1. PENDAHULUAN
1
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
2
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
3
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
4
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT GOLONGAN
UMUR DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2009
GOLONGAN UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
0-4 90836 88786 179622
5-9 75381 76382 151763
10 - 14 70316 72590 142906
15 - 19 63782 70063 133845
20 - 24 68489 83932 152421
25 -29 72914 93562 166476
30 - 34 74219 84709 158928
35 -39 64323 62301 126624
40 -44 50743 43414 94157
45 -49 37378 33723 71101
50 - 54 27867 24240 52107
55 - 59 18643 16970 35613
60 - 64 12117 11385 23502
65 - 69 8186 7380 15566
70 - 74 5073 5166 10239
75 + 4282 5122 9404
JUMLAH
2009 744549 779725 1524274
2008 709791 743282 709791
2007 682875 710043 682875
2006 658448 679415 658448
2005 628782 644229 628782
1.2 Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah
sebesar 6,57%. Tinjauan perekonomian meliputi Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB), yang merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang di
timbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi, disuatu wilayah tertentu (Provinsi dan
Kabupaten / Kota),dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kalender). Kegiatan
ekonomi yang dimaksud mulai kegiatan pertanian, pertambangan, industri pengolahan ,
sampai dengan jasa – jasa.
5
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total
PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan dan komunikasi (8,51%),
sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
(6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (6,69%).
PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005)
cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga
Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp.22,808 juta, dan pada tahun 2005 meningkat
sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan
inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp.20,397 juta dan
pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp.22,418 juta.
PDRB dengan Migas Provinsi Kepulauan Riau atas dasar harga berlaku pada
tahun 2008 adalah Rp.58,69 Triliun. Bila dilihat perkembangannya selalu mengalami
peningkatan, dimana pada tahun 2006 hanya sebesar Rp 46,22 triliun dan tahun 2007
sebesar Rp 51,83 triliun. Sehingga laju pertumbuhan perekonomian Provinsi Kepulauan
Riau yang diukur berdasarkan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000,
dalam jangka waktu 2006-2008 menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.
Tiga sektor utama yang mengalami laju pertumbuhan positif yang cukup besar
adalah sektor bangunan dan konstruksi (34,26 persen), sektor jasa-jasa (15,59 persen),
dan sektor pengangkutan dan komunikasi (14,44 persen). Jika ditinjau luasnya wilayah
kelautan di Provinsi Kepulauan Riau, dimana proporsi daratan hanya 4 persen dan
lautan sebesar 96 persen, subsektor perikanan yang merupakan bagian dari sektor
pertanian, walaupun dominan tetapi secara sektor pertanian tidak menunjukkan laju
pertumbuhan yang cukup menggembirakan, yaitu hanya sebesar 3,80 persen.
Sedangkan sektor yang memberikan kontribusi paling besar adalah sektor industri tanpa
migas (49,44 persen) dilanjutkan dengan sektor perdagangan hotel dan restauran
(22,39 persen).
Sementara itu, berdasarkan PDRB tanpa Migas Provinsi Kepulauan Riau atas
dasar harga berlaku pada tahun 2008 adalah Rp 58,82 trilliun, meningkat dibandingkan
dengan tahun 2006 yang besarnya hanya Rp 41,95 triliiun dan tahun 2007 mencapai Rp
47,42 trilliun. Sedangkan besarnya PDRB tanpa Migas Provinsi Kepulauan Riau atas
dasar harga konstan 2000 pada tahun 2008 adalah Rp 35,31 trilliun, meningkat
dibandingkan tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 32,94 trilliun, dan tahun 2006 sebesar
Rp 30,60 trilliun. Laju pertumbuhan PDRB tanpa Migas Provinsi Kepulauan Riau adalah
6
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
7,22 persen atau menurun 0,33 persen dibandingkan dengan tahun 2007, begitu juga
dibandingkan laju pertumbuhan tahun 2006 yang mencapai 7,23 persen.
7
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
Definisi dari Kepulauan Riau Sehat adalah suatu kondisi yang merupakan
gambaran masyarakat Provinsi Kepulauan Riau di masa depan, yang ditandai dengan
penduduknya yang dapat menjangkau dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan berkeadilan, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut diatas, Provinsi Kepulauan Riau memiliki
misi yaitu :
1. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Peningkatan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan yang dilakukan
melalui pengembangan kebijakan manajerial dan teknis serta pedoman dan
prosedur kerja yang dapat dijadikan landasan bertindak setempat. Di samping
itu dilakukan pula fasilitasi pengembangan sarana dan prasarana dan sumber
daya kesehatan baik tenaga, biaya, maupun obat dan perbekalan kesehatan
bagi para pelaku pembangunan kesehatan.
2. Memberdayakan Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
Dengan melakukan pemberdayaan diharapkan masyarakat
termasuk swasta dapat berpartisipasi aktif dalam menjalani (to serve),
melaksanakan advokasi (to advocate), serta mengkritisi (to watch)
pembangunan kesehatan baik secara individu, kelompok maupun bersama
masyarakat luas. Dinas Kesehatan Provinsi juga memfasilitasi kabupaten/kota
dalam rangka pengembangan kapasitas (capacity building), pengembangan
sistem kesehatan daerah dan dukungan sumber daya kesehatan.
3. Melaksanakan Pembangunan Kesehatan Berskala Provinsi
Di samping berperan dalam pembinaan dan pengembangan
pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi melakukan pula
pembangunan kesehatan berskala provinsi seperti : pelayanan kesehatan
penduduk miskin, penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana,
penanggulangan penyakit menular dan gangguan gizi, promosi kesehatan,
kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, tertinggal,
daerah perbatasan dan pendayagunaan tenaga kesehatan.
8
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk yang dapat
dilihat dari derajat kesehatan penduduk dengan menggunakan indikator utama Angka
Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup. Aspek penting lainnya yang turut
mempengaruhi kualitas fisik penduduk adalah status kesehatan yang antara lain diukur
melalui Angka Kesakitan dan Status Gizi. Sementara untuk melihat gambaran tentang
kemajuan upaya peningkatan dan status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
penolong persalinan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis pengobatan yang
dilakukan. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan dan memelihara mutu pelayanan
kesehatan perlu mendapat perhatian utama. Upaya tersebut antara lain melalui
pemberdayaan Sumber Daya Manusia secara berkelanjutan dan pengadaan atau
peningkatan sarana dan prasarana dalam bidang medis tertentu, termasuk ketersediaan
obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat.
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator mortalitas dan morbiditas.
Mortalitas dilihat dari indikator Angka Kematian Bayi (AKB) per-1.000 Kelahiran Hidup,
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Ibu
Melahirkan (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup, dan Angka Harapan Hidup Waktu Lahir.
Morbiditas dilihat dari pola penyakit terbanyak di Rumah Sakit Umum. Derajat
kesehatan ini merupakan dampak dari pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilakukan Provinsi Kepulauan Riau dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Menurut Angka Kematian Bayi dan meningkatnya Angka Harapan Hidup
mengindikasikan adanya peningkatan derajat kesehatan penduduk. Estimasi yang
dilakukan oleh BPS berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 dan Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS tahun 2005 – 2015) menunjukkan bahwa Angka
Kematian Bayi di Indonesia pada tahun 1996 – 2000 adalah 47 per 1000 kelahiran
hidup, kemudian pada tahun 2000 – 2005 angkanya turun sebesar 31,91% atau menjadi
32 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (BPS, 2007). Sedangkan untuk Provinsi
9
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
Kepulauan Riau, Angka Kematian Bayinya jauh dibandingkan angka kematian nasional,
yaitu 19 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (SUPAS tahun 2005 – 2015) , dan pada
tahun 2008 sebesar 6,60% per 1000 kelahiran hidup (Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2008).
Menurunnya angka kematian bayi dan meningkatnya angka harapan hidup
mengindikasikan adanya peningkatan derajat kesehatan penduduk. Estimasi yang
dilakukan oleh BPD berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) tahun 2000 dan Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS tahun 2005 – 2015) menunjukkan bahwa angka
kematian bayi di Indonesia pada tahun 1996 – 2000 adalah 47 per 1000 kelahiran hidup,
kemudian pada tahin 2001 – 2005 angkanya turun sebesar 31,91 persen atau menjadi
32 kematian bayi per 1000 kelahiran hidup (BPS,2007). Sedangkan untuk Provinsi
Kepulauan Riau Angka kematian bayinya jauh dibawah angka nasional, yaitu 19
kematian bayi per 1000 kelahiran hidup.
Tabel 2
Perkembangan Angka Kematian Bayi di Indonesia dan Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 1996 – 2000, 2001 – 2005 dan tahun 2008
Indonesia 47 32 -
Sumber : BPS, Hasil SP 2000, SUPAS 2005 - 2015, Profil Kesehatan Dinkes Prov. Kepri
2008
Angka Harapan Hidup penduduk Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2008
adalah 69,70 tahun. Ini berarti bahwa bayi yang lahir pada tahun 2008 diperkirakan akan
dapat hidup selama 69,70 tahun dengan syarat besarnya kematian atau kondisi
kesehatan yang ada tidak berubah. Angka Harapan hidup ini jauh lebih tinggi
dibandingkan angka harapan hidup penduduk Indonesia secara keseluruhan dimana
Angka Harapan Hidup Nasional sebesar 68,7 pada tahun 2007 dan 69,0 pada tahun
2008. Selain itu, ternyata jika dibandingkan dengan tahun 2007, angka harapan hidup
penduduk Provinsi Kepulauan Riau telah mengalami perubahan.
Indeks pembangunan manusia atau (IPM) Provinsi Kepulauan Riau, yang
10
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN
memadukan usia harapan hidup tingkat pendidikan, dan pendapatan dalam suatu angka
tunggal, pada tahun 2008 adalah sebesar 74,18 yang menempatkan Provinsi kepulauan
Riau berada pada urutan ke-6 di antara 33 Provinsi di Indonesia. Dibandingkan tahun
2007, terjadi peningkatan IPM, dimana pada tahun itu, IPM Provinsi Kepulauan Riau
hanya sebesar 73,68.
Jika dilihat perkembangan angka IPM dari kabupaten/kota diseluruh Provinsi
kepulauan Riau, ternyata seluruh kabupaten/kota menunjukkan peningkatan angka IPM
nya, kota Tanjungpinang dan Kota Batam merupakan daerah yang mengalami yang
cukup besar. Tetapi dari segi rangking setiap kabupaten/kota seluruhnya mengalami
penurunan rangking yang dilihat secara nasional dari 477 kabupaten/kota.
11
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau