Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandart 3B
yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna
keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda benda sampah seperti plastik, sampah
organic, kaleng dan sebagainnya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai,
selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air
yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan
merugikan kita bila di konsumsi.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi
kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air
pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk
kematian dan penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.
Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anak-anak India
meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita polusi
air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum
yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang,
negara-negara industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional
yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47
persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi
diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika
tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran
ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan
perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

B. Rumusan Masalah

Apa pengertian polusi air?


Apa macam-macam Pencemaran Air?
Apa saja sifat-sifat air yang terpolusi ?
Apa saja bahan-bahan pencemaran air?
Apa saja penyebab terjadinya pencemaran air?
Apa saja dampak air yang tercemar?
Apa contoh-contoh pencemaran air
Bagaiman cara pencegahan pencemaran air?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
pengertian polusi air
macam-macam Pencemaran Air
sifat-sifat air yang terpolusi
bahan-bahan pencemaran air
penyebab terjadinya pencemaran air
dampak air yang tercemar
contoh-contoh pencemaran air
pencegahan pencemara air

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Air


Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

Salah satu dampak negative dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan
dengan benar adalah terjadinya polusi. Polusi adalah peristiwa masuknya zat, unsure, zat atau
komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami.
Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan.
Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada
tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan
kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah
yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri
( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan
ditangani segera.
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure atau komponen lainnya ke dalam
air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, baud an rasa.
Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk buatan dan
detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan- bahan peluma
dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah
Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran
Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

B. Macam-macam Sumber Pencemaran Air


Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:

Limbah industri
Pertanian
Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

Rumah rangga

Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak perairan, yaitu:
Mengandung bibit penyakit
Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses
penguraian)
Bahan-bahan kimia organik dari industri
Limbah pupuk pertanian
Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)
Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas
Sumber pencemaran air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian
dan limbah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu; bahanbahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan oksigen
untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari industri atau limbah pupuk pertanian,
bahan- bahan yang tidak sediment, bahan- bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin
berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah
organic maupun anorganik yang dibuang kesungai terus- menerus, selain menemari air, terutama
di musim hujan akan mengakibatkan banjir.
Air adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan
meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir. Polusi air terjadi
karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam kebersihan lingkungan dan
membuang sampah sembarangan.

Musibah banjir terbagi menjadi dua macam yaitu banjir banding ( besar) dan banjir genangan.

Banjir banding terjadi akibat air meluap dari jaur- jalur aliran (sungai) dengan volume air
yang besar.
Banjir genangan terjadi tergenangnya air hujan disuatu daerah yang saluran air dan daya
seraonya terbatas.
Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

C. Sifat-sifat pencemaran air


Nilai pH, Keasamaan dan Alkalinitas
Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu antara pH 6-8 ,sedangkan pH air
yang terpolusi, misaknya air buangan,berbeda-beda tergantung dari jenis buangannya. Sebagai
contoh,aiar buangan pabrik pengalengan mempunyai pH 6.2-7.6 air buangan pabrik susu dan
produk-produk susu biasanya mempunyai pH 5.3-7.8 , air buangan pabrik bier mempunyai pH
5.5-7.4, sedangkan air buangan pabrik pulp dan kertas biasanya memounyai pH 7.6-9.5.
Pada industri-industri makanan, peningkatan keasaman air buangan umumnya di
sebabkan oleh kandungan asam-asam organik. Air buanagan industri-industri bahan anorganik
pada umumnya mengandung asam mineral dalam jumlah tinggi sehingga keasamannya juga
tinggi atau pH rendah. Adanya komponen besi sulfur (FeS2) dalam jumlah tinggi di dalam air
juga akan meningkatkan keasamannya karena FeS 2 dengan udara dan air akan memebentuk
H2SO4 dan besi (Fe) yang larut.
Perubahan keasaman pada air buangan ,baik kearah Alkali ( pH naik ) maupun kearah
asam ( pH menurun ), akan sangat mengganggu kehidupan ikan dan hewan air disekitarnya.
Selain itu, air buangan yang mempunyai pH rendah bersifat sangat korosif terhadap baja dan
sering menyebabkan pengkaratan pada pipa-pipa besi.

