Anda di halaman 1dari 14

Skenario C BLOK 20 (Kesehatan Lingkungan)

Sebuah desa terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir yakni di desa Mjt.
Komunitas di sini terdiri atas sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000 orang. Mata
pencaharian utama di desa ini adalah pertanian dan pertukangan. Pertanian terutama padi sawah
dan karet alam.
Rumah penduduk beragam ada yang dari kayu dan ada yang dari semen sesuai dengan
kemampuan ekonomi mereka. Dari kedua jenis itu, ada pula yang lantainya dari tanah. Anakanak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang telanjang kaki.
Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan domestik adalah sungai Ogan; juga dair
air rawa yaitu dari sawah di sekitar desa. Sebagian besar KK memiliki sumur sendiri, namun
sumur tersebut biasanya kering di musim kemarau.
Sumber energi yang digunakan penduduk untuk lampu/penerangan adalah listrik; untuk
masak memasak sebagian besar masih memakai kayu bakar, sebagian kecil memakai kompor
minyak tanah, tapi sejak minyak tanah mejadi langka, penduduk kembali menggunakan kayu
bakar, hanya sebagian kecil yang menggunakan gas LPG. Ada sebagian masyarakat yang
menggunakan briket batubara.
Pada bulan Januari sampai Agustus, kualitas udara di desa baik sekali namun pada bulan
September sampai Desember sering kali ada serangan kabut asap yang dapat sampai bermingguminggu.
Pelayanan kesehatan di desa ini dilakukan oleh Pustu sedangkan Puskes di kota
kecamatan sekitar 15 km kea rah Palembang.
Petugas kesehatan yang ada di desa adalah mantri dan bidan desa. Tapi jumlah
kelahiran yang ditolong oleh dukun masih lebih banyak dari bidan. Peran dukun masih cukup
penting sebagai garis pertama melayani orang sakit.
Di desa ini pengelolaan sampah dilakukan oleh masing-masing rumah tangga, tidak ada
organisasi desa yang khusus bertugas untuk ini. Karena di sekitar desa banyak rawa, maka ini
menjadi tempat ideal untuk buang sampah.
Laporan tahunan dari Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi di
desa ini adalah:
-

ISPA

Gastrointestinal dan diare


Kulit
Malaria
DHF
Tuberkulosis
Asthma
Gigi dan mulut
Hipertensi
Cidera karena kecelakaan lalu lintas.
Dalam kurun waktu tahun 2010-2011 desa ini dua kali mengalami keracunan makanan

yaitu tatkala ada hajatan perkawinan yang melibatkan banyak orang.


Dari pihak kabupaten pernah melakukan pemeriksaan kualitas air minum yang bersumber
dari air sumur penduduk dan hasilnya diberikan pada lampiran. Dari pihak provinsi pernah juga
melakukan pengukuran kualitas udara tatkala ada serangan asap, hasilnya juga diberikan pada
lampiran.
Ada hal menarik yang pernah dilakukan mahasiswa Unsri di desa ini di tahun 2009 yaitu
penelitian tentang kualitas udara ruangan (indoor air quality). Menurut studi itu akibat
penggunaan bahan bakar kayu dan briket arang, sedangkan ventilasi dapur tidak baik, maka
kualitas udara di dalam rumah tidak cukup baik, khususnya kadar debu halus (PM 10) yang
tinggi.
Akhir-akhir ini sejak harga karet alam naik, desa ini kebanjiran motor yang
menyebabkan tingkat tingkat kecelakaan yang cukup tinggi. Menurut penuturan Kades, selain
kecelakaan akibat motor, desa ini juga mulai mengalami budaya minuman keras dan narkoba.
Tugas para mahasiswa adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Menilai RISIKO Kesehatan pada komunitas ini.


Berikan nasehat yang SPESIFIK untuk setiap risiko yang teridentifikasi.
Rekomendasikan langkah penting yang harus dilakukan oleh pihak puskesmas.
Berikan juga nasehat untuk pertimbangan bagi Dinkes dan Pemda setempat.
Rekomendasikan beberapa Pelatihan Khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas

kesehatan.
6. Dari semua masalah di atas yang telah diidentifikasi, coba lakukan inventarisasi
Peraturan Perundangan Terkait.

A. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Komunitas 1,2,3
2. Air rawa 4,5,6
3. Sumur 7,8,9 : Salah satu jenis sarana air bersih yang paling sederhana yang dibuat
dengan menggali tanah sampai pada kedalaman lapisan air tanah pertama
4. Pustu 10,1,2
5. Puskes 3,4,5
6. Mantri 6,7,8: Pegawai yg kerjanya sbg pembantu dokter dl pelayanan kesehatan;
perawat (biasanya laki-laki)
7. Bidan 9,10,1
8. Garis pertama 2,3,4
9. Keracunan makanan
10. Asap 5,6,7: Suspensi partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari pembakaran
tak sempurna dari suatu bahan bakar.
11. Kualitas udara ruangan 8,9,10
12. Ventilasi 1,2,3
13. Kadar debu halus (PM 10) 4,5,6
14. Kebanjiran motor 7,8,9: Penggunaan motor yang meningkat
15. Minuman keras 10,1,2
16. Narkoba 3,4,5

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Desa Mjt.:
a) terletak di pinggir jalan raya Lintas Sumatera di Ogan Ilir
b) terdiri dari sekitar 500 KK dengan populasi sekitar 2000 orang
c) mata pencaharian utama di desa ini adalah pertanian (terutama padi sawah, dan
karet alam) dan pertukangan
d) bangunan rumah penduduk ada yang dari kayu dan dari semen sesuai dengan

kemampuan ekonomi
e) masih ada rumah penduduk yang lantainya dari tanah
2. Anak-anak dan orang dewasa sebagian memakai alas kaki tapi lebih banyak yang
telanjang kaki.
3. Sumber air utama masyarakat untuk kebutuhan domestik:
a) sungai Ogan
b) air rawa yaitu dari sawah di sekitar desa
c) sumur sendiri (sebagian besar), namun sumur tersebut biasanya kering di musim
kemarau
4. Sumber energi:
a) listrik untuk penerangan

b) untuk masak memasak sebagian besar masih memakai kayu bakar, sebagian kecil
memakai kompor minyak tanah. Hanya sedikit yang menggunakan gas LPG. Ada
juga sebagian yang memakai briket batubara. Sejak minyak tanah menjadi langka,
masyarakat kembali menggunakan batu bara.
5. Kualitas udara:
a) Januari Agustus: kualitas udara baik sekali
b) September Desember: sering kali ada serangan kabut asap yang dapat sampai
berminggu-minggu.
6. Pelayanan kesehatan:
a) dilakukan oleh Pustu
b) Puskes di kota kecamatan sekitar 15 km ke arah Palembang.
c) Petugas kesehatan yang ada di desa adalah mantri dan bidan desa
d) Jumlah kelahiran yang ditolong oleh dukun masih lebih banyak dari bidan
e) Peran dukun masih cukup penting sebagai garis pertama melayani orang sakit
7. Pengelolaan sampah:
a) dilakukan oleh masing-masing rumah tangga
b) tidak ada organisasi desa yang khusus bertugas untuk ini
c) rawa di sekitar desa dianggap sebagai tempat ideal untuk buang sampah
8. Laporan tahunan dari Puskesmas memperlihatkan 10 besar penyakit yang terdeteksi di
desa ini adalah:
a) ISPA
b) Gastrointestinal dan diare
c) Kulit
d) Malaria
e) DHF
f) Tuberkulosis
g) Asthma
h) Gigi dan mulut
i) Hipertensi
j) Cidera karena kecelakaan lalu lintas.
9. Dalam kurun waktu tahun 2010-2011 desa ini dua kali mengalami keracunan makanan
yaitu tatkala ada hajatan perkawinan yang melibatkan banyak orang.
10. Hasil pemeriksaan kualitas air minum oleh pihak kabupaten (lampiran).
Parameter
E. coli
Total coliform
Arsen
Flourida
Total kromium
Kadmium
Nitrit
Nitrat
Sianida

Hasil Uji
2000/100 cc
1000/100 cc
0,05 mg/L
1,4 mg/L
0.03 mg/L
0,001 mg/L
2 mg/L
25 mg/L
0,07 mg/L

Selenium

0,01 mg/L

11. Hasil pengukuran kualitas udara saat ada serangan asap oleh provinsi (lampiran)
Parameter

Waktu

Hasil Uji

SO2
CO
Nox
O3
Hidrocarbon
Total Suspende Particulate (TSP)
Pb

Pengukuran
24 jam
24 jam
24 jam
1 jam
23 jam
24 jam
24 jam

500 micrgr/m3
30.000 micrgr/m3
200 micrgr/m3
200 micrgr/m3
100 micrgr/m3
500 micrgr/m3
5 micrgr/m3

12. Kualitas udara ruangan (mahasiswa Unsri, 2009):


a) kualitas udara di dalam rumah tidak cukup baik akibat penggunaan bahan bakar
kayu dan briket arang
b) ventilasi dapur tidak baik
c) kadar debu halus (PM 10) tinggi
13. Akhir-akhir ini sejak harga karet alam naik, desa ini kebanjiran motor yang
menyebabkan tingkat tingkat kecelakaan yang cukup tinggi.
14. Menurut penuturan Kades, selain kecelakaan akibat motor, desa ini juga mulai
mengalami budaya minuman keras dan narkoba.

C. ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana syarat/indikator bangunan rumah yang baik? 6,7,8
Ada beberapa indikator atau syarat yang bisa dijadikan sebagai parameter
menentukan kriteria rumah sehat dan layak huni, diantaranya adalah:
Sirkulasi udara yang baik.
Dalam sebuah rumah perlu adanya ventilasi untuk pergantian udara, karena
merupakan faktor penting, karena dengan adanya sirkulasi udara secara terus
menerus dapat meminimalisir kelembaban udara dalam rumah dan membuat

pernafasan segar.
Kualitas air yang memadai.
Pilih lokasi rumah yang terjamin ketersediaan air, kualitas air tanah dan air
minum harus baik dan memenuhi persyaratan kesehatan, baik itu air dari PDAM
atau sumur. Pastikan air yang akan digunakan aman dan higienis, baik dan layak

minum/ layak di konsumsi, tersedia dalam jumlah yang cukup, bila harus

membeli usahakan harganya relatif murah.


Pencahayaan atau penerangan yang cukup
Pencahayaan yang dimaksud dengan ketentuan cuaca dalam keadaan cerah dan
tidak berawan, ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya, ruang

kegiatan mendapatkan distribusi cahaya yang merata.


Dapur bersih dengan pembuangan asap yang lancar.
Kebersihan dapur dan sirkulasi pembuangan asap yang baik juga berpengaruh
terhadap rumah. Usahakan dapur selalu bersih dan pembuangan asap terencana

dengan baik.
Kontruksi bangunan yang memenuhi standar
Pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di dalamnya,
bahan bangunan yang baik dan tahan lama, mudah untuk dipelihara, terdapat

jaringan listrik dan bersifat tahan api.


Sanitasi yang baik
Air yang memenuhi standard kesehatan, jamban dengan septic tank, Terdapat
sarana pembuangan air limbah, Tempat sampah yang kedap air dan tertutup,
lokasi septictank yang jauh dari sumber air bersih dan konstruksi septic tank yang
disesuaikan dengan standar.

2. Bagaimana hubungan keadaan bangunan dengan kesehatan penghuni (dari kayu,


semen apa bedanya)? 9,10,1
3. Apa akibat dari kebiasaan tidak memakai alas kaki (bisa dijelaskan juga penyakit
yang mungkit ditimbulkan)? 2,3,4
4. Apa saja syarat air bersih (sehat) ?5,6,7
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh
adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan

semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.


Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain
berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan

dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.


Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa
kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam
tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam

organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak
berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh

mikroorganisme air.
Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 8,5 . Air yang pHnya rendah
akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang

terasa asam adalah air gambut (rawa)


Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa

raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.


Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion
kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau
deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang
dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat
juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa
anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning
kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion
magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang
banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam
jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita
hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit
sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium
merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan
sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum
hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter).
Untuk ion mangan ; 0,005 0,5 ppm, ion kalsium : 75 200 ppm dan 1on

magnesium : 30 150 ppm.


Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Eschericia coli , yaitu bakteri
yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat
menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan
hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut

akan mati.
5. Apa saja macam-macam sumber air bersih? 8,9,10
6. Apa saja tipe-tipe sumur? 1,2,3

7. Bagaimana parameter lingkungan yang baik; sehat? 4,5,6


8. Bagaimana dampak dari penggunaan air dari sumber yang biasa warga pakai? 7,8,9
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu :
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar
oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air
membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Akibat
matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya
terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang sulit terurai. Panas
dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air
limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah
terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal
di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran
tersebut.
3. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak
dapat membersihkan diri,
Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
Jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui air:
1. Water borne disease: Penularan melalui masuknya mikroba melalui oral,
seperti: diare, kolera, disentri amoeba
2. Water washed disease: Penularan terjadi karena kurangnya personal higiene,
seperti: diare, kolera, penyakit kulit dan mata.
3. Water based disease: Ditularkan oleh organisme patogen yang menjalani
siklus hidupnya di dalam air, seperti: Schistosomiasis, Ascariacis.
4. Water related disease: Ditularkan melalui vektor penyakit, seperti: Malaria,
DHF, filariasis.
4. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan,


maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau
yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika
lingkungan.
9. Bagaimana dampak dari pemilihan sumber energi yang dipakai untuk masak
memasak (minyak tanah, kayu bakar, LPG, briket batu bara) bisa dijelaskan dari
dampak ke kesehatan atau mungkin ke pengolahan makanan? 10,1,2
10. Bagaimana syarat dapur yang baik? 3,4,5
11. Bagaimana kualitas udara yang baik? 6,7,8
Sistem yang dikenal dengan Indeks Kualitas Udara (IKU), mengukur 5 (lima)
parameter kadar kualitas udara yaitu ozon, partikulat (PM), karbon monoksida,
nitrogen oksida dan sufur dioksida. Konsentrasi masing-masing parameter diukur dan
kemudian di analisa untuk mendapatkan hasil Indeks Kualitas Udara secara
keseluruhan. Hasil analisa data kualitas udara terdiri dari 0 500, dimana hasil
tersebut dibagi atas 5 level atau kategori. Semakin tinggi IPU, berarti kualitas udara
semakin buruk.
Level I adalah dengan nilai 0-50; kategori baik. Pada level ini kualitas udara
dapat dikatakan tidak tercemar oleh ke lima parameter yang sudah disebutkan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pada tingkatan ini tidak ada resiko

akibat kualitas udara ambien.


Level II adalah dengan nilai 51-100; yaitu level dengan kategori sedang.
Secara umum tingkatan ini adalah tingkatan yang masih dapat ditolerir untuk
manusia secara umum. Meski pada level sedang sudah ada beberapa

parameter kualitas udara yang mencapai nilai sensitif bagi kondisi tertentu.
Level III adalah dengan nilai 101-199; kategori tidak sehat. Bagi orang yang
mempunyai gangguan pernafasan, kondisi kualitas pada level ini akan dapat
membawa konsekuensi serius. Karena itu, orang-orang yang rentan terhadap

penyakit ISPA harus segera melakukan upaya-upaya perawatan diri.


Level IV adalah dengan nilai 201 300; kategori sangat tidak sehat. Pada
tingkatan ini, diharapkan sudah ada langkah-langkah untuk melindungi
masyarakat dari bahayapencemaran udara. Bagi manusia dengan kondisi yang

kurang baik dan anak-anak, disarankan untuk tidak banyak keluar rumah agar

tidak terpapar langsung dengan udara yang buruk.


Level V adalah dengan nilai 301 500; kategori berbahaya. Kondisi ini
membahayakan kesehatan manusia. Harus dilakukan langkah-langkah
penanggulangan baik perlindungan bagi manusia maupun menghentikan

sumber pencemar.
Dengan data-data dari hasil monitoring IPU, dapat diketahui, langkah-langkah yang
harus diambil untuk melindungi masyarakat dari akibat kualitas udara yang buruk.
Sistem IPU adalah bagian dari warning system tentang kondisi udara pada suatu
kota atau daerah.
12. Mengapa pada bulan September Desember ada serangan kabut asap? 9,10,1
13. Bagaimana dampak dari kabut asap yang terjadi? 2,3,4
14. Bagaimana standar pelayanan kesehatan pada sebuah desa (jelaskan harus ada apa
saja, misal pustu, pusling, posyandu, juga petugas-petugas yang harusnya ada di
sarana tsb, termasuk jarak ideal pustu-pusling-rs dsb)? 5,6,7
15. Bagaimana kondisi pelayanan kesehatan di desa tersebut (dibandingkan antara yang
belum tepat dengan yang ideal)? 8,9,10
16. Apa itu mantri dan bagaimana kompetensinya (jelaskan mengenai keabsahannya,
bagaimana mantri bisa ada di Indonesia, apa manfaat dari keberadaan mantri, apa
yang mantri lakukan dsb)? 1,2,3
17. Bagaimana pengelolaan sampah yang semestinya pada sebuah desa? 4,5,6
18. Bagaimana dampak dari pengelolaan sampah yang saat ini dilakukan? 7,8,9
1. Pencemaran Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan
darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh
sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan
menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja
menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata). Macam pencemaran udara
yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas
beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO),
karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap
di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang

bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam


membakar sampah.
Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya
perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan
mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya
sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar yang masuk
kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air sumur penduduk
dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan berbahaya dan beracun)
mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale, cadmium, maka akan berbahaya bagi
manusia, karena dapat menyebabkan gangguan pada syaraf, cacat pada bayi,
kerusakan sel-sel hati atau ginjal. Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu
menyala, jam tangan) mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang
disembarang tempat karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.
2. Penyebab Penyakit
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi
hewan penyebar penyakit penyakit misalnya : lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri
patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut
mudah tersebar dan menajalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu
misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria.
3. Penyumbatan Saluran Air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika turun hujan akan
terbawa ke got/sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya
banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got di musim hujan menjadi mampet
karena penduduk membuang sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang
sampaj di sungai dihilangkan.
4. Dampak Sosial Terhadap masyarakat
Kerukunan
Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya
justru dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di
sekitar tempat tinggalnya dan mencemari ligkungan dapat menimbulkan
ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian ini dapat menimbulkan
keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang demikian perlu di ubah agar
terjadi hal yang sebaliknya, yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.
Misalnya pada awalnya tetangga yang merasa dirugikan melaporkan kepada RT

atau yang berwenang. Selanjutnya ketua RT pejabat memanggil warganya untuk


bermusyawarah dan mengadakan penyuluhan kebersihan. Akhirnya perlu
diadakan gotong royong melakukan pembersihan lingkungan agar setia warga
merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungannya.
Kesanggupan
Setiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah
pada tempatnya, memisahkan sampah yang terurai dan yang tidak teruai,
menjaga kebersihan lingkungannya, dan tidak membuang sampah yang
tergolong bahan beracun dan berbahaya (B3) ke sembaranga tempat.
Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit dilakukan, juga bukan
merupakan

pekerjaan

yang

mustahil

untuk

dilakukan.

Maka

yang

dipentingkan adalah kesadaran dan kesanggupan.


5. Dampak Sampah Terhadap Keadaan Sosek Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang
kurang menyenangkan bagi masyarakat ; bau yang tidak sedap dan

pemandangan yang buuk karena sampah bertebaran dimana-mana.


Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
Pengelolaan sampah tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaanpembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan
secara tidak langsung (tidak mau kerja, rendahnya produktivitas)

6. Apa kemungkinan penyebab keracunan makanan yang pernah terjadi? 10,1,2


7. Bagaimana proses pengolahan makanan yang baik? 3,4,5
8. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan kualitas air minum? 6,7,8
9. Bagaimana interpretasi dari hasil pengukuran kualitas udara? 9,10,1
10. Bagaimana prosedur penilaian kualitas udara (indoor, outdoor) dan air (cara,
waktu, oleh siapa)? 2,3,4
Untuk TUGAS
Masalah-masalah pada skenario ini ditinjau dari:
1. Kepadatan penduduk 1,10
2. Tempat tinggal 2,9
3. Perilaku dan kebiasaan penduduk (alas kaki, narkoba, miras, kecelakaan lalu lintas)
3,8

4. Sumber air bersih dan kualitas air minum 4,7


5. Sumber energi (khususnya untuk memasak) 5,6
6. Pelayanan kesehatan (pustu, mantri) 6,5
7. Pengelolaan sampah 7, 4
8. 10 besar penyakit 8,3
9. Keracunan makanan 9,2
10. Kualitas udara 10,1
Masing-masing masalah dijabarkan kembali kemudian berikan nasehat; solusi; langkah
spesifik yang dapat dilakukan oleh Puskesmas, Dinkes, dan Pemda setempat. Setelah itu
khusus untuk yang mendapatkan masalah pelayanan kesehatan, tambahkan rekomendasi
untuk pelatihan khusus untuk pemuka masyarakat dan petugas kesehatan. Kemudian,
lakukan inventarisasi peraturan perundangan terkait.

D. HIPOTESIS
Kesehatan lingkungan desa Mjt. Belum baik.

E. KERANGKA KONSEP
F. LEARNING ISSUES
1. Pemukiman yang baik (ini meninjau dari desa, seperti kepadatan, tersedianya sumber
air, TPS, dsb, misal) 1,2,3
2. Syarat tempat tinggal yang baik (ini meninjau dari segi bangunan, termasuk juga
dapur) 4,5,7
3. Sumber air bersih dan kualitas air minum 6,7
4. Kualitas udara (indoor dan outdoor) 8,9
5. Pengelolaan sampah 10, 1,8
6. Pengelolaan makanan 2,3,9
7. Pelayanan kesehatan yang baik 4,5,6

Anggota:
1.
2.
3.
4.

Leo
Dita
Atika
Zaza

5. Wulan
6. Yohanes
7. Nadia
8. Dwi
9. Yosua
10. Kevin

JAWABAN ANALISIS DAN LI DIKIRIM


KE

EMAIL

ANGKATAN

ATAU

SRIWULANRP@GMAIL.COM PALING
LAMBAT KAMIS JAM 17.00 WIB
TERIMA KASIH DAN SUKSES BAGI SI
RAJIN!

Anda mungkin juga menyukai