Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

POLUSI AIR AKIBAT LIMBAH INDUSTRI DAN


RUMAH TANGGA SERTA PEMECAHANNYA

Oleh:
Siti Nurjanah
Aulia Safitri
Pristian Grandika
Okta Rizky Hasanah

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul Polusi Air Akibat Limbah Industri Dan Rumah Tangga
Dan Pemecahannya.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah kimia lingkungan tahun ajaran
2011/2012.

Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan atas bantuan serta bimbingan dari

berbagai pihak, untuk itu kami dengan tulus hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Woro Sumarni, M. Si, selaku Ketua Jurusan kimia yang ikut serta mendukung
dalam penulisan karya tulis ini.
2.

Ibu Dra. Nanik Wijayati, M. Si, selaku dosen mata kuliah kimia laingkungan

3.

Bapak dan ibu yang telah memberikan doa dan semangat, serta teman-teman yang ikut
andil dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga karya ilmiah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Semarang, 5 Maret 2012

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia telah bergantung pada alam sejak dia diciptakan. Dengan akal manusia dapat
mengolah alam ini sehingga dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun seiring dengan
perkembangan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pola hidup masyarakat
cenderung konsumtif dan boros. Pola hidup yang boros dan konsumtif ini menyebabkan
pencemaran yang merusak alam.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan air yang bersih untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Bahkan, bisa dikatakan bahwa air
merupakan sumber dari segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Air yang dibutuhkan pun
harus memiliki standar, antara lain tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak beracun. Di Indonesia
sendiri, sumber air begitu melimpah karena lebih dari setengah wilayah Indonesia merupakan
perairan sehingga semestinya tidak ada masalah kekurangan air yang melanda masyarakat kita
ini, namun pada kenyataannya masalah air ini tetap melanda masyarakat Indonesia,
Air sebagai sumber daya utama yang sangat menunjang kelangsungan hidup manusia,
semestinya dijaga dan diolah sebaik mungkin. Sumber daya alam yang satu ini benar-benar hadir
dan tersaji secara alami dan tidak dapat diperbaharui. Air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk
hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Namun, jika air yang menjadi sumber kehidupan
ini sudah terkontaminasi oleh zat lain bahkan zat yang berbahaya, maka hal ini dapat menjadi
bencana bagi kelangsungan hidup manusia.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang memerlukan perhatian serius. Untuk
mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar terntentu sudah cukup sulit untuk di dapatkan.
Hal ini dikarenakan air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil
kegiatan manusia sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Krisis air telah terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, terutama
kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian.
Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya
ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan
pemanfaatan lahan di hulu dan hilir.
Pencemaran air yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia telah mengakibatkan
terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk

melakukan penegakan hukum secara benar menjadikan problem pencemaran air menjadi hal
yang kronis yang makin lama makin parah. Oleh karena itu, sebagai manusia yang peduli akan
kelangsungan hidup semua makhluk hidup, sudah menjadi kewajiban kita untuk mencegah dan
mengatasi masalah tercemarnya air oleh zat yang berbahaya terutama dari limbah rumah tangga.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian limbah rumah tangga ?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air dari limbah rumah tangga ?
3. Dampak apa yang disebabkan pencemaran air oleh limbah rumah tangga ?
4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bahaya pencemaran air oleh
limbah ruah tangga?
Tujuan
1. Agar manusia dapat memahami bahaya pencemaran air oleh limbah rumah tangga
2. Agar manusia dapat mengelola limbah tumah tangga dengan baik sehingga tidak
menyebabkan pencemaran air
3. Agar manusia lebih bijaksana dalam pengelolaan lingkungan
BAB II
DASAR TEORI
Pencemaran Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Air menutupi
hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di
Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan
puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu
siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di
banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di Bumi, sejumlah besar air
juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan
Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan Bumi dalam ketiga

wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air dan pencemaran air yang kini marak terjadi di Indonesia terutama kota-kota
besar.
Berbagai macam aktivitas manusia dapat menjadi penyebab utama terjadinya pencemaran
air. Air dikatakan tercemar apabila tidak dapat digunakan sesuai fungsinya. Pencemaran air
terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah. Pencemaran ini dapat
ditimbulkan dari limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, dan penangkapan ikan
dengan menggunakan racun, limbah rumah sakit, gunung meletus, pertumbuhan ganggang,
gulma yang sangat cepat, badai, gempa bumu, endapan erosi tempat-tempat yang dilaluinya,
partikulat-partikulat padat hasil kebakaran hutan.
Bahan Pencemar Air
a) Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang
mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri gula
tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan,
tumbuhtumbuhan dan hewan yang mati. Untuk proses penguraian sampahsampah tersebut
memerlukan banyak oksigen, sehingga apabila sampah-sampah tersbut terdapat dalam air,
maka perairan (sumber air) tersebut akan kekurangan oksigen, ikan-ikan dan organisme
dalam air akan mati kekurangan oksigen. Selain itu proses penguraian sampah yang
mengandung protein (hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk,
sehingga air tidak layak untuk diminum atau untuk mandi.
C, H, S, N, + O2 ? CO2 + H2O + H2S + NO + NO2
Senyawa organik
b) Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit, yaitu bahan pencemar yang mengandung
virus dan bakteri misal bakteri coli yang dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan
(disentri, kolera, diare, types) atau penyakit kulit. Bahan pencemar ini berasal dari limbah
rumah tangga, limbah rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
c) Bahan pencemar senyawa anorganik/mineral misalnya logam-logam berat seperti
merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb), tembaga (Cu), garam-garam anorganik.

Bahan pencemar berupa logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh biasanya melalui
makanan dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa saluran
pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.
d) Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu senyawa
organik berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen, serat sintetis,
limbah industri dan limbah minyak. Bahan pencemar ini tidak dapat dimusnahkan oleh
mikroorganisme, sehingga akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu
kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup.
e) Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan seperti senyawa nitrat, senyawa
fosfat dapat menyebabkan tumbuhnya alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi
permukaan air. Selain itu akan mengganggu ekosistem air, mematikan ikan dan organisme
dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang. Hal ini disebabkan oksigen
dan sinar matahari yang diperlukan organisme dalam air (kehidupan akuatik) terhalangi dan
tidak dapat masuk ke dalam air.
f) Bahan pencemar berupa zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit kanker, merusak
sel dan jaringan tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal dari limbah PLTN dan dari
percobaan-percobaan nuklir lainnya.
g) Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada
tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi yang
meletus, menyebabkan air menjadi keruh, masuknya sinar matahari berkurang, dan air
kurang mampu mengasimilasi sampah.
h) Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit
tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin. Bahan
pencemar panas ini menyebabkan suhu air meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik
(organisme, ikan dan tanaman dalam air). Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan
terurai menjadi senyawa-senyawa organik. Untuk proses penguraian senyawa organik ini
memerlukan oksigen, sehingga terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.

Secara garis besar bahan pencemar air tersebut di atas dapat dikelompokkan menjadi:
1. Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami penguraian oleh mikroorganisme
maupun yang tidak dapat mengalami penguraian.
2. Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam berat, mineral (garam-garam
anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida, nitrat)
3. Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau lumpur.
4. Bahan pencemar berupa zat radioaktif e) Bahan pencemar berupa panas
Parameter dan standar kualitas air
Telah Anda ketahui bahwa sumber air dikatakan tercemar apabila mengandung bahan
pencemar yang dapat mengganggu kesejahteraan makhluk hidup (hewan, manusia, tumbuhtumbuhan) dan lingkungan. Akan tetapi air yang mengandung bahan pencemar tertentu dikatakan
tercemar untuk keperluan tertentu, misalnya untuk keperluan rumah tangga belum tentu dapat
dikatakan tercemar untuk keperluan lain. Dengan demikian standar kualitas air untuk setiap
keperluan akan berbeda, bergantung pada penggunaan air tersebut, untuk keperluan rumah
tangga berbeda dengan standar kualitas air untuk keperluan lain seperti untuk keperluan
pertanian, irigasi, pembangkit tenaga listrik dan keperluan industri. Dengan demikian tentunya
parameter yang digunakan pun akan berbeda pula.
Sesuai dengan bahan pencemar yang terdapat dalam sumber air, maka parameter yang biasa
digunakan untuk mengetahui standar kualitas air pun berdasarkan pada bahan pencemar yang
mungkin ada, antara lain dapat dilihat dari:
1. warna, bau, dan/atau rasa dari air.
2. Sifat-sifat senyawa anorganik (pH, daya hantar spesifik, daya larut oksigen, daya larut
garam-garam dan adanya logam-logam berat).
3. Adanya senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam sumber air (misal CHCl3, fenol,
pestisida, hidrokarbon).
4. Keradioaktifan misal sinar .