Suhu
Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Air
pendingin tesebut setelah digunakan akan mendapatkan panas dari bahan yang didinginkan,
kemudian dikembalikan ke tempat asalnya yaitu sungai atau sumber air lainnya. Air buangan
Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

tersebut mungkin mempunyai suhu lebih tinggi dari pada air asalnya. Kenaikan suhu air akan
menimbulkan beberapa akibat sebagai berikut :

12
8
8
32

16

24

40

4
1. Jumlah oksigen di dalam air menurun. Seperti pada gambar menunjukan kurva hubungan
antara suhu denagn konsentrasi oksigen terlarut didalam air.
2. Kecepatan reaksi kimia meningkat.
3. Kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu.
4. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin akan
mati.
Ikan yang hidup didalam air mempunyai suhu relative tinggi akan mengalami kenaikan
kecepatan respirasi, disamping itu suhu yang relative tinggi akan menurunkan jumlah oksigen
yang terlarut di dalam air, akibatnya ikan dan hewan air akan mati karena kekurangan oksigen.
Suhu air kali atau air buangan yang relative tinggi dapat di tandai antara lain dengan munculnya
ikan-ikan dan hewan air lainnya kepermukaan untuk mencari oksigen.

Warna, Bau dan Rasa


Warna air yang terdapat di alam sangat bervarisi, misalnya air di rawa-rawa berwarna
kuning, coklat atau kehijauan, air sungai biasanya berwarna kuning kecokelatan karena
mengandung lumpur, dan air buangan yang mengandung besi atau tannin dalam jumlah tinggi
berwarna coklat kemerahan. Warna air yang tidak normal biasanya menunjukkan adanya polusi.
Warna air dapat dibedakan atas 2 macam yaitu warna sejati (true color) yang disebabkan oleh
bahan-bahan terlarut, dan warna semu (apparent color), yang selain disebabkan oleh adanya
Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-bahan tersuspensi, termasuk diantaranya yang
bersifat koloid.
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disbebakan oleh bahan-bahan kimia,
ganggang, plankton atau tumbuhan dan hewan air, baik yang hidup maupun yang sudah mati. Air
yang berbau sulfit dapat disebabkan oleh reduksi sulfat dengan adanya bahan-bahan organik dan
mikroorganisme anaerobic.
Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnyua rasa yang menyimpang
biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang tersebut biasanya
dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang
mempunyai bau tidak normal juga dianggap

mempunyai rasa yang tidak normal. Sebagai

contoh, bau fenol dari air buangan yang berasal dari pabrik gas, petroleum dan plastic juga
dianggap mempunyai rasa fenol, dan bau klor karena adanya senyawa kloramin (R-NH-Cl atau
R-N-Cl2) juga dianggap mempunyai rasa klor.
Jumlah Padatan
Padatan dibedakan berdasarkan besar partikelnya dan sifat-sifat lainnya, terutama
kelarutannya, yaitu:
1. Padatan terendap (sedimen)
Sedimen adalah padatan yang dapat langsung mengendap jika air didiamkan tidak
terganggu selama beberapa waktu. Adanya sedimendalam jumlah tinggi didalam air akan
sangat merugikan karena hal-hal sebagai berikut:
Sedimen dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan selokan, dan dapat
mengendap di dalam bak penampung air sehingga mengurangi volume air yang
dapat ditampung di dalam bak tersebut.
Sedimen yang mengendap didasar sungai atau danau dapat mengurangi populasi
ikan dan hewan-hewan air lainnya karena telur-telur ikan dan sumber-sumber
makanan mungkin terendam di dalam sedimen
Adanya sedimen mengurangi penetrasi sinar ke dalam air sehingga mengurangi
kecepatan fotosintesis oleh tanaman air menurun
Sedimen menyebabkan air menjadi keruh sehingga menambah biaya penjernihan
air jika ait tersebut akan digunakan untuk keperluan industri
Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

Padatan terendap biasanya terdiri dari pasir dan lumpur.


2. Padatan tersuspensi dan koloid

Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan aor, tidak terlarut, dan
tidak dapat mengendap langsung. Sebagai contoh, air permukaan mengandung tanah liat
dalam bentuk suspense yang dapat tahan sampai berbulan-bulan, kecuali terganggu oleh
zar-zat lain yang mengakibatkan terjadi penggumpalan, diikuti dengan pengendapan.
Selain mengandung padatan tersuspensi, air buangan juga sering mengandung bahanbahan bersifat koloid misalnya protein. Air buangan dari industri-industri mengandung
jumlah padatan tersuspensi dalam jumlah bervariasi terutama industry fermentasi dan
industri tekstil.
3. Padatan terlarut
Padatan terlarut merupakan padatan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari pada
padatan tersuspensi. Padatan ini terdiri dari senyawa anorganik dan organic yang larut
dalam air, mineral dan garam. Contoh, air buangan pabrik gula yang mengandung unsur
kimia seperti Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni dan Cl2 serta garam kalsium dam magnesium.
4. Minyak dan lemak
Merupakan padatan yang mengapung diatas permukaan air. Minyak yang terdapat
didalam air berasal dari pembersihan dan pencucian kapal-kapal di laut, pengeboran
minyak didekat laut atau ditengah laut terjadi kebocoran kapal pengangkut minyak dan
sumber-sumber lainnya misalnya dari buangan pabrik.
Nilai BOD/COD
BOD digunakan untuk menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme
hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan buangan di dalam air bukan untuk menunjukkan
jumlah bahan organik yang sebenarnya.
Organisme hidup yang bersifat aerobic membutuhkan oksigen untuk beberapa reaksi biokimia,
yaitu untuk mengoksidasi bahan organic, sintesis sel, oksidasi sel. Berikut reaksi-reaksinya:
1. Oksidasi bahan organic
enzim
(CH2O)n
2. Sisntesis sel

(CH2O) +
3. Oksidasi sel

NH3

nO2

nCO2

nH2O

Panas

enzim
+

O2

Komponen sel + CO2 + H2O + Panas

enzim
Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

Komponen sel + O2

CO2 + H2O + NH3 + Panas

COD (Chemical Oxygen Demand) digunakan untuk mengetahui jumlah bahan organik didalam
air dapat dilakukan suatu ujui yang lebih cepat dari pada uji BOD, yaitu berdasarkan reaksi kimia dari
suatu bahan oksidan. Uji COD biasanya menghasilkan nilai kebutuhan oksidan yang lebih tinggi dari
pada uji BOD karena bahan-bahan yang stabil terhadap reaksi biologi dan mikroorganisme dapat ikut
teroksidasi dalam uji COD. Contohnya, selulosa sering tidak terukur melalui ui BOD karena sukar
dioksidasi melalui reaksi kimia, melalui reaksi geokimia, tetapi dapat terukur melalui uji COD.
Mikroorganisme
Mikroorganisme yang terdapat di dalam air berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah,
sampah, lumpur, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau
hewan, bahan organic lainnya. Mikroorganisme tersebut mungkin tahan lama hidup di dalam air atau
tidak tahan lama hidup di dalam air karena lingkungan hidupnya yang tidak cocok.
Kandung Logam Berat
Air sering tercemar oleh komponen-komponen anorganik, diantaranya berbagai logam berat yang
berbahaya dan dapat mencemari lingkungan terutama adalah bahan kimia Hg, Pb, As, Cr, Ni, Cd.

D. BAHAN BAHAN PENCEMAR AIR


1. Sampah yang mengandung senyawa organik (memerlukan oksigen)
2. Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit
3. Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral
4. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan
5. Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan
6. Bahan pencemar berupa zat radioaktif
7. Bahan pencemar berupa endapan/sedimen
8. Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas)

Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

PENYEBAB PENCEMARAN AIR


Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau, laut)
Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai
Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan
Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan
Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan
Pembuangan limbah rumah sakit dan limbah peternakan ke sungai
Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:

Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain ke

dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun proses alami


Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut polutan
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen lain

ke dalam air sehingga kualitas air terggangu


Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah
pertanian, limbah industri dan sebagianya

Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

10

Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lainlain.

B. Saran
Saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air karena air itu ada yang
terpolusi dan ada yang tidak
Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari
pencemaran air
Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar
tidak terjadi pencemaran air

DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz,srikandi,1992,Polusi Air dan Udara,kansius:Yogyakarta
http://nanosmartfilter.com/dampak-pencemaran-air-terhadap-lingkungan/

Kimia Lingkungan |Pencemaran Air

11

Anda mungkin juga menyukai