Inti
Inti adalah sumber utama energi Matahari dan tersusun atas dua sifat yang
menciptakan kondisi reaksi nuklir terjadi. Inti Matahari tersusun atas atom proton,
elektron dan neutron. Proton merupakan atom bermuatan positif, Elektron bermuatan
negatif dan neutron atom netral. Bahan-bahan tersebut sering disebut inti plasma
Matahari. Kombinasi gerak atom-atom tadi menghasilkan reaksi fusi nuklir yang
menyediakan energi untuk Matahari.
2. Zona Radiasi
Wilayah ini merupakan wilayah diluar inti matahari yang berfungsi
mentransformasikan energi dari inti matahari ke segala penjuru permukaan matahari.
Pada zona radiasi ini suhu turun sedikit dibanding inti. Di zona ini energi matahari
disebarkan secara acak ke segala arah dari atom ke atom. Dibutuhkan 170 ribu tahun
agar energi yang dilepaskan dalam inti matahari dapat mencapai zona radiasi.
3. Zona Konveksi
Pada bagian ini panas matahari melakukan mekanisme baru untuk mencapai
permukaan matahari. Mekanisme baru diperlukan karena di luar zona radiasi suhu
turun drastis yaitu hanya sekitar 2 juta derajat Kelvin dibanding di zona radiasi yang
mencapai 5 juta derajat Kelvin. Di Zona ini energi panas matahari akan ditransferkan
lebih cepat dibanding zona radiasi.
4. Fotosfer
Lapisan ini merupakan permukaan Matahari yang dapat kita lihat dengan bantuan
teleskop atau filter matahari. Suhu fotosfer sekitar 5.800 derajat Kelvin. Sebagian
besar cahaya matahari yang diterima Bumi adalah energi yang dihasilkan dari
Fotosfer. Cahaya matahari dari fotosfer hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk
mencapai Bumi.
5. Sunspot/Bintik Matahari
Bintik matahari seringkali terlihat dari teleskop sebagai titik putih hitam yang kadang
menghilang. Bintik matahari merupakan daerah yang suhunya lebih rendah dari
fotosfer yaitu sekitar 2800 derajat Kelvin. Bintik hitam hanya terjadi dalam beberapa
saat bisa satu hari, dua hari atau maksimal 11 bulan.
6. Kromosfer
Kromosfer berada di atas lapisan fotosfer dengan tebal sekitar 2.000 meter. Dalam
kromosfer energi terus disebarkan dengan radiasi dan warna yang dipancarkan
cenderung kemerahan.
7. Zona Transisi
Zona transisi memiliki ketebalan hanya sekitar 100 km dengan suhu yang cenderung
naik drastis hingga mencapai 2 juta derajat Kelvin. Para peneliti masih belum
mengerti mengapa suhu matahari cenderung meningkat di luar permukaan inti.
8. Korona
Korona adalah lapisan terluar matahari dan dapat terlihat seperti mahkota dalam
gerhana matahari. Partikel korona dapat mencapai orbit bumi dan mengganggu
kehidupan di bumi. Korona sangat tipis dan terlihat samar dalam gerhana matahari.
reaksi kimia
reaksi kimia
Sebelum melakukan perhitungan Stoikiometri, persamaan reaksi yang kita miliki harus
disetarakan terlebih dahulu.
2Na(s)+HCl(aq)2NaCl(aq)+H2(g)
Persamaan reaksi kimia itu seperti resep pada reaksi, sehingga menunjukkan semua yang
berhubungan dengan reaksi yang terjadi, baik itu ion, unsur, senyawa, reaktan ataupun produk.
Semuanya.
Kemudian seperti halnya pada resep, terdapat proporsi pada persamaan tersebut yang
ditunjukkan dalam angka-angka di depan rumus molekul tersebut.
Jika diperhatikan lagi, maka jumlah atom H pada reaktan(kiri) belum sama dengan jumlah atom
H pada produk(kanan). Maka reaksi ini perlu disetarakan. Penyetaraan reaksi kimia harus
memenuhi beberapa hukum materi.
Hukum Kekekalan Massa
Hukum Kekelan Massa : Massa produk sama dengan massa reaktan
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Hukum Perbandingan Tetap : Senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur kimia dengan
perbandingan massa unsur yang tetap sama.
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Hukum Perbandingan Berganda : Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka
perbandingan berat unsur tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana
Jadi dari persmaaan:
2Na(s)+2HCl(aq)2NaCl(aq)+H2(g)
Kita dapat mengetahui bahwa 2 mol HCL bereaksi dengan 2 mol Na untuk membentuk 2 mol
NaCl dan 1 mol H2. Dengan penyetaraan reaksi ini, maka dapat diketahui kuantitas dari setiap zat
yang terlibat dalam reaksi.
Oleh karena itulah penyetaraan reaksi ini sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan
stoikiometri.
