapa gerangan akhwat yang membuat
ade bimbang…?? Sebentar lagi kan ade “Ane sendiri malah nggak tahu
bakal jadi ketua ROHIS…?!” kenapa, perasaan yang fitrah ini muncul
secara tiba-tiba… sepertinya senyuman
Asrul mengatakan sebuah nama,
beliau mengalahkan mental ane yang baru
Lia, mahasiswi angkatan 2008 yang
terbangun, senyuman Lia berbeda dengan
selama ini membuat hatinya berdegup
akhwat yang lainnya… senyum yang
cukup kencang. Sepertinya komunikasi
beliau berikan seperti aliran sungai yang
yang terjalin diantara mereka berdua
jernih dan membuat siapa pun yang
membuat perasaan tersebut muncul. Lia
melihatnya merasa senang dan juga
dikenal sebagai seorang akhwat yang
tenang…,”
cukup cantik diantara mahasiswi yang
lainnya, seorang yang penuh semangat “Itu semua karena pemberian dari
serta senyumannya yang membuat Asrul Allah de… ade seharusnya bersyukur atas
kagum. Keduanya sama-sama menggeluti nikmat yang Dia berikan, memang virus
dakwah, menyampaikan kebaikan dan kader akan menyerang ketika para aktivis
risalah Rasulullah SAW. dakwah begitu bersemangatnya untuk
beraktivitas dalam dunia dakwah. Justru
“Ade… sebenarnya teteh sudah
hal ini menjadi bahan renungan,
mulai curiga beberapa minggu ini, terlebih
barangkali ada sesuatu atau hal besar yang
sudah tiga hari ini Lia curhat sama teteh.
harus ade kerjakan untuk meminimalisir
Entah maksudnya pun teteh masih nggak
serangan virus ini… ade orang hebat dan
ngerti dengan sesuatu yang beliau katakan
teteh percaya sama kemampuan ade untuk
bahwa ‘ada sesuatu yang berubah dari
menjaga sebisa mungkin perasaan yang
kang Asrul yang selama ini Lia kenal…’,”
kali ini muncul agar tidak menjadi hawa
“Jadi… Lia pernah curhat sama nafsu…,”
teteh?!” Asrul mulai keheranan
“Insya Allah… mohon do’anya
mendengarkan perkataan teh Ian barusan,
saja teh, soalnya kedua temen ane juga
sesuatu yang sama sekali tidak ia ketahui
merasakan hal yang sama. Sepertinya
selama ini.
Allah menguji iman kami dengan
“Sebenarnya apa yang ade rasakan kehadiran seorang akhwat …,”
ketika beliau ada? Selama ini teteh belum
Asrul pun tertunduk, ia mulai
pernah tahu sesuatu yang terjadi diantara
merencanakan strategi untuk
kalian berdua… yang teteh tahu kalian
meminimalisir penyakit kader yang
berdua memang cukup akrab satu sama
menyerangnya dan juga kedua temannya.
lain,”
Teh Ian memberikan semangat untuknya
agar ia mampu mengatasi segala kesulitan
yang kini melanda. Sosok Asrul memang
sangat membutuhkan pembinaan agar ia
terpantau selama menjalankan misi
dakwah, terlebih kemampuannya dalam
memahami ajaran Islam yang masih
kurang.

Asrul berjalan perlahan menuju


kosannya, ia terus memikirkan sesuatu
yang akan menjadi tujuan utamanya.
Pikirannya mulai dibuai oleh kehadiran
seorang akhwat yang baru dikenalnya
setahun yang lalu, ia seakan menggerogoti
seluruh hatinya yang mulai melemah.
Asrul langsung beristigfar sebanyak-
banyaknya, tahlil, tasbih, tahmid dan
takbir terus ia baca dalam hati. Cukup
berat perjalanan dakwahnya, namun ia
yakin Allah pasti menunjukkan jalan yang
terbaik. Karena Allah begitu dekat dengan
hamba-Nya, dan sesungguhnya
pertolongan-Nya sudah di depan mata.

Anda mungkin juga menyukai