Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahapan metabolik yaitu glikolisis, siklus
krebs, rantai transport electron dan fosforilasi oksidatif (gambar 4). Dua tahapan yang
pertama, glikolisis dan siklus krebs merupakan jalur katabolic yang menguraikan glukosa
dan bahan bakar organik lainnya. p
Gambar 4. Gambaran umum dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP digunakan sebagai
sumber energi bagi seluruh hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam
makanan menjadi energi bebas yang ditimbun aktivitas hidup yang memerlukan energi.
Menurut Campbell et al. (2002), aktivitas hidup yang memerlukan energi antara lain,
kerja mekanis (kontraktil dan motilitas), transpor aktif (mengangkut molekul zat atau ion
yang melawan gradien konsentrasi zat), produksi panas (bagi tubuh burung dan hewan
menyusui). Namun, selain ketiga tujuan tersebut, energi dibutuhkan oleh tubuh untuk
respirasi seluler pada eukarioti. Sumber: Pearson education
inc.
Pada langkah ketiga respirasi, rantai transport elektron menerima elektron dari produk
hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut dan melewatkan electron ini dari
satu molekul ke molekul yang lain. pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan
ion hydrogen dan oksigen melekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas dari
rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk dan digunakan oleh mitokondria untuk
membuat ATP. Modus sintesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena digerakkan
oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan oksigen.
Selama respirasi seluler, pemanenan energi makanan untuk sintesis ATP jika satu
molekul glukosa terurai secara sempurna maka fosforilasi tingkat substrat menghasilkan
4 ATP dan fosforilasi oksidatif menghasilkan 34 ATP. Proses oksidasi satu molekul
glukosa dapat memanen energi sebanyak 38 ATP. Sementara itu, dalam oksidasi
sempurna satu molekul glukosa melepaskan 686 kkal (DG = -686 kkal/mol), dan
fosforilasi ADP menjadi ATP menyimpan sedikitnya 7,3 kkal per mol ATP. Oleh karena
itu, efisiensi respirasi adalah 7,3 kali 38 dibagi 686, atau kira-kira 40%. Sedangkan sisa
energi simpanan hilang sebagai panas untuk mempertahankan suhu tubuh, dan
menghamburkan sisanya melalui keringat dan mekanisme pendinginan lainnya
(Campbell et al., 2002)
• Saluran pernafasan (nasal passage), di mana udara dilembabkan dan tempat deria
bau berfungsi.
• Farinks, kawasan umum di belakang mulut di mana udara, makanan dan air lalu
• Larinks, atau peti suara
• Trakea, saluran udara yang bersambung kepada bronchi
• Tiub bronkus, yang membawa udara dari dan kepada paru-paru
• Bronkiol, cabang bronkus yang menyebarkan udara ke alveoli
• Alveolus, kantung akhir di mana berlaku pertukaran gas.
Alveolus dan bronkiol membentuk paru-paru. Udara bergerak keluar masuk dari paru-
paru oleh pergerakan sangkar kerangka (rib cage) dan diafragma, yang mengembangkan
paru-paru untuk menarik udara masuk dan mengempiskan paru-paru untuk menolak
udara keluar. Model bagaimana paru-paru berfungsi boleh dibina dengan menggunakan
jar loceng.
• Isipadu pasang surut (tidal volume) (TV): isipadu udara pernafasan biasa
seseorang itu.
• Isipadu pernafasan simpanan (inspiratory reserve volume) (IRV): isipadu
maksima udara yang boleh disedut, tambahan kepada isipadu sedutan biasa.
• Isipadu simpanan hembusan (expiratory reserve volume) (ERV): isipadu maksima
udara yang boleh dihembus, tambahan kepada isipadu hembusan biasa.
• Isipadu baki (residual volume) (RV): jumlah udara yang tinggal di dalam paru-
paru dan tidak dapat disingkirkan (Isipadu udara yang kekal dalam paru-paru
selepas hembusan maksima).
Dari isipadu ini, beberapa kapasiti penting juga boleh dikira:
Transport CO2:
- Berikatan dengan Hb (30%) membentuk Carbaminohemoglobin
- Larut dalam plasma
- Berikatan dengan H2O sebagai HCO3 (65%)
Mekanika Pernapasan
Udara cenderung bergerak dari daerah bertekanan tinggi kedaerah
bertekanan rendah yaitu menuruni gerakan tekanan.
Terdapat 3 tekanan berbeda yang penting pada ventilasi :
Tekanan atmosfer (barometric) ® tekanan yang ditimbulkan oleh berat
udara diatmosfer terhadap benda-benda dipermukaan bumi.
Tekanan intra-alveolus (tekanan intrapulmonalis ® tekanan di dalam
alveolus.
Tekanan intrpleura (tekanan intratoniks) ® tekanan ini di dalam kantong
pleura dan tekanan yang terjadi di luar paru di dalam rongga toraks.
Reflex Batuk
Bronkus dan trakea sedemikian sensitifnya terhadap sentuhan halus,
sehingga benda asing dalam jumlah berapapun atau penyebab iritasi
lainnya akan menimbulkan refleks batuk.
Disana suatu rangkaian peristiwa otomatis digerakkan oleh lintasan
neuronal medulla, menyebabkan efek sebagai berikut :
Kira-kira 2,5 liter udara diinspirasi
Epiglotis menutup dan pita suara menutup erat-erat untuk menjerat
udara dalam paru.
Otot-otot perut berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma,
sedangkan otot ekspirasi lainnya, seperti interkonstalis internus, juga
berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma.
Pita suara dengan epiglottis sekonyong-konyong terbuka lebar, sehingga
udara bertekanan tinggi dalam paru meledak keluar. Kadang-kadang
dikeluarkan dengan kecepatan 75-100 m.
