SINOPSIS

Novel ini bercerita tentang konflik antara Shafiya dan Bunga, Shafiya merupakan
gadis yang sangat muslimah, berjilbab, cantik, dan pintar, sedangkan Bunga orang
yang anti terhadap ke agamaan lebih lebih terhadap orang yang memakai jilbab
itu di karnakan rumah tangga orang tuanya hancur karena sang ayah lebih
memeilih wanita yang berjilbab daripada mamanya yang bergaya glamour dan
susah di atur. Ibu bunga bernama Yolanda dia merupakan mualaf serta wanita karir
yang sukses di bidang property.
Awal mula pertemuan antara Shafiya dan Bunga adalah pada saat masa orientasi
mahasiswa baru, saat itu Shafiya senyum kepada Bunga yang merupakan seniornya
namun Bunga mengartikan lain bahwa senyuman itu adalah ejekan, darisitulah awal
mula konflik mereka. Tejadi lah pertengkaran hebat di situ sampai sampai hampir
bermain fisik.
Pada suatu hari Shafiya menceritakan kejadian tersebut kepada ibu dan kedua
kakaknya. Alhasil kakaknya yang bernama Genta menyuruh nya untuk meminta
maaf kepada Bunga. Dan mencari tahu kenapa Bunga begitu membeci orang
orang yang memakai jilbab.
Beberapa hari kemudian perkuliahan pun di mulai, Bunga yang merupakan asisten
dosen yang memimpin perkuliahan kelompok mata kuliah pengantar sosiologi dan
syaifa pun ikut dalam kelasnya. Di situ mereka sempat beradu argumen tentang
perbedaan peendapat mereka tentang masalah teori teori sosiologi.dan Bunga
pun tambah membenci Shafiya dia merarasa telah di permalukan Shafiya. Di kuliah
kuliah berikutnya mereka sangat sering beradu argumen. Dan lama kelamaan
Bungapun menyadari bahwa Shafiya yang dia anggap sepele ternyata mempunyai
otak yang sangat cerdas.
Kiliah demi kuliah kelompok terus berjalan, dan Bunga sudah kehabisan akal untuk
terus menerus untuk bersikap kaku dan angkuh terhadap Shafiya. Bukan apa apa,
tapi kini Shafiya bersikap lebih taktis , dengan secara cerdas memainkan sikap yang
santun dan elegan. Dan Shafiya pun menceritakan perkembangan sikap Bunga
tersebut kepada Genta.
Usai mengikuti rapat kepanitiaan malam dana muslimah untuk palestina shafiya
pun pulang, namun tiba tiba dia melihat Bunga berdiri di pinggir jalan sedang
menunggu taksi, betapa terkejutnya Bunga melihat Shafiya mengendarai ascudo,
lantas Shafiya pun berhenti untuk member tumpangan kepada Buga. Dengan berat
hati Bunga pun memenuhi ajakan Shafiya, dalam perjalanan Bunga bertanya
kepada Shafiya kenapa sih kamu mau maunya memakai jilbab? Dengan lantang
nya Shafiya menjawab dengan mamakai jilbab kita akan aman, terbebas dari
tangan tangan jahil. Kata kata Shafiya itu terngiang di telinga Bunga.

Percakapan di mobil itu lumayan membekas di hati Bunga, satu persatu dinding
tebal yang mengungkung dirinya mulai runtuh. Perlahan lahan Bunga dan Shafiya
pun mulai akrab, dan teman teman Bunga pun mulai menjauhinya.
Suatu ketika mama Bunga menelepon mengatakan bahwa dia telah mendapatkan
calon pengganti ayah nya yaitu pria bule bernama Greg warga Negara Australia
yang merupakan rekan bisnisnya di Jakarta, betapa terkejutnya bunga mendengar
hal tersebut,
Satu hari Bunga dan Shafiya bertemu kembali di kampus lalu mereka berbincang
bincang, tanpa di minta Bunga pun menceritakan soal papa, mama dan kehidupan
nya setelah itu. Shafiya pun mendengarkan dengan penuh empati. Setelah itu tiba
tiba Shafiya mengajak Bunga ke suatu tempat yaitu tempat para bule bule mualaf
di situ mereka mendengarkan pemaparan dari mulai mereka masuk islam dari
seorang mualaf bernama mustafa yang merupakan pentolan kelompok musik sufi
DEBU.
Kunjungan tersebut benar benar membuat kesan tersendiri di hati Bunga. Suatu
hari Shafiya memberikan Bunga sebuah buku berwarna kuning yang berjudul
bahkan malaikatpun bertanya karya Jeffrey Lang seorang mualaf juga doktor
matematika. Dan pada malam harinya ia membaca buku tersebut dan pada kalimat
aku tak sanggup lagi mengingkari-MU tiba tiba Bunga menggigil, perasaan aneh
seketika menjalar dan menyeruak di rongga rongga tubuhnya. Dan mulai saat
itulah bia mulai melakukan shalat dan mau mengenakan jilbab. Dan hubungan
Bunga dan Shafiya pun menjadi akrab seperti saudara.
Disaat yang sama Bunga mendapat kabar bahwasang mama terkeena stroke,
penyebabnya adalah karena sang kekasih nya meninggalkan nya dan menikah
dengan orang lain. Bunga pun langsung ke rumah sakit dan mendapati mamanya
terbaring lemah, dengat penuh semangat Bunga berdoa kepada Allah untuk
kesembuhan mamanya dan doa nya terkabul, dan muki saat itu mamanya kembali
kejalan yang benar mengikuti Bunga.