Pro06 148
Pro06 148
Balai Penelitian Veteriner, Jl. R.E. Martadinata No. 30, Bogor 16114
2
Fakultas Farmasi, ISTN Jakarta
ABSTRACT
Tanjung (Minusops elengi L) leaves are often used as traditional medicine for asthma, mouth and threat
infection. To support this utilization, this experiment was done to analyse the secondary compounds in
mimusops elengi extract or powder and to test the antibacterial activity of m. elengi on Salmonella typhi and
Shigella boydii. Antibacterial activity test was done using paper diffusion and dilution methods. The results
show that secondary compounds in Tanjung leaves extract were alkaloid, tanin and saponin.Tanjung leaves
extract has antibacterial activity on S. typhi. This was shown by 12.16 mm of the diameter of inhibition area
and 6.25% of the minimum concentration causing inhibition. While on S. boydii, the diameter of inhibition
area was 15.83 mm and minimum concentration causing inhibition was 3.12%.
Key Words: Minusops elengi L, Extract, Salmonella typhi, Shigella boydii
ABSTRAK
Daun tanjung (Mimusops elengi L) banyak digunakan sebagai obat diare, asma, radang hidung dan radang
tenggorokan. Untuk mendukung pemakaian secara empirik maka pada penelitian ini dilakukan uji penapisan
kandungan kimia pada serbuk dan ekstrak daun tanjung serta uji daya antibakteri secara in vitro terhadap
Salmonella typhi dan Shigella boydii. Ekstrak daun tanjung dibuat secara perkolasi dengan pelarut metanol
70%. Daya antibakteri ekstrak daun tanjung diuji dengan metode difusi kertas cakram untuk mengetahui
daerah hambat pertumbuhan bakteri dan metode dilusi untuk mengetahui nilai Kadar Hambat Minimal
(KHM). Hasil penapisan menunjukkan bahwa kandungan kimia dari serbuk dan ekstrak daun tanjung adalah
alkaloid, tanin dan saponin. Ekstrak daun tanjung mempunyai daya antibakteri terhadap Salmonella typhi
dengan diameter daerah hambat (DDH) 12,16mm dan nilai KHM 6,25% serta memiliki daya antibakteri
terhadap Shigella boydii dengan DDH mencapai 15,83 mm dan nilai KHM 3,12%.
Kata Kunci: Ekstrak, Daun Tanjung, Salmonella typhi, Shigella boydii
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki ribuan tumbuhan yang
tersebar di berbagai daerah, dimana keaneka
ragaman hayati yang ada tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat modern
dan tradisional. Masyarakat Indonesia telah
mengenal dan memakai obat tradisional sejak
dahulu kala untuk mengobati berbagai macam
penyakit. Sekarang ini dengan semakin
mahalnya harga obat modern dipasaran
merupakan salah satu alasan untuk menggali
kembali penggunaan obat tadisional.
986
987
Alkaloid
Flavonoida
Sebanyak 1 ml ekstrak methanol daun
tanjung ditambahkan 2 ml etanol 95%, 0,5
gram serbuk seng dan 2 ml asam klorida 2 N.
Diamkan larutan selama 1 menit dan kemudian
ditambahkan 2 ml asam klorida pekat.
Saponin
Sebanyak 2 ml ekstrak methanol daun
tanjung dalam tabung reaksi dikocok selama
15 menit.
Tanin
Sebanyak 1 ml ekstrak methanol daun
tanjung ditambah 2 ml air dan kemudian
ditambahkan besi (III) klorida.
HASIL PENELITIAN
Penapisan kandungan kimia esktrak daun
tanjung
Hasil
penapisan
kandungan
kimia
menunjukkan bahwa ekstrak daun tanjung
mengandung senyawa alkaloid, tanin dan
saponin (Tabel 1).
Tabel 1. Kandungan kimia ekstrak daun tanjung
988
Kandungan kimia
Alkaloid
Hasil
+
Tanin
Saponin
Flavonoid
Shigella boydii
BCC 2151
12
13
12
11
18
17
17
14
13
15
12
14
12,16
15,83
Gambar 1. DDH ekstrak daun tanjung (1 g/ml) terhadap bakteri Salmonella Typhi NCTC 786 (A) dan
Shigella Boydii BCC 2151 (B)
Gambar 2. (A) KHM ekstrak daun tanjung terhadap Salmonella typhi (6,25%) (B) KHM ekstrak daun
tanjung terhadap Shigella boydii (3,12%)
989
Tabel 3. KHM ekstrak daun tanjung terhadap bakteri Salmonella typhi dan Shigella boydii pada berbagai
konsentrasi
No.
Salmonella typhi
Shigella boydii
1.
25
25
2.
12,5
12,5
3.
6,25
6,25
4.
5,37
3,12
5.
4,96
1,56
6.
3,12
1,25
A
Gambar 3. Tanaman tanjung
A = Pohon tanjung; B = Daun tanjung
990
ekstrak
daun
tanjung
yang
diukur
menunjukkan bahwa konsentrasi minimal
ekstrak daun tanjung yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Shigella boydii juga lebih
kecil yaitu 3,12% dibandingkan dengan KHM
Salmonella typhi yaitu 6,25%. Perbedaan daya
antibakteri ekstrak daun tanjung mungkin
disebabkan perbedaan kepekaan ke dua bakteri
uji tersebut berbeda.
Aktifitas antibakteri dari ekstrak daun
tanjung ini dapat disebabkan senyawa aktif
yang terkandung di dalamnya. Dengan
diketahuinya efektivitas ekstrak daun tanjung
sebagai antibakteri terhadap bakteri Shigella
boydii dan Salmonella typhi diharapkan dapat
digunakan sebagai sebagai salah satu alternatif
obat tradisional untuk pengobatan dan
pencegahan penyakit pada manusia maupun
ternak.
KESIMPULAN
Ekstrak daun tanjung (Mimusops elengi L)
mengandung senyawa alkaloid, saponin dan
tanin serta mempunyai daya antibakteri
terhadap bakteri Salmonella typhimurium
NCTC 786 dan Shigella boydii BCC 2151
dengan konsentrasi hambat minimal (KHM)
6,25% dan 3,12% masing-masing.
Diameter
daerah
hambat
(DDH)
pertumbuhan yang ditimbulkan oleh pemakaian
ekstrak daun tanjung terhadap bakteri Shigella
Boydii BCC 2151 lebih besar (15,83mm)
dibandingkan dengan DDH pertumbuhan
Salmonella typhimurium NCTC 786 (12,16
mm).
SARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai aktifitas ekstrak daun tanjung secara
in vitro terhadap bakteri uji yang lain dan juga
penelitian secara in vivo sebelum diaplikasikan
lebih lanjut pada bidang peternakan.
DAFTAR PUSTAKA
CIULEI, J. 1988. Methodology for Analysis of
Vegetables Drugs. Unido, Bukarest. pp. 21
22.
991
992