A. PENDAHULUAN
Lautan Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa, beriklim tropis ternyata membawa
konsekuensi kaya akan jenis-jenis maupun potensi sumberdaya perikanan. Untuk ikan saja
diperkirakan ada 6000 jenis dimana 3000 jenis diantaranya telah diidentifikasikan
SAIFUL SANIFU SPI
PENYULUH PERIKANAN
Sehubungan dengan hal diatas, penggunaan pole and line di Indonesia masih memiliki
kesempatan yng besar karena wilayah Indonesia masih menyimpan potensi yang besar untuk
perikanan tangkap, yaitu sekitar 1,8 juta ton pertahun (Kompas; 3-04-04 ) terutama di wilayah
timur Indonesia seperti laut Arafura, laut Seram, laut Banda, dan laut Flores serta perairan
lainnya seperti Laut Cina Selatan, Samudera Pasifik dan Lautan Hindia.Namun demikian perlu
adanya kewaspadaan akan terjadinya pencurian ikan oleh pihak asing. Menurut harian Kompas (
3-04 2004 ), pada tahun 2003 sebanyak 144 kapal ikan asing tertangkap di perairan Indonesia
dan 28 kapal diantaranya berada di Kalbar. Dan salah satu kelemahan utama penegakan hukum
dilaut, menurut Rohmin adalah terlalu lemahnya proses hukum.
Untuk itu diperlukan ketegasan pihak keamanan di laut, agar kekayaan alam Indonesia
dapat bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dan
pencanangan
program
Gerakan
Nasional
Memasyarakatkan
Makan
Ikan
( GEMARIKAN ) oleh presiden Megawati dan Menteri Kelautan dan Perikanan pada 4 April
2004 silam, diharapkan dapat meningkatkan konsunsi ikan untuk masyarakat Indonesia. Dengan
demikian diharapkan pula akan meningkatkan harga ikan di pasaran. Dan alat tangkap pole and
line menjadi salah satu alternatif alat tangkap yang menjanjikan.
B. KONSTRUKSI ALAT TANGKAP
1. Konstruksi umum
Pole and line terdiri dari gandar yang bisanya terbuat dari bambu ( bamboes pole ), tali
pancing dan mata pancing. Bentuk kapal pole and line memiliki beberapa kekhususan antara lain
:
1. Bagian atas dek kapal bagian depan terdapat plataran ( flat form ) yang digunakan sebagai
tempat memancing.
2. Dalam kapal harus tersedia bak-bak untuk penyimpanan ikan umpan yang masih hidup.
3. Pada kapal pole and line ini harus dilengkapi sistem semprotan air ( water splinkers system )
yang dihubungkan dengan suatu pompa.
Sedangkan tenaga pemancing jumlahnya bervariasi misalnya saja untk kapal ukuran 20 GT
dengan kekuatan 40-60 HP, tenaga pemancingnya berjumlah 22-26 orang, dengan ketentuan
PENYULUH PERIKANAN
sebagai berikut 1 orang sebagai kapten, 1 motoris, 1-2 orang pelempar umpan, 1 orang sebagai
koki dan sisanya sebagai pemancing.
2.Detail konstruksi
Panjang galah biasanya tergantung ukuran perahu yaitu semakin besar ukuran perahu yang
digunakan, ukuran gandar / joran juga semakin panjang dan terbuat dari bambu maupun
fiberglass karena ringan dan lentur Tali utama terbuat dari bahan nylon monofilament warna
merah atau hijau dan panjangnya
Mata pancing untuk pole and line ini ada 2 macam yaitu yang berkait balik dan tidak
berkat balik, namun yang sering digunakan adalah yang tidak berkait balik. Mata pancing ini
diselipkan seakan akan disembunyikan pada umpan tiruan / palsu, sehingga tidak secara
langsung kelihatan menyolok. Untuk mata pancing yang berkait balik memakai umpan, yaitu
umpan hidup atau masih segar. Penggunaan mata pancing ini hanya dilakukan kalau nantinya
ikan yang akan ditamgkap tidak suka menyambar umpan tiruan.
3.Karakteristik
Pole and line atau pancing gandar ini memiliki beberapa jenis antara lain mackerel pole
and line, skipjack pole and line dan squid pole and line atau pole and line untuk cumi-cumi. Dan
berikut ini dalah penjelasannya:
1.Mackerel pole and line
Untuk di Jepang metode pemancingan ikan makarel yang efisien pada malam hari. Berat
kapal sekitar 1-50 ton.Lama pelayaran dari satu malam hingga dua minggu. Nelayan lebih suka
menggunakan galah bambu, buatan jepang, karena ringan dan lentur. Jarak galah biasanya 1,5
sampai 2 meter panjangnya tergantung ukuran perahu. Tali utama panjangnya hampir sama
dengan panjang galah. Pengait atau ikan yng dipasang pada mata pancing dihubungkan dengan
tali utama oleh tali mata pancing sepanjang 10-15 cm dan warnanya sama dengan tali utama.