5. Sifat bakteriologi (misal bakteri coli, kolera, disentri, typhus dan masih banyak lagi).
Pencemaran Air oleh Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab
pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di
Indonesia. Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran
air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga
memberikan dampak yang merugikan bagi manusia itu pula.
Beberapa dampak pencemaran air bersih dari limbah rumah tangga :
1. Kualitas air menurun
Air yang mengalami pencemaran akibat sampah organik akan memiliki kandungan
oksigen yang rendah sehingga dari sini kita bisa tahu bahwa kualitas air menjadi
menurun. Hal ini disebabkan oleh bakteri pembusuk yang menghabiskan sebagian besar
oksigen untuk proses pembusukan sampah tersebut.
2. Tumbuhnya kuman penyakit
Banyaknya kontaminasi yang terjadi akibat limbah rumah tangga yang dibuang
sembarangan dapat memunculkan penyakit seperti disentri, penyakit kulit, mutaber dan
sejenisnya yang sifatnya mudah sekali menular.
3. Air tak layak konsumsi
Dari pencemaran yang terjadi akibat limbah rumah tangga / domestik akan membuat air
sungai dan sumber air di lokasi sekitar menjadi tak layak digunakan. Ini disebabkan
karena limbah tersebut telah menyatu dengan air bersih sehingga perlu penanganan
khusus supaya air ditempat sekitar dapat dikonsumsi kembali sebagai air minum, air
mandi, air cuci maupun air mengolah makanan.
4. Suplai air berkurang
Untuk sungai yang tercemar biasanya pendangkalan sungai akan terjadi. Hal ini
disebabkan oleh limbah rumah tangga yang membusuk menjadi masalah utama dalam
pendangkalan air sungai sehingga suplai air pun di lokasi pencemaran menjadi berkurang
drastis.
5. Menyebabkan banjir
Sungai yang diisi oleh banyak sampah organik maupun anorganik yang tidak dapat
dibusukkan oleh bakteri pembusuk dapat menyumbat aliran air sehingga bila air pada
lokasi tertentu terhambat maka dapat memuntahkan air sungai di lokasi tersebut sehingga
bencana banjir tak dapat dielakan.

BAB III
PEMBAHASAN
Pencemaran Air oleh Limbah Rumah Tangga
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga adalah pencemaran air yang bersumber dari
aktivitas rumah tangga manusia, baik rumah tangga perumahan maupun rumah tangga
perseorangan di pemukiman penduduk. Semua aktivitas rumah tangga seperti mencuci,
memasak, mandi menghasilkan limbah buangan yang dapat mencemari air.
Upaya penanggulangan perncemaran air oleh limbah rumah tangga
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi dampak pencemaran air oleh
limbah rumah tangga adalah:
a. Pemisahan jenis sampah organic dan anorganik
Untuk dapat memisahkan sampah kita harus dapat membedakan jenis sampah
organic dan anorganik. Beberapa contoh sampah organk yang dihasilkan dari kegiatan
rumah tangga antala lain : kulit buah, sayuran, sisa makanan, dan lain-lain. Sedangkan
contoh sampah anorganik antara lain : plastic, botol, bungkus makanan, dan lain-lain.
Setelah dilakukan pemisahan kita dapat mengolah sampah-sampah ini menjadi barang
yang dapat dimanfaatkan kembali sehingga tidak mencemari lingkungan. Sampah organi
dapat diolah menjadi kompos dengan cara:

Drum dipasang tegak, diganjal dan di bawah lubang ditaruh pecahan genteng untuk
mencegah tikus masuk.

Sampah daun dari pembersihan halaman dikumpulkan di dekat drum komposter dan
dipotong-potong (2,5 - 5 cm) menggunakan parang atau gunting rumput.

Sampah dapur ditampung dulu di dapur dalam dua ember kecil bertutup, yang satu
untuk sisa makanan, yang kedua untuk plastik dan barang-barang bekas lain. Setiap
kali ember sisa makanan penuh, dibawa ke kebun, dan dimasukkan ke dalam drum
kemudian di atasnya ditutup rapat dengan potongan daun atau serbuk gergaji untuk
mencegah pencemaran lalat dan menyeimbangkan C2N ratio. Kemudian di atas

lapisan ditaburi aktivator isolar mikroorganisme 2 - 3 sendok besar(antara lain:


orgaded, stardec, dsb.), atau kompos dan terakhir disiram air agar selalu lembab.

