Anda di halaman 1dari 3

Kelak, Bersama Siapa Kita?

@riswanfebrianto
Anas bin Malik ra mengisahkan, menceritakan percakapan yang dilihatnya.
Ada seorang Arab Badui yang datang, untuk kemudian bertanya kepada Nabi
Muhammad SAW tentang hari kiamat, Kapankah kiamat datang?Di saat mayoritas
orang justru takut akan datangnya hari akhir, orang ini justru menanyakan, seperti
sebuah tantangan. Nabi Muhammad SAW pun tersenyum, lalu menjawab, Apa yang
telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?
Arab badui itu menjawab, polos, namun jujur, Wahai Rasulullah, aku belum
mempersiapkan shalat dan puasa yang banyak, hanya saja aku mencintai Allah dan
Rasul-Nya
Maka Rasulullah SAW bersabda, Seseorang (di hari kiamat) akan bersama orang
yang dicintanya, dan engkau akan bersama yang engkau cintai.
(HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya, lihat Fath al-Bari [X/557 no: 6171] dan atTirmidzi dalam Sunan-nya [2385]).
Sungguh indah, sungguh menyejukkan. Begitu menentramkan, mendamaikan
hati insan. Jawaban dari lisan mulia itu, Seseorang akan bersama orang yang
dicintanya." Memberi jawaban sekaligus jaminan. Tentang hari kebangkitan, dimana
setiap kita akan diminta pertanggung jawaban tentang apa yang telah kita lakukan, di
adilkan tentang segala perbuatan, untuk kemudian ditunjukkan akhirannya: neraka
yang penuh siksaan, ataukah jannah yang penuh kebahagiaan. Siapkah kita

menghadapinya? Sudah berlimpahkah amal-amal kita? Berakhir di neraka atau surgakah kelak kita?
Mari sekali lagi kita simak, penjelasan dari Rasul mulia atas tanya Arab
Badui. Seseorang akan bersama orang yang dicintanya." Maha suci Allah..segala
puji hanya bagi-Mu. Betapa begitu Adil, Rabb Yang memiliki nama Al 'Adlu. Mereka
yang di dunia teramat cintanya kepada orang tuanya, maka akan dihimpukan pula
kelak dengan ayah-ibu. Yang sayang dengan pasangan hidupnya, nanti akan
berkumpul lagi dengan suami-istrinya. Yang saling kasih dengan saudara-kerabat,
esok akan dibersamakan pula dengan adik, kakak, serta iparnya. Yang hatinya hari ini
terikat erat dengan sahabat di dunia, di hari akhir akan dipertemukan, dieratkan lagi.
Bahkan pun, mereka yang mengidolakan pemain bola sekaliber Christiano Ronaldo,
Lionel Messi, dan sekawanannya, atau yang memuja-muja aktor-artis film
kegemarannya, atau penyanyi, atau personel band favorit dan sebagaimana lainnya,
maka sebagai bentuk keadilan dari Rabb Yang Maha Adil, kelak dikumpulah mereka,
bersama dalam satu. Namun jika yang kita cintai dengan teramat adalah manusia
seperti mereka semua, yang kemudian menjadi pertanyaan adalah: dimana tempat kita
berkumpul kelak? surgakah? neraka-kah? Tentu sesuai dengan setiap amal kita dan
manusia tersebut, jika tidak surga, pasti neraka. Antara surga atau neraka.
Tetapi jika hati kita dipenuhi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, atau para
sholihin-sholihat lainnya, maka berbahagialah. Karena tempat berkumpul kelak
pastilah di jannah. Lantas sudah cintakah kita kepada Allah dan Rasul-Nya? Jika ya,
seberapa dalam cinta itu? Bukankah segala sesuatu perlu bukti? Tentu termasuk cinta.

Karena cinta tanpa bukti adalah gombal, cinta tanpa bukti kan terasa hambar. Sudah
kita dijelaskan dalam Quran yang paripurna, Katakanlah hai Muhammad: "Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Ali Imran[3]:31). Jelas sudah indikator, seberapa cinta kita kepada Allah dan
Rasul-Nya terukur pada sejauh mana lisan kita mengulang yang telah diucap
Rasulullah, mengerjakan yang telah dilakukan Rasulullah, mengikut segala sunnah
yang telah diteladankan Rasulullah. Ampuni kami ya Rabb, masih banyak amalan
Rasul-Mu yang belum kami mampu amalkan.

(Riswan Febrianto)
Alamat: Jalan Baturaden Gg. 2 No. 4 Sumbersari, Jember.

Anda mungkin juga menyukai