Ada dua jenis umpan ( untuk pengait dan untuk ditabur ) umpan untuk pengait yaitu terbuat
daridaging makarel bagian luar dengan lebar 10mm, panjang 50-60 mm, dan tebal 2 sampai 3
mm. Untuk pemasangannya , bagian kulit di sisi dalam sedangkan bagian daging di sisi luar.
2.Skipjack pole and line
SAIFUL SANIFU SPI
PENYULUH PERIKANAN
Pemancingan skipjack dengan pole and line di perairan jepang menggunakan tangkai
bambu dengan panjang 4,5 sampai 6 meter unuk di jepang dan 3,5 sampai 4 meter untuk di kep
pasifik dan Tahiti. Pada kapal skipjack ini biasanya memiliki banyak awak kapal namun dengan
ditemukannya mesin untuk penangkapan cakalang maka mengurangi sejumlah awak kapal.
Mesin yang digunakan untuk tiap-tiap kapal antara 4 sampai 12 unit mesin. Mesin ini dirancang
untuk melakukan gerakan sebagai mana yang dilakukan nelayan, contohnya untuk menarik ikan
dengan cara gerakan vertikal dari tangkai dan untuk membuka tangkapan ikan.
Sedangkan untuk ukuran kapal bervariasi antara 20 sampai 500 GT. Kapal yang berukuran
lebih dari 70 GT terbuat dari baja, sedangkan yang kurang dari 60 GT terbuat dari fiberglass.
Umpan hidup dari jenis ikan sardin sangatlah diperlukan, agar sardin tersebut teap hidup untuk
masa 50-60 hari sampai kapal sampai di tempat pemancingan, maka sarden disimpan di tangki
air laut dn air diganti 4 sampai 6 kali tiap jamnya oleh sistem sirkulasi air mekanik dengan
pompa air laut.
3. Squid pole and line
Pemancingan ikan cumi- cumi dilakukan malam hari dengan bantuan lampu. Sepanjang
operasi spanker digunakan untuk melawan angin. Ukuran kapal cumi-cumi ini bervariasi yaitu
2-3 GT untuk penagkapan di pantai dan 500 GT untuk laut bebas. Untuka kapal 100 GT
biasanya memiliki awak kapal sejumlah 16-20 orang dengan waktu perjalanan 2 minggu hingga
2 bulan dan kecepatan 9-10 knots.
Di Indonesia sendiri terdapat bermacam-macam pancing gandar dan beberapa
diantaranyayang penting adalah sebagai berikut
1. Huhate ( skipjack pole and line )
Alat ini banyak digunakan di wilayah Indonesia bagian timuer. Penangkapan dengan
menggunakan pole and line tersebut dapat menggunakan kapal motor ( kapal motor khusus
cakalang, yuna clipper ), tetapi untuk nelayan-nelayan kecil biasanya menggunakan perahu
dayung ( rowing boat ) yang biasa disebut Funai dan atau Rurche. Alat pemancingnya sendiri
bentuknya umum sepeti pancing cakalang pada umumnya. Umpan hidup yang digunakan terdiri
dari sejenis ikan teri, sardin, selar, kembung, lolosi (Caesio spp ). Ikan-ikan umpan hidup ini
biasanya diperoleh dari pengusaha penagkapan ikan umpan.
SAIFUL SANIFU SPI
PENYULUH PERIKANAN
nilon atau senar (plastik ). Pada ujung tali pancing diikat dengan kawat tembaga ( panjang 25 cm
)kemudian disambung lagi dengan kawat no 1 yang panjangnya
ujung kawat ini dikaitkan mata pncing ( no 6 ). Pada waktu penangkapan pancing ini
menggunakan umpan hidupdari jenis tembang atau japuh yang diperoleh dari hasil menjala.
Lokasi penagkapan dilakukan di pantai-pantai dimana banyak terdapat karang-karang. Hasil
tangkapan kecuali bobara (Carank spp ), juga ikan ikan besar lainnya seperti kerapu (
SAIFUL SANIFU SPI
PENYULUH PERIKANAN
PENYULUH PERIKANAN
PENYULUH PERIKANAN
Sedangkan untuk nelayan dari jepang dapt dibedakan menjadi dua yaitu untuk kapal dengan
ukuran kurang dari 60 GT dibuat dari fiberglass, sedangkan yang lebih dari 70 GT dibuat dari
baja.
