TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Motor Bakar Torak
Motor bakar torak merupakan salah satu jenis penggerak mula yang
mengubah energy thermal menjadi energy mekanik. Energy thermal tersebut
diperoleh dari proses pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara.
Bila tenaga panas pembakaran penghasil kerja berasal dari luar mesin itu sendiri
seperti mesin uap, turbin uap disebut motor bakar pembakaran luar (External
Combustion Engine). Bila tenaga panas pembakaran penghasil kerja berasal dari
dalam mesin disebut mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine).
Proses pembakaran pada mesin berada dalam ruang bakar dalam silinder.
Gas buang hasil pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja
yang kemudian menggerakkan torak. Sedangkan torak dihubungkan dengan poros
engkol oleh batang penghubung sehingga gerak translasi torak akan menyebabkan
gerak rotasi pada poros engkol, begitu juga sebaliknya gerak rotasi pada poros
engkol menimbulkan gerak transalasi pada torak.
Hal-hal yang khusus pada mesin pembakaran dalam mesin bensin yaitu
selama ini penggunaan energy terbesar adalah pada sektor transportasi, salah
satunya adalah kendaraan bermotor. Karena inilah motor bensin menjadi pilihan
sebagai tenaga penggerak.
Ditinjau dari proses penyalaan bahan bakar, motor bakar dibedakan
menjadi:
a.
b.
a.
b.
Selanjutnya campuran udara dan uap bensin dalam silinder ditekan secara
adiabatik ketika piston bergerak ke atas (langkah kompresi atau penekanan).
Karena ditekan secara adiabatik maka suhu dan tekanan campuran meningkat.
Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga campuran udara dan
uap bensin terbakar. Ketika terbakar, suhu dan tekanan gas semakin bertambah.
Gas bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi tersebut memuai terhadap piston dan
mendorong piston ke bawah (langkai pemuaian). Selanjutnya gas yang terbakar
dibuang melalui katup pembuangan dan dialirkan menuju pipa pembuangan
(langkah pembuangan). Katup masukan terbuka lagi dan keempat langkah
tersebut diulangi kembali.
Tujuan dari adanya langkah kompresi atau penekanan adiabatik adalah
menaikkan suhu dan tekanan campuran udara dan uap bensin. Proses pembakaran
pada tekanan yang tinggi akan menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang
sangat besar. Akibatnya gaya dorong (F = PA) yang dihasilkan selama proses
pemuaian menjadi sangat besar. Mesin motor atau mobil menjadi lebih bertenaga.
Walaupun tidak ditekan, campuran udara dan uap bensin bisa terbakar ketika busi
memercikkan bunga api. Tapi suhu dan tekanan gas yang terbakar tidak terlalu
tinggi sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga kecil. Akibatnya mesin menjadi
kurang bertenaga.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin
pembakaran dalam empat langkah di atas bisa dijelaskan seperti ini : Ketika
terjadi proses pembakaran, energi potensial kimia dalam bensin + energi dalam
udara berubah menjadi kalor alias panas. Sebagian kalor berubah menjadi energi
mekanik batang piston dan poros engkol, sebagian kalor dibuang melalui pipa
pembuangan (knalpot). Sebagian besar energi mekanik batang piston dan poros
engkol berubah menjadi energi mekanik kendaraan (kendaraan bergerak),
sebagian kecil berubah menjadi kalor alias panas sedangkan panas timbul akibat
adanya gesekan.
Secara termodinamika, siklus Otto memiliki 4 buah proses termodinamika
yang terdiri dari 2 buah proses isokhorik (volume tetap) dan 2 buah proses
adiabatis (kalor tetap).
2.3 Prinsip Kerja Motor Bakar Empat Langkah
Motor bakar 4 (empat) langkah adalah bila 1 (satu) kali proses
pembakaran bahan bakar memerlukan 4 (empat) langkah gerakan piston dan
2 (dua) kali putaran poros engkol. Siklus motor bakar 4 (empat) langkah
adalah sebagai berikut :
a). Langkah Hisap
Proses yang terjadi pada langkah isap adalah :
1. Torak bergerak dari TMA ke TMB.
2. Katup masuk terbuka, katup buang tertutup.
3. Campuran bahan bakar dengan udara yang telah tercampur di
dalam karburator, masuk kedalam silinder melalui katup masuk.
4. Saat torak berada di TMB katup masuk akan tertutup.
b). Langkah Kompresi
Proses yang terjadi pada langkah kompresi adalah :
Kerja motor bakar 4 (empat) langkah dapat dilihat pada gambar berikut :
PB =
2. .n
T ........................................................(2.1)
60
dimana:
= Torsi (N.m)
m f x10
Sfc =
........................................................(2.2)
PB
dimana:
Sfc
mf
Besarnya laju aliran massa bahan bakar (mf) dihitung dengan persamaan
sg f.V f .10 3
berikut:
mf =
x3600........................................................(2.3)
tf
dimana:
volume
uji (detik).
AFR =
ma
.(2.4)
mf
Dimana:
AFR
ma
laju aliran
massa udara
(ma)
juga
diketahui
dengan
C f = 3564 x x
Pa
dimana:
(Ta + 114)
(2.5)
Ta2,5
v =
dimana:
a =
Pa
......................................................................................(2.10)
R.Ta
dimana:
b =
b)
Jika daya keluaran (PB) dalam satuan kW, laju aliran bahan bakar mf dalam
satuan kg/jam, maka:
b =
PB
.3600 .....................................................................(2.13)
m f . LHV
Dimana:
HHV = Nilai Kalor Atas (kJ/kg)
T1
T2
Cv
Tkp
Sumber
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15934/1/sti-jan2006%20(8).pdf ]
Sumber
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15934/1/sti-jan2006%20(8).pdf ]
2.6 Alkohol
Alkohol adalah bahan bakar yang dapat diperbaharui yang dapat
diproduksi dengan cara fermentasi material biomassa, seperti tebu, singkong dan
jagung. Campuran alkohol dan bensin sangat bagus sebagai bahan bakar untuk
mesin motor bakar karena mempunyai nilai oktan yang lebih tinggi dan emisi gas
buang yang kecil. Banyak industry otomotif telah mengembangkan campuran
bensin dengan alcohol 15% yang dikenal dengan E85, Campuran lebih rendah
seperti E10 (10% alcohol) banyak digunakan pada dunia komersil.
Keuntungan menggunakan alkohol adalah memiliki sifat pencampuran
yang baik dengan bensin, mempunyai kadar oksigen yang tinggi yang diperlukan
Untuk mendapatkan nilai angka oktan dari bensin yang cukup tinggi dapat
dilakukan dengan beberapa cara:
a. Memilih minyak bumi dengan kandungan aromat yang cukup tinggi
dalam trayek didih gasoline.
b. Meningkatkan kandungan aromatic melalui pengolahan reformasi atau
alkana bercabang dengan alkilasi atau isomerasasi atau olefin bertitik
didik rendah.
c. Menggunakan komponen beroktan tinggi sebagai bahan ramuan seperti
alkohol atau eter.
d.
[Sumber:
http://otomotif.kompas.com/read/2011/01/18/18104961/Mengenal.Hubu
ngan.Kompre
si.dan.Nilai.Oktan ]
2. .n
T
60
Dimana : P = Daya
n = Putaran
T = Torsi