Anda di halaman 1dari 2

1.

SANITASI
Pengertian Sanitasi
Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan
lingkungan, yaitu perilaku yang disengaja untuk membudayakan
hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuh langsung dengan
kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan
dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat

yang

menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor


lingkungan

yang

mungkin

memengaruhi

derajat

kesehatan

manusia.
Macam Sanitasi

a) Sanitasi Uap
Sanitasi uap menggunakan uap mengalir 76,7oC selama 15
menit atau 93,3oC selama 5 menit. Sanitasi uap dapat
dilakukan untuk sanitasi bahan dan peralatan misalnya dengan
menggunakan Autoklaf.

b) Sanitasi Air Panas

Sanitasi ini dilakukan dengan merendam alat atau bahan dalam


air panas (peralatan kecil seperti pisau, piring, wadah yang
berukuran kecil), dengan menggunakan suhu diatas 80 oC
(bukan dengan cara menuang air panas/membilas karena tidak
efektif). Efek yang ditimbulkan karena denaturasi molekul
protein sel mikroba.

c) Sanitasi Udara Panas


Sanitasi ini menggunakan suhu panas 82,2oC selama 20 menit.
Sanitasi ini biasanya digunakan untuk sterilisasi alat (sterilisasi
kering) yaitu dengan menggunakan oven.

d) Sanitasi Radiasi

Sanitasi ini yaitu dengan pemanfaatan sinar UV atau sinar


dengan panjang gelombang 2500 A, dimana harus berkontak
dengan mikroba minimal 2 menit.
e) Sanitasi Kimia
Sanitasi kimia yaitu menggunakan
membunuh

mikroba.

Umumnya

bahan

kimia

dikelompokkan

ke

untuk
dalam

golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia


yang

mengandung

gugus

-COH;

golongan

alkohol,

yaitu

senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen


atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan

halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol,


golongan

garam

amonium,

golongan

pengoksidasi,

dan

golongan biguanida.
Efektifitas sanitasi kimia dipengaruhi oleh :
Waktu kontak (minimum 2 menit)
Suhu optimum (21,1-37,8Oc), jika lebih tinggi maka akan
menguap (yodium) dan bersifat korosif (klorin), dan jika

lebih rendah maka tidak efektif.


pH optimum 6-7, tidak efektif pada pH yang basa.
Kebersihan alat.
Kesadahan air (mempengaruhi pH, air sadah bersifat basa

dan bersifat korosif.


Kontaminasi agen lain (misalnya deterjen).
Untuk produk pangan segar, pencucian dapat menurunkan
potensi bahaya akibat mikroorganisme. Pencucian atau pembilasan
sayuran dapat menghilangkan kotoran dan kontaminan lainnya.
Pencucian

dapat

dilakukan

dengan

bakterisidal seperti klorin dan lain-lain.


2. SHELTER
3. AIR

air,

deterjen,

larutan

Anda mungkin juga menyukai