Contoh:
Timbal(IV) Hidroksida bereaksi dengan Asam Sulfat, dengan reaksi sebagai berikkut:
Pb(OH)4+H2SO4Pb(SO4)2+H2O
Jika kita lihat baik baik:
Unsur
Pb
O
H
S
Reaktan
(jumlah mol)
1
8
6
1
Product
(jumlah mol)
1
9
2
2
Maka persamaan ini belum setara. Oleh karenanya kita perlu menyetarakan persamaan ini. Pada
reaktan-nya terdapat 16 atom, namun pada produk-nya hanya terdapat 14 atom. Persamaan ini
perlu penambahan koefisien sehingga jumlah atom unsur-unsurnya sama.
Di depan H2SO4 perlu ditambahkan koefisien 2 seehingga jumlah atom sulfurnya sesuai,
kemudian di depan H2O perlu penambahan koefisien 4 agar jumlah atom oksigennya tepat.
Maka reaksi yang setara ialah:
Pb(OH)4+2H2SO4Pb(SO4)2+4H2O
Unsur
Pb
O
H
S
Reaktan
(jumlah mol)
1
12
8
2
Product
(jumlah mol)
1
12
8
2
Kondisi dimana persamaan reaksi telah setara ialah ketika memenuhi dua kriteria berikut:
1. Jumlah atom dari tiap unsur pada bagian kiri dan kanan persamaan telah sama.
2. Jumlah ion pada bagian kiri dan kanan telah sama.(menggunakan penyetaraan reaksi
redox)
Dalam stoikiometri, suatu persamaan kimia yang setara memberikan informasi untuk
membandingkan setiap elemen dalam reaksi berdasarkan faktor stoikiometri. Faktor stoikiometri
merupakan rasio dari mol setiap senyawa/zat yang bereaksi.
Dalam kehidupan nyata, seperti ini contohnya:
Untuk membuat secangkir kopi yang nikmat, diperlukan resep yaitu 9 cube gula dengan 3
sendok kopi.
Massa Molar
Sebelum melakukan perhitungan stoikiometri, kita perlu mengetahui apa itu massa molar. Massa
molar merupakan rasio antara massa dan mol dari suatu atom.
Untuk mengetahui Massa Molar suatu unsur maka kita hanya perlu membacanya di tabel
periodik unsur. Sedangkan untuk mengetahui Massa Molar senyawa kita perlu menghitungnya
berdasarkan rumus molekul senyawa tersebut.
Contoh soalnya:
Tentukan Massa Molar dari H2O?
Jawaban: 2(1.00794g/mol) + 1(15.9994g/mol) = 18.01528g/mol
Massa molar dari Hidrogen ialah 1.00794g/mol dikalikan 2 karena terdapat dua atom hidrogen
dalam satu senyawa air. Kemudian ditambahkan massa molar dari Oksigen.
Massa Molar yang diperoleh dapat digunakan untuk menghitung mol suatu senyawa. Jika ada
yang belum memahami mengenai mol silahkan buka wikipedia tentang pengertian mol.
C3H8+O2H2O+CO2
Jika 200 g propana yang terbakar, maka berapakah jumlah H2O yang terbentuk?
Jawab:
Pertama: Setarakan persamaan reaksinya!
C3H8+5O24H2O+3CO2
Kedua: Hitung mol C3H8!
mol=m/Mr -> mol= 200 g/ 44 g/mol ->mol= 4.54 mol
Ketiga: Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1 (*berdasar perbandingan koefisien pada persamaan
reaksinya)
Kempat: Hitung mol H2O dengan perbandingan
mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4 = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol
Kelima : Konversi dari mol ke gram.
mol= m/Mr -> m= mol x Mr -> m= 18.18 mol x 18 = 327.27 gram.
Saturnus adalah dunia gas raksasa yang diselimuti atmosfir hydrogen dan awan es
ammonia dan air yang menurut para ilmuwan melayang diatas samudra hidrogen
cair metalik yang meliputi seluruh planet.
Cincin tersebut terutama terbuat dari air es
Saturnus berwarna biru disebabkan oleh "Rayleigh scattering". Yaitu penghamburan
cahaya oleh pertikel-partikel yang ukurannya lebih kecil daripada panjang
gelombang.
Neptunus berwarna biru karena atmosfernya mengandung metana yang menyerap
sebagian besar spektrum cahaya merah.
Bumi berwarna biru karena sebagian permukaannya ditutupi oleh air laut. Air
menyeram sebagian besar spektrum cahaya merah. Partikel air juga
menghamburkan spektrum cahaya biru.
Struktur Uranus
Uranus berwarna biru kehijauan karena adanya metana (CH4) di permukaan Uranus.Metana
memantulkan cahaya biru dan sedikit cahaya hijau,namun metana tidak terkandung dalam
jumlah yang besar di Uranus.