Anda di halaman 1dari 8

1 Woodyard Dimana sebuah lapangan luas umumnya terbuka tempat

menerima dan menyimpan kayu gelondongan siap olah (log) untuk


selanjutnya dilakukan proses pengkulitan, pemotongan kecil-kecil &
penyaringan potongan kayu.

2 Barker dalam proses penghilangan kulit kayu ini, gelondongan kayu (log)
dimasukkan dalam debarking drums, log silinder berputar mengakibatkan
log ikut berputar dan bergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit
kayunya.
3 Chipper Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potonganpotongan kecil yang di sebut dengan chip. Chip kemudian dikirim ke
penyaringan utama untuk memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran
standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan
ditempat penampungan.
4 Screen diperlukan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu
yang lebih besar dari target ukuran diatas, dan menghilangkan debu mesin
potong yang tidak perlu.
5 Digester Dari tempat penampungan, chip dibawa dengan konveyor ke
bejana pemasak (digester). Steam dimasak dengan beberapa tahap.
Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru dipanaskan dengan steam di
steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang disebut dengan
cooking liquor. Larutan dan proses masak ini akan melembutkan dan
akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari lignin yaitu unsur
kayu semacam lem yang menahan serat kayu bersatu.
Pada tahap dilakukan pemasakan chip dengan menggunakan cairan
pemasak. Impregnasi terjadi diawali dengan keluarnya udara dari rongga
udara dan digantikan oleh liquor yang masuk ke dalam chip. Impregnasi
terjadi dalam waktu yang lama dan pada temperatur yang rendah. Level
chip dan level liquor dikontrol melalui sistem Suvervisory Control. Pada
bagian atas Digester terdapat sebuah separator. Di dalam separator terdapat
sebuah screw yang berfungsi untuk memisahkan chip dengan liquor. Lindi
putih dan steam ditambahkan dari atas Digester menuju ke top separator,
fungsi steam adalah untuk memanaskan chip sehingga diperoleh temperatur
pemasakan yang diinginkan. Jika steam tidak dapat menjaga tekanan yang

diperlukan oleh Digester, udara bertekanan akan ditambahkan pada control


tekanan Proses pemasakan dikuti dengan proses pencucian yang terjadi di
Diffuser Washer), artinya pulp dipisahkan dari bahan kimia pemasak yang
bersifat inorganik. Filtrat hasil penyaringan atau lindi hitam yang lemah
dipekatkan setelah tahapan pencucian yaitu dengan memberikan dilution
pada digester secara berlawanan arah yang berfungsi sebagai pencuci.
Tahapan pencucian berhubungan dengan pertukaran, artinya cairan pencuci
ditempatkan pada pulp kemudian dipindahkan dengan menggunakan cairan
pencuci. Kelebihan cairan pencuci untuk proses pertukaran lebih encer jika
dibandingkan dengan pulp . Kelebihan air ini disebut faktor Dilution . Ekstrak
cairan pemasak yang disebut sebagai Lindi hitam ditambahkan dengan
filtrat dari hasil pencuci, filtrat ini terdiri dari bahan kimia anorganik dan
kimia organik yang terlarut, campuran liquor (cairan) ini akan mengalir ke
evaporator Dalam proses evaporasi dan dikonsentrasikan kemudian dikirim
ke boiler untuk digunakan sebagai bahan dasar pembakaran dalam
menghasilkan steam.

6 Chemical Recovery and Regeneration proses sampingan kimia inorganik


yang diolah ulang dari proses memasak sebelumnya, untuk memasak
kembali. Bahan kimia buangan dari proses memasak sebelumnya masih
dapat diproses ulang, tidak dibuang begitu saja.
Proses recovery ini dilakukan untuk memulihkan kondisi sisa bahan kimia
pemasak dengan melakukan pengolahan kembali di unit recovery sehingga
terbentuk bahan kimia pemasak yang kemudian dapat digunakan dalam
proses pemasakan di digester. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi biaya
produksi, meminimalisasi penggunaan bahan kimia dan mengurangi
pembuangan limbah bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan. Adapun
tahapan dalam proses recovery ini (Biermann, 1996) yaitu : 1. Evaporasi
Lindi Hitam Hal ini dilakukan dengan evaporasi lindi hitam lemah yang

