Sebuah desa terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir yakni di desa Mjt.
Komunitas di sini terdiri atas sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000 orang. Mata
pencaharian utama di desa ini adalah pertanian dan pertukangan. Pertanian terutama padi sawah
dan karet alam.
Rumah penduduk beragam ada yang dari kayu dan ada yang dari semen sesuai dengan
kemampuan ekonomi mereka. Dari kedua jenis itu, ada pula yang lantainya dari tanah. Anakanak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang telanjang kaki.
Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan domestik adalah sungai Ogan; juga dair
air rawa yaitu dari sawah di sekitar desa. Sebagian besar KK memiliki sumur sendiri, namun
sumur tersebut biasanya kering di musim kemarau.
Sumber energi yang digunakan penduduk untuk lampu/penerangan adalah listrik; untuk
masak memasak sebagian besar masih memakai kayu bakar, sebagian kecil memakai kompor
minyak tanah, tapi sejak minyak tanah mejadi langka, penduduk kembali menggunakan kayu
bakar, hanya sebagian kecil yang menggunakan gas LPG. Ada sebagian masyarakat yang
menggunakan briket batubara.
Pada bulan Januari sampai Agustus, kualitas udara di desa baik sekali namun pada bulan
September sampai Desember sering kali ada serangan kabut asap yang dapat sampai bermingguminggu.
Pelayanan kesehatan di desa ini dilakukan oleh Pustu sedangkan Puskes di kota
kecamatan sekitar 15 km kea rah Palembang.
Petugas kesehatan yang ada di desa adalah mantri dan bidan desa. Tapi jumlah
kelahiran yang ditolong oleh dukun masih lebih banyak dari bidan. Peran dukun masih cukup
penting sebagai garis pertama melayani orang sakit.
Di desa ini pengelolaan sampah dilakukan oleh masing-masing rumah tangga, tidak ada
organisasi desa yang khusus bertugas untuk ini. Karena di sekitar desa banyak rawa, maka ini
menjadi tempat ideal untuk buang sampah.
Laporan tahunan dari Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi di
desa ini adalah:
-
ISPA
kesehatan.
6. Dari semua masalah di atas yang telah diidentifikasi, coba lakukan inventarisasi
Peraturan Perundangan Terkait.
A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Komunitas 1,2,3
2. Air rawa 4,5,6
3. Sumur 7,8,9 : Salah satu jenis sarana air bersih yang paling sederhana yang dibuat
dengan menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan air tanah pertama
4. Pustu 10,1,2
5. Puskes 3,4,5
6. Mantri 6,7,8: Pegawai yg kerjanya sbg pembantu dokter dl pelayanan kesehatan;
perawat (biasanya laki-laki)
7. Bidan 9,10,1
8. Garis pertama 2,3,4
9. Keracunan makanan
10. Asap 5,6,7: Suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran
tak sempurna dari suatu bahan bakar.
11. Kualitas udara ruangan 8,9,10
12. Ventilasi 1,2,3
13. Kadar debu halus (PM 10) 4,5,6
14. Kebanjiran motor 7,8,9: Penggunaan motor yang meningkat
15. Minuman keras 10,1,2
16. Narkoba 3,4,5
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Desa Mjt.:
a) terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir
b) terdiri dari sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000 orang
c) mata pencaharian utama di desa ini adalah pertanian (terutama padi sawah, dan
karet alam) dan pertukangan
d) bangunan rumah penduduk ada yang dari kayu dan dari semen sesuai dengan
kemampuan ekonomi
e) masih ada rumah penduduk yang lantainya dari tanah
2. Anak-anak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang
telanjang kaki.
3. Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan domestik:
a) sungai Ogan
b) air rawa yaitu dari sawah di sekitar desa
c) sumur sendiri (sebagian besar), namun sumur tersebut biasanya kering di musim
kemarau
4. Sumber energi:
a) listrik untuk penerangan
b) untuk masak memasak sebagian besar masih memakai kayu bakar, sebagian kecil
memakai kompor minyak tanah. Hanya sedikit yang menggunakan gas LPG. Ada
juga sebagian yang memakai briket batubara. Sejak minyak tanah menjadi langka,
masyarakat kembali menggunakan batu bara.
5. Kualitas udara:
a) Januari Agustus: kualitas udara baik sekali
b) September Desember: sering kali ada serangan kabut asap yang dapat sampai
berminggu-minggu.
6. Pelayanan kesehatan:
a) dilakukan oleh Pustu
b) Puskes di kota kecamatan sekitar 15 km ke arah Palembang.
c) Petugas kesehatan yang ada di desa adalah mantri dan bidan desa
d) Jumlah kelahiran yang ditolong oleh dukun masih lebih banyak dari bidan
e) Peran dukun masih cukup penting sebagai garis pertama melayani orang sakit
7. Pengelolaan sampah:
a) dilakukan oleh masing-masing rumah tangga
b) tidak ada organisasi desa yang khusus bertugas untuk ini
c) rawa di sekitar desa dianggap sebagai tempat ideal untuk buang sampah
8. Laporan tahunan dari Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi di
desa ini adalah:
a) ISPA
b) Gastrointestinal dan diare
c) Kulit
d) Malaria
e) DHF
f) Tuberkulosis
g) Asthma
h) Gigi dan mulut
i) Hipertensi
j) Cidera karena kecelakaan lalu lintas.
9. Dalam kurun waktu tahun 2010-2011 desa ini dua kali mengalami keracunan makanan
yaitu tatkala ada hajatan perkawinan yang melibatkan banyak orang.
10. Hasil pemeriksaan kualitas air minum oleh pihak kabupaten (lampiran).
Parameter
E. coli
Total coliform
Arsen
Flourida
Total kromium
Kadmium
Nitrit
Nitrat
Sianida
Hasil Uji
2000/100 cc
1000/100 cc
0,05 mg/L
1,4 mg/L
0.03 mg/L
0,001 mg/L
2 mg/L
25 mg/L
0,07 mg/L
Selenium
0,01 mg/L
11. Hasil pengukuran kualitas udara saat ada serangan asap oleh provinsi (lampiran)
Parameter
Waktu
Hasil Uji
SO2
CO
Nox
O3
Hidrocarbon
Total Suspende Particulate (TSP)
Pb
Pengukuran
24 jam
24 jam
24 jam
1 jam
23 jam
24 jam
24 jam
500 micrgr/m3
30.000 micrgr/m3
200 micrgr/m3
200 micrgr/m3
100 micrgr/m3
500 micrgr/m3
5 micrgr/m3
C. ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana syarat/indikator bangunan rumah yang baik? 6,7,8
Ada beberapa indikator atau syarat yang bisa dijadikan sebagai parameter
menentukan kriteria rumah sehat dan layak huni, diantaranya adalah:
Sirkulasi udara yang baik.
Dalam sebuah rumah perlu adanya ventilasi untuk pergantian udara, karena
merupakan faktor penting, karena dengan adanya sirkulasi udara secara terus
menerus dapat meminimalisir kelembaban udara dalam rumah dan membuat
pernafasan segar.
Kualitas air yang memadai.
Pilih lokasi rumah yang terjamin ketersediaan air, kualitas air tanah dan air
minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan, baik itu air dari PDAM
atau sumur. Pastikan air yang akan digunakan aman dan higienis, baik dan layak
minum/ layak di konsumsi, tersedia dalam jumlah yang cukup, bila harus
dengan baik.
Kontruksi bangunan yang memenuhi standar
Pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di dalamnya,
bahan bangunan yang baik dan tahan lama, mudah untuk dipelihara, terdapat
organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak
berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh
mikroorganisme air.
Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 8,5 . Air yang pHnya rendah
akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang
akan mati.
5. Apa saja macam-macam sumber air bersih? 8,9,10
6. Apa saja tipe-tipe sumur? 1,2,3
parameter kualitas udara yang mencapai nilai sensitif bagi kondisi tertentu.
Level III adalah dengan nilai 101-199; kategori tidak sehat. Bagi orang yang
mempunyai gangguan pernafasan, kondisi kualitas pada level ini akan dapat
membawa konsekuensi serius. Karena itu, orang-orang yang rentan terhadap
kurang baik dan anak-anak, disarankan untuk tidak banyak keluar rumah agar
sumber pencemar.
Dengan data-data dari hasil monitoring IPU, dapat diketahui, langkah-langkah yang
harus diambil untuk melindungi masyarakat dari akibat kualitas udara yang buruk.
Sistem IPU adalah bagian dari warning system tentang kondisi udara pada suatu
kota atau daerah.
12. Mengapa pada bulan September Desember ada serangan kabut asap? 9,10,1
13. Bagaimana dampak dari kabut asap yang terjadi? 2,3,4
14. Bagaimana standar pelayanan kesehatan pada sebuah desa (jelaskan harus ada apa
saja, misal pustu, pusling, posyandu, juga petugas-petugas yang harusnya ada di
sarana tsb, termasuk jarak ideal pustu-pusling-rs dsb)? 5,6,7
15. Bagaimana kondisi pelayanan kesehatan di desa tersebut (dibandingkan antara yang
belum tepat dengan yang ideal)? 8,9,10
16. Apa itu mantri dan bagaimana kompetensinya (jelaskan mengenai keabsahannya,
bagaimana mantri bisa ada di Indonesia, apa manfaat dari keberadaan mantri, apa
yang mantri lakukan dsb)? 1,2,3
17. Bagaimana pengelolaan sampah yang semestinya pada sebuah desa? 4,5,6
18. Bagaimana dampak dari pengelolaan sampah yang saat ini dilakukan? 7,8,9
1. Pencemaran Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan
darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh
sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan
menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja
menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata). Macam pencemaran udara
yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas
beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO),
karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap
di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang
pekerjaan
yang
mustahil
untuk
dilakukan.
Maka
yang
D. HIPOTESIS
Kesehatan lingkungan desa Mjt. Belum baik.
E. KERANGKA KONSEP
F. LEARNING ISSUES
1. Pemukiman yang baik (ini meninjau dari desa, seperti kepadatan, tersedianya sumber
air, TPS, dsb, misal) 1,2,3
2. Syarat tempat tinggal yang baik (ini meninjau dari segi bangunan, termasuk juga
dapur) 4,5,7
3. Sumber air bersih dan kualitas air minum 6,7
4. Kualitas udara (indoor dan outdoor) 8,9
5. Pengelolaan sampah 10, 1,8
6. Pengelolaan makanan 2,3,9
7. Pelayanan kesehatan yang baik 4,5,6
Anggota:
1.
2.
3.
4.
Leo
Dita
Atika
Zaza
5. Wulan
6. Yohanes
7. Nadia
8. Dwi
9. Yosua
10. Kevin
ANGKATAN
ATAU
SRIWULANRP@GMAIL.COM PALING
LAMBAT KAMIS JAM 17.00 WIB
TERIMA KASIH DAN SUKSES BAGI SI
RAJIN!