Anda di halaman 1dari 11

KODE DALAM SISTEM

KOMUNIKASI DATA

Sinyal digital tersusun dari sederetan


bit biner dan setiap bit memiliki
2(dua) kondisi yaitu logika 0 dan 1.
sebagai contoh untuk
merepresentasikan angka 185
desimal maka secara biner akan
tersusun 1011 10001
202 desimal =.. biner?
kode yang digunakan untuk
membentuk data tersebut dikenal
dengan istilahi line-code

a.Unipolar Line Coding

Kode ini menggunakan hanya satu nonzero dan satu zero level tegangan, yaitu
untuk logika 0 memiliki level zero dan
untuk logika 1 memiliki level non-zero.

b. Polar Line Coding

1. Level-NRZ
2. Invers-NRZ,

Level-NRZ, level sinyal merupakan


representasi dari bit, yaitu untuk
logika 0 dinyatakan dalam tegangan
positip dan untuk logika 1 dinyatakan
dalam tegangan negatip
Invers-NRZ, merupakan kode dengan
ciri invers level tegangan merupakan
nilai bit berlogika 1 dan tidak ada
tegangan merupakan nilai bit
berlogika 0.

2). Return to Zero (RZ)

untuk logika 0 dinyatakan dalam tegangan negatip dan


untuk logika 1 dinyatakan dalam tegangan positip, dan
sinyal harus kembali zero untuk separuh sinyal
berdasarkan interval dari setiap bit

artinya bila waktu untuk satu bit


logika 1 atau logika 0 sama dengan 1
detik maka pernyataan logika 1
dengan level tegangan positip adalah
0,5 detik dan 0,5 detik berikutnya
level tegangan kembali ke nol volt
(zero).

3). Manchester

Kondisi logika 0 merupakan representasi sinyal


transisi dari positip ke negatip dan kondisi logika
1 merupakan representasi sinyal transisi dari
negatip ke positip

4) Diferensial
Manchester

ada dan tidaknya tambahan transisi pada awal interval


bit berikutnya merupakan identifikasi bit, dimana
logika 0 jika terjadi transisi dan logika 1 jika tidak ada
transisi. Terjadi pemborosan bandwidth untuk kondisi
jalur berlogika 0 untuk waktu yang panjang

c. Bipolar Line Coding

Dua level tegangan yaitu non-zero dan zero guna menunjukan level dua
jenis data, yaitu untuk logika 0 ditunjukan dengan level nol, untuk
logika 1 ditunjukan dengan pergantian level tegangan positip dan
negatip, jika bit pertama berlogika 1 maka akan ditunjukan dengan
amplitudo positip, bit kedua akan ditunjukan dengan amplitudo negatip,
bit ketiga akan ditunjukan dengan amplitudo positip dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai