Product
Audit
No
Audit Audit
Evaluation Memorandum
Yes
No
Fatwa
Yes
Previous Procedure
Halal
Certificate
Halal Certification Process
Recent Procedure
Halal Certification Process
1st HAS Registration Product
Document Certification
Document
Product
Audit
No Audit
Audit
Memorandum
Evaluation
Yes
No
Fatwa
2nd HAS
Document Yes
Halal
Certificate
KETERANGAN :
• Untuk perusahaan baru yang belum memiliki SH MUI, Dokumen SJH yang
dibutuhkan adalah :
– Dokumen SJH1) berupa surat pernyataan di atas materai bahwa perusahaan
bersedia menyerahkan Manual SJH Standard paling lambat 6 bulan setelah
terbitnya SH.
– Dokumen SJH2) berupa Manual SJH minimum yang terdiri dari klausul
kebijakan halal, struktur manajemen halal dan ruang lingkup penerapan
SJH.
• Untuk perusahaan yang telah memiliki SH MUI namun audit implementasi SJH
belum dilakukan, Dokumen SJH yang dibutuhkan adalah :
– Dokumen SJH1) berupa Manual SJH Minimum terdiri dari : klausul
kebijakan halal, struktur manajemen halal dan ruang lingkup penerapan
SJH.
– Dokumen SJH2) berupa Manual SJH Standar terdiri dari :
• Untuk perusahaan yang telah mendapatkan status SJH minimal B (cukup) dan akan
memperpanjang masa berlaku SH-nya, Dokumen SJH yang dibutuhkan adalah :
– Dokumen SJH1) berupa laporan berkala terkini dan Revisi Manual SJH (jika ada)
atau copy status SJH minimal B atau Sertifikat SJH.
– Dokumen SJH2) tidak diperlukan.
HAS Operational Cycle
Planning Implementation
Halal
Policy
Monitoring
Corrective
And
Action
Evaluation
Kebijakan Halal
Pernyataan kebijakan halal adalah langkah awal dan menjadi dasar (jantung)
dalam :
– Menyusun Manual SJH (Planning)
– Melaksanakan SJH (Implementation)
– Memantau dan Mengevaluasi Pelaksanaan SJH (Monitoring and Evaluation)
– Tindakan Perbaikan terhadap pelaksanaan SJH (Corrective Action)
Perencanaan (Planning)
Perusahaan menyusun manual SJH standar seperti urutan yang telah dituliskan
pada keterangan Gambar 1, butir 2b.
Pelaksanaan (Implementation)
Perusahaan melaksanakan semua yang telah direncanakan seperti tertulis dalam
Manual SJH. Hal ini didukung dengan bukti-bukti pelaksanaannya.
1. Manajemen perusahaan
2. Auditor Halal Internal
3. LPPOM MUI
4. Komisi Fatwa MUI
PRINSIP SJH
1. Maqoshidu syariah
2. Jujur
3. Kepercayaan
4. Sistematis
5. Disosialisasikan
6. Keterlibatan key person
7. Komitmen manajemen
8. Pelimpahan wewenang
9. Mampu telusur
10. Absolut
11. Spesifik
HASIL PENILAIAN AUDIT SJH :
1. STATUS SJH (HAS STATUS)
2. SERTIFIKAT SJH
STATUS SJH
> diterbitkan setelah pelaksanaan audit SJH
> masa berlaku 1 tahun
SERTIFIKAT SJH
> diterbitkan jika perusahaan telah mendapatkan Status
SJH dengan kategori A tiga kali berturut-turut.
> masa berlaku Sertifikat SJH 1 tahun.
4 kategori hasil audit SJH :
Pengembangan produk baru dengan tipe sejenis dengan Tidak perlu Produk baru akan
yang sudah disertifikasi menggunakan bahan yang sama ditambahkan sebagai
lampiran pada SH induk
Pengembangan produk baru dengan tipe sejenis dengan Tidak perlu, SH baru
yang sudah disertifikasi tetapi menggunakan bahan yang jika tidak ada
baru bahan baru
yang kritis
Pengembangan produk baru dengan tipe baru (berbeda) Tidak perlu, SH baru
dengan yang sudah disertifikasi tetapi menggunakan jika tidak ada
bahan yang sama perubahan
proses
Perubahan bahan atau pemasok untuk produk yang Tidak perlu Surat Persetujuan dari
sudah disertifikasi LPPOM MUI
Pengembangan pabrik atau gerai restoran baru Tidak perlu Lampiran tambahan
alamat baru
Audit perpanjangan masa berlaku SH untuk perusahaan Ya, tapi tidak SH baru
yang memiliki beberapa pabrik atau gerai restoran seluruh lokasi
(50 %)