Demikian dilakukan setiap hari sampai drum penuh dan biarkan pengomposan
berlanjut. Proses pengomposan akan merambat dari bawah ke atas seperti yang terjadi
di lantai hutan.

Untuk mempercepat pengomposan, sejak drum berisi separuh, perlu sering ditusuktusuk agar terjadi lorong-lorong penghawaan.

Setelah lebih kurang 6 minggu, kompos dipanen dengan mengeluarkannya dari drum,
dikering anginkan dan dapat langsung dipakai. Sesudah itu drum dapat dipakai
kembali.

Pengomposan sampah dalam jumlah banyak:


Apabila tersedia banyak bahan baku sampah, misalnya setelah pemangkasan
tanaman, bahan baku ini dapat dimasukkan seluruhnya ke dalam wadah dengan
menggunakan sistim berlapis (sandwich system), dengan ketebalan lapisan kurang lebih
30 cm. Di atas setiap lapisan bahan baku sampah diberi pupuk kandang, tanah subur,
kompos atau ditaburi aktivator biologis (orgadec, stardec, dll.) kemudian diberi air
supaya lembab. Demikian dilakukan sampai penuh dan wadah segera ditutup untuk
menghindari gangguan berbagai binatang. Untuk tahap pengomposan selanjutnya lihat
poin diatas
Selain cara di atas kita juga bisa menggunakan teknik KERANJANG
TAKAKURA. Keranjang Takakura (Mr. Takakura adalah Profesor di Jepang yang
sukses melakukan praktek pengolahan limbah organic rumah tangga di Jepang) adalah
media pengolahan sampah secara biologi, karena menggunakan bakteri sebagai
pengurai sampah. Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa
digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya berkapasitas 50
liter. Berikut ini cara pengolahan sampah organikmenggunakan metoda keranjang
Takakura :
1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus tidak bisa
masuk) dan tutupnya.

2. Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa
masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahanbahan yang akan
dikomposkan.
3. Isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Tebarkan kompos ke dalam doos
selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi
sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut
mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos
tersebut ke dalam keranjang plastik.
4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang.
Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan:
nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran
yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong
kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm.
5. Setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan
yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah
setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu
tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi.
Keuntungan metoda pengolahan sampah ini, doos dalam keranjang ini lama tidak
penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini
beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna
coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat
dimanfaatkan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan agar bekas sayuran bersantan,
daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos.
Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL
(mikroba loka) tidak digunakan.
Untuk sampah anorganik bisa kita manfaatkan menjadi barang-barang daur ulang
yang menarik seperti : tas, dompet, sandal, kipas, hiasan dinding dan lain sebagainya.
b.

Penerapan system pembuangan limbah rumah tangga yang ramah lingkungan


Limbah bekas air buangan kamar mandi dan bekas air cucian harus dikelola
dengan baik. Berikut ini merupakan ketentuan yang sedapat mungkin untuk dilakukan

dalam pengelolaannya yaitu tempat cucian dipasang tidak jauh dari dapur. Bak cucian
dipasang saringan, saluran pralon ke bak kontrol yang jaraknya maksimum 5 m. Bak ini
perlu ditutup dan diberi pegangan agar memudahkan pengambilan tutup bak. Agar
binatang tidak dapat masuk perlu dibuat besi penghalang.
Untuk pembuatannya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:

Gambar 1. Pengelolaan Air Limbah Saluran Pembuangan

Dari gambar tersebut terlihat kegunaan tempat pengelolaan limbah, yaitu untuk
membuang air cucian dapur dan kamar mandi serta untuk membuang air kotoran kamar
mandi. Saluran pengolahan limbah ini perlu dibersihkan secara teratur terutama pada
saringan air. Jangan membuang benda-benda padat seperti : batu kerikil, kertas, kain,
plastik dan barang-barang lainnya, karena akan menyumbat saluran.
Limbah air bekas mandi dan cuci dialirkan ke bak kontrol dan langsung ke sumur
resapan. Air akan tersaring pada bak resapan dan air yang keluar dari bak resapan sudah
bebas dari pencemaran.Tempat mandi dan cuci dibuat dari batu bata, campuran semen
dan pasir. Bak kontrol dibuat terutama untuk saluran yang berbelok, karena pada saluran
berbelok lama-lama terjadi pengikisan ke samping sedikit demi sedikit, dan akan terjadi
suatu pengendapan kotoran. Dibuat juga sumur resapan yang terbuat dari susunan batu
bata kosong yang diberi kerikil dan lapisan ijuk. Sumur resapan diberi kerikil dan pasir.

Jarak antara sumur air bersih ke sumur resapan minimum 10 m agar

jangan

mencemarinya. Pembuatan dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.

Gambar 2. Bak Saluran Bekas Mandi dan Cuci.

Disamping cara yang tersebut diatas untuk mengelola limbah saluran kamar
mandi dan limbah bekas cucian dapat juga dilakukan dengan cara mengalirkan limbah
melalui saluran ke sebuah lubang resapan.
Pertama dibuat lubang di luar dapur dengan lebar, panjang dan tinggi 1 m atau
disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan. Di buat saluran dari batu bata, pasir, semen
atau pakai bis. Kalau saluran terbuka bisa ditutup dengan bambu, kayu atau seng. Bak
resapan diisi dengan pasir, kerikil, batu kali. Akan lebih baik kalau bak resapan ditutup
dengan kayu/bambu/cor-coran pasir dan semen. Dan dapat diberi saluran udara dari
pralon. Cara pembuatannya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 4. Pengelolaan limbah air buangan kamar mandi dan limbah bekas air cucian.
c. Pengelolaan limbah rumah tangga industri yang bervisi ramah lingkungan
Industri rumah tangga seperti industri tempe, tahu, rumah makan, dan lain-lain
perlu dikelola. Limbah dari industri rumah tangga tersebut menimbulkan bau yang tidak
enak dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
Salah satu cara mengelola limbah rumah tangga adalah dengan membuat 3 bak.
Ketiga bak tersebut digunakan sebagai tempat pengendapan limbah secara bertahap.
Dengan demikian air limbah yang keluar dari bak terakhir sudah tidak membahayakan
lagi.
Cara pembuatannya ialah buat bak sebanyak 3 buah dari batu bata dengan
campuran pasir dan semen. Kemiringan saluran harus diperhitungkan. Usahakan jangan
sampai ada benda pada air limbah, sebab apabila ada akan menempel dan menyumbat
saluran. Antara bak satu dengan lainnya dihubungkan pipa pralon, antara satu dengan
yang lain letaknya lebih rendah. Susunan dan sifat air limbah yang berasal dari limbah
industri rumah tangga tergantung pada macam dan jenisnya, industri.
Air limbah dapat berupa limbah dari pabrik susu, rumah makan, pemotongan
hewan, pabrik tahu, pabrik tempe, dsb. Kotoran air limbah yang masuk ke bak I, akan
mengapung. Pada bagian bawah limbah melalui pipa akan terus mengalir ke bak II.
Lemak akan tertinggal dan akan menempel pad dinding. Untuk mengambil lemak perlu
diserok. Dalam Bak II limbah akan mengalami pengendapan, terus ke bak III begitu juga.
Dari pipa pralon pada bak III air limbah akan keluar dan sudah tidak membahayakan lagi.
Untuk membawa lumpur diperlukan kecepatan 0.1m/detik dan untuk membawa pasir
kasar perlu kecepatan 0,2m/detik. Cara pembuatannya dapat dilihat Gambar di bawah ini.

Gambar 5. Denah bak pengendap ideal berbentuk persegi panjang

Gambar 6. Bak limbah industri rumah tangga

Dari gambar diatas terlihat kegunaannya yaitu untuk membuang limbah industri
rumah tangg dan untuk membuang kotoran-kotoran yang bersifat cair.Bak hendaknya
sering dibersihkan agar kotorannya tidak mengganggu saluranPerlu di kontrol saluransalurannya untuk menghindari kemacetan.Jangan membuang limbah berupa benda padat
seperti : kain, kertas, daun-daun, plastik, kerikil, dsb.
Kerugiannya ialah apabila kurang dikontrol akan sering macet, sehingga air akan
keluar ke atas dan mengganggu lingkungan sekitarnya.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa limbah rumah tangga merupakan
salah satu limbah yang berkontribusi terbesar dalam pencemaran air. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi pencemaran air oleh limbah rumah tangga antara lain dengan
pengolahan samaph sisa kegiatan rumah tangga dengan bervisi lingkungan sehat dan pengolahan
limbah sisa MCK sebelum didistribusikan ke lingkungan.
Saran
Masyarakat diharapkan paham dan sadar tentang pentingnya pengolahan limbah rumah
tangga sehingga tidak menimbulkan pencmaran air. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama yang
baik antara rumah tangga produksi, rumah tangga perorangan dan pemerintah dalam rangka
mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai