Anda di halaman 1dari 35

Sayup - sayup Lantunan sayup - sayup

Rabu, 28-03- menggema


2006 Bukankah saatnya kita
19:23 WIB bangkit ?
Satu… dua…tiga… Resapilah semuanya !
Mari… bersama bangkit
Sudah saatnya kita mulai
Tinggalkan sejenak apa yang ada
Ayo bangkit sahabatku !

Menatap langit
Mentari pagi…
Embun-embun menetes dari
pucuk daun talas
Kicau burung…
Dan selanjutnya satu…
Menambah sejuknya suasana
Apakah memang harus
pagi
diteruskan
Menatap langit
Tunggu, dengar…
Rona merah meremah
Apakah suara tadi kau rasa ?
suasana
Tergetarkah hatimu sahabatku ?
Pagi rindang hawa segar
Bukankah tadi menggema ?
Jangkrik-jangkrik menina
Dengan jelas nampak dan
bobokan
terdengar
Anak-anaknya
Bukan sekedar omong kosong
Kelelawar pun pulang
belaka
kekenyangan
Bangkitlah ! Ayo bangkit !
Ayam berkokok
Suara apakah tadi ?
Sungguh terasa pagi ini
Apakah karena tidak jelas ?
Kumenatap langit
Dengarlah secara seksama
Keagunganmu Allah
Terlihat lewat mentarimu
Awan-awan menari
Pagi ini…
Hati terenyuh gembira THE FOUR POETRY
Sejuknya… Jayalaksana, 17-18
Segar terasa sehat badan September 2006
Para burung bergerombol SURAT BUAT KEKASIH
Bersiul-siul Pemuda itu pergi,
Tikus-tikus berkejaran meninggalkannya
dengan kucing Melangkah asa menggapai cita
Aku… Dengan peluh peuh keringat
Berjalan menyusuri jalan setapak Semangatnya tak goyah
Hingar-bingar manusia nampak sebonggol tulang pun
Kabut-kabut ucapkan selamat Dibahu kanannya terpikul beban
tinggal Sebuah kejujuran lagi
Pagi selamat datang penghasilan
Siang kau kan menjelang Sudah lama pula ia disana
Malam ku kan kembali Bercucur keringat membanting
Menatap langit tulang
Terasa kau… hadir disini Ditemani sang Raja Siang panas
Rembulan manis dan koloni
bintang-bintang
Dari hari itu dan seterusnya
Lambaian angin dan pelukan
hangat selimutnya
Membungkus setiap malamnya
Sambil memimpikan kekasih
hatinya
Adalah teman terbaiknya
Ia titipkan secarik kertas itu
“Ini suratku
Kutitipkan kepadamu
Untuknya… Yang tahu bahwasanya hati tak
Aku akan datang bisa dibohongi
kembali…” Dan juga, keyakinan akan hal itu
pun
RINTIHAN MANUSIA Seakan sirna oleh tangan-tangan
Satu titik yang Kau retakkan tikus !
Jungkalkan jiwa-jiwa, dan… Otak-otak si jenius !
Kau bawa mereka kehadap-Mu Dengan kostumnya merampok
Teriakan… tangisan bathin miskin-miskin…
Bagi mereka yang bernyawa Dan… masih belum cukup
Belum cukup bagi-Mu untuknya
Bahwasanya terus berlanjut Makanan kertas itu
Alam-Mu yang terus Kau digerogoti gigi besarnya
goncangkan Yang dipenuhi bau busuk !
Belum cukup bagi hamba-Mu tuk Dengan wangi parfum
mengerti beraroma kekayaan
Kami-kami ini pilu… Sesak dengan janji-janji
Menyaksikan saudara kami kejujuran
tergeletak tanpa nyawa Bahkan… terus senyum
Adakah usai semua ini ? dingin pula
Mungkinkah sadar Dengan keringat cemas
semuanya itu ? ingin dihukum
Sungguhkah murka-Mu kan Perlukah hukum alam
terus berlanjut… memaksamamu ?
Bagi hidup kami… Ataukah kejujuran
menghampirimu ?
UNTUK KORUPTOR Belum cukupkah ibunda
Bukan satu ataupun dua… pertiwi menangis,
Beberapa diantara kalian karenamu ?
Ataupun mungkin yang lainnya
EMPAT MATA
Senja sore tadi menyelimuti Sebagai saksi tingkah polah
kawanan burung laut mereka
Dan juga sang setengah Mereka duduk beralaskan pasir
rembulan menyambut laut
Para bintang, dengan tatapan Menatap sang surya tertidur,
tajam… dibalik belahan bumi sana
Pada kawanan manusia yang Dan rona merah pada lentera
tengah bersantai langit
Belum lagi lambaian rumput- Menambah kemesraan yang
rumput sore tampak bagi mereka
Yang mengajak semua insan Sekalipun panggilan Tuhan
menggema
Belum cukup untuk bangkit dari
persinggahan itu
Namun… apakah gerangan
selanjutnya ?
Mau tahu…?
Kita tanya Galileo…
*****
untuk pulang
SENJATA
Tampak dua sejoli berjalan
RABU, 28-03-
lengang
2006
Menelusuri jalan kecil
Setajam pisau diasah
beraspal
Dan itu bukan jaminan selamat
Mereka bercakap lagi
Selongsong peluru di pistol
mesra
Bukan pula alasan perlindungan
Namun… sesungguhnya
Dan haruskah jet tempur, bom
diantara mereka
nuklir, torpedo ?
Masih banyak tumbuhan
Haruskah alat-alat mutakhir
dan hewan
dijadikan alat ?
Apakah Amerika ? Inggris ? Semua yang kita miliki
Russia ? Apakah itu jaminan ?
Itukah tempat perlindungan Dan senjata apa yang harus
? dipakai ?
Disitukah gudang senjata ? Jangan bimbang dan ragu
Disitu pulakah keselamatan Mana iamn, ilmu dan akal
terjamin ? yang Anda punya …?
Dan mungkin pulakah Dapatkah ketiga hal itu
kecanggihan Jepang ? dapat dijadikan jaminan
Ingatkah kalian seorang Kiai ? …?
Apa senjata yang ia gunakan ?
Dengan dikelilingi sorban di leher
Tasbih terbelit di lengan, dan jari-
jari meniti tasbih Kabar pagi INI
Ucapan Asma Allah yang terucap Ada apa gerangan ?
Jadi, apakah Anda tahu ? Oh ya, benar memang
Atau mungki George W. Bush ! Bukan, bukan hal itu
Dengan FBI setia yang Salah, bukan perkara itu say !
mendmpingi Jadi, begini ceritanya
Ribuan tank dan kapal jet, dan Dengar dengan dengan seksama
nuklir pula Apa yang terkuak dibalik lidah
Mana yang Anda anggap Suatu hal, kejadiankah ?
jaminan selamat? Uh… rasanya seluruh bahu
Ribuan senjata, atau ilmu dan tubuh
dan agama yang dimiliki ? Merasakan hal yang
Mana diantara jaminan itu ? sama…cape
Semuanya yang takkan abadi “Tapi bagaimana nih ?Eh
Dan hal apapun yang terdapat di ngapain aja?”
bumi Tahukah Anda ada apa
Di langit dan alam semesta gerangan ?
Kehidupan yang akan datang
Bukankah tampak di depan Serta sesuatu yang seakan
Anda ? menanti-nanti
Deretan kendaraan roda Berkelinang dalam gemerlapnya
empat panjang wajah manismu
Yang melintasi jalan raya Satu gerakan tubuhmu yang
Nampak bagai lokomotif lembut
dan gerbong- gerbong yang Menjadi penyejuk kalbu di
selalu mengiringinya ruangan ini
“Eh, enak lhoh !” Suasana hati ini
“So what gitu !” Seperti terpenjarakan dalam
Sekelompok remaja turun damainya cinta
perlahan Yang menerawang indah
Dari balik pintu bus Dibalik halus tingkahmu
Dan lagi, turun dari bus lain Sungguh… aroma tujuh warna
Dan turun… tersirat benar
Membawa beberapa tas dan Disetiap bagian indera
bungkusan plastik penglihatanmu
Serta kelelahan dibalik Yang seperti mengatakan
kegembiraan Keindahan setiap detik lakumu
Selamat datang kawan !
Sampai jumpa kembali !”
Bulan Sabit
30-09-2006
Malam ini berlalu tenang
Bunyi-bunyian hewan malam
Pelangi di Matamu lengang
27-09-2006 Hentakan mesin kendaraan
Goresan tinta ini malam pun hanya seberapa
Seperti membawa kesan hangat Sayup-sayup lantunan Al-Qur’an
bagi secarik kertas ini terdengar lirih
Sekilat terdengar suara burung Sungguhkah bahagia apa yang
malam mereka rasa
Saat ini bintang di langit terasa
berkata Senja Yang Kelam
Bahwasanya malam ini sunyi Rabu, 28-03-2006
Tapi, mungkin bulan sabit 19:08 WIB
berucap lain Kala angin berhembus
Ia mungkin tahu Ia mengatakan bahwa kali ini
Bahwasanya hatiku tengah Dan memang pula kali ini
rindukan seseorang Suatu fenomena tampak di muka
Sejak awan berkumpul
Lagu Cinta Seakan membicarakan hal
Ratusan kalimat cinta terdengar Apakah itu gerangan ?
nyata setiap hari Entah dan apapun semuanya
Di setiap telinga-telinga manusia Dan fenomena kali ini menjawab
Lewat sebuah kotak suara Semua yang ada di bumi
bermusik Sudah saatnya semua
Denga nyatanya menusuk tepat mengerti
di hati merteka Namun ini tiada pasti
Bagaimanapun semua itu Dan seluruh hal yang
Hidup terasa sunyi tanpanya, terjadi
daripadanya Semua seakan hanyalah
Andaikata mimpi
dua insan Awan yang sedari tadi
sedang mengelam
dilanda Ingin rasanya ia merintih
asmara Mengguyur seluruh isi bumi
Atas semua yang telah
terjadi
Dan angina yang berlalu
Seakan mau memporak- Dan apakah aku…?
porandakan “Sadarlah… sadarlah…!”
Semua yang menghalang Itukah yang sebenarnya kan
Dan berkata, “sadarlah… terucap…?
sadarlah…!” Kan terdengar kini… nantikah ?
Betapa rasanya kali ini Seakan rintihan alam
Dan betapa inginnya kali ini menggema
Semua hal yang tak pasti Melanglang buana,
menggetarkan bumi
Sudahkah semua
mengerti ?
Akan hal yang tak pasti
Segala luapan alam yang
kini
Dan kali ini
mengungkapkan
Dan seakan menguak
segalanya
Isi bumi…bagian kolong
langit,
Alam semesta…
Surga… neraka…!

