Rehabilitasi Semarang
Rehabilitasi Semarang
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
3.1
3.2
4.1
5.1
5.2
5.3
6.1
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
7.6
7.7
7.8
8.1
8.2
8.3
8.4
9.1
9.2
9.3
9.4
10.1
10.2
11.1
11.2
11.3
11.4
12.1
12.2
12.3
13.1
13.2
13.3
13.4
14.1
14.2
14.3
14.4
15.3
16.1
16.2
16.3
17.1
17.2
17.3
17.4
17.5
17.6
17.7
17.8
21.1.
21.2.
19.1
19.2
19.3
19.4
19.5
19.6
20.1
20.2
20.3
20.4
20.5
didasarkan pada harga satuan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya
Negosiasi yang ada.
Dalam hal di dalam Rencana Anggaran Biaya tidak tercantum harga satuannya,
akan dihitung berdasarkan harga bahan dan upah yang terlampir pada surat
penawaran dan dihitung dengan analisa pekerjaan sesuai yang berlaku (analisa
BOQ)
PASAL 20 : ALAT DAN PERALATAN KERJA PEMBORONG
Pemborong wajib menyediakan sendiri semua jenis alat peralatan maupun
perlengkapan kerja yang diperlukan untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan.
Alat peralatan dimaksud harus dalam keadaan siap pakai, kerusakan yang terjadi
selama pelaksanaan agar segera diperbaiki atau dicarikan gantinya.
Untuk pekerjaan ini Pemborong wajib menyediakan peralatan antara lain :
- Alat angkat dan alat angkut secukupnya.
- Peralatan langsir bahan.
- Alat keruk
- Pompa air.
Biaya angkutan, pengadaan maupun biaya operasional semua peralatan menjadi
tanggungan Pemborong.
Pemborong wajib menyediakan tambahan peralatan jika peralatan yang ada dinilai
tidak mencukupi.
Keamanan alat selama pelaksanaan menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.
d. Pasir yang digunakan untuk cor beton dan pasir padasan untuk urugan digunakan
berasal dari gunung atau bukit,
e. Untuk pasir urugan tanah sekitar dan pasir untuk pengisian karung dapat diambil dari
pasir laut di sekitar loaksi.
f. Pasir yang ditolak oleh Pengawas harus segera disingkirkan dari lapangan kerja.
Dalam membuat adukan baik untuk digunakan plesteran maupun pembetonan, pasir
tidak dapat digunakan sebelum persetujuan Pengawas mengenai mutu dan
jumlahnya.
3. AIR
a. Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan pasangan, bahan pencuci
agregat dan untuk curing beton, harus air tawar yang bersih dari bahan-bahan yang
berbahaya dari penggunaannya seperti minyak, alkali, sulfat, bahan organik, garam,
silt (lanau).
b. Kadar silt (lanau) yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari 2 % dalam
perbandingan beratnya. Kadar sulfat maksimum yang diperkenankan adalah 0,5 %
atau 5 gr/lt, sedangkan kadar chloor maksimum 1,5% atau 15 gr/lt. Jika terdapat
keraguan mengenai air, dianjurkan untuk mengirimkan contoh air tersebut ke
Laboratorium pemeriksaan yang diakui.
c. Pemborong tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa, sumber air yang
berlumpur dan air sungai.
d. Air yang digunakan harus bersih dari kotoran yang bisa menurunkan kualitas adukan
dan jika memungkinkan dipakai air yang memenuhi syarat untuk air minum.
6. ADUKAN
a. Adukan untuk pekerjaan rabat beton harus dibuat dari semen portland dan pasir
dengan perbandingan isi 1 : 3 atau seperti ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis
pekerjaan.
b. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan disetujui Direksi.
c. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan yang
tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Melunakkan kembali dari adukan
tersebut tidak diperkenankan.
7.
BUIS BETON
- Bentuk dan Dimensi
Buis Beton yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter luar (outter diameter)
80 cm, dan tinggi 100 cm
- Menggunakan buis beton pabrikasi yang dijual di pasaran.
8.
9.
ANGKUR
Angkur yang digunakan berupa besi berukuran diamater () 14 mm dan panjang (L) =
150 cm
22.1
22.2
22.2
22.3
22.4
23.1
23.2
23.3
24.1
25.1
25.2
25.3
25.3
25.4
26.1
26.2
26.3
26.3
26.4