Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN ANGKA KREDIT

BIDANG PENELITIAN

EDISI REVISI

LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN 2008

I.

PENDAHULUAN

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan


Pembangunan

dan

Pendayagunaan

Aparatur

Negara

Nomor:

38/KEP/MK.

WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, dosen dalam
membina karier kepangkatan, jabatan, dan peningkatan profesionalismenya harus
melaksanakan penelitian.

Melaksanakan penelitian merupakan salah satu unsur Tridharma Perguruan Tinggi (selain
pendidikan dan pengajaran serta pengabdian kepada masyarakat), yang dinilai dalam
penetapan angka kredit ketika dosen mengajukan kenaikan jabatan/pangkat.

Unsur

melaksanakan penelitian tersebut meliputi (1) menghasilkan karya ilmiah dari hasil
penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan: (2)
menerjemahkan/menyadur buku ilmiah; (3) mengedit/menyunting karya ilmiah; (4)
membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan; dan (5) membuat rancangan dan
karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/seni pertunjukkan/karya seni.

Angka kredit untuk kegiatan melaksanakan penelitian adalah angka kredit maksimal dan
bukan angka kredit absolut. Artinya dalam batas rambu-rambu ini masih diberikan angka
kredit yang wajar bagi kasus masing-masing melalui penilaian sejawat (peer review)
berdasarkan mutu, sofistikasi, dan kemutakhiran.

Berhubung angka kredit untuk kegiatan melaksanakan penelitian adalah angka maksimal,
penetapan angka kredit beberapa butir-butir kegiatan seperti hasil penelitian atau hasil
pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk monograf dan buku referensi, dalam majalah
nasional tidak terakreditasi, dan lain-lain, masih memerlukan penjelasan, penguraian, dan
penjabaran lebih lanjut.

II.

TUJUAN

Tujuan panduan penetapan angka kredit bidang penelitian di lingkungan Universitas


Lampung adalah:
a

Untuk menjamin bahwa penilaian dan penetapan angka kredit benar-benar sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara ilmiah
1

maupun moral dalam rangka memperoleh angka kredit ketika dosen mengusulkan
kenaikan jabatan/pangkat.
b

Untuk memberikan pedoman yang jelas dalam penilaian dan penetapan angka kredit
unsur melaksanakan penelitian sehingga menghindari penilaian yang subjektif.

III.

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan penetapan angka kredit bidang penelitian ini meliputi unsur-unsur
kegiatan melaksanakan penelitian sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Menteri
Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: 38/KEP/MK. WASPAN/8/1999 yang meliputi (1) menghasilkan karya
ilmiah dari hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan atau tidak
dipublikasikan: (2) menerjemahkan/menyadur buku ilmiah; (3) mengedit/menyunting
karya ilmiah; (4) membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan; dan (5)
membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni monumental/seni
pertunjukkan/karya seni yang masih memerlukan penjelasan, penguraian, dan penjabaran
lebih lanjut, untuk menetapkan angka kreditnya.

IV.

DEFINISI DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

4.1. Menghasilkan karya ilmiah


A

Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk:


1)

Buku monograf

Monograf adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi
pembahasannya hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu. Buku monograf
merupakan rangkuman hasil penelitian atau hasil pemikiran penulis yang
sekurangnya berisikan dua topik pembahasan dalam suatu bidang ilmu yang
masing-masing topik ditulis oleh satu orang atau tim penulis yang berbeda.
Apabila lebih dari dua topik, seorang atau tim atau salah satu anggota dari tim
penulis diperkenankan hanya terlibat untuk dua topik pembahasan. Tiap-tiap topik
pembahasan mencantumkan rujukan-rujukan yang menunjang hasil penelitian atau
hasil pemikiran tersebut.

Tiap-tiap topik pembahasan mendapat angka kredit

maksimal 20.

2)

Buku referensi

Buku referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi
pembahasannya pada satu bidang ilmu.

Buku referensi harus merupakan

rangkuman dari hasil penelitian atau hasil pemikiran dari satu orang atau tim
penulis yang sudah dikemas menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan atau
berhubungan dalam satu bidang ilmu, serta dilengkapi dengan rujukan-rujukan
yang menunjang hasil penelitian atau hasil pemikiran tersebut.

Angka kredit

maksimal untuk satu buku 40.

Syarat buku monograf dan referensi:


(1)

tebal minimal 40 halaman (format UNESCO)

(2)

ukuran 15,5 X 23 cm

(3)

memiliki International Standard of Book Numbering System (ISBN)

(4)

diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/Perguruan Tinggi yang


mempunyai lembaga penerbitan resmi

(5)

isi tidak menyimpang dari falsafah Pancasila dan UUD 1945

Penetapan angka kredit


Untuk penetapan angka kredit yang diperoleh dosen yang hasil penelitian atau hasil
pemikirannya dipublikasikan dalam bentuk monograf atau buku referensi
ditentukan dengan menilai unsur-unsur yang tertera dalam format tabel berikut:

NO
1
2
3

UNSUR
Originalitas (hasil penelitian/pemikiran)
Kesesuaian disiplin ilmu
Persyaratan buku monograf dan referensi
Jumlah
Nilai maksimum

BOBOT
A
40
30
30
100

SKOR
B

NILAI
AxB

500

Setiap kriteria diberi skor

: 1,2,3,5 (nilai 4 tidak ada)

Hasil penilaian

: Diterima/ditolak {Batas penerimaan (passing grade)=300}

Alasan penolakan

: .............................................................................................

Catatan penilai

: .............................................................................................

Untuk menetapkan angka kredit yang diperoleh, digunakan sistem selang seperti berikut:
300 - 350

= 60% x angka kredit maksimal

351 400

= 70% x angka kredit maksimal

401 - 450

= 80% x angka kredit maksimal

>450

= 100% x angka kredit maksimal

Contoh perhitungan penetapan angka kredit:


Misalkan seorang dosen yang mengajukan kenaikan jabatan/pangkat, dari kegiatan
melaksanakan penelitian, karya ilmiahnya dipublikasi dalam bentuk monograf dan
buku referensi. Setelah dinilai oleh Tim Penilai Kelayakan Publikasi, memperoleh
nilai 300 yang berarti karya ilmiah tersebut diterima.

Angka kredit yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Karena memperoleh nilai 300, berarti terletak pada range 300 350 sehingga angka
kredit yang diperoleh hanya 60% dari angka kredit maksimal.
Jika dalam bentuk monograf akan mendapat nilai:
60% x 20 = 12
.
Jika dalam bentuk buku referensi akan mendapat nilai:
60% x 40 = 24.

Apabila topik pembahasan (dalam buku monograf) dan buku referensi ditulis secara
tim/kelompok, dan dosen tersebut bertindak sebagai ketua, maka akan mendapat
angka kredit sebesar 60% (7,2 untuk monograf; 14,4 untuk buku referensi,
sedangkan bila sebagai anggota (hanya 1 anggota) akan mendapat 40% (= 4,8
untuk monograf; = 9,6 untuk buku referensi). Namun jika anggotanya 2, dosen
tersebut mendapat x 40% (= 2,4 untuk monograf; = 4,8 untuk buku referensi),
dan seterusnya.

3)

Dalam jurnal atau majalah ilmiah

a)

Internasional

Majalah ilmiah internasional adalah majalah ilmiah yang terbit di negara lain yang
memiliki reputasi yang tidak diragukan atau majalah ilmiah nasional terakreditasi
4

yang menurut penilaian Dirjen Dikti disamakan dengan majalah ilmiah


internasional.

Kriteria Jurnal Internasional

1. Bahasa yang digunakan adalah salah satu bahasa PBB (Inggris, Perancis,
Spanyol, Arab, Cina).
2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang diterima cepat
terbit (rapid review) dan ada keterangan terbit
3. Jurnal berkualitas (prestige), bisa dilihat dari daftar penelaah naskahnya dan
editorial board-nya yaitu pakar di bidangnya dalam dan luar negeri
4. Dibaca

oleh

banyak

orang

di

bidangnya,

bisa

dilihat

dari

distribusi/peredarannya (circulation)
5. Menjadi acuan bagi banyak peneliti (citation)
6. Tercantum dalam Current Content dan sejenis (di PDII ada juga majalah
abstrak yang disebut Fokus, tapi berbahasa Indonesia)
7. Artikel yang baik-baik yang dimuat, bisa dilihat dari kemutakhiran topik
dan daftar acuannya.
8. Penyumbang artikel berasal dari banyak negara
9. Penelaah berasal dari banyak negara yang terkemuka di bidangnya
10. Menawarkan off-prints/reprints
11. Terbit teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan
12. Penerbitan jurnal tidak terkendala oleh dana
13. Bukan jurnal Jurusan, diterbitkan oleh himpunan profesi, fakultas,
universitas

atau

lembaga

yang

mencerminkan

derajat

kelokalan.

Seyogyanya diterbitkan oleh himpunan profesi.


14. Memberi kesempatan penulis artikel membaca contoh cetak
15. Artikel yang dominan (kalau bisa >80%), berupa artikel orisinil (hasil
penelitian), bukan sekedar review atau ulasan
16. Kadar sumber acuan primer >80%, derajat kemutakhiran acuan >80%
17. Tersedia Indeks di setiap volume
18. Ketersediaan naskah tidak menjadi masalah.

Ulasan, angka penolakan

60%

19. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah Impact Factor, yaitu:

Jumlah sitasi pada artikel yang dimuat di jurnal X


-----------------------------------------------------------Jumlah artikel yang dimuat di jurnal X
Faktor ini dihitung tahunan.
Contoh: Impact Facto pada tahun 1993:

Cell 37.192; Nature 22.326;

EMBO Journal 13.208; Eur J Biochem 3.306; Appl Biochem Biotech 0.731

Bagi hasil penelitian yang dipublikasi dalam jurnal atau majalah ilmiah
internasional yang memenuhi kriteria di atas, atau majalah ilmiah nasional
terakreditasi yang menurut penilaian Dirjen Dikti disamakan dengan majalah
ilmiah internasional, mendapat angka kredit 40 per artikel. Apabila penulis berupa
suatu tim/kelompok, pembagian angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku
(60% ketua, 40% dibagi rata anggota)..

b)

Nasional terakreditasi

Majalah ilmiah nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang di samping


memenuhi kriteria sebagai majalah ilmiah nasional, juga mendapat akreditasi dari
Dirjen Dikti {berlaku 3 (tiga) tahun} sehingga suatu majalah ilmiah yang
terakreditasi pada suatu tahun dapat saja tidak terakreditasi pada tahun berikutnya,
sangat tergantung hasil penilaian dari Dirjen Dikti yang kemudian ditetapkan dalam
suatu Surat Edaran Dirjen Dikti.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal atau majalah ilmiah nasional
yang terakreditasi mendapat angka kredit 25 per artikel. Apabila penulis berupa
suatu tim/kelompok, pembagian angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku
(60% ketua, 40% dibagi rata anggota).

c)

Nasional tidak terakreditasi

Majalah ilmiah nasional yang tidak terakreditasi adalah majalah ilmiah

yang

memenuhi kriteria sebagai berikut:


1.

Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah


dan atau konsep ilmiah dari disiplin ilmu tertentu.
6

2.

Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplindisiplin keilmuan yang relevan.

Diterbitkan oleh Badan Ilmiah/Organisasi/ Perguruan Tinggi dengan unit


unitnya.

4.

Mempunyai dewan redaksi yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya.

5.

Memiliki International Standard of Serial Number (ISSN).

6.

Diedarkan secara nasional.

Hasil penelitian yang masuk dalam majalah ilmiah yang memenuhi kriteria tersebut di atas
mendapat angka kredit maksimal 10 per artikel ilmiah.

Untuk penetapan angka kredit yang diperoleh dosen yang hasil penelitian atau hasil
pemikirannya dipublikasikan dalam jurnal atau majalah ilmiah nasional tidak terakreditasi
ditentukan dengan menilai unsur-unsur yang tertera dalam format tabel berikut:

NO
1
2
3

UNSUR

BOBOT
A
30
20
50

Originalitas
Kesesuaian Disiplin Ilmu
Format Substansi:
- Abstrak
- Pendahuluan
- Masalah
- Metode
- Hasil/Pembahasan
- Kesimpulan
- Daftar Pustaka
Jumlah
100
Nilai maksimum

SKOR
B

NILAI
AXB

500

Setiap kriteria diberi skor

: 1,2,3,5 (4 tidak ada)

Hasil penilaian

: Diterima/ditolak {Batas penerimaan (passing grade)=300}

Alasan penolakan

: .............................................................................................

Catatan penilai

: ..............................................................................................

Untuk menetapkan angka kredit yang diperoleh, digunakan sistem selang seperti berikut:
300 - 350

= 60% x angka kredit maksimal

351 400

= 70% x angka kredit maksimal

401 - 450

= 80% x angka kredit maksimal

>450

= 100% x angka kredit maksimal

Contoh perhitungan penetapan angka kredit:


Seorang dosen yang mengajukan kenaikan jabatan/pangkat, dari kegiatan
melaksanakan penelitian, karya ilmiahnya dipublikasi dalam jurnal atau majalah
ilmiah tidak terakreditasi. Setelah dinilai oleh Tim Penilai Kelayakan Publikasi
memperoleh nilai 300 yang berarti karya ilmiah tersebut diterima.

Angka kredit yang diperoleh yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Karena memperoleh nilai 300, berarti terletak pada range 300 350 berarti angka
kredit yang diperoleh hanya 60% dari angka kredit maksimal yaitu:
60% x 10 = 6

Jika karya ilmiah itu ditulis secara tim/kelompok dan dosen tersebur sebagai ketua
maka akan mendapat angka kredit sebesar 60% (=3,6), sedangkan bila menjadi
anggota (hanya 1 anggota) memperoleh angka kredit 40% (=2,4). Namun apabila 2
anggota dosen tersebut mendapat x 40% (=1,2), dan seterusnya.

4)

Melalui seminar yang disajikan secara oral


a) Tingkat internasional
Makalah disajikan di seminar internasional secara tertulis dalam bentuk
makalah (1 makalah angka kredit maksimal 15).

b) Tingkat nasional
Makalah disajikan di seminar nasional secara tertulis dalam bentuk makalah
(1 makalah angka kredit maksimal 10).

Karya ilmiah yang dipublikasi melalui seminar di tingkat internasional dan nasional
secara umum dapat dinyatakan telah mengikuti persyaratan ilmiah yang diajukan
oleh panitia penyelenggara seminar sehingga diterima sebagai penyaji dalam
semianr.. Untuk itu, ketika digunakan untuk mendapatkan angka kredit unsur
melaksanakan kegiatan penelitian oleh seorang dosen mengajukan kenaikan
jabatan/pangkat mendapatkan angka kredit maksimal 15 untuk tingkat internasional
dan 10 untuk tingkat nasional.

Apabila penulis berupa suatu tim/kelompok,

pembagian angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku (60% ketua, 40%
dibagi rata anggota)

Bagi suatu kegiatan seminar yang menerbitkan prosiding, dosen yang


mempublikasikan karya ilmiahnya tersebut hanya meminta pengesahan prosiding
dari lembaga penelitian sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun bagi kegiatan
seminar yang tidak menerbitkan prosiding, makalah ilmiah yang akan disyahkan
harus melampirkan persyaratan berikut:
1. Bukti permintaan sebagai pembawa makalah oleh panitia, atau
2. Makalah disahkan oleh panitia, atau
3. Menunjukkan sertifikat asli sebagai penyaji

5)

Melalui seminar yang disajikan secara poster

Poster adalah rancangan atau desain yang difungsikan untuk mempublikasikan


sebuah kegiatan tertentu dan atau mempromosikan suatu hasil karya dengan
sentuhan audio visual yang menarik dan original, disebarluaskan secara
Internasional dan atau Nasional.

Sama seperti penyajian secara oral dalam suatu seminar, karya ilmiah yang
dipublikasi di tingkat internasional dan nasional melalui poster secara umum dapat
dinyatakan telah mengikuti persyaratan ilmiah yang diajukan oleh panitia
penyelenggara seminar sehingga berhak menampilkan posternya. Untuk itu ketika
digunakan untuk mendapatkan angka kredit unsur melaksanakan kegiatan
penelitian oleh seorang dosen saat mengajukan kenaikan jabatan/pangkat,
memperoleh angka kredit maksimal yaitu 10 untuk tingkat internasional dan 5
untuk tingkat nasional. Apabila penulis berupa suatu tim/kelompok, pembagian
angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku (60% ketua, 40% dibagi rata
anggota).

Penulis dalam meminta pengesahan kepada lembaga penelitian harus melampirkan


persyaratan berikut:
1.

Bukti permintaan sebagai penyaji melalui poster oleh panitia, atau

2.

Poster yang telah disahkan oleh panitia, atau

3.

Menunjukkan sertifikat asli sebagai penyaji poster.


9

6)

Dalam koran/majalah populer/umum

Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam koran/majalah


populer/majalah umum sebagai suatu tulisan ilmiah populer (angka kredit
maksimal 1).

B.

Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan (tersimpan di


perpustakaan perguruan tinggi)
Hasi penelitian atau hasil pemikiran yang tidak dipublikasikan adalah hasil
penelitian atau hasil pemikiran satu orang atau tim/kelompok penulis yang tidak
dipublikasikan malalui jurnal/prosiding seminar setelah mendapat rekomendasi dari
Guru Besar atau pakar di bidangnya dan telah terdaftar di perpustakaan perguraan
tinggi, memperoleh angka kredit maksimal 3.

Apabila penulis berupa suatu

tim/kelompok, pembagian angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku (60%
ketua, 40% dibagi rata anggota)

4.2

Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah


Menterjemahkan/menyadur buku ilmiah dalam bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional dalam
bentuk buku (angka kredit maksimal 15).

Penulis akan mendapatkan nilai maksimal (15) apabila dapat memenuhi kriteria atau
syarat untuk buku monograf dan referensi ditambah syarat (1) buku yang
diterjemahkan/disadur harus sesuai dengan bidang ilmu penulis, (2) buku yang
diterjemahkan/disadur harus edisi terbaru.

Apabila penulis berupa suatu tim/kelompok, pembagian angka kredit sesuai dengan
peraturan yang berlaku (60% ketua, 40% dibagi rata anggota)

4.3

Mengedit/menyunting karya ilmiah


Mengedit/menyunting buku ilmiah adalah hasil suntingan/ editing terhadap isi buku
ilmiah orang lain untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca dan diterbitkan
serta diedarkan secara nasional dalam bentuk buku (angka kredit maksimal 10).

10

Penulis akan mendapatkan nilai maksimal (10) apabila buku yang diedit/disunting
memenuhi kriteria atau syarat buku monograf atau referensi dan harus sesuai dengan
bidang ilmu penulis.:

Apabila penulis berupa suatu tim/kelompok, pembagian angka kredit sesuai dengan
peraturan yang berlaku (60% ketua, 40% dibagi rata anggota)

4.4

Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan


Membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan adalah membuat
rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang teknologi yang
dipatenkan yakni mendapat sertifikasi hak cipta/hak intlektual secara paten dari
badan atau instansi yang berwenang pada tingkat:
a.