Kan terselesaikan setuntas-


tuntasnya
Rintihan alam yang mulai
terdengar
Dan apapun semua yang terjadi POEM OF TIRTAMAYA 23-12-

Apakah awan kelam ? 2006, Saturday

Apakah hembusan angin ? HARAPAN

Apakah Sang Pencipta ? Aku memiliki seseorang yang


amat kucintai
Dan sampai kini tak jua jawaban Begitu yang pernah terngiang
darinya oleh pendengaranku
Menghampiri kedua indera Selamanya ku tak bisa memiliki
pendengaranku Walau hanya sesaat
Satu hal yang pasti mungkin Hanya pula satu waktu
kudapat Dimana gayung cintaku
Gayungku tak bersambut dari bersambut
padanya Oleh bidadari lain yang mau
Segala ejawantahku akan ia yang menerimaku
kusayang Dimana ia separuh hati
Meluluhlantahkan kerasnya Dengan keyakinannya,
karang batuku membalas baik semua
Ia memberiku semangat hidup perasaanku untuknya
Berjuang untuk lebih baik dari Harapan mungkin kecil
masa lalu Tapi, selama nafasku masih
Mungkin aku terlalu banyak berhela
berharap Ku kan terus coba mencari
Dan mungkin pula aku Arti cinta sejati
bukanlah pilihan hatinya *****
Ia bahkan terlalu manis Lambaian angin
untuk kumiliki Dan delapan penjuru
Walau bagaimana pun juga matanya
Ku sebisa mungkin Hembusan yang menyapu
mendapatkan hatinya gelombang pantai
Meski kusadari… Kugubah sebuah prosa
Baginya diriku hanyalah Tentang saat ini yang
seekor semut kecil terasa Bla…bla…bla…
***** Dia tak nampak
Dayungku berlabuh dihadapanku
Meniti pulau satu demi satu Hanya bayangannya,
“Axe… aku ingin terus hidup !” sekelebat datang
Lalu pergi entah kemana
***** GEOMBOLAN WALET
Anak-anak begitu asyiknya Anda walet
Mereka riang mengisi akhir Bergerombol mencari makanan
pekan Anda walet
Bilaman saja aku seperti mereka Kau berharga bagiku
Tapi, sudahlah… Sumber inspirasiku
Hanya Dia sumber segalanya Dimana kalian tinggal ?
***** Mengapa kalian datang kemari ?
Kesempatan “x” yang kali Mencari sarangkah…?
ini gagal Walet, kau bergerombol
Aku relakan semua demi Siapa tuanmu ?
dia Dimana kaptenmu ?
Aku merasa, aku adalah Gerombolan walet
seorang pengemis cinta Mau kemanakah kalian ?
Dimana cinta berjalan Kemari…
Tanganku menengadah Datang padaku
keatas Singgahilah rumah kosongku
*****
“Hai, debur ombak !
Lambaian angin, awan berarak… MURKA
Dan siapapun itu ! MARAH DIRIMU YANG TERASA
Yang menyaksikan kami disini MEMERAH MATAMU DARI SISI
Adakah diantara kalian yang tahu GELAPMU
Hari ini, esok, dan seterusnya ? MURKA KAU PADANYA !
Dimana selanjutnya keburukan BANTING KURSI MEJA TERBALIK
hari ini, KAU SADAR APA YANG KAU
tak berlanjutkan sampai LAKUKAN !?
seterusnya MURKA BUKAN SOLUSI…
dan, kebaikan kan terus dibawa SABAR ADALAH JAWABNYA
sampai mati…
SISI GELAP mereka terbawa sugestinya
Man… tetaplah ini hanya sebuah Lupa akan kebenaran yang
khayalan kosong dahulu mereka serap
Ketika berjalan dalam Akan keberadaan mereka
kehampaan yang gelap…
Saat itu juga ia muncul dalam Tidak akan pernah ada
kekalutan, seorang pun
Keangkuhan … terabadikan Yang mampu mencegah
dalam ejawantah kosong mereka hadir,
Beberapa sebelumnya tanpa dundang sekalipun
berkata lain Setiap insan yang
mereka seakan ingin rona memilikinya
baik musnah Seorang benar sekalipun…
Tanpa sisa… walau sekecil Tak kan bisa dipungkiri lagi
debu pun keadaan ini
Bagaimana banyak Semua kenistaan menunggu…
diantaranya, Kapan kiamat itu kan tiba
Terseret dalam lembah Sesungguhnya dari dalam diri
bodoh tak berujung manusia
Bukan hanya itu… Pertanyaan konyol tentang surga
Sekali lagi… dan neraka sekalipun, pasti
Betapa tertipunya insan yang terpendam tanpa sengaja
benar, (Saturday, February 24,
2007)

ADAKAH KESEMPATAN
Bilamana suatu kabar
mengisahkan
Jalan suatu kaum melangkah
Jauh tak bertepi
Dalam koyakan bathin
Meskipun sebagaimana yang semuanya menyatu dan
telah diketahui terkadang tak terselasaikan
Bahwasanya waktu adalah ditambah dengan sesuatu yang
sesuatu yang fana membuat terpukul
Namun nyata dalam rasa penyesalan… bahagia…
penyesalannya semuanya
Masih belum cukup tak ada satu pun yang luput dari
waktukah ingatan
Buat seorang hamba beranjhak kembali ke masa
berserah… penuh suka cita
Turut bersimpuh memohon masih belum terlapangkannya
ampun dada kita
Mengapa penyesalan menerima segala hal yang terjadi
hanya ada diakhir? lau… dan bahkan esoknya…
Barukah kesadaran muncul keyakinan yang belum
saat terpukul ? tersalurkan
Kapankah semuanya kan waktu kita kini sebentar lagi
berakhir menghadap sang Maha Kuasa
Rona-rona penuh penyesalan Illahi Rabbi…
Mencari kesempatan kembali ke Hanya sebuah rasa yang
jalan yang benar terpendam
MONDAY , MARCH , 19 2007 Kembali pada-Nya…
Terus… dan terus menggali
BEST MOMENT Dimana letak kebenaran yang
sejenak kita lupakan berlalunya sebenarnya
waktu Dan…
kembali ke masa lalu yang penuh Hanya sesuatu yang mungkin
tanda tanya terjadi
menguak berbagai sisi yang Dari raja siang hingga rembulan
pernah kita alami dating
segala perasaan dan musabab Hidup…
Adalah sesuatu yang harus Terbuai oleh dunia sekali…
disyukuri Mencampakkan segala keadilan
( 20 april 2007 ) dalam hidup
Lantas dalam benakkah jawaban
dari semua itu?
Lenggokan nafsu angkara
IT’S JUST WANNA murka
Merasa sepi… Bercampur dalam sebuah
Merasa gembira dan bahagia… liga…
Santai… sedih dan penuh haru Buyarkan semua cita-cita
pilu yang mulia nan luhur
Meronta… berteriak lagi… berbudi
Hiruk-pikuk jalanan hati Akhir dari sebuah kisah
Menerpa segala urat nadi Anak-anak yang baik dan…
Seluruh bagian tubuh, menyusuri Anggota kejahatan dalam
setiap lekukan otak lingkungan mereka…
Malam yang berganti siang… Jadilah ini sebuah titipan
Belum lagi… akhir
Alunan nada cinta muda-mudi Yang cukup tragis dari
Yang dating silih berganti sebuah kebenaran,
INILAH HIDUP ! keadilan, kejujuran, dan…
(JAYALAKSANA, 01 MEI 2007) semua yang terkait dengan
kebaikan
ALASAN YANG SEBENARNYA Belumlah lagi yang benar, baik,
Semarak langkah menderu bagai dan jaminan atas semuanya itu…
diterpa angin Duniakah ini ?
Sisipan diantara ketidakadilan Kemenangan yang sebenarnya…
dan kewarasan Ataukah awal dari kekalahan
Para pemilik tubuh dari tiap insan terbesar dalam hidup ???
Kembali padanya arti sebuah Dapat diperlukankah semua itu…
kejujuran
Setiap insan yang belum mampu Tersendirilah ia disudut
menjawab loron penuh kedukaan
Alasan dari tiap ocehan belaka Luka yang tak kunjung
burung-burung penuh harap…. padam
( jayalaksana, 09 mei 2007 ) Satu masa pun berlalu
Sang pujangga itu pun lalu
Sang raja hilang…
Hanya kesan manis yang
terkenang
Malam itu sang pujangga terlelap
Gundukan tanah berumput
menemaninya
Ia pun terbuai dalam mimpinya
KENYATAAN PERASAAN Sang raja kini menjadi sang
Satu masa yang terlewati pujangga itu…
Terbelenggu pusaran waktu yang Ia terbawa dalam mimpinya
terus mengikat dulu,… membawa ke masa
Belum lagi semangat membara emas sang dewi
dari dalam hati Sang raja terpahit dalam
Memusat dalam satu hati cintanya
Sang raja malam pun Masa itu teramat lama, seakan
menderu… hidup seribu tahun dalam
Ia terpincang karena penderitaan yang mencekam
dewinya, Dewi baru pun lalu
Bersedihlah ia dalam Sang raja terpesona, ia
kenyataan lupakan sejenak masa
Hancurlah ia dalam lalunya
cintanya yang hilang….. Sang raja kembali
Terbaringlah ia daripada menemukan cintanya
api cintanya yang… apa Kendati…
daya langit tak mendengar
Sang dewi pujaan hanya Senyuman manis awan yang
seorang rakyat jelata… berarak masih belum
( jayalaksana, 16 mei menyejukkan jiwaku yang fana
2007. 15:50:06 ) Entah berada dimana aku saat ini
Didalam batu kah ?
Atau…
DI KALA PAGI Tempat dimana manusia selalu
Mentari belumlah nampak merasakan penderitaan yang
keanggunannya mencekam
Teriknya sesekali menembus Dan terus menghimpit tanpa
dedaunan pernah ingin terlepas…
Sela-sela rumah gubug kosong… Jadi…
Yakni burung-burung kecil Hidupkah aku saat ini… ?
berlarian ( 17 May 2007 )
Mencari biji-bijian yang
bertebaran ARTI CINTA
Ditemani ayam dan anak- Senyawa yang menyatu… itukah
anaknya cinta ?
Sesekali redup dan panas… Rasa saying… itukah cinta ?
Teriknya masih menyisakan Rasa benci yang hilang… itukah
kenangan masa lalu cinta ?
Dimana aku hidup dan Kau kah dewi pujaan yang
menerima kenyataan saat mengerti cinta… ?
itu juga Jadi… mengapa ada cinta… ?
Belum lagi beberapa masa Inikah rasanya cinta… dimana
dimana aku terbengkalai seseorang mampu mengartikan
dalam neraka kesendirian cinta ?
yang serasa mencekik Dimana ia selimuti jiwanya
leherku dengan perasaan sayang lawan
dan sesama jenisnya…
Apakah sang pujangga mengerti Berbarengan dengan labuhan
apa itu cinta…? dusta berkecimpung dengan
Saling melengkapi, itukah arti kejujuran
cinta yang sebenarnya… ? Banyak hal yang terjadi
Mengapa kebencian selalu Banyak sesuatu yang harus
menyelimuti cinta ? ditempuh
Apakah pantas kita tahu apa Belum lagi kebenaran…
artinya cinta ? keburukan…
Mengenalnya… dekat lebih jauh Bercampur jadi satu
Dalam diri setiap insan
Membisikkan tiap-tiap kalbu
Tentang semua yang harus
dijalani
Takdir…
Semua manusia…
Belum cukup mengungkapnya
Bandung, 25 Mei 2007
daripadanya
Jum’at 14 : 29 : 31 WIB
Mengerti semua yang
diinginkannya…
Satu
Menjaganya…
Satu malam… dua malam
Seperti itukah arti dari…
Satu bulan… dua bulan
Sebuah kata bernama cinta… ?
