Pendahuluan
Radikalisme dan terorisme merupakan salah satu ancaman nyata
terhadap kehidupan dunia global. Dampak dari gerakan radikal dan teroris
dapat berimplikasi terhadap dinamika ekonomi dan politik yang dapat
mengalami guncangan yang tidak kecil, sehingga mampu menciptakan
rasa tidak aman pada masyarakat luas.
Kekerasan yang mengatasnamakan agama/keyakinan sering sering
dikaitkan
ke
dalam
ranah
radikalisme
dan
terorisme,
semenjak
ini
akan
menjelaskan
mengenai
radikalisme
dalam
Mahasiswa program Pasca Sarjana, program studi Perang Asimetris, fakultas Strategi
Pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia, T.A.2013.
Lihat, Syafputri., Ella, h ttp://www.antaranews.com/berita/341443/bn pt -radikalismeakar- terorisme, diakses pada tanggal 8 Maret 2014, pukul 02.15 WIB.
Dynamics of
Terrorism
Radikalisme keagamaan
Radikalisme dapat diartikan sebagai sebuah paham atau aliran yang
menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara
drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan
[2]
. Makna radikalisme
paham/aliran
tersebut
menggunakan
kekerasan
untuk
[3]
pandang
bulu,
sehingga
mempersiapkan
dan
memotivasi
seseorang untuk
mencapai perilaku kekerasan
[4]
untuk
merangsang
dan
mempengaruhi
proses
2
3
Dynamics of
Terrorism
Dynamics of
Terrorism
Pengaruh lingkungan
Narasi dan kosa kata politik organisasi keagamaan yang memiliki
pengaruh besar di lingkungan masyarakat dapat menjadi masukan
narasi bagi kelompok kelompok radikal
[5]
gejala
keagamaan,
dalam
hal
ini
kaum
radikalisme
Dynamics of
Terrorism
5
Choudhury., Tufyal, The Role Of Muslim Identity Politics In Radicalisation (London
: Department for Communities and Local Government, 2007), h.21.
Dynamics of
Terrorism
[6]
teman
[7]
Klaim kebenaran
Pemeluk
memang
agama
meyakini
bahwa
kitab
suci
mereka
Lihat,
Hambali.,
Wahid,
Radikalisme
Islam,
http://wahid- hambali.blogspot.com/2013/04/radikalisme-makalah.html, diakses pada tanggal
Dynamics of
Terrorism
Dynamics of
Terrorism
[8]
[9]
Terorisme
Ancaman atau penggunaan kekerasan secara ilegal yang dilakukan
oleh aktor non-negara baik berupa perorangan maupun kelompok untuk
mencapai
tujuan
politis, ekonomi,
religius,
atau
sosial
dengan
[10]
Dynamics of
Terrorism
Dynamics of
Terrorism
1
0
sebagai
agama
juga
tercatat
pada
konflik
Katolik-
geng,
dimana
kelompok-kelompok
ini
termotivasi
rasial dan
11
Crenshaw., Martha, op-cit, Chapter 13 : The Psychology of Political Terrorism (San Francisco
: Political Psychology, 1986), h.380.
Dynamics of
Terrorism
1
1
dari
kelompok
teroris
sayap
kiri
adalah
Partai
Front
di
Yunani,
dan
Fuerzas
Armadas
Revolucionarias
kemerdekaan
sendiri,
umumnya
akibat
perasaan
penjualan
narkotika,
dimana
aksi
yang
dilakukan
2
adalah
penggunaan
Dynamics of
Terrorism
1
3
[12]
[13]
Klasifikasi
Jumlah pelaku
Pendukung
Cakupan
Status Bersenjata
Motivasi spiritual
Motivasi finansial
Ideologi politik
Aturan hirarki
Bunuh Diri
Pengeboman, Pembunuhan,
11
Metodologi
Dynamics of
Terrorism
1
4
bahkan dengan
[14]
[15]
15
Pape., Robert A., American Political Science Review : The Strategic Logic of
Suicide
Terrorism (Volume 97 No.3 : American Political Science Association (APSA), 2003), h.345.
Lihat, Friastuti., Rini, Menelusuri Akar Gerakan Teror di Indonesia Setelah Orde
Dynamics of
Terrorism
Dynamics of
Terrorism
1
01
bom Bali II, bom Marriot (II), dan Ritz Carlton yang dilansir kuat dugaan di
dalangi oleh kelompok JI (Jamaah Islamiyah) yang dirintis oleh Abdullah
Sungkar dan Abu Bakar Baasyir pada tahun 1993, dengan anggota JI
yang berperan sebagai otak aksi teror bom seperti Hambali, Mukhlas,
Amrozi, Ali Imron, Zulkarnaen, Faturrahman al-Ghozi, Umar Patek,
Dulmatin, Imam Samudra, Dr.Azhari, serta Noordin M. Top
[16]
. Ancaman
pemahaman
dalam
konteks
kekerasan,
maka
individu
tersebut
memiliki potensi untuk menjadi seorang teroris
[17]
.
Perantara, jaringan sosial, internet, dan penjara dianggap memiliki
peran kunci dalam proses radikalisasi agama dimana pada akhirnya akan
bermuara kepada aksi terorisme keagamaan
Perantara
(individu
karismatik)
[18]
sering
membantu
membujuk
individu
untuk
mempergunakan
cara-cara
kekerasan
16
International Crisis Group, Terorisme di Indonesia : Jaringan Noordin M. Top (Jakarta : Asia
Report No.119, 2006), h.03.
