Anda di halaman 1dari 13

ASKEP PERIKARDITIS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan
jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat
lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi
oleh susunan saraf otonom).
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput
pembungkkus terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di
pangkal jantung membentuk kantung jantung. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir
sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan
gangguan terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu
membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang terpenting dan
memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan arteri koronaria.
Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang, neoplasi,
dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh tmbunan cairan (disebut efusi
perikardium), radang (yaitu perikarditis). Perikarditis ialah penyakit sekunder dimanapun di
tubuh contohnya penyebaran infeksi kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi
kadang-kadang perikarditis terjadi sebagai kelainan primer.
Pada perikarditis, ditemukan reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium
viseratis dan atau parietalis.ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah akut,
perikarditis non spesifik (viral), infark miokard dan uremia.
B. Rumusan Masalah
Apa konsep teori dari perikarditis dan bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan
perikarditis?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan asuhan keperawatan yang harus diberikan kepada klien dengan gangguan
perikarditis
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami definisi dari perikarditis
Mahasiswa mampu memahami etiologi dari perikarditis
Mahasiswa mampu memahami Manifestasi klinis dari perikarditis
Mahasiswa mampu memahami pemeriksaan diagnostic yang dibutuhkan untuk perikarditis
Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan dari perikarditis
Mahasiswa mampu memahami komplikasi dari perikarditis
Mahasiswa mampu memahami prognosis dari perikarditis
Mahasiswa mampu memahami patofisiologi dari perikarditis
Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan dari perikarditis
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perikarditis
Perikarditis ialah peradangan pericardium viseralis dan parietalis dengan atau tanpa
disertai timbulnya cairan dalam rongga perikard yang baik bersifat transudat atau eksudat
maupun seraosanguinis atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. (IKA
FKUI, 2007)
Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericardium visceral, atau
keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, subakut, dan kronik. Perikarditis subakut
dan kronik mempunyai etiologi, manifestasi klinis, pendekatan diagnostic, dan
penatalaksanaan yang sama. (Arif, 2009)
B. Etiologi Perikarditis
Peradangan pada daerah perikardium dapat menyebabkan cairan dan produk darah
(fibrin , sel darah merah dan sel darah putih) memenuhi rongga perikardium. Perikarditis
memiliki bermacam-macam penyebab, mulai dari virus sampai kanker.
Penyebab lainnya antara lain adalah :
AIDS
Serangan Jantung (Infark miokardial)
Pembedahan jantung
Lupus eritematosus sistemik
Penyakit rematik
Kegagalan ginjal
Cedera
Terapi penyinaran
Kebocoran darah dari suatu aneurisma aorta
Perikarditis juga bisa merupakan akibat dari efek samping obat tertentu (misalnya anti
koagulon, fenitoin, fenilbutuzon)

Tabel 01.Macam Klasifikasi Perikarditis


Klasifikasi Klinis
Klasifikasi Etiologis
Perikarditis
Fibrinosa
Perikarditis
Virus, pirogenik, tuberkulosis, mikotik,
akut
Infeksiosa
infeksi lain (sifilis, parasit)
(<6minggu)

Perikarditis
Konstriktif
subakut
Efusi
(<6minggu konstriktif
- 6 bulan)

Perikarditis
Infark miokardium akut, uremia,
non-infeksiosa neoplasia: tumor primer dan tumor
metastasis, miksedema, kolesterol,
kiloperikardium, trauma: luka tembus
dinding dada, aneurisma aorta (dengan
kebocoran
ke
dalam
kantong
perikardium) pascaradiasi, cacat sekat
atrium,
anemia
kronis
berat,
perikarditis
familial:
mulberry
aneurysm, idiopatik akut.

Perikarditis b.d Demam rematik, penyakit vaskular


hipersensitivitas kolagen: SLE, reumatik arthritis,
atau autoimun skleroderma, akibat obat: prokalnamid,
hidralazin, pasca cedera kardiak.