Memancing dilakukan di haluan kapal, sedangkan semprotan air terletak di luar pagar kapal.
Untuk ruangan ikan dilapisi dengan kayu, namun karena terjadi kebocoran maka plat kayu
diganti dengan lapisan palt baja setebal 4,5 sampai 6 milimeter.
C. HASIL TANGKAPAN
Pada penagkapan ikan dengan menggunakn pole and line ini, hasilnya antara lain :
Skipjack / cakalang ( Katsuwo pelamis )
Albacore ( Thunnus alalunga )
Mackerel ( Auxis tazard )
Bullet Mackerel ( Auxis rochei )
Bonito timur ( Sarda orientalis )
Kakap (Lates calcarifer )
Ikan-ikan pelagis kecil seperti Euthynnus spp dan Euthynnus affinis.
Dll
D. DAERAH PENANGKAPAN
Daerah penagkapan untuk tuna dipengaruhi oleh arus dan suhu perairan. Setaip jenis tuna
memiliki suhu optimum, diantaranya
1. Blue fin tuna dan Albacore suhu optimum berkisar 15
- 21
C.
-24
Di perairan Indonesia, penangkapan dengan menggunakan pole and line banyak terdapat di
wilayah Indonesia timur seperti Minahasa, Gorontalo, Air tembaga, Ambon, Bacan, Banda,
Teratai dan Sorong.
Sedangkan daerah penangkapan ikan dunia dengan menggunakan pole and line sebagai berikut
PENYULUH PERIKANAN
1. Antara lintang 40
LU dan 40
PENYULUH PERIKANAN
Persiapan
Tahap persiapan ini dilakukan sebelum kapal berangkat untuk mencari gerombolan ikan / fishing
ground.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain :
Merangkai alat pancing
es / freon yang digunakan untuk menyimpan ikan hasil tangkapan agar lebih awet
umpan hidup, biasanya menggunakan ikan teri yang diperoleh dari hasil menjla sendiri atau
membeli dari pengusaha ikan umpan
ember, kaleng, jaring tangguk, seser yang berguna untuk membantu kelancaran operasi
penagkapan yaitu untuk menyebarkan umpan
joran / gandar yang telah dirangkai sesuai dengan sejumlah pemancing besreta
cadangannya.
Bahan bakar untuk berangkat dan kembali dari Fishing Ground
Bahan Makanan untuk anak buah kapal
Dan alat- alat lain yang dapat membantu kelancaran operasi penangkapan
Pemancingan
Pemancingan dilakukan dengan melemparkaan ikan umpan hidup sebagai perangsang agar
cakalang lebih mendekat ke arah kapal sehingga lebih udah dijangkau oleh pancing. Setelah ikan
mendekat, agar umpan hidup tidak banyak terbuang, maka kran penyemprot air laut dibuka dan
setelah ikan terlihat meloncat-loncat kemudian dipancing.
Kegiatan pemncingan ini dilakukan begitu rupa yaitu dengan menjatuhkan pancing ke atas
permukaan air dan bila disambar oleh cakalang, dengan cepat diangkat melalui atas kepala dan
SAIFUL SANIFU SPI
PENYULUH PERIKANAN
10
secara otomatis terlempar ke dalam dek kapal. Hal demikian dilakukan hingga berulang-ulang.
Pemancingan dengan cara seperti ini biasa disebut dengan cara banting. Disamping itu ada yang
disebut dengan cara gepe yaitu cara pemancingan dengan pole and line dimana setelah ikan
terkena pancing dan diangkat dari dalam air kemudian pengambilan dari mata pancing dilakukan
dengan cara menjepit ikan diantara tangan dan badan si pemancing.
G. HAL HAL YANG MEMPENGARUHI OPERASI PENANGKAPAN
Pada penangkapan ikan dengan menggunakan pole and line ini hasil tangkapan dipengaruhi oleh
1. Kelengkapan alat bantu penangkapan
Apabila alat bantu penangkapan yang diperlukan tidak lengkap dapat menghambat operasi
penangkapan, sehingga mempengaruhi hasil tangkapan
2. Waktu Penangkapan
Penangkapan dengan pole and Line ini juga tergantung dari waktu penangkapan. Waktu yang
optimal yaitu pukul 09.00 dan 15.00.
3. Faktor politik
Yaitu mengenai kebijakan pemerintah yang menyangkut perikanan dan kelautan
4. Keahlian memancing
Keahlian memancing ini mempengaruhi hasil tangkapan yang diperoleh. Keahlian dibagi 3 yaitu
:
Kel 1 : 12-15 ekor / mnt
Kel2 : 7-12 ekor / m
Kel 3 0-7 ekor / mnt
PENYULUH PERIKANAN
11