Oleh
Nur Alam
1215141003
GEOGRAFI
Jurusan geografi
Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam
Universitas negeri Makassar
2015
KATA PENGANTAR
Makassar,
Januari 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memindahkan keadaan dari permukaan bumi yang tidak beraturan dan
yang emlengkung pula ke bidang peta yang datar, diperlukan bidang perantara yang
dipilih sedemikian, hingga pemindahan itu dapat dilakukan dengan semudahmudahnya.
B. Tujuan dan Manfaat Praktek
Adapun tujuan praktek mngeukur tanah adalah :
1. mengetahui tata cara penggunaan alat ukur tanah.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pengukuran tanah di lapangan.
3. untuk mengetahui cara membuat peta menggunakan data yang telah diambil
Adapun manfaat praktek ilmu ukur tanah adalah :
1. mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan alat ukur
2. agar mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah pengukuran tanah dilapangan
3. agar mahasiswa dapat mengetahui cara membuat peta dari dataang telah diambil
BAB II
DASAR TEORI
Secara tradisional tanah telah defenisikan sebagai ilmu dan seni menentukan
letak nisbi dari titik diatas, dan dibawah permukaan bumi, atau untuk menetapkan
titiktitik semacam itu. Tetapi pengertian yang lebih umum, pengukuran tanah dapat
dianggap sebagai disiplin yang meliputi untuk semua metode pengumpulan dan
pemrosesan informasi tentang bumi dan lingkungan fisis, sytemsystem teretris
konvesional sekarang dilengkapi dengan metode-metode pemetaan udara satelit, yang
berkembang secara bertahap melalui program-program pertahanan dan ruang
angkasa.
A.
Theodolite
Theodolite merupakan instrumen ukur tanah yang paling universal. Walaupun
kegunaan utamanya adalah untuk pengukuran dan pemasangan sudut horizontal dan
vertikal denga teliti, biasanya juga dipakai untuk beraneka ragam tugas misalnya
menentukan jarak horizontal dan vertikal secara optis, memperpanjang garis lurus,
dan sifatnya datar memanjang orde rendah.
Suatu theodolit umumnya digolongkan menurut cara yang dipakai untuk
membaca lingkaran, kegunaannya, dan ketelitiannya. Seiring dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggiih maka theodolit ini banyak
mengalami kemajuan dan renovasi yang lebih akurat, sehingga theodolit modern
sekarang selain bentuknya yang lebih sederhana pembacanya pun lebih teliti dan
cepat.
1.
Jenis-Jenis Theodolit
Secara garis besar theodolit terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
a.
b. Theodolit Repetisi
c.
Polygon
Prinsip dari polygon theodolit adalah menetapkan sudut jurusan dan panjang
dari gabungan beberapa garis yang bersama sama membentuk kerangka dasar untuk
keperluan pemetaan dari sudut daerah tertentu. Sudut jurusan dan jarak kemudian
digambarkan dengan busur derajat atau dengan system koordinat. Sudut sudut diukur
dengan theodolit searah jarum jam dan sudut jurusan dihitung darisudut yang diukur.
Jarak mendatar dari setiap gaaris dari polygon harus diukur kemudian dibandingkan
dengan pengukuran sudut, pengukuran jarak biasanya lebih sulit dan untuk mencapai
hasil yang baik harus dilakukan pengukuran dengan teliti dan cermat dan diberikan
koreksi koreksi untuk mendapatkan jarak mendatar.
1.
Bentuk-Bentuk Polygon
Polygon ini terbagi atas dua macam, yaitu :
1. Polygon Terbuka
Polygon terbuka adalah kumpulan garis garis yang mana antara satu garis
dengan yang lainnya saling berhubungan namun tidak bertemu antara titik pertama
dengan titik yang terakhir. Jarak dari setiap garis dan sudut dari setiap titik diukur.
Pada polygon ini kesalahan dalam pengukurtan sudut maupun jarak tidak dapat
dikontrol (diketahui). kontrol pada polygon ini dapat dilakukan dengan melakukan
pengukuran ulang untuk keseluruhan polygon atau melakukan pengukuran secara
arah berlawanan.
2. Polygon tertutup
Pada polygon ini titik awal dan titik akhir merupkan suatu titik yang sama.
Panjang dari garis-garis dan sudut harus diukur, sudut-sudut yang diukur dinyatakan
dengan garis tebal adalah sudut luar dari polygon. Pengukuran dilakukan searah
jarum jam. Dalam hal ini kita dapat melakukan kontrol dari pengukuran karena
jumlah dari sudut luar dari segi banyak haruis sama dengan (2n + 4) x 90 0 dimana n
adalah jumlah titik.
C.
Profil.
Pengukuran profil adalah pengukuran ketinggian tanah secara mandetail untuk
mengetahui beda tinggi tanah, pada pengukuran ini akan kita dapatkan ketinggian
tanah secara jelas yang kemudian dapat digambarkan beda tinggi tanah yang diukur
dari ketinggian laut, pada pengukuran ini kita dapat melihat letak perbukitan dam
turunan secara jelas sesuai dengan bentuk aslinya. Penguikuran profil juga bertujuan
uantuk mengetahui dimana tanah yang harus dipotong dan diman bagian tanah yang
harus ditimbun yang berguna untuk mendapatkan permukaan tanah yang datar yang
kemudian akan dibangun sebuah kontruksi bangunan.
