Anda di halaman 1dari 2

Bismillah..

Pada hari sabtu lalu saya dan rifqi mewawancarai Kang Miftah (TM10) tentang
LDPS yang ia pimpin dan keberjalanannya. Pada awalnya kami hanya
memancing sedikit lalu dia bercerita panjang lebar tentang keberjalanan LDPS
nya. Ternyata apa yang dia alami tak jauh dari kita, LDPS dia juga tidak terlalu
banyak massa pada awalnya, bahkan dia sendiri pun tidak tau siapa kader
gamais di minyak angkatan 2010.
Pada awalnya, dia ditugasi oleh kahim untuk menangani bagian kerohanian
daripada himpunan minyak karena tidak ada divisi kerohanian di BP Patra. Lalu
dia membentuk tim yang kalau tidak salah berjumlah 6 orang yang murni anak
himpunan (bukan kader gamais) dan memulai dari sana. Pada awalnya Kang
Miftah ini benar-benar membuat rasa nyaman di tim tersebut yang berimplikasi
pada niat dan tekad tim tersebut yang kokoh.
yang penting kita buat tim yang kokoh dulu, uang kas ada banyak bekas tahun
lalu, saya selalu beli setidaknya makanan ringan ketika rapat, agar mereka
datang terus Ucap Kang Miftah pada kami di hari sabtu itu.
Setelah terbentuk tim yang kokoh, dia sadar kalau keadaan LDPS disana tidak
terlalu baik karena kepengurusan sebelumnya (angkatan 2009) itu ketua LDPS
nya juga diamanahi sebagai orang penting di kepanitiaan osjur (kalau tidak salah
ketuanya, saya lupa afwan) jadi LDPS nya pun terseok-seok dan Kang Miftah
benar-benar harus seperti mulai dari awal dengan mulai dari hal-hal kecil.
Musholla nya minyak tuh kami rawat terus agar orang-orang nyaman disana.
Terus kami tempel tulisan-tulisan yang tiap minggu di update biar massa
himpunan sadar kalau kita ada dan siap membantu mereka kalau mereka butuh
wadah untuk bertanya tentang keagamaan ucap Kang Miftah yang masih
terngiang-ngiang di kepala saya.
Selain memberdayakan musola di himpunannya, dia juga memiliki proker-proker
yang dia bilang tidak terlalu banyak. Yang saya bisa ingat ada beberapa,
pertama adalah SMS tausyiah,
yah SMS sih dulu kita rajin pas ada duit kas, sekarang udah kosong jadi udah
gak jalan lagi, jadi kita data tuh muslim di minyak terus kita jarkomin tiap
minggu, tapi kadang2 bisa 2 minggu sekali kadang 1 bulan sekali dulu, ini biar
memperlihatkan kepada mereka kalau kita itu ada gitu, ya walaupun beberapa
bulan udah gak jalan lagi hehe Ucap Kang Miftah melanjutkan ceritanya.
Yang kedua itu pemberdayaan musolla, dan yang ketiga itu ngaji rutin tiap
minggu di DALAM SEKRE himpunan.
jadi kita upayakan tiap minggu tuh ada ngaji Al-Quran, pas pertama sih saya
ngajak kahimnya biar BP nya juga pada ikutan yang muslim, terus lama
kelamaan yang lain juga pada dateng ya sekitar 15-20 lah orangnya tiap minggu,
udah lumayan buat saya itu. Intinya sih tim kita harus dateng terus, biar orang
lain juga tertarik buat ikut, kan kalo kita gak pernah ikut acara2 beginian terus

pasti malu-malu kan kalo gak ada temen dan sepi? nah itu makanya kita harus
ramein dulu dengan tim kita yang dateng, gak apa apa pas pertama di
selenggarain juga Cuma tim doang yang dateng, tapi lama kelamaan nambah
satu, nambah satu dan akhirnya mulai banyak.
Terus Kang Miftah juga bisa dibilang sering ikut acara himpunan jadi massa
himpunan pun bisa dikatakan mau untuk ikut acaranya kang miftah, begitu
ucapnya.
Mungkin segitu aja, maaf kalau misalkan tulisan ini ada kata-kata yang memang
menyinggung hati, tulisan yang kurang baik dalam segi kebahasaan serta
pembendaharaan kata yang tidak bisa dibilang sempurna.
Dan saya mohon ampun kepada Allah kalau sekiranya ada fakta yang saya lebihlebihkan dan tidak sesuai kenyataan, saya sudah berusaha meningat sedemikian
detail percakapan yang saya lakukan dengan Kang Miftah.

Anda mungkin juga menyukai