Udara yang mengalir cepat tersebut biasanya membawa pula benda asing
apapun yang terdapat dalam bronkus dan trakea.
Refleks Bersin
Rangsangan yang menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran
hidung, impuls aferen berjalan dalam nervus kelima menuju medulla,
dimana refleks dicetuskan.
Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen sangat
sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock
dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti itu dapat ditolong dengan
mengeluarkan air dari saluran pernapasannya dan melakukan pernapasan buatan
tanpa alat dengan cara dari mulut ke mulut dengan irama tertentu dan
menggunakan metode Silvester dan Hilger Neelsen.
Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar
limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
Peradangan dapat terjadi pada rongga hidung bagian atas dan disebut sinusitis,
peradangan pada bronkus disebut bronkitis, serta radang pada pleura disebut
pleuritis.
Keracunan asam sianida, debu, batu bara dan racun lain dapat pula menyebabkan
terganggunya pengikatan O2 oleh hemoglobin dalam pembuluh darah, karena daya
afinitas hemoglobin juga lebih besar terhadap racun dibanding terhadap O2.
Gejala alergi terutama asma dapat pula menghinggapi sistem pernapasan begitu
juga kanker dapat menyerang paru-paru terutama para perokok berat.
Penyakit pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit yang
terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal.
pertukaran udara yang sebenarnya hanya terjadi di alveoli. Dalam paru-paru orang
dewasa terdapat sekitar 300 juta alveoli, dengan luas permukaan sekitar 160 m2 atau
sekitar 1 kali luas lapangan tenis, atau luas 100 kali dari kulit kita.
Nasal (Hidung)
Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama dilalui udara luar. Didalam rongga
hidung terdapat rambut dan selaput lendir berguna untuk menyaring udara yang masuk,
lendir berguna untuk melembabkan udara, dan konka untuk mengangatkan udara
pernapas
Faring
Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran tenggorokan (nasofaring) yang
merupakan saluran pernapasan, dan saluran kerongkongan (oralfaring) yang merupakan
saluran pencernaan.
merupakan bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea). Laring tersusu atas tulang
rawan yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat
katup (epiglotis) yang akan menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan
dan minuman masuk ke saluran pernapasan. Pada pangkal larink terdapat selaput suara.
Selaput suara akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru
Trakea (tenggorokan)
Ujung tenggorokkan bercabang dua disebut bronchus, yaitu bronchus kiri dan bronchus
kanan. Struktur bronchus kanan lebih pendek dibandingkan bronchus sebelah kiri. kedua
bronchus masing-masing masuk kedalam paru-paru. Didalam paru-paru bonchus
bercabang menjadi bronchiolus yang menuju setiap lobus (belahan) paru-paru. bronchus
sebelah kanan bercabang menjadi 3 bronchiolus, sedangkan sebelah kiri bercabang
menjadi 2 bronchiolus. Cabang bronchiolus yang paling kecil masuk ke dalam
gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Dinding alveolus mengandung banyak
kapiler darah. melalui kapiler darah oksigen yang berada dalam alveolus berdifusi masuk
ke dalam darah.
Pulmo (alveolus)
Paru-paru terletak dalam rongga dada diatas diafraghma. Diafraghma adalah sekat rongga
badan yang membatasi rongga dada dengan rongga perut.
Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru sebelah kiri dan paru-paru sebelah
kanan. Paru-paru kanan memiliki tiga gelambir sedangkan paru-paru kiri terdiri atas 2
gelambir.
Paru-paru dibungkus oleh 2 buah selaput yang disebut selaput pleura. Selaput pleura
sebelah luar yang berbatasan dengan dinding bagian dalam rongga dada disebut pleura
parietal, sedangkan yang membungkus paru-paru disebut pleura visceral. Diantara kedua
selaput terdapat rongga pleura yang berisi cairan pleura yang berfungsi untuk mengatasi
gesekan pada saat paru-paru mengembang dan mengempis.
Bernafas
Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan. Bernapas
meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
Untuk dapat terlaksananya proses inspirasi dan ekspirasi, kita perlu mengenal beberapa
organ tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan,
diantaranya:
1. Diafraghma
Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut.
Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan
alat-alat pencernaan lainnya).
Mekanisme bernapas
Pernapasan manusia dibedakan atas pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan
dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernapasan perut.
Udara pernapasan
Oksigen yang masuk dan keluar melalui alat-alat pernapasan disebut udara pernapasan.
Udara pernapasan pada manusia dibedakan menjadi enam macam, yaitu:
* Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang sampai di alveolus, sisanya hanya
sampai saluran pernapasan.
* Jumlah oksigen yang diperlukan sehari untuk tiap individu sebesar 300 cc.
Kapasitas paru-paru
1. Kapasitas vital --> KV
Merupakan kemampuan paru-paru mengeluarkan udara secara maksimal setelah
melakukan inspirasi secara maksimal.
Kapasitas paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KV = VT + UK + US
Berdasarkan rumus di atas kapasitas vital paru-paru adalah sebesar 4750 ml
2. Kapasitas total --> KT
Merupakan udara yang dapat tertampung secara maksimal di paru-paru secara
keseluruhan.
Kapasitas total paru-paru dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KT = KV + UR
Berdasarkan rumus di atas dapat dihitung kapasitas total paru-paru adalah sebesar 5800
ml
Frekuensi pernapasan
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit.
Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:
1. Usia
Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin
bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin.
Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
3. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam.
frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi
pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang
terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga
dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam
rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan
pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua
macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut
terjadi secara bersamaan.
a. Pernapasan Dada
2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot
antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara
dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Gambar 1
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada manusia
b. Pernapasan Perut
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai
berikut.
1. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil
sehingga udara luar masuk.