Anda di halaman 1dari 1

Kredit produksi dan konsumsi

Satu hal yang menyulitkan lembaga-lembaga pengkreditan dal rangka membantu


petani adalah sifat dan hakikat dari pertanian yang subsistem atau setengah
subsistem yang masihmerupakan sebagian besar usahatani di Indonesia.
Sebagaimana sudah diuraikan dalam pertanian subsisten kegiatan produksi petani
bercampur dengan kegiatan konsumsi. Hasil kegiatan produksi petani bercampur
dengan kegiatan produksi. Hasil-hasil produksi pertanian dibagi untuk konsumsi dan
untuk pasar. Tidak jarang bagian produksi yang dijual ke pasar merupakan proporsi
yang kecil saja. Kalau produksi pertanian sebagian besar hanya untuk konsumsi
maka tentunya secara logis sukar untuk memenuhi criteria, bahwa kredit yang
diberikan harus digunakan untuk tujuan produktif. Memang ada kemungkinan
definisi produktif dan konsumtif itu sendiri tidak begitu saja diterapkan pada
pertanian indonesia yang sifatnya subsistem. Kaslan Tohir menyarankan bahwa
sebaiknya tidak perlu diadakan antara kredit produksi dan kredit konsumen.

Anda mungkin juga menyukai