Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Contoh kasus :
Ny.P usia 38tahun yang merupakan ibu rumah tangga, tinggal serumah dengan 2
anak. Beliau berada di RSJ sejak 5 hari yang lalu. Menurut keterangan dari keluarga
Ny.P sejak 1 bulan terlihat bingung , menyendiri dikamar, sering mengamuk sampai
memukul diri sendiri, menangis dan tertawa sendiri tanpa sebab serta kurang
memperhatikan kedua anaknya. Menurut keluarganya Ny.P mengalami gangguan jiwa
semenjak keluaga Ny.P mengalami masalah perekonomian dan tinggal suami. Suami dari
Ny.P bekerja sebagai pekerja diperusahaan kelapa sawit di luar pulau yang sekarang
memiliki istri dan meninggalkan Ny.P. Keluarga merasa malu terhadap tetangga dengan
keadaan Ny.P yang sering terlihat aneh.
Saat pengkajian, Ny.P terlihat kotor, rambut berminyak, bau nafas. Saat ditanya
klien mengatakan saya itu orang yang tidak berguna, saya ini tolol. Saat ditanya klien
juga mengatakan kesal dengan suaminya karna tidak memenuhi kebutuhan hidup klien
dan anaknya, klien merasa malu dengan orang lain karena klien marasa orang yang tidak
bisa apa-apa dan tidak punya apa-apa.
Dari hasil observasi didapat bahwa klien terlihat diam dan sering menyendiri
dikamar serta sesekali berkata kasar dan membentak diri sendiri serta menangis. Klien
juga terlihat minder dengan klien lain, klien kurang berkomunikasi pada klien lain.
Sesekali klien mencari teman untuk berbincang-bincang, saat klien berbincang-bindang
klien merasa senang. Klien juga terlihat kurang peduli dengan kebersihan diri klien dan
lingkungan.
Daftar Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
- Saat ditanya klien mengatakan saya itu orang yang tidak berguna, saya ini
-
tolol.
klien merasa malu dengan orang lain karena klien marasa orang yang tidak
Dari hasil observasi didapat bahwa klien sering menyendiri dikamar dan
Defisit aktifitas
Motorik
Gangguan Konsep
Diri : Harga Diri
Rendah
Mekanisme Koping
Mekanisme Koping
Keluarga Infektif
Individu Inafektif
Tujuan
TUM: Klien
memiliki konsep diri
yang positif
Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
prinsip komunikasi terapeutik :
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
verbal.
TUK:
Perkenalkan diri dengan sopan.
1. Klien dapat
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
membina hubungan
disukai klien.
saling percaya
Jelaskan tujuan pertemuan.
dengan perawat.
Jujur dan menepati janji.
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa
adanya.
Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar
klien.
2. Klien dapat
Diskusikan dengan klien tentang:
mengidentifikasi
Aspek positif yang dimiliki klien, keluarga,
aspek positif dan
lingkungan.
kemampuan yang
Kemampuan yang dimiliki klien.
dimiliki.
Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi
penilaian negatif.
3. Klien dapat me-Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat
nilai kemampuan
dilaksanakan.
yang dimiliki untuk
-Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan
dilaksanakan
pelaksanaannya.
4. Klien dapat
-Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
merencanakan
dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien:
kegiatan sesuai
kegiatan mandiri.
dengan kemampuan
kegiatan dengan bantuan.
yang dimiliki
-Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien.
-Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat
klien lakukan.
5. Klien dapat
-Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang
melakukan kegiatan
telah direncanakan.
sesuai rencana yang
-Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien.
dibuat.
-Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien.
Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
6. Klien dapat
-Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang
memanfaatkan
cara merawat klien dengan harga diri rendah.
sistem pendu-kung
-Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien
yang ada.
di rawat.
Isolasi social
TUK:
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
2. Klien mampu
menyebutkan
penyebab
menarik diri
3. Klien mampu
-Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan
Perawat lain
Klien lain
Kelompok
-Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok
5.Klien mampu
menjelaskan
perasaannya setelah
berhubungan sosial.
6.Klien mendapat
dukungan keluarga
dalam memperluas
hubungan sosial
7.Klien dapat
memanfaatkan obat
dengan
Sosialisasi
-Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
- Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
- Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan.
Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah
berhubungan sosial dengan :
Orang lain
Kelompok
Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
-Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi prilaku menarik diri.
-Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien
mengatasi perilaku menarik diri
- Jelaskan pada keluarga tentang :
Pengertian menarik diri
Tanda dan gejala menarik diri
Penyebab dan akibat menarik diri
Cara merawat klien menarik diri
-Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.
-Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
yang dilatihkan
-Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk
bersosialisasi.
-Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien di rumah sakit.
Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan
kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis, cara ,
efek terapi dan efek samping penggunan obat
SP 2 :
KELUARGA
SP 1 :
SP 2 :
Melatih keluarga mempraktikan cara merawat kx HDR langsung pd kx
SP 3 :