C. Patofisiologi
Perikarditis mengacu pada inflamasi pada perikardium, katong membran yang
membungkus jantung. Bisa merupakan penyakit primer , atau dapat terjadi sesuai perjalanan
berbagai penyakit medis dan bedah. Yang berikut adalah penyebab yang mendasari atau
dengan berhubungan dengan perikarditis :
diopatik atau non spesifik
a.
b.
c.
3.
4.
5.
6.
a.
b.
c.
7.
8.
9.
10.

Bakteri (mis: streptococcus, stapilokokus, meningokokus, gonokokus)


Virus (mis: coxsakie, influensa)
Jamur (mis: riketsia, parasit)
Kelainan jaringan ikat sistemik lupus eritematosus, demam rematik, artritis rematik,
poliarteritis.
Keadaan hipersensitivitas-reaksi imun, reaksi obat, serum sickness.
Penyakit struktur disekitarnya-infark miokardium , aneurisma dissecting, penyakit pleura dan
paru (pneumonia)
Penyakit neoplasia
Sekunder akibat metastatis dari kanker paru , kanker payudara
Leukemia
Primer (mesotelioma)
Terapi radiasi
Trauma atau cedera dada
Gagal ginjal dan uremia
Tuberculosis

D. Faktor Resiko
Penyakit baru-baru ini seperti serangan jantung, penyakit akibat virus, atau demam rematik
Riwayat medik tuberculosis

E. Maninfestasi Klinis
1. Tanda yang khas:
Friction rub (suara tambahan) adalah bising gesek yang terjadi karena kantong berisi cairan
membengkak.
2. Gejala-gejala :
Sesak nafas saat bekerja
Panas badan 39 c -40c
Malaesa
Kadang nyeri dada
Effuse cardial
Nyeri dapat menyebar dari leher,bahu,punggung atau perut
Rasa tajam menusuk
Berkeringat
Manifestasi perikarditis konstriktif sangat bervariasi bergantung pada berat, distribusi,
dan kecepatan terjadinya sikatriks. Tanda-tanda perikarditis konstriktif menurut urutan, yaitu
dispnea, edema perifer, pembesaran perut, gangguan abdominal, lelah, ortopnea, palpitasi,
batuk, nausea, dan paroxysmal nocturnal dyspnea.
F.
1.
2.
3.
4.
5.

Pemeriksaan Diagnostik
Mengamati sendiri gejala yang timbul
Pencatatan perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik oleh dokter
EKG
Sinar X dari dada
Thoracentesis (pengangkatan cairan dengan sebuah jarum)

G. Penatalaksanaan
Pasien dibaringkan ditempat tidur bila curah jantung masih belum baik, sampai
demam, nyeri dada dan friction rub menghilang. Analgetik dapat diberikan untuk mengurangi
nyeri dan mempercepat reabsorbsi cairan pada pasien dengan perikarditis
rematik. Kortikosteroid dapat diberikan untuk mengontrol gejala, memperepat resolusi
proses inflamasi dalam perikordium dan mencegah kekambuhan efusi perikard.
Pasein dengan infeksi perikardium harus segera diobati dengan anti mikroba pilihan
begitu organisme penyebabnya dapat diidentifikasi. Perikarditis yang berhubungan dengan
demam rematik berespon baik dengan pinisilin. Perikarditis akibat tuberkulosis diobati
dengan isoniasid, etambutol hidroklorid, rifampisin, streptomisin dalam berbagai kombinasi .
ampoterisin B digunakan untuk perikarditis jamur, dan kartikosteroid digunakan pada lupus
eritematosus diseminata.
Bila kondisi pasien sudah membaik, aktivitas harus ditingkatkan secara bertahap,
tetapi bila nyeri demam atau friction rub kembali muncul, pasien harus segera tirah baring.
H.
1.
2.
3.

Komplikasi
Efusi pericardium
Tamponade jantung
Perikarditis akut: chonic pericarditis, efusi prikard, tamponade, perikardtis kontriktiva Efusi
perikard/tamponade: henti jantung, aritima: fibrilasi atrial atau flutter, perikarditis
konstriktiva.

BAB III
KASUS PERIKARDITIS
Klien P (34 thn) masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri dada/sternum yang
bertambah saat inspirasi, dibawa merubah posisi tidur dan nyeri akan berkurang saat posisi
duduk atau berdiri. Klien terlihat lemah lebih banyak duduk. Hasil pemeriksaan TTV, TD:
110/80 mmHg, HR: 80x/menit, RR:10x/menit, suhu: 380 C, terdengar friction rub pada
auskultasi jantung. Klien mengatakan memiliki riwayat TB paru yang tidak diobati.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Tanggal masuk RS
: 28 Oktober 2012
I.
Identitas
A. Pasien
Nama
: Tn.P
Tempat, tanggal lahir
: Salatiga, 29 Agustus 1970
Agama
: Islam
Alamat
: Potorono Banguntapan Bantul
Status Perkawinan
: Kawin
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Manajer
Suku/ Bangsa
: Jawa /Indonesia
B. Keluarga
Nama
: Ny.B
Tempat, tanggal lahir
: Yogyakarta, 18 Juli 1973
Agama
: Islam
Alamat
: Potorono Banguntapan Bantul
Hubungan
: Istri
Pendidikan
: D3
Pekerjaan
: Karyawan
II.
Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Nyeri dada/sternum yang bertambah saat inspirasi
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri dada/sternum yang bertambah saat inspirasi, dibawa merubah posisi
tidur dan nyeri akan berkurang saat posisi duduk atau berdiri. Klien terlihat lemah lebih
banyak duduk. Hasil pemeriksaan TTV, TD: 110/80 mmHg, HR: 80x/menit, RR:10x/menit,
suhu: 380 C, terdengar friction rub pada auskultasi jantung.
3. Riwayat Penyakit yang lalu
Klien mengatakan memiliki riwayat TB paru yang tidak diobati.
4. Riwayat kesehatan keluarga

5. Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun obat.
III.
Pola Fungsi Kesehatan
1) Persepsi Terhadap Kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit biasanya membeli obat diwarung atau apotik

2)

Pola Ktifitas Latihan


Pasien tidak
Kemampuan perawatan diri
mampu
makan/ minum
melakukan
aktifitas sehariMandi
hari semua
Ambulasi
aktifitas dibantu
Merapikan rumah
oleh perawat dan
keluarga
Kemampuan perawatan diri

3
v
v
v
v

* Ket :
0
1
2
3
4
3)

: mandiri
: dinatu sebagian
: dibantu orang lain
: dibantu ornag lain dan alat
: ketergantungan total
Pola tidur
Pasien kurang tidur dan sering terbangun karena nyeri pada daerah dada
4) Pola nutrisi metabolic
Pasien makan 2x sehari dengan porsi
Pasien minum 6 gelas sehari
5)

6)
7)

8)
9)

Pola eleminasi
Pasien BAB 1x sehari dengan kriteria lembek, feses berwarna kuning kecoklatan
Pasien BAK 3-5 x sehari
Pola kognitif perseptual
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya
Pola konsep diri
Gambaran diri
pasien menyukai semua bagian tubuhnya
Identitas diri
pasien merasa senang sebagai bapak dan seorang suami dari keluarganya dan orang biasa
yang hidup ditengah-tengah masyarakat
Harga diri
hubungan pasien dengan orang sekitarnya baik dan pasien merasa dihargai dilingkungannya
ideal diri
pasien ingin selalu berkumpul dengan keluarganya
Peran diri
pasien merupakan seorang bapak dan suami bagi anak dan isterinya
Pola koping
Bila ada masalah klien slalu mendiskusikan dengan keluarganya
Pola peran hubungan
Klien dengan tetangga dan lingkungannya baik