Dynamics of
Terrorism
17
18
Dynamics of
Terrorism
1
21
Materi online terkait perang suci (jihad) yang terdapat pada situs atau
web yang beraliran radikal, dapat memberikan pencerahan kepada
individu/masyarakat yang mengaksesnya.
Penjara, radikalisasi yang dilakukan oleh para terpidana kasus
terorisme dipandang oleh beberapa pengamat sebagai lahan subur
bagi penanaman paham radikalisme keagamaan yang dapat menjurus
kepada aksi terorisme.
Rekam
jejak
tumbuh
kembang
radikalisme
pada
akhirnya
[19]
[20]
, seperti yang
20
Lihat,
Srigunting.,
Jurnal,
http://jurnalsriguntin g.com/2012/03/27/tumbuh kembangfundamentalisme-radikalisme-dan-terorisme-sebagai-bahaya-latent-di-indon esia,
diakses pada tanggal 8 Maret 2014, pukul 15.30 WIB.
Hasani.,Ismail, et-al, Radikalisme Agama diJabodetabek & Ja wa Barat: Implikasinya
Dynamics of
Terrorism
terhadap
Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan (Jakarta : SETARA Institute, 2010), h.69.
Dynamics of
Terrorism
1
31
1
41
Pada survey lain yang dilakukan oleh SETARA Institue, terdapat asumsi
masyarakat yang menganggap bahwa kedua entitas tersebut memiliki
tujuan yang sama. Bahkan, meski dengan prosentase yang lebih kecil,
ada pula yang menganggap bahwa di antara keduanya terjadi saling
dukung dan saling simpati
[21]
[23]
Kesimpulan
Radikalisme
terbentuk melalui
dinamika
interpersonal
dan
Ibid, h.70.
Dolnik., Adam, op-cit, The State of Al-Qaida in Southeast Asia Ten Years Since 9/11 in
the Book of Al-Qaida After Ten Years of War : A Global Perspective of Successes,
Failures, and Prospects, Edited by Cigar., N. & Kramer., Stephanie E. (Virginia : Marine
Corps University Press, 2011), h.83-85.
Dynamics of
Terrorism
23
1
51
Ibid, h.95-99.
Dynamics of
Terrorism
1
61
individu/golongan
agar
dapat
memiliki
fanatisme
tinggi
terhadap
suci
menjadi
landasan
utama
terbentuknya
redikalisme keagamaan.
Pengelompokan tipe-tipe terorisme berdasarkan taget dan motivasi
tiap kelompok, dapat membantu untuk menggolongkan kelompok teroris
berdasarkan variabel dan klasifikasi yang terdapat pada dimensi
terorisme. Tujuan kelompok teroris untuk memperoleh pendukung dan
memaksa pihak otoritas diklasifikasikan ke dalam tipe terorisme
demonstratif, destruktif, dan bunuh diri.
Perubahan suatu individu/kelompok menjadi radikal dan pada
akhirnya bermuara menjadi/mendapat label teroris, terbentuk melalui
peranan perantara (individu kharismatik), jaringan sosial, internet, dan
lingkungan penjara. Dalam kasus di Indonesia, radikalisme agama (islam)
tidak menjadi faktor utama terbentuknya aksi terorisme, meskipun
kelompok radikal islam dianggap memiliki tujuan yang sama dengan
kelompok terorisme. Indikasi terbentuknya hubungan antara kelompok
radikal di Indonesia dengan organisasi teroris adalah keterkaitan antara
Jemaah Islamiyah (JI) dengan Al-Qaida.
{asulistyo2014}
Dynamics of
Terrorism
1
71
Referensi
1.
2.
Cigar., N. & Kramer., Stephanie E. Al-Qaida After Ten Years of War : A Global
Perspective of Successes, Failures, and Prospects (Virginia : Marine Corps
University Press, 2011);
3.
4.
5.
IEP, Global Terrorism Index : Capturing the Impact of Terrorism for the Last Decade
(Sydney : Institute for Economics and Peace, 2012);
6.
7.
8.
Pape., Robert A., American Political Science Review : The Strategic Logic of Suicide
Terrorism (Volume 97 No.3 : American Political Science Association (APSA),
2003);
9.
10. Veldhuis., Tinka, & Staun., Jrgen, Islamist Radicalisation: A Root Cause Model
(Den Haag : Netherlands Institute of International Relations Clingendael, 2009);
11. Victorrof., Jeff, The Mind of The Terrorist : A Review and Critique of Psychological
Approaches (California : The Journal of Conflict Resolution, 2005);
12. Wilner., A, Ph.D & Dubouloz., C-J, Ph.D, Homegrown Terrorism and Transformative
Learning : An Interdisciplinary Approach to Understanding Radicalization
(Ottawa : Canadian Political Science Association Conference, 2009);
13. Yusdani, Drs., M.Ag, Buletin Al-Islamiyah : Menguak Akar Kekerasan Benuansa
Agama (Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia, 2013);
14. http://artikata.com ;
15. http://handof reason.com ;
16. http://jurnalsrigunting.com ;
17. http://news.detik.com ;
18. http://wahid-hambali.blogspot.com;
19. http://www.academia.edu;
20. http://www.antaranews.com ;
21. http://www.ref erensimakalah.com.
Dynamics of
Terrorism