Modul 1 PLH Kelas X
Modul 1 PLH Kelas X
DISUSUN OLEH :
Drs. KUSNO UTOMO
A. Pendahuluan
Problema lingkungan saat ini sungguh sudah melebihi ambang batas yang sulit untuk
terus menerus ditolelir tanpa ada keputusan hukum syari yang pasti, karena sudah merusak
sendi - sendi kehidupan secara menyeluruh, bukan hanya mahluk hidup yang rusak yang
secara kasat mata bisa dilihat dengan transparan, tetapi juga sudah jauh melewati dunia ini.
Manusia yang diamanahi sebagi Khalifah di muka bumi, ternyata sudah tidak mampu lagi
untuk mengetur dirinya sendiri memelihara tempat tinggalnya serta menyelamatkan
lingkungan untuk kelangsungan hidup generasinya dan generasi sesudahnya.
Secara umum di indonesia, segala hal mengenai pengelolaan
lingkungan hidup di pandang dari sudut ekonomi, sosial dan budaya, bahkan sampai bidang
politik. Sangat jarang ketika ada permasalahan tentang lingkungan, masyarakat memendang
dari sisi rohani / agama. Sedangkan dari sudut pandang agama, semua yang ada di muka bumi
ini merupakan tanggung jawab setiap makhluk yang bertempat tinggal di dalamnya.
Pengelolaan
lingkungan
secara dini seharusnya telah ditanamkan, supaya manusia bisa sadar dan bisa lebih mencintai
lingkungan dengan tidak merusak lingkungan itu sendiri. Dalam upaya konservasi lingkungan
kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat sangat penting supaya kerusakan lingkingan
tidak semakin parah. Pentingnya kesadaran masyarakat juga menjadi salah satu faktor penting
dalam upaya konserfasi lingkungan.
Hubungan saling mengisi antara manusia dan alam ini juga ditentukan dalam agama
bukan saja Islam tetapi dalam agama - agama lainnya. Agama Budha mengajarkan kausalitas
atau hubungan sebab akibat. Kesehatan lingkungan akan berpengaruh terhadap kesehatan
manusia. Bhahavadgita, kitab suci agama Hindu, mengajarkan adanya kesatuan, keselarasan
dan hubungan timbal balik antara mikro kosmos ( manusia ) dan makro kosmos ( alam
semesta ). Agama Kristiani juga menekankan pentingnya wawasan lingkungan. Gereja Katolik
juga menyuarakan keresahannya atas kerusakan bumi. Pada tahun 1991, Paus Johannes Paulus
II mengecam ulah manusia sebagai akar penyebab rusaknya lingkungan alam.
Keselarasan merupakan ajaran sentral agama dalam kaitan hubungan manusia dan
lingkungan. Sebaliknya, keserakahan dan kebodohan manusialah yang akan menjerumuskan
bumi dan manusia ke kehancuran.
B. Tujuan
Berdasarkan data empirik potensi keunggulan serta ciri khas SMA Negeri 4 Bandung
untuk mencapai Visi dan Misinya, maka diperlukan suatu proses pendidikan yang berorientasi
dan ramah lingkungan. Untuk maksud tersbut diperlukan suatu dokumen berupa modul yang
akan menjadi acuan sebagai salah satu proses penyampaian materi Pendidikan Lingkungan
Hidup ( PLH ). Sebagai implementasi kurikulum muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup
kota Bandung.
Pendidikan Lingkungan Hidup SMA Negeri 4 Bandung bertujuan membentuk
pembiasaan dan kepribadian peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan
2
perkembangan siswa dalam mencapai kecerdasan intra personal, visual spasial, musikal,
kecerdasan adversitas, kecerdasan kreatifitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan
emosional dalam mengelola keseimbangan lingkungan.
Modul muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di lingkungan SMA Negeri 4
Bandung bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan sehari hari
dengan segala karakteristiknya.
2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup.
3. Menampilkan kreatifitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan daya
dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan hidup.
4. Peran serta secara nyata dalam setiap upaya pemanfaatan daya dukung lingkungan dan
dalam upaya pelestarian lingkungan.
5. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang konsep
Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pengawasan tanaman ( P4LH ).
6. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang Ketertiban,
Kebersihan dan Keindahan ( K3 ) di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
7. Meningkatkan kesadaran peserta didik tentang ketertiban, kebersihan, dan keindahan
untuk menuju suatu kondisi lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bersih.
selalu sederhana tetapi sangat kompleks. Dalam interaksi tersebut manusia mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungannya.
Manusia mempengaruhi lingkungan dengan cara mengatur lingkungan dan mengambil
sumber daya yang ada di lingkungan. Manusia membangun jembatan, jalan, sawah,
permukiman dan lainlain. Manusia juga membangun nilai dan norma dalam kaitannya
dengan lingkungan. Sebaliknya lingkungan juga mempengaruhi perilaku manusia.
Perhatikanlah bagaimana manusia beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya
masingmasing. Bentuk rumah, mata perncaharian, jenis pakaian dan lain lain dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan.
Skala tinjauan lingkungan juga bisa sempit atau luas. Rumah dan pekarangan
merupakan sebuah lingkungan bagi penghuninya yang relatif sempit ruang lingkupnya. Tetapi
Pulau Jawa atau bahkan lapisan bumi dan makhluk hidup diatasnya yang disebut Biosfer juga
merupakan lingkungan hidup tetapi dalam skala yang luas.
B. KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi lingkungan alam (abiotik dan biotik),
lingkungan binaan dan lingkungan sosial budaya. Dalam pengelompokan ini komponen
abiotik dan biotik dimasukan ke dalam komponen lingkungan alam. Sementara itu, lingkungan
fisik hasil karya manusia dimasukan menjadi lingkungan binaan.
1. Lingkungan Hidup Alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang telah ada di alam tanpa
memperoleh gangguan atau dimodifikasi oleh manusia. Lingkungan hidup alami terdiri atas
komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah segala makhluk hidup, mulai
mikroorganisme sampai dengan tumbuhan dan hewan. Lingkungan abiotik adalah segala
kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang bukan organisme hidup, seperti batuan,
tanah, mineral, udara, angin, curah hujan, cahaya matahari dan lainlain. Lingkungan biotik
sering pula dinamakan lingkungan organik, sedangkan lingkungan abiotik dinamakan juga
lingkungan anorganik.
Di dalam lingkungan hidup alami terdapat hubungan saling mempengaruhi antara
komponen abiotik dengan biotik. Komponen abiotik berupa batuan, tanah, air, udara (cuaca
dan iklim) mempengaruhi keberadaan organisme di suatu wilayah. Keberadaan tumbuhan dan
pertumbuhannyasangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, cuaca dan iklim. Tumbuhan sayuran
sangat baik pertumbuhannya di daerah pegunungan yang suhunya dingin dan tanah vulkanik
yang subur. Sebaliknya tumbuhan palma (kelapa, nipah dan lain lain) sangat baik
pertumbuhannya di daerah pantai yang bersuhu panas (megaterma). Komponen biotik juga
mempengaruhi abiotik. Sebagai contoh, suhu udara dipengaruhi oleh keberadaan tumbuhan.
Jika kita berada di daerah yang banyak tumbuhannya, maka udara akan terasa lebih nyaman.
Antar komponen biotik maupun antar komponen abiotik juga saling mempengaruhi.
Keberadaan tumbuhan mempengaruhi keberadaan hewan di suatu wilayah. Di daerah dengan
tumbuhan yang beragam memungkinkan hewannya juga beragam.
5
Seperti halnya dalam lingkungan biotik, dalam lingkungan abiotik juga terjadi proses
saling mempengaruhi. Tanah dipengaruhi oleh iklim, dan batuan atau bahan induk. Demikian
halnya dengan air yang keberadaannya dipengaruhi oleh kondisi curah hujan , tanah dan
batuan.
2. Lingkungan Binaan
Manusia menyadari bahwa lingkungan mempunyai interaksi antar komponen dan
juga keterbatasan kemampuan ( daya lenting ) lingkungan. Usaha manusia untuk
memperpanjang usia lingkungan hidup dikenal dengan penciptaan lingkungan hidup binaan
yaitu berusaha membentuk, memodifikasi, atau mengelola lingkungan hidup. Tujuan agar
lingkungan hidup dapat normal kembali seperti semula yaitu memiliki keseimbangan ekologi.
Prinsip penciptaan lingkungan hidup binaan misalnya melakukan reboisasi hutan,
pengelolaan air limbah agar bersih kembali dan aman jika dibuang ke sungai.
Contoh yang sederhana dalam penciptaan lingkungan binaan misalnya penanaman pohon di
lingkungan komplek perumahan agar udaranya leebih segar, terlihat asri dan nyaman
Seharusnya manusia terus-menerus melakukan upaya lingkungan binaan.
Namun
kebanyakan, manusia tidak melakukannya sehingga banyak kerusakan lingkungan di manamana. Hutan lebat dibabat seenaknya tanpa memikirkan penanaman kembali. Air bersih
dipakai untuk industri tekstil, setelah tercemar
mencemari lingkungan.
Kegiatan manusia yang tidak menciptakan lingkungan binaan mengakibatkan dampak
negatif terhadap lingkungan
merencanakannya dengan baik setiap akan membangun bangunan atau membuka hutanagar
tidak mengganggu kelestarian lingkungan alami. Jika lingkungan binaan manusia tidak
mampu mengembalikan keadaan lingkungan alami, lambat laun akan mempengaruhi keadaan
sosial lingkungan sosial budaya manusia.
3. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budya merupakan lingkungan
interaksi dengan sesamanya. lingkungan sosial budaya tidak terlepas dengan lingkungan
alam. banyak kerusakan lingkungan alam akibat interaksi antara manusia yang negatif ,
contohnya peperangan yang mengakibatkan kerusakan alam secara langsung. kerusakan alam
yang lainnya
penjaraah hutan.
Bentuk interaksi sosial yang dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari hanya dua
kelompok besar yaitu bentuk interaksi yang bersifat asosiasif dan yang bersifat disosiasif .
Bentuk asosiasif adalah interaksi sosial yang cenderung menimbulkan dampak untuk saling
bekerjasama,salin g meenghargai dan
Udara untuk keperluan pernapasan, tidak ada manusia yang dapaat bertahan hidup
tanpa bantuan udara
Air untuk keperluan minum,mandi serta keperluan kolektif seperti pengairan sawah
dan pembangkit tenaga listrik. Bahkan saat ini air sudah merupakan benda ekonomi
Tumbuhan untuk keperluan pemenuhan kebutuhan protein hewani dan nabati . Kalau
kita makan, tidak cukup hanya nasi saja, akan tetapi perlu sayuran dan lauk pauk.
Selain untuk sumber makanan, hewan dan tumbuhan dapat juga dijadikan sumber
tenaga dan kesenangan
Lahan untuk keperluan mendirikan sarana pribadi maupun sosial. Rumah yang kita
bangun untuk melindungi diri dari panas dan hujan,serta untuk fasilitas lainnya seperti
sarana olah raga,pertokoan dsb.
Apa yang akan terjadi jika lingkungan kita rusak? Kerusakan lingkungan pada
akhirnya akan berdampak negatif bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Bayangkan udara
yang kita hirup udara yang sudah tercemar. Udara yang kita hirup akan masuk melalui saluran
pernapasan dan akan mengganggu fungsi dari alat-alat pernaapasan
kita seperti
hidung,tenggorokan, dan paru-paru. Udara yang sudah tercemar juga dapat masuk ke dalam
darah dan mengganggu jaringan syaraf.
Karena itu kita wajib menjaga fungsi dari masing-masing komponen lingkungan agar
fungsinya tetap dapat mendukung kehidupan, termasuk kehidupan manusia.
Bayangkanlah jika komponen-komponen tersebut mengalami kerusakan,maka pada
akhirnya manusia juga yang akan merasakan dampak negatifnya. Bencana alamyang terjadi
seperti banjir dan kekeringan umumnya karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab
bukan saja proses alamiah. Hutan yang berfungsi menjaga pasokan air di musimkemarau
7
akhirnya tidak mampu lagi menjaga fungsinya karena telah ditebang untuk keperluan
pertanian dan pemukiman. Akibatnya pada musim penghujan hanya sedikit air yang diserap
oleh tanah dan sebagian besar dialirkan ke sungai dan menimbulkan banjir.
RANGKUMAN
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan,dan mahluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan
lingkungan alam,dan lingkungan sosial budaya.Lingkungan terdiri atas lingkungan biotik dan
abiotik. Lingkungan binaan merupakan lingkungan hasil rekayasa manusia. Lingkungan sosial
budaya merupakan lingkungan hidup manusia yang melakukan interaksi dengan sesamanya.
Manusi hidup dengan lingkumngannya dan melakukan interaksi dengan komponen
lainnya.
Seiring
dengan
perkembangan
IPTEK,manusia
cenderung
lebih
dominan
dibandingkan dengan mahluk lainnya. Akibatnya muncul kerusakan lingkungan yang dampak
negatipnya kembali kepada manusia.Karena itu,upaya menjaga dan melestarikan fungsi
lingkungan pada dasarnya adalah juga untuk kepentingan manusia sendiri.
EVALUASI
1. Lakukanlah pengamatan terhadap koponen-komponen lingkungan di sekitarmu,
Jelaskan apa yang kita lihat ?
Jenis-jenis lingkungan apa.
2. Apa yang dimaksud dengan lingkungan fisik ?
3. Mengapa manusia harus menjaga dan melestarikan fungsi lingkungannya ?
4. Jelaskan 3 buah contoh keterkaitan antara lingkungan fisik dengan lingkungan binaan!
5. Jelaskan fungsi lingkungan hidup bagi manusia dan mahluk hidup lainnya.
Catatan : Tugas Evaluasi ini dikumpulkan Tanggal 23 25 Februari 2009, Di meja Pak
Kusno Utomo