10) Pola nilai dan kepercayaan


Meskipun sakit klien tetap menjalankan ibadahnya sesuai dengan kemampuannya
B. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : compos mentis
2. Tanda-tanda vital
TD
: 110/80 mmHg
RR
: 10x/menit
HR
: 80x/menit
T
: 38 oC
3. Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala
bentuk : simetris
Rambut : warna hitam beruban
Mata
: simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Mulut : mukosa kering
b. Leher : tidak ada pembesaran tyroid
c. Dada
: pernafasan dangkal dan terdengar Friction rub
d. Abdomen : tidak ada nyeri
e. Genetolia : bersih
4. Data Fokus
DS
Klien P mengeluhkan nyeri dada/sternum yang bertambah saat inspirasi & dibawa merubah
posisi tidur
Klien mengatakan memiliki riwayat TB paru yang tidak diobati
DO
TD
: 110/80 mmHg
RR
: 10x/menit
HR
: 80x/menit
T
: 38 oC
Klien terlihat lemah lebih banyak duduk
Terdengar friction rub pada auskultasi jantung
C. Analisis Data
Symptom

DS:
Klien P mengeluhkan nyeri
dada/sternum yang bertambah saat
inspirasi & dibawa merubah posisi
tidur
DO:
TD
: 110/80 mmHg
RR
: 10x/menit
HR
: 80x/menit
T
: 38 oC
DS: DO:
TD
: 110/80 mmHg

Etiologi

Problem

Inflamasi
perikardium

Nyeri akut

Perubahan denyut /
irama jantung

Penurunan curah
jantung

RR
: 10x/menit
HR
: 80x/menit
T
: 38 oC
DS: DO:
Klien tampak gelisah dan lemah
TD
: 110/80 mmHg
RR
: 10x/menit
HR
: 80x/menit
T
: 38 oC
DS:
Klien
mengatakan
memiliki
riwayat TB paru yang tidak diobati
DO:
Klien tampak gelisah dan lemah

Inflamasi dan degdegan sel-sel otot


miokard

Intoleransi aktivitas

Kurang
pengetahuan
mengenai kondisi,
kebutuhan
pengobatan

Cemas

D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi perikardium ditandai dengan:
DS:
Klien P mengeluhkan nyeri dada/sternum yang bertambah saat inspirasi & dibawa merubah
posisi tidur
DO:
TD : 110/80 mmHg
RR : 10x/menit
HR : 80x/menit
T
: 38 oC
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan denyut atau irama jantung ditandai
dengan:
DS: DO:
TD
: 110/80 mmHg
RR
: 10x/menit
HR
: 80x/menit
T
: 38 oC
3. Intoleransi aktivitas berhubunngan dengan Inflamasi dan deg-degan sel-sel otot
miokard yang ditandai dengan:
DS: DO:
klien tampak gelisah ,lemah dan bingung
TD
: 110/80 mmHg
RR
: 10x/menit
HR
: 80x/menit
T
: 38 oC
4. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya ditandai dengan:
DS: DO:
klien tampak gelisah ,lemah dan bingung

E. Intervensi
N
o
Diagnosa
D
X
1. Nyeri akut
b.d inflamasi
perikardium

2.

Tujuan

Setelah di lakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x 24 jm di
harapkan Nyeri/
ketidaknyamanan
hilang/ terkontrol.
(1605) dg kriteria
hasil sbb:
b.
1. (160501) mengenali
faktor penyebab
2. (160502) mengenali
jenis nyeri
3. (160503)
menngunakan
ukuran utk
mencegah.
4. (160504)
d.
menggunakan non
analgesik ,ukran
gambar.
5. (160505)mengguna
kan analgesik yg
tepat.
6. (160506)memberi
tanda peringatan utk
meminta perawatan.g.
7. (160507) laporan
penyebab utk
h.
perwatan
professional.
8. (160508)mengguna
kan sumber yg ada.
9. (160509) mengenali
penyebab dari nyeri.
10. (1605010) nyeri
menggunakan buku
catatan.
(1605011)
melporkan kontrol
nyeri.
Penurunan curah Setelah di lakukan
jantung b.dperub tindakan

Intervensi
Manajemen nyeri.
(1400)
Lakukan pengkajian
nyeri scr komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi.
Observasi reaksi
abnormal dari
ketidaknyamaman
Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan.
Kurangi faktor
presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan
penanganannyeri
(farmakologi,nonfarma
kologi dan
intrapersonal)
Ajarkan tentang teknik
non farmakologi.
Berikan analgetik utk
mengurangi nyeri.
Tingkatkan istirahat.
Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
Monitor penerimaan
pasien ttg manajemen
nyeri.

Circulation care
(4060)

Rasional

Tindakan
ini dapat
menurunkan
ketidaknyam
anan fisik
dan
emosional
pasien.
Penjelasan
yang benar
membuat
klien
mengerti
sehingga
dapat diajak
kerja sama.
Analgetik
dapat
mengurangi
rasa nyeri.

Mengontrol
penurunan

3.

ahan denyut atau keperawatan


a.
irama jantung
selama 3X 24 jam di
harapkan jantung
dapat memompa b.
darah secara efektif.
(0400).dg kriteria c.
hasil sbb:
d.
1. (040001) tekanan
darah menurun.
2. (040002) laju
jantung menjadi e.
normal
3. (040003) index
jantung normal
4. (040004)
g.
menghilangkan
fraksi jantung.
5. (04005) intoleransi
aktivitas berkurangh.
6. (04006) nadi kuat.
7. (04007)ukuran
jantung normal
8. (04008) warna kulit
normal
9. (04009) tidak ada
rentan nadi di leher.
10. (040010) tidak ada
dysrhythmia.
k.
11. (040011) hilangnya
suara jantung yang
tidak normal.
12. (040012) tidak ada
angina (perasaan
sakit atau tercekik
pd tenggorokan).
13. (040013) tidak
terdapat edema
14. (040014) tidak ada
edema paru.
15. (040015) tidak ada
pengeluaran peluh
yg berlebihan.
16. (0400160tidak ada
perasaan mual.
(040017)tidak
terjadi fertigo.
Intoleransi
Setelah di lakukan
aktivitas
tindakan
a.

Cek nadi perifer pada


dorsalis pedis atau tibia
posterior
Catat warna kulit dan
temperatur.
Cek kapiler reviell
Catat prosentase adema
terutama diekstermitas
dan gunakan a four
point scale.
Jangan mengelevasi
tangan melebihi posisi
jantung.
Jaga kehangatan klien
Elevasi ekstermitas yg
odema jika dianjurkan
pastikan tidak ada tek
pada tumit
Monitor status cairan
masukan dan keluaran
tg sesuai.
Pelihara akses hak
patent intra venous
theraphy
Monitor lavb
haemoglobin dan
haematokrit.
Monitor perdarahan
Monitor status
haemodinamik
neurologi dan vital sign
tiap 4 jam

curah jantung

Aktivitas terapi (4310)


Kolaborasikan dengan

Meningkatka
n kontraksi

Menurunkan
kebutuhan
pemompaan
jantung
Manifestasi
klinis pada
kardiak
tamponade
yang
mungkin
terjadi pada
perikarditis
ketika
akumulasi
cairan
eksudat pada
rongga
perikardial

b.dInflamasi dan
deg-degan selsel otot miokard

4.

keperawatan
selama 3X 24 ja di
harapkan intoleransi
aktivitas dapat
teratasi
b.
(0005).perlukan.dg
kreteria hasil sbb:
1. (000501)kebutuhan
oksigen terpenuhi c.
untuk melakukan
aktivitas.
2. (000502)laju
jantung normal
untuk respon
d.
aktivitas.
3. (000503) laju
respirasi normal
untuk respon
aktifitas
e.
4. (000504)tekanan
sistolik respon
aktifitas.
f.
5. (000505)
tek.diastolik respo
aktifitas.
g.
6. (000506) ECG
nomal
7. (000507) warna h.
kulit normal.
8. (000508)upaya
respirasi untuk
respon aktifitas. i.
9. (000509) kecepatan
jalan
10. (0005010) kejauhanj.
jalan
11. (0005011) toleransi
menaiki tangga.
12. (0005012) kekuatan
13. (0005013) laporan
aktifitas kehidupan
sehari-hari.
14. (0005014)
kemampuan bicara
saat latihan.
Cemas b.dkuran Setelah di lakukan
gnya
tindakan
pengetahuan
keperawatan
1.