1. Bentuk Profil
1. Profil memanjang.
Profil melintang
Profil melintang untuk mengetahui beda tinggi permukaan tanah dalam arah
melintang.
Pada kedua profil ini mempunyai tujuan yang bersamaan, yaitu untuk
mengetahui tinggi rendahnya permukaan tanah pada suatu polygon yang diukur dari
permukaan laut. Pembuatan profil-profil sangat diperlukan dalam penkerjaan teknik
sipil. Semua proyek sipil yang vital diperlukan data yang akurat mengetahui keadaan
tanah dari lokasi-lokasi tersebut, oleh karena itu perlu diadakan pengukuran keadaan
tanah untuk mengetahui dan mendapatkan data-data tersebut instrument digunakan
untuk keadaan lapangan. Intrumen terlebih dahulu harus diperiksa kelengkapannya
sehingga data yang diperoleh tidak menyimpang.
Dengan mempelajari dan melakukan praktek pengukuran tanah (surveying),
kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang tersebut. Pengukuran
tanah merupakan hal yang penting dalam menentukan posisi tanah, pada pengukuran
tentunya banyak masalah baru yang harus dipelajari dan juga diperhatikan, kesalahankesalahan dalam pengukuran jarak adalah cara dasar yang paling banyak dilakukan
dalam pengukuran yang pada dasarnya mnitikberatkan pada pengukuran panjang dan
alat-alat yang digunakan menurut ketelitian dalam mengunakannya sehingga
memberi hasil yang pasti dan jelas, karena pengukuran yang baik adalah pengukuran
yang nilai kesalahannya kecil.
2.4
Site Plane
Pengukuran site plane adalah pengukuran titik titik sudut bangunan yang
telah dibangun sebelumnya disekitar lokasi polygon, pengukuran site plant bertujuan
untuk mengetahui jarak, sudut dan ketingian bangunan yang diukur dari permukaan
laut. Perhitungan site plant dimulai dari titik Bantu yang telah ditentukan sebelumnya,
kemudian dibidik ke sudut-sudut bangunan yang telah ada.
BAB III
LANGKAH KERJA
melihat titik pengukuran beri paku atau patok atau benda yang bisa dilihat
pada skrup refitisi), untuk melihat titik pada skrup refitisi angkat 2 kaki
threefoot yang berada di kanan dan kiri pengamat atau atur panjang
pendek kaki threefot sehingga titik pengukuran pas berada di tengah akan
tetapi pastikan salah satu kaki trheefot yang tidak terangkat tertancap agar
pada saat mengangkat 2 kaki threefot lainnya theodolit tidak jatuh dan
tidak bergerak.
e. Masukkan nivo mata sapi dengan menggunakan tiga skruf pengatur nivo
mata sapi, Kegiatan pada bagian E juga mempermudah dalam
memasukkan nivo mata sapi.
f. Setelah mamasukkan nivo mata sapi, ukur tinggi theodolit
g. Langkah selanjutnya nyalakan theodolit dengan menekan tombol power
pada theodolit kemudian
tropong dan skrup pengunci Vertikal) hal ini dilakukan agar pembacaan
nilai vertikal anggel dan horizontal anggel pada monitor theodolit tidak
error.
h. Dengan menggunakan kompas biasa utarakan theodolit akan tetapi
sebelum mengarahkan keutara netralkan theodolit (nolkan VA pada layar
monitor theodolit) dengan menekan tombol oset 2 kali lalu kunci dengan
menekan tombol hold. Setelah mengarah ke utara tekan tombol hold
untuk melepas kunci.
i. Arahkan theodolit pada tiang skala dengan cara sejajarkan segitiga
dengan theodolit. Setelah sejajar lihat pada tropong (jika objek/ tiang
skala pada teropong tidak jelas gunakan skrup okuler dan objejektif untuk
memperjelas) dan titik fokus pada tropong sejajar/ pas dengan tinggi
theodolit setelah pas kunci tropong dan kunci theodolit dengan
menggunakan skrup pengunci vertikal kemudian catat batas atas dan batas
bawah akan tetapi jika dalam pengukuran terdapat hambatan sehingga
tidak memungkinkan untuk menggunakan tinggi theodolit maka kita bisa
menetukan titik tengah dan catat batas atas dan batas bawahnya.
j. Catat nilai VA dan HA pada layar monitor theodolit
a)
tentukan
posisinya,
selanjutnya
dengan
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Berdasarkan praktek yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
daerah penelitian merupakan daerah berada pada ketinggian dan yang cukup terjal
dan berbukit bukit dan sebagian besar lahan masih berupa hutan da nada juga yang
digunakan sebagai lahan pertanian berupa persawahan.
B Saran
DAFTAR PUSTAKA