berasal dari Diffuser washer dan Digester yang mengandung padatan dan
air. Hal ini bertujuan untuk mengkonsentrasikan padatan yang terdapat
dalam lindi hitam yang kemudian digunakan untuk menghasilkan panas dari
pembakaran cairan yang telah dikonsentrasikan tadi, tetapi ketika lindi hitam
telah mencapai komposis padatan yang cukup tinggi, viskositasnya juga
meningkat. Pembakaran lindi hitam tersebut mengakibatkan temperatur
pada bagian bawah evaporator (FE-505) menjadi lebih tinggi yang kemudian
meningkatkan laju pengurangan peleburan dan mengurangi pengurangan
sulfur. 2. Pembakaran Lindi hitam). Tujuan dari proses ini yaitu untuk
memulihkan kodisi bahan kimia anorganik seperti Na2CO3 dan Na2S,
membakar bahan kimia organik dan memulihkan panas pembakaran dalam
bentuk steam. Furnace membakar lindi hitam yang telah dikonsentrasikan
dengan menyemprotkannya ke dalam furnace disepanjang bagian yang
terbuka. Air diuapkan dan material organik dibakar. Terdapatkan 3 zona,
bagian paling atas adalah zona oksidasi, bagian tengah merupakan zona
pengeringan dan bagian bawah merupakan zona reduksi dimana komponen
sulfur dikonversi menjadi Na2S. NaOH sisa dan garam natrium dari asam
organik dikonversi menjadi Na2CO3.
7 Blow Tank, setelah selesai dimasak. Disini serat kayu sudah terpisah satu
sama lain, mereka sudah disebut pulp atau bubur kertas.
8 Washing mesin cuci ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan
lignin yang masih tertinggal, yang dikirim ke proses nomor 6 yaitu chemical
recovery process. Setelah chip dimasak dalam digester, maka terbentuklah
keluaran berupa pulp yang masih kotor (Brown Stock). Untuk memperoleh
kualitas pulp yang lebih baik, maka dilakukan proses pencucian sebelum
masuk ke tahap bleaching. Pada tahap pencucian ini terjadi di Diffuser
Washer (V-201). Alat ini merupakan tempat pencucian pulp setelah melalui
digester. Merupakan bejana bertekanan dengan screen bagian dalam yang
bergerak naik turun dengan menggunakan sistem hidrolik. Screen bergerak

ke bawah dimana filtrat masuk ke dalam screen yang sebelumnya terjadi


pencucian dengan prinsip konsistensi pulp masuk dan keluar tetap.

9 Bleaching proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih


atau bleach, yang tujuan utamanya khusus untuk membuat kertas cetak
atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada
jenis kertas yang akan dibuat. Pada tahap inilah pulping telah selesai dan
akan dilanjutkan ke mesin pembuat kertas. Proses Bleaching Terjadi
melalui tiga tahap (Bajpai, 2006) yaitu : 1. Tahap Penambahan Lakase 2.
Tahan Ep ( Ekstraksi awal) 3. Tahap D1 (Penambahan Klorin dioksida awal)
Setelah mengalami proses pencucian maka selanjutnya pulp mengalami
proses bleaching. Dalam hal ini bleaching tidak hanya menggunakan klorin
dioksida tetapi juga menggunakan bantuan enzim yang berguna untuk
mengurangi pemakaian bahan kimia berbahaya. Tahap awal yaitu tahap
penambahan lakase.

LIMBAH YANG DIHASILKAN


Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pulp adalah sebagai berikut :
Efluen limbah cair, berupa :
- Padatan tersuspensi yang terdiri dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan
sejenisnya.
- Senyawa organik koloid terlarut serat hemisellulosa, gula, lignin, alkohol,
terpentin, zat pengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang
menghasilkan BOD tinggi.
- Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna kertas.
- Bahan anorganik terlarut seperti NaOH, Na2SO4, klorin dan lain-lain.
- Limbah panas.
- Mikroorganisme seperti golongan bakteri coliform.
Partikulat, berupa :
- Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain.
- Partikulat zat kimia terutama yang mengandung Na dan Ca.
Gas, berupa :
- Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan
dari berbagai tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan
kimia.

- Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace
dan lime Kiln.
- Uap yang akan membahayakan karena mengganggu jarak pandangan.
Solid waste, berupa :
- Sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder.
- Limbah padat seperti potongan kayu dan limbah pabrik lainnya.

Anda mungkin juga menyukai