Internasional adalah mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual dari


badan atau instansi yang berwenang untuk tingkat internasional (angka
kredit maksimal 80/satu rancangan).

b.

Nasional adalah mendapat sertifikasi hak cipta/hak intelektual dari badan


atau instansi yang berwenang untuk tingkat nasional (angka kredit
maksimal 40/satu rancangan).

Apabila perancang atau pembuat karya teknologi berupa suatu tim/kelompok, pembagian
angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku (60% ketua, 40% dibagi rata anggota)

Rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan, harus sesuai dengan bidang ilmu dosen
yang membuat rancangan dan karya teknologi yang dipatenkan tersebut. Apabila tidak
sesuai, rancangan atau karya tersebut tidak diperkenankan untuk digunakan agar mendapat
angka kredit unsur kegiatan melaksanakan penelitian.

4.5

Membuat rancangan dan karya teknologi, rancangan dan karya seni


monumental/seni pertunjukan/karya seni
Membuat rancangan dan karya teknologi adalah membuat rancangan yang
sekaligus menghasilkan karya nyata di bidang teknologi tanpa mendapat hak paten
tetapi mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas sebagai karya yang
bermutu, canggih dan mutakhir pada tingkat:
a.

Internasional adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas


untuk tingkat internasional (angka kredit maksimal 20
11

b.

Nasional adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas


untuk tingkat nasional (angka kredit maksimal 15)

c.

Lokal adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas untuk


tingkat daerah (angka kredit maksimal 10)

Apabila perang atau pembuat karya berupa suatu tim/kelompok, pembagian angka kredit
sesuai dengan peraturan yang berlaku (60% ketua, 40% dibagi rata anggota)

Rancangan dan karya seni monumental adalah rancangan dan karya seni yang mempunyai
nilai abadi/berlaku sepanjang zaman yang penilaiannya tidak saja pada aspek
monumentalnya tetapi juga pada elemen estetiknya seperti patung, candi, dll. Karya seni
rupa, seni kriya, seni pertunjukkan dan karya desain sepanjang memiliki nilai monumental,
baru tergolong dalam karya seni monumental.
a.

Rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya seni yang
mempunyai nilai estetik tinggi seperti seni patung, seni lukis, seni pahat,
seni keramik dan seni fotografi dll.

b.

Rancangan dan karya seni kriya adalah rancangan dan karya seni yang
mempunyai nilai keterampilan sebagaimana seni kerajinan tangan, seperti
membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak dll.

c.

Rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya seni
yang dalam penikmatannya melalui pertunjukkan, seperti seni karawitan,
musik, tari, pedalangan, teater, dll.

d.

Karya desain adalah bagian dari karya seni rupa yang diaplikasikan kepada
benda-benda kebutuhan sehari-hari yang mempunyai nilai guna, seperti
desain komunikasi visual/desain grafis, desain produk, desain interior,
desain industri tekstil dll.

Membuat

rancangan

dan

karya

teknologi,

rancangan

dan

karya

seni

monumental/seni pertunjukan/karya seni ini akan ditetapkan angka kreditnya sesuai


dengan ketentuan di atas, apabila sesuai dengan bidang ilmu dosen yang
mengajukannya kenaikan jabatan/pangkat dalam unsur melaksanakan kegiatan
penelitian.

12

4.6.

Lain-lain

Suatu majalah dapat memuat beberapa artikel ilmiah dari penulis yang sama dan angka
kreditnya dihitung per-artikel ilmiah dan bukan per-majalah ilmiah.

BUKU RUJUKAN

Bagian Kepegawaian BAUK Unila, (2002) Himpunan Peraturan Baru Tentang Angka
Kredit Jabatan Dosen, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

13

Anda mungkin juga menyukai