Anda di halaman 1dari 22

Indra Ady Bintara

(08700063)

Pembimbing:
Mayor(ckm) dr.Wendy Budiawan, Sp.PD

Gagal jantung (decompensatio cordis)


adalah sindrom klinis yang ditandai
denganadanya abnormalitas struktur atau
fungsijantung, sehingga menyebabkan
ketidakmampuan
jantung
untuk
mensuplaidarah
untuk
kebutuhan
metabolisme jaringan.

1.Beban kerja berlebihan


beban volume
beban pressure / tekanan
2.Ischemic Heart Disease
75 %
penyebab terbesar
3.Cardiomyopathy
4.Congenital, valvular, hypertensive
heart disease

1.
2.

Penyakit miokardium ( kardiomiopati,


penyakit jantung iskemik, miokarditis ).
Penambahan beban ventrikel
a. beban volume (ASD, VSD, PDA, MI, AI)
b. beban tekanan (AS, PS, CoArct, hipertensi)

3. Gangguan pengisian ventrikel


- stenosis katup mitral dan aorta
- perikarditis konstruktif
- kardiomiopati
- disritmia : supraventrikuler takikardi

Pencetus gagal jantung:


1. meningkatnya asupan (intake) garam,
2. ketidakpatuhan menjalani pengobatan
anti gagal jantung,
3.infak miokard akut,
4.hipertensi,
5.aritmia akut,
6.infeksi,
7.demam,
8.emboli paru,
9.anemia,
10.tirotoksikosis,
11.kehamilan, dan
12.endokarditis infektif

KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG - (NYHA)


Kelas

Definisi

Istilah

Klien dengan keainan jantung tapi


tanpa pembatasan aktifitas fisik

Disfungsi ventrikel kiri


yang asimtomatik

II

Klien dengan kelainan jantung yang


menyebabkan sedikit pembatasan
aktifitas fisik

Gagal jantung ringan

III

Klien dengan kelaianan jantung yang


menyebabakan banyak pembatasan
aktifitas fisik

Gagal jantung sedang

IV

Klien dengan kelaianan jantung yang


segla bentuk ktifitas fisiknya akan
menyebabkan keluhan

Gagal jantung berat

Kemampuan pompa jantung dinilai dari jumlah darah yang


dipompa dalam satu denyut ( curah jantung ) atau dalam satu
menit ( isi semenit = cardiac out put )
KONTRAKTILITAS
PRE LOAD

CARDIAC OUT PUT


FREKUENSI DENYUT
JANTUNG

AFTER

PRE LOAD = BEBAN AKHIR


Volume akhir diastolik ventrikel, ekuivalen dengan
panjang sarkomer otot jantung
Makin teregang otot jantung
curah jantung
Preload dipengaruhi :
- Sistolik atrium
- Volume darah sirkulasi
- Distribusi darah ( posisi badan,tonus vena,
tek. Intra Perikard)
AFTER LOAD = BEBAN AWAL
Tenaga yang melawan ejeksi ventrikel
merupakan beban ventrikel saat ejeksi vent.
Meningkat pada : hipotermi, asidosis, hipoksi, dll.

Mekanisme kompensasi:
> Usaha tubuh melakukan kompensasi (fisiologis) bila
jantung menghadapi beban volume atau tekanan.
> Kompensasi gagal
terjadi gagal jantung .

takikardi

Kompensasi

Tekanan diastolik meningkat

Hipertrofi miokard

Curah jantung: dingin,lemah,oligu


rendah
Gagal jantung
kiri
Bendungan paru : sesak , batuk

Dekompensasi

Gagal jantung
kanan

Bendungan sistemik
edema,hepatomegali,
retensi Na dan air,ronki

Manifestasi klinis gagal jantung kanan


(decompensatio dextra) antara lain:
1. JVP meningkat,
2. batas jantung kanan melebar (terdapat RVH
dan pulsasi epigastrium),
3. pembesaran hati (hepatomegali),
4. pembesaran limpa (splenomegali),
5. cairan di rongga perut (ascites),
6. bengkak (oedem) pada tungkai.

Sedangkan manifestasi klinis gagal jantung


kiri (decompensatio sinistra) antara lain:
1. sesak nafas (dispneu, orthopneu, paroxismal
nocturnal dispneu),
2. batas jantung kiri melebar,
3. nafas cheyne stokes,
4. kebiruan (cyanosis),
5. Right Bundle Branch (RBB), dan
6. suara S3 (gallop).

Mayor :

Paroxysmal Nocturnal Dyspnoe


Distensi vena leher
Rales
Edema pulmo akut
S3 gallop
Kardiomegali
Peningkatan JVP ( >16 cmH2O)
Refluks hepatujugular

Minor :
Edema pergelangan kaki
Batuk malam hari
Dyspnoe on effort
Pembesaran hati
Efusi pleura
Kapasitas vital berkurang 1/3 dari normal
Takikakrdi.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan 2
kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor.

EKG
Foto Thorax PA
Lab: Hb, Leukosit, Trombosit,
Hematokrit, Diff. Count, LED
AGD
Elektrolit: Natrium, Kalium
Ureum, Kreatinin, SGOT, SGPT
Troponin T
Ekokardiografi

1.Istirahat,bila perlu dengan sedasi.


2.posisi setengah duduk
3.suhu dan kelembaban
4.oksigen
5.cairan : dibatasi : 65 cc/kgbb/hr ,dekstrosa 5-10%
6.pengobatan
7.pengobatan
8.pengobatan
a.
b.
c.
d.

terhadap faktor penyebab


terhadap faktor pencetus
terhadap gagal jantung kongestif:
Menurunkan preload
Menurunkan afterload
Menurunkan frekuensi jantung
Memacu kontraktilitas miokard

9. DIETETIK; mudah dicerna,rendah garam,kecukupan kalori dan


protein.

Monitor:
A. Analisa penilaian:

1. Anamnesis ; keluhan, riwayat penyakit jantung maup


non jantung, riwayat penyakit keluarga,
obat-2an yang diminum, dll
2. Pemeriksaan fisik; edem,takikardi,takipneu,sesak,ker
berlebihan, JVP meningkat, hepar membes
B. Perencanaan : - memelihara kestabilan hemodinamik
- mencegah komplikasi penyakit
- memelihara aktivitas optimal

C. Tindakan : - Istirahat, posisi duduk


- Terapi oksigen
- Monitor EKG,
- Monitor balans cairan; masukan d
keluaran
- Restriksi pemberian cairan dan ga
- Memelihara lingkungan sekitar pa
agar dapat tenan dan istirahat
- Monitor parameter hemodinamik:
tensi,nadi,RR,CVP
- Monitor data laboratorium
- Cegah dekubitus.
- Catat efek samping obat.

D. Evaluasi .

. Tidak terjadi aritmia


. Tidak terjadi peningkatan vena leher,edem,sesak
takikardi.
. Balans cairan seimbang,negatif atau berlebih.
. Elektrolit normal atau ada kelainan.
. Kesadaran baik
. Bila pasien pulang; jelaskan obat-2an,diet,peraw

Kematian mendadak
kardiakTakiaritmia, bradiaritmia
ventrikular , dan kegagalan pompa
50% kematian pada
Decomarithmiaventrikular
Stroke, tromboemboli 2%

Anda mungkin juga menyukai