Satu… satu…
( 17 May 2007 )
Tahukah kau sahabatku ?
Satu kemungkinan untuk menang
Takdir
?
Dalam hidup penuh warna
Satu siang… satu pagi
Berarak dengan iringan rona-rona
Satu ku… kau pun Satu
terkuak…
Benarkah ada kesempatan,
Penuh dengan teka-teki
Untuk menjadikan semuanya
lebih baik ?
Perlukah ilmu itu untuk Tak ada logika dan
anak cucu ? keteraturan
Apabila hanya dibumbui Hidup hanya untuk
kebrobokan moral dinikmati
Pentingkah kekayaan ? Hidup tidak untuk disyukuri
Apabila membuat kita Dan satu…
tenggelam Hanya hal bodoh kan
Musnah percuma… dan terkuak
hanya hal fana Satu masa t’lah terlewati
Kau ku pun satu… Satu kau ku pun…
Tak tahu pasti mana arah, Belumlah sampai
mana ruang Dimana kita
Yang mana pahit dan juga Hanya ada dan tiada…
manis Satu…
Meskipun terang membawa Bandung, 23 Mei 2007
senang… Kampong Bojong Asih ;
Satu kau… satu ku pun sama Dayeuh Kolot
Dimana kemungkinan bersatu
ada Believe
Dengan keadaan yang seperti ini I believe, if I wanted…
Dimana ladang… dimana I can do everything for my
gamang success
Satu kau ku pun kan menghilang Inside of my head… all of my
Satu dunia… satu akhirat dreams
Satu menyatu dan berpisah Sebagaimana awan…
Semua berdampingan dan Mereka berarak bak sebuah
bermusuhan mmpi
Dunia baik dan buruk Yang suatu saat menjadi
Satu kau ku pun… kenyataan
Cinta itu butakan satu… Apakah itu sebuah
khayalan… ?
Kepastian yang tertunda ? Tak mampu ku mengelak
Ataukah kenyataan dari cinta…
perasaan ? Tuhan… perkenankan aku
You must known… !!! mencintainya
It just like a treasure island’s Dari panahnyalah aku
Jika kamu percaya… terpaku
Bahwasanya hidup, Indah dirinyalah yang
Bukan hanya sekadar hidup ! renyuhkan aku
Mereka ada… Setiap hela nafasku…
Untuk sebuah keyakinan Adalah cinta untuknya
Bandung, 22 Mei 2007 Senin, 4 June 2007
21 : 15 : 39 WIB 19 : 37 : 45 WIB
Jayalaksana
Terpanah asmara
Keindahan malam yang Perjalanan panjang
melukiskan warnanya Hidup memang sulit
Kilau bintang berkelip yang Segalanya harus direncanakan
menyebut indah dirinya secara proporsional
Dan… segala sesuatu yang lain Tidak boleh menyerah pada
Belumlah setiap senyum lukiskan keradaan
manis lakunya Terus maju dan menang
Segala sesuatu itu Tidak ada rasa lelah
Seakan terus ada padanya Semuanya terasa ringan bagai
Sampai segala pikiran tentang kapas
dirinya… Tiada yang sulit
Tak kabur dari pandangan mata Banyak hal yang dapat
bathinku dikerjakan
Jika memang ini benar Bagaimanapun juga…
Segala hal itu Kita harus pandai meimlih jalan
Semua tentangnya Dimana kita mampu untuk
melangkah
Menderu derap, dan… Harus kita permasalahkan
Semuanya berhasil kita lalui Jayalaksana, 4 June 2007
Tanpa kesulitan… tanpa
halangan… RISAU
Semuanya hanya sebuah mimpi Bila…
Dan… Dan semua…
Masih banyak jalan yang dapat Kembali ke masa dimana
ditempuh kebaikan itu menyertai
Seperti apapun itu Bila…
Kita harus mampu untuk Dan semua…
menyelesaikannya Menjadi sebuah kenangan
Secara singkat… terindah
Dan dalam kata berhasil Namun bila, kita mampu
Kita mengucapkannya… mengerti…
Hidup bukan perkara gampang Semua hal yang pasti terus
Meskipun gamblang terjadi
Dan membuat kita senang Keinginan kita dan kehendak-
Masih banyak perjalanan panjang Nya…
Dimana kita bisa gamang Rasa cinta dari-Nya
Lagi tercengang Dari setiap insane memiliki
Dengan kekalahan perbedaan
Dan kita pun larut dalam Sudut pandang akan anugerah
endapan dosa itu
Dimana kita terus dihantui Tidak ada hal lain lagi
kebodohan Segala itu pun hanya sebuah…
Awan kelam terus menyelimuti Kenyataan pahit
seisi hati kita Hati yang risau
Hanya keyakinan yang bisa… Menyaksikan kenyataan
Menjawab setiap tantangan perasaan
dalam hidup kita Terbelenggu oleh rasa cinta yang
Yang selama ini… mendalam
Tanpa akhir dan arah tertentu Dan terus melangkah ke jaringan
Berupa tanda tanya besar saraf pusat
Apakah semua kan berakhir Dalam sepi, sebuah renungan
indah ? Selalu ada hal yang perlu
Ataukah hnya kembali membuka disadari
lembar hitam masa lalu… ? Patut tuk disyukuri
Jayalaksana, 8 June 2007 Meski sebuah bencana
Ataupun kebahagiaan terindah
Dalam Sepi Semuanya…
Kembali lagi dalam sepi Dalam sepi, sebuah renungan
Menggapai mimpi yang tak Jayalaksana, 15 June 2007
kunjung pasti Hidup
Meski usaha t’rus dijalani Semuanya masih belum berakhir
Dam segala upaya ditempuh Sebagaimana hidup,
Ia kan terus ada sampai akhir
masa
Semuanya masih bisa ditempuh
Sebagaimana hidup,
Ia kan terus mencoba
Mencari solusi terbaik
Dan tunjukkan semua jalan…
Jayalaksana, 15 June 2007
Dalam sepi, sebuah renungan
Terangkat dari kisah kasih abadi Tempat terindah
Yang entah kini menghilang Dalam beberapa hal
ditelan bumi Semua kepastian
Dalam sepi, sebuah renungan Segala ejawantah yang tak
Kenangan yang terpanjang dalam terelakkan
sejarah peradaban dunia Hingga keadaan menjemput
Menikam setiap ulu hati perasaan
Membisikkan setiap kalbu Membawa cinta dalam insan
Terjerambab ke jurang terdalam Emang bener !
Sayang dan rindu yang menyatu Ulangan susah… enggak
Meyimpulkan hal belajar
Tempat terindah yang kumiliki Gampang… nyepelein
Menyimpan semuanya Apa ? kecil, tinggal make
Dalam cinta dan kesuciannya satu mata aja
Jayalaksana, 22 Juni 2007 Tenang… Tanya aja ama si
Nyontek jenius
Suasana sepi ini sunyi Eh… bawa aja di kolong
Sekumpulan siswa duduk rapih Nyontek yu… ( Yu… banget
Menghadapi dua kertas, !)
memegang satu alat tulis Duduknya rapih
“lagi-lagi ulangan…” Pengawasnya cocok, killer tau !
“Hal biasa, mungkin… Sstt… si botak matanya tajam
Sssttt… diam ! Jangan berisik ! But, jangan kuatir
Dengan lirikan tajam sang Caranya gampang deh, duduk
guru rapih and pura-pura pusing
Uh… terasa didalam jeruji Gampang khan ?
besi Sudah jangan munafik
Beginikah nasib kita kalau memang sukar
Ulangan makanan utama, Jangan pura-pura pinter
PR makanan sehari-hari ! deh !
So what gitu ! Don’t worry be a happy
Eh… diam, jangan ribut ! Ulangan… gampang
Nomor lima apaan coy… Nyontek aja selesai…
Belum tahu, susah ! Urusan nanti… santai…
Eh… essai nomor tiga nggak Oke !
ngerti Karangampel, 2 april 2006
Sstt, jangan sampai ketahuan… 21 : 59 WIB
Tenang… gue ada kuncinya loh
Ya… gitu deh, hal biasa Almamater tua
Di sekolah ini… seribu delapan Yang tertinggal di gedung
puluh hari menanti ini
Yang tak kunjung pasti Hanya kenangan…
Rayuan, cemoohan, iri, dengki kenangan yang tidak akan
kami t’lah dapati pernah hilang
Sambil mencucurkan keringat- Sekarang teman-teman harus
keringat harapan masa depan tahu
Kini, kami akan meninggalkan Seribu delapan puluh hari akan
gedung ini menjelang
Bersama semua kenangan yang Mari lupakan masalah terdahulu
tak terlupakan Ingat masa depan… kian panas
Pagi, siang, sore dan bahkan Maafkan kami, izinkan kami
malam hari Bantulah kami melangkahi jalan
Kami selalu memikirkan terjal ini
almamater tua ini Bapak, ibu guru, adik-adik kelas
Waktu kami habiskan untuk tercinta
keharuman almamater tua ini Hari ini… kami mau undur diri
Kami mau berkata apa ? Dengan tujuan yang belum pasti
Sekarang kaulah yang Kami masih sayang, masih
harus berkata cinta…
Untuk menjaga sekolah… Masih manis berada di sekolah ini
Menjaga kepala sekolah… Kenang-kenanglah kami
Menjaga wakil kepala Selama hayat, kami
sekolah… bersumpah !
Dan menjaga semua guru Masih setia kepada
yang t’lah membimbing almamater tua ini
kami Karangampel, 2 april 2006
Tiada hari yang kami lewati 21 : 03 WIB
Untuk lepas dari sekolah ini
Tapi… kami sekarang Tempo tinggi
harus pergi Berlari-lari, mengejar harapan
Cepat berlari mengejar impian ITB kan kudapati
Menggapai seluruh asa UNPAD kan kujelajahi
Dalam suasana keheningan UI kan ku tapakkan kaki diatas
malam tanahnya
Berlari-lari, tanpa terhenti UGM kan ku raih cita-cita
Terasa lemas otot sehat diatasnya
badan Ku akan terus ukir prestasi
Dalam tempo tinggi jalani Dalam tempo tinggi, aku
hari bersumpah !
Buyarkan seluruh angan Aku berjanji ! demi baktiku
Mengusung satu impian pada orang tuaku
Mencari satu bintang Demi cintaku pada agama
Menjadi sang jawara Kan ku raih cita-cita…
Kuberlari dalam tempo Walaupun harus mati di
tinggi negeri China
Keringat mengucur deras Karangampel, 2 april 2006
tak kuhiraukan
Satu impian yang
terpendam
Ku akan terus berlari dan Refleksi
berlari Cermin dari segala bentuk
Seperti “Marathon” dari Mengembangkan sejuta harap
Yunani dan piker
Ku akan terus dalam tempo Segala ejawantah dan kekeliruan
tinggi Menapaki setiap jejak langkah
Tinggalkan rasa cinta yang jiwa-jiwa manusia
terpendam Telusuri setiap detik langkahnya
Ku akan terus berlari, dan berlari Hingga temukan satu hal terbaik
Membawa satu harapan Terikrar oleh lidah tak bertulang
Satu tumpuan pada buku ini Satu masa yang berlalu
Satu impian yang tak pasti
Tercermin satu kedamaian Hidup sendiri juga bukan karena
khayal mandiri
Dipenuhi tonggak-tonggak Kesendirian juga merupakan awal
kebusukan hati suatu keberhasilan
Memberi setiap kalbu Manusia memang tidak mampu
segala rasa hidup sendiri
Langkah yang tak berarti Tapi kesendirian memang
Membawa jiwa pada diperlukan oleh setiap manusia di
keheningan bumi
Malam tak bertepi dan Kesendirian bukan hanya diam
siang tak berujung Kesendiran itu dinamis
Jayalaksana, 26 July Kesendirian adalah berfikir
2007 Kesendirian ingin hidup maju
Kesendirian bukan karena
Life alone dikuculkan
Bagi awan, langit adalah Kesendirian adalah…
tempat bersandar Mengingat bahwasanya Allah
Tapi tidak bagi sang selalu melihat segala sesuatu
mentari yang kita kerjakan
Bagi musafir, jalanan Merenung segala tindak-tanduk
adalah tempat untuk hidup yang t’lah kita lekukan selama ini
Tapi tidak bagi orang yang Hanya dengan kesendirian kita
lalu-lalang bisa tahu jati diri kita yang
Kehidupan tak hanya sebenarnya
terbatas pada suatu Jatinangor, 15 August 2007
tempat
Ia meluas sampai diufuk Untuk para JIHAD
sana Saudara maafkan aku yang
Tak tertembok oleh apapun termenung
Hidup sendiri bukan sebuah Bukan aku tak mau membantu
cobaan Tapi apakah dayaku
AKU LIHAT,AKU DENGAR Dan ilmu kan sirna hanya karena
Ribuan orang mati di Afganistan uang...
Ribuan orang kehilangan Manusia hanya mampu
keluarganya meniru
Ribuan orang pasrah padanya Tak ada keyakinan dalam
ALLAH SWT dirinya bahwasanya ia bisa
Kau selalu kudo’akan Bahwasanya mereka
Berjihatlah hingga titik darah mampu untuk melakukannya
habis Hidup yang ada tak
Perang ya perang digunakan tuk kemajuan
Itu yang orang kafir senang Hanya omongan da celaan
saudaraku yang terus maju
Ingatlah penguasa illahi hanya Hanya hinaan disisipi
ALLAH semata pujian yang terus berkoar
Dan kuingatkan untukmu Namun hanya secuil
Teriakkanlah selalu ALLAH hu harapan untuk menjadi lebih
AKBAR baik
Bandung, ... 2007 Manusia seakan lupa akan dirinya
Terlena akan kehebatan yang tak
Be Yourself ia miliki
Manusia hanya mampu untuk Sibuk mendengki dan hasud
ikhtiar Hidup ini seakan hilang
Dan hanya Allah sumber segala Berdiri diantaranya manusia-
rahmat dan takdir manusia congkak
Hidup pun hanya untuk Sementara yang hina makin
sementara ditindas
Dan kemenangan akan segera Lantas, manusia seperti apa yang
digantukan oleh kekalahan berhak hidup di dunia ini ?
mutlak Adakah kesempatan bagi setiap
Kebaikan akan pupus oleh generasi menunjukkan,
kejahatan bahwasanya mereka mampu ???
Bandung, 12 apr. 08 Manusia paham akan
kematian
Namun mereka tak tahu
kapan datangnya
Manusia memiliki perasaan
Namun mereka terkecoh
karenanya
Kesempatan hanya datang sekali
Namun keberhasilan dapat
berulang kali
Kesempatan dapat dihilangkan
Namun kedatangannya tak dapat
diduga
Bola itu bundar
Kesempatan Yang kalah pasti menang, yang
Nobody know’s about possibility menang pasti akan menerima
Future... tomorrow... next hour... kekalahan
But every body can changing Yang hidup pasti akan mati
their life way Dan yang mati akan dibangkitkan
Life it’s so complicated kembali
However, enjoy your life Dan bahwasanya hidup hanya
Hidup dipenuhi berbagai macam sekali
masalah Tapi kesempatan untuk menjadi
Hidup penuh makna lebih baik...
Hidup sarat akan takdir Tidak cukup sekali
Hidup adalah sebuah jalan Perpustakaan FMIPA UNPAD, 21
Manusia mengerti akan Mei 2008
takdir
Namun mereka tak mampu Manusia
mengetahuinya How to be a winner ?
How to be a succes ?
How to get more and more ? Dan kekalahan tak bisa
Manusia memiliki segudang terelakkan
alasan Kita hanya panya punya dua
Meski terkadang mereka jalan
lupa Dan pilihan terkadang
Manusia punya segudang menyesatkan
cerita Kanan maupun kiri atau lurus
Meski terkadang sekalipun
kebohongan selalu ada Dua jalan hanya sebuah petunjuk
Manusia memiliki banyak Kita punya akal dan pikiran
keinginan Dan kehancuran pasti akan
Meski terkadang membuat datang
mereka bodoh dan lupa Kita punya hati
Manusia memiliki cinta dan Dan keinginan tak mampu diraih
kasih sayang Kita hanya bisa memilih
Meski mereka terbutakan Dan jalan yang ditempuh adalah
karenanya takdir
Manusia memiliki perasaan Dan takdir takkan kembali
Meski terkadang berulang
terjerumus kedalamnya Dan masa kan terus bergulir
Manusia adalah manusia Bandung, 20 Mei 2008
Meski suka dan duka selalu
ada Hidup bak sebuah anak panah
Bandung, 20 Mei 2008 Ia siap dilepas dari busurnya
Dan kerah manapun ia kan
Jalan terarah
Kita tak meiliki kekuatan Seluruh penjuru mata angin
Dan keberhasilan takkan selalu Dan seluruh ketelitian yang
datang bibuat
Kita memiliki kemungkinan Bagaimanapun hidup adalah
sebuah muslihat
Dimana setiap langkah adalah Betapa pentingnya arti sebuah
kerugian kebenaran
Disepanjang jalan adalah lubang Dan...
Yang siap menjerumuskan setiap Dalam hidup...
hati dan pikiran Itulah kenyataan yang sulit
Perasaan amatlah sulit didapat
Namun rasa takut mesti Dan sulit diterima
dikalahkan Jatinangor, 21 Februari 2008
Kemenangan pasti akan datang Hidup itu dipenuhi dengan
Tapi kegagalan tak perlu ditangisi kejutan
Hidup adalah ujian Dan dipastikan...
Bagaimanapun juga, hadapilah Kita tak tahu masa depan
semuanya Siapapun orangnya...
Hidup adalah kebahagiaan Tak kan mampu memahami
Bagaimanapun juga, syukurilah waktu
nikmat-Nya Taidak ada yang berarti
Hidup adalah hidup Dan tanpa jawaban
Bagaimanapu juga, maknailah Masa depan adalah misteri
setiap detiknya No one known about future
Kita pasti mati It’s impossible...
Bagaimanapun juga, persiapkan Jatinangor, 27 Februari 2008
semuanya
Geo-Unpad, 12 Mei 2008 Hidup penuh warna
Beragam suka cita..
Hidup ini tidaklah sulit Namun dibalik semua itu
Namun kebanyakan… Segala duka kan muncul
Beberapa diantaranya mudah Kita tak tahu…
Dan kenyataan yang terjadi Kapan takdir menjelang
Menyulitkan setiap insan untuk Jatinangor, 12 Maret 2008
berfikir ( Teruntuk Adikku Tercinta...)
Bila hati t’lah yakin
Bila perasaan adalah mantap Dan bahwasanya hidup adalah
Maka lakukanlah yang terbaik sementara
Bila cinta hadir Bersama dengan sebuah warna
Bila kasih sayang ada Tertanam dalam setiap diri
Maka sambutlah dengan manusia
suka cita Dan bagaimanapun
Bila duka meradang Pesona itu kan segera pudar
Bila sakit menyesakkan Berganti dengan siklus yang baru
Maka bersabarlah Serta berawal dan berakhir
Dimana ada kemauan Warna yang dulu sudah tak
Maka disitu ada jalan kembali
Dimana ada kesempatan Kini hanya sia-sia
Maka disitu ada halangan Dan muncul rona baru yang lain
yang melintang Hari berganti seakan dipenuhi
Jangan pernah ragu akan cinta kenangan
Karena ia alami Namun semua itu kan sirna oleh
Karena ia adalah pemberian-Nya waktu
Pahamilah kasih sayang Dan kembali menerawang alam
Sebagaimana ia memahamimu pikiran
Namun... Segalanya kan tertanam dalam
Jangan pernah terbutakan hati
karenanya Dan hilang ditelan waktu
Karena cinta bisa menjadi hawa Kembali berganti dengan siklus
nafsu yang baru
Dan nafsu adalah syaitan Dan terus berulang
Dan syaitan membenci kesucian Semangat pasti kan terus
dari cinta berkobar
Bandung, 20 Mei 2008 Lalu padam tak tersisa
Semua pasti kan berubah
Mukaddimah Meski waktu tak mengatakannya
Jatinangor, 8 April 2008
Yakin itu adalah bagian dari hati
Sebuah Arti tiap insan
Banyak arti tentang hidup Ia bersama pemikiran, ideologi
Namun sedikit orang yang Ia adalah penunjuk bagi arah
mampu menjawabnya manusia
Teman memang memiiki arti Meski terkadang keraguan hadir
Namun sulit menjelaskan Hidup tanpa takdir bagai rumah
kehadirannya tak bertuan
Ketika masa berjalan Ia tak ada tujuan
Dan berlalu seiring waktu Ia akan mudah ditelan masa
Ketika kebangkitan Tanpa ada kebenaran,
Kemudian kehancuran menerpa kebahagiaan, penyesalan dan
sebuah kekuasaan antah-berantah
Tak satupun arti dari mereka Semua memiliki makna
Terdengar dengan baik dan nyata Semua berarti bagi yang lainnya
Hanya pujian dan cemoohan Meski kita tak tahu apa yang kan
yang berlalu terjadi nanti
Hidup memang penuh makna Jurusan Teknik Geologi FMIPA
Sangat sulit dimengerti hadirnya UNPAD
7 Desember 2007 23 Oktober 2007

Adalah SHALL WE... ?


Suasana itu berubah tanpa sebab HIDUP ITU PENUH APAPUN
Berjalan tanpa arah dan hilang Tanpa disadari ia sirna begitu
tanpa sebab saja
Kepastian itu akan datang Tapi tanpa ditunggu ia hadir
dengan sendirinya ditengah-tengah kita
Tanpa kenyataan meski hasil kan Menyerukan segala ejawantah
terjadi Segala maca rasa menyatu
Dunia dan kehampaan ada Membaur dalam jiwa dan raga
Meski manusia sadar ia tak abadi Rupa nan semua pengiringnya
Hadir dalam setiap lubuk hati Mengabdi... berbakti...
insan Untuk kini dan nanti...
Ia bisikkan... ia teriakkan... Adakah kita,
Ia katakan... ia diamkan... Berada dalam golongan
Semua berlalu tanpa sebab segelintir itu?
Dengan meninggalkan beberapa Karangampel, 11
tanda tanya Oktober 2007
Tertanam semua dalam
tiap-tiap jiwa KESUCIAN SEBUAH HATI
Segala akal yang penuh Bahwasanya hati tak bisa
dengan dusta dibohongi
Namun kaya akan ilmu Memang benar...
Segala hati yang penuh Hati adalah crminan jiwa
dengan benci Juga benar...
Namun kaya akan cinta Hati dapat terkotori
Segala penyatu yang Namun dapat pula
penuh dengan pemecah dibersihkan
Namun... tak seorangpun Hati orang siapa yang tahu
yakin Namun hati sendiri tak bisa
Ia miliki segala yang ia dobohongi
inginkan Ia selalu memancarkan
Tanpa rasa syukur keinginan
secuilpun pada-Nya Baik maupun buruk...
Ia buang segala Ia sulit untuk diterka
keberadaan-Nya Maski terkadang manusia
Hanya utuk dunia yang mampu tuk menahan
sementara semua keinginannya
Namun... masih ada Perasaan hati amatlah
segelintir jiwa dalam
Dengan segala Dan kita terkecoh olehnya
kekuatannya
Kita tak tahu apa yang ia orang-orang dibelahan
katakan bumi sana
Dan bagaimanapun juga Ketika rudal-rudal dan
Hati itu suci peluru dilesakkan zionis
Dan manusia takkan yang tak
mampu untuk berperikemanusiaan
membuatnya Pagi yang indah ini tak
Tak seorangpun... mampu mereka rasakan
Jatinangor, 27 Mei 2008 kembali
Setelah ketegangan mulai
THRUSTWORTHY menyeruak dan merobek
Nyanyian burung-burung kecil perdamaian yang telah
pagi ini sungguh menyejukkan diusung
hati Jiwa-jiwa syuhada yang
Diiringi sejuknya udara pagi yang telah tenang di alam sana
senantiasa menghangatkan Ruh leluhur yang telah
suasana membangun bangsa itu kini
Dibalik bambu-bambu itu merintih
terdengar kembali kicau burung Dari alam sana seakan
yang dapat membuat orang ingin berteriak untuk
tersenyum kembali dihidupkan oleh-
Mentari masih belum Nya
memancarkan sinarnya Ketika semua orang percaya
Kilaunya yang tertutup awan akan kedamaian
masih bisa memberikan harapan Akankah pagi yang indah ini
baru dapat dirasakan oleh seluruh
Bagi setiap insan dan makhluk penduduk di seluruh belahan
ciptaan-Nya yang lain bumi ini?
Namun berbeda pula Ataukah mereka seakan
dengan yang dialami menunggu maut yang siap
mengantarkan mereka untuk Hingga semua manusia sulit
segera menghadap-Nya? untuk mengartikannya
Apakah kemenangan Ketika harapan dan kemenangan
diselesaikan oleh misil, rudal dan itu hadir
peluru...? Seketika itu pula keberadaannya
Ataukah diteriakkan dengan menghilang oleh tangan-tangan
kalimat Lailahaillallah... kotor yang dihasut oleh godaan
Allahuakbar...!!??? syetan yang terkutuk
Segeran, 30 Januari 2009 Ketika para pemimpin duduk
santai diatas meja sidangnya

Antara kepercayaan, Maka saat itu pula rakyat


menebak-nebak korupsi apa
perdamaian kebenaran
yang hendak dilakukan oleh
dan kasih sayang mereka
Ketika manusia hanya mampu Ketika umat muslim berkumpul
untuk bicara dalam majelis ta’lim
Lidah yang tak bertulang ini Maka ketika itu pula lidah-lidah
seakan terus mengucapkan kata- busuk mengucapkan keburukan
kata indah tentang mereka
Ketika segala harapan itu Hidup yang adil ini harus
menghilang dianggap menjadi ketidakadilan
Akankah kesempatan untuk ketika masyarakatnya hanya
menjadi pemenang hadir dalam menginginkan materi, pangkat
setiap diri manusia yang terus dan lain sebagainya
meratap Sementara disudut yang lain para
Ketika kedamaian sulit untuk peminta-minta dan anak-anak
direalisasikan yang terlantar terus meringis
Masihkah perang dijadikan alsan sambil menahan lapar bersama
untuk menyelesaikan semuanya nenek-nenek yang tertidur diatas
Hidup penuh arti dan sarat sarungnya yang sangat lusuh
makna
Ketika kepercayaan berubah Ketika semua masyarakat tak
menjadi kebusukan hati yang lagi percaya dengan janji-janji
terbawa oleh hawa nafsu palsu
Akankah selamanya hidup adalah Akankah keyakinan tentang
perjuangan untuk mengalahkan hidup hanya milik segelintir
sisi buruk dari tiap-tiap manusia manusia yang sadar saja
Lantas apakah yang perlu Ataukah ada sebagian dari
dilakukan oleh kaum yang baik mereka yang menyadari bahwa
Dan akhirnya terpecah menjadi kebenaran adalah hal tersulit
beberapa keyakinan yang yang apabila terjadi akan
terkadang membawa perbedaan membawa perdamaian,
pendapat ketentraman dalam hidup
Dan ditengah perbedaan Lantas dimana keberadaan
pendapat itu terdapat cahaya pembawa berita baik tersebut
yang siap membawa mereka Ketika semua orang sibuk
kedalam surga-Nya dengan kegiatan masing-masing
Tapi apakah malah sisi buruk dari dan tak mau mendengar nasihat
hasil amaln yang akhirnya untuk berbuat baik
mereka peroleh Apakah perlu Allah memberikan
Hidup sulit untuk diyakini adzab bagi setiap kaum-Nya agar
Meski pada kenyataanya kita sadar
semua hidup sebagai manusia Haruskah tudingan-tudingan
dengan berbagai tipe dan salah itu dihilangkan dalam
karakter keadaan seperti ini
Namun akankah perbedaan Dimanakah sebenarnya
menjadi hal yang selalu diungkit kepercayaan yang diusung oleh
dalam pembicaraan tiap-tiap manusia yang berjanji
Apakh harus disamaratakan Apakah kita harus percaya pada
ataukah yang lain sesuatu yang abstrak
Lantas dimana kebikajakn yang Ataukah dari keabstrakan itulah
seharusnya diambil yang membuat kita yakin bahwa
Allah telah meunjukkan jalan
yang terbaik untuk kita semua
Disaat para orang tua sudah tak
mampu berkutik lagi
Dimanakah para pemuda yang
siap menggantikan mereka,
mengusung cita-cita proklamasi
64 tahun silam
Dimanakah para pemuda yang
siap mengusung dakwah
Rasulullah dan para sahabatnya
Yang siap mengantarkan yang
lain menuju cahaya-Nya yang tak
berakhir
Ketika kepercayaan, perdamaian,
kebenaran dan kasih sayang
tercipta
Apakah sudah saatnya kiamat
tiba
Jatinangor, 4 April 2009

Anda mungkin juga menyukai