tenaga rehabilitasi
medik dalam
merencanakan program
terapi yang tepat.
Bantu klien untk
mengidentifkasi
aktivitasyg mmpu
dlakukan.
Bantu untuk memilih
aktivitas konsisten yg
sesuai dg kemampuan
fisik, psikologi dan
sosial.
Bantu klien untk
mengidentifkasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan untk
aktivitas yg diinginkan.
Bantu utk mndapatkan
alat bantu aktivitas spt
kursi roda,krek.
Bantu klien untk
mengidentifkasi
aktivitas yg i sukai.
Bantu klien utk
membuat jadwal latihan
diwaktu luang.
Bantu pasien/ keluarga
untk mengidentifkasi
kekurangan dlm
beraktifitas.
Sediakan penguatan
positif bagi yg aktif
baraktifitas.
Bantu pasien utk
mengembangkan
motivasi diri dari
penguatan.
Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spritual.

otot sehingga
membantu
vena balik

Teaching
disease procces (5602)
mengobservasi

Menentukan
tingkat
pengetahuan

Mencegah
dekubitus

tentang
penyakitnya

selama 3X 24 jam
.diharapkan klien
dapat mengetahui
proses penyakit
(1803).dg kriteria
hasil sbb:
1. (180301)familiar dg
proses penyakit..
2. (180302)menggamb2.
arkan proses
penyakit.
3. (180303).menggamb
3.
arkan sebab dari
faktor bertambahnya
penyakit.
4. (180304)
menggambarkan
dari faktor resiko. 4.
5. (180305).menggamb
arkan efek dari
penyakit
6. (180306).menggamb
arkan dari tanda dan
gejala.
5.
7. (180307).menggamb
arkan dari perjalanan
penyakit.
6.
8. (180308).menggamb
arkan tindakan untuk
menurunkan
progresifitas..
9. (180309).menggamb
7.
arkan dari
komplikasi
10. (180310).menggamb
arkan tanda dan
8.
gejala dari penyakit
11. (180311).menggamb
arkan tindakan
pencegahan untuk
menghindari
komplikasi

BAB V
PENUTUP

kesiapan klien untuk


mendengar
(mental,kemampuan
untuk
melihat,mendengar,nyer
i,kesiapan
emosional,bahasa dan
budaya)
menentukan tingkat
pengetahuan klien
sebelumnya
menjelaskan proses
penyakit
(pengertian,etiologi,
tanda,gejala)transmisi,d
an efek jangka panjang
penyakit
diskusikan perubahan
gaya hidup yang bisa
untuk mencegah
komplikasi atau
mengontrol proses
penyakit
diskusikan tentang
pilihan terapi atau
perawatan
jelaskan secara
rasional tentang
pengelolaan terapi atau
perawatan yang di
anjurkan
berikan dorongan
kepada pasien untuk
mengungkapkan second
opinion
anjurkan pada pasien
untuk mencegah atau
meminimalkan efek
samping dari
penyakitnya

klien
sebelumnyau
ntuk
mengetahui
pengetahuan
klien akan
penyakit
sebelumnya
Mendiskusik
an terapi atau
perawatan
untuk
mendukung
proses
penyembuha
n
Memberikan
dorongan
pada klien
untuk
kesembuhan
klien

A. Kesimpulan
Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericardium visceral, atau
keduanya. Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, subakut, dan kronik. Perikarditis subakut
dan kronik mempunyai etiologi, manifestasi klinis, pendekatan diagnostic, dan
penatalaksanaan yang sama. (Arif, 2009)
Peradangan pada daerah perikardium dapat menyebabkan cairan dan produk darah
(fibrin , sel darah merah dan sel darah putih) memenuhi rongga perikardium. Perikarditis
memiliki bermacam-macam penyebab, mulai dari virus sampai kanker.
B. Saran
SaranSetelah membaca dan memahami konsep dasar pada asuhan keperawatan
perikarditis, diharapkan kepada mahasiswa dapat melakukan dan melaksanakan perencanaan
dengan profesional pada pasien dengan perikarditis dan juga bagi setiap orang dapat
menghindari penyakit perikarditis dengan selalu menjaga dan membiasakan pola hidup sehat.

Anda